DISUSUN OLEH:
ANGGRA IKE PUSPITASARI
NIM. 202106090789
Asuhan Kebidanan NY “ D ”G2 P1A0 usia kehamilan 38 minggu inpartu kala I fase
laten dengan KPD, janin tunggal ,hidup,intrauteri di Puskesmas Loceret tahun
2022,mahasiswa atas nama :
NIM : 202106090789
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang telah cukup
bulan (37-42 minggu) atau hidup diluar kandungan atau melalui jalan lahir, dengan
bantuan atau tanpa bantuan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam waktu 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Nurhayati,
2019 : 89).
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-40 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi pada ibu dan janin (Purwoastuti,
2. Jenis Persalinan
1. Persalinan Spontan
tanpa menggunakan alat maupun obat tertentu, baik itu induksi, vakum atau
2. Persalinan Normal
belakang kepala yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh proses
kelahiran ini berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tindakan
4. Persalinan Tindakan
secara spontan atau tidak berjalan sendiri, oleh karena terdapat indikasi adanya
3. Tahapan Persalinan
Tahap ini dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks
b. Fase aktif
Fase aktif adalah fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi lagi menjadi
berikut ini.
2. Kala II
Tahap persalinan kala III ini dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya
plasenta.
4. Kala IV
Masa 1-2 jam setelah plasenta lahir. Dalam klinik, atas pertimbangan praktis
masih diakui adanya kala IV persalinan, meskipun masa setelah plasenta lahir
adalah masa dimulainya masa nifas, mengingat pada masa ini sering timbul
perdarahan.
(Fitriana, 2018 : 9)
4. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Bersalin
1. Perubahan fisiologis pada kala I persalinan
antara lain :
dua bagian yang berbeda, yaitu segmen atas dan segmen bawah. Segmen atas
rahim memegang peranan pasif dan makin tipis dengan majunya persalinan
karena diregangkan.
Saat his uterus sangat keras karena seluruh ototnya kontraksi. Proses ini akan
efektif hanya jika his bersifat dominan, yaitu kontraksi didominasi oleh otot
pembukaan.
Pada akhir kehamilan otot yang mengelilingi ostium uteri internum (OUI)
ditarik oleh segmen atas rahim (SAR) yang menyebabkan serviks menjadi
bagian dari serviks bawah rahim (SBR). Bentuk serviks menghilang karena
Dalam kala I, ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina yang sejak
kehamilan mengalami perubahan-perubahan sedemikian rupa, sehingga
dapat dilalui oleh janin. Setelah ketuban pecah, segala perubahan, terutama
e. Bloody show
Bloody show merupakan tanda persalinan yang akan terjadi, biasanya dalam
trauma kecil.
f. Tekanan darah
dihindari. Rasa sakit, takut dan cemas juga akan meningkatkan tekanan
darah.
g. Metabolisme
peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, pernafasan, curah jantung, dan cairan
yang hilang.
Hal ini akan meningkatkan curah jantung sekitar 10-15% pada tahap pertama
peningkatan laju filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal. Poliuria akan
selama kehamilan. Kandung kemih harus sering dievaluasi (setiap dua jam)
yang akan mencegah penurunan bagian presentasi janin dan trauma pada
penurunan asam lambung, maka saluran cerna akan bekerja dengan lambat
l. Perubahan hematologi
a. Serviks
berupa sebuah saluran yang panjangnya 1-2 cm, menjadi suatu lubang saja
dengan pinggiran tipis. Lalu akan terjadi pembesaran dari ostium eksternum
menjadi lubang yang dilalui anak pada pembukaan lengkap tidak teraba lagi
bibirportio, SBR, serviks dan vagina karena sudah menjadi satu saluran.
b. Uterus
Pada persalinan kala II, rahim akan terasa sangat keras saat diraba karena
c. Vagina
terutama pada dasar panggul diregang menjadi saluran dinding yang tipis
Tekanan pada otot dasar panggul oleh kepala janin akan menyebabkan
pasien ingin meneran, serta diikuti perineum yang menonjol dan menjadi
lebar dengan anus terbuka. Labia mulai membuka dan kepala janin tampak
pada vulva.
e. Ekspulsi Janin
Dengan kemampuan yang maksimal, kepala bayi, dahi, muka, serta dagu
f. Metabolisme
Upaya meneran yang dilakukan pasien untuk menambah aktivitas otot akan
g. Denyut Nadi
menjelang kelahiran.
Beberapa perubahan yang terjadi pada saat proses persalinan kala III yaitu :
bulat penuh, dan tinggi fundus biasanya terletak dibawah pusat. Setelah
uterus berkontraksi dan plasenta terdorong kebawah, uterus membentuk
segitiga.
Pada persalinan kala III, tali pusat akan terlihat menjulur keluar melalui
vulva.
Ketika kumpulan darah dalam ruang diantara dinding uterus dan permukaan
a. Tanda vital
Dalam 2 jam pertama setelah persalinan, tekanan darah, nadi dan pernafasan
b. Gemetar
Kadang dijumpai pasien pasca persalinan mengalami gemetar, hal ini normal
sepanjang suhu kurang dari 38 oC dan tidak dijumpai tanda-tanda infeksi lain.
c. Sistem Gastroisntestinal
Selama dua jam pasca persalinan kadang dijumpai pasien merasa mual sampai
muntah, atasi hal ini dengan posisi tubuh yang memungkinkan dapat mencegah
atau duduk ditempat tidur. Perasaan haus pasti dirasakan pasien, oleh karena itu
d. Sistem renal
Selama 2-4 jam pasca persalinan sering dijumpai kandung kemih dalam keadaan
penuh dan mengalami pembesaran. Hal ini disebabkan oleh tekanan pada kandung
kemih dan uretra selama persalinan. Kondisi ini dapat diringankan dengan selalu
e. Sistem kardiovaskuler
Selama kehamilan, volume darah digunakan untuk menampung aliran darah yang
cepat sehingga mengurangi volume plasma kembali pada proporsi normal. Aliran
ini terjadi 2-4 jam pertama setelah kelahiran. Pada persalinan pervaginam
kehilangan darah sekitar 200-500 ml, pada persalinan section secarea pengeluaran
f. Serviks
Perubahan-perubahan pada serviks terjadi setelah bayi lahir, serviks berwarna merah
terdapat laserasi atau perlukaan kecil. Karena robekan kecil terjadi selama
berdilatasi, maka serviks tidak akan pernah kembali lagi seperti keadaan sebelum
hamil.
g. Perineum
oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada hari kelima pasca melahirkan, perineum
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama
proses melahirkan, dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut kedua
organ ini tetap dalam keadaan kendur. Setelah tiga minggu vulva dan vagina kembali
Perubahan psikologis yang paling menonjol pada usia kehamilan trimester pertama
ialah timbulnya rasa cemas dan ragu sekaligus disertai rasa bahagia. Munculnya rasa
ragu dan khawatir sangat berkaitan pada kualitas kemampuan mengasuh bayinya,
sedangkan rasa bahagia dikarenakan dia merasa sudah sempurna sebagai wanita yang
dapat hamil.
b. Perubahan emosional
berhubungan seksual, rasa letih dan mual, perubahan suasana hati, cemas, depresi,
Awal minggu kehamilan, ibu sering merasa tidak yakin pada kehamilannya. Dan hal
ini diperparah lagi jika ibu memiliki masalah emosi dan kepribadian. Meskipun
demikian pada kebanyakan ibu hamil terus berusaha untuk mencari kepastian bahwa
dirinya sedang hamil dan harus membutuhkan perhatian dan perawatan khusus buat
bayinya.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering kali pikiran ibu lebih berfokus kepada
kondisi dirinya sendiri, bukan kepada janin. Meskipun demikian bukan berarti ibu
kurang memperhatikan kondisi bayinya. Ibu lebih merasa bahwa janin yang
e. Stres Kemungkinan stres yang terjadi pada masa kehamilan trimester pertama bisa
berdapak negatif dan positif, dimana kedua stres ini dapat mempengaruhi perilaku
ibu.
f. Goncangan psikologis
Terjadinya goncangan jiwa diperkirakan lebih kecil terjadi pada trimester pertama
Selama fase trimester kedua, kehidupan psikologi ibu hamil tampak lebih tenang,
perhatian ibu mulai beralih pada perubahan bentuk tubuh, kehidupan seks, keluarga dan
hubungan batinlah dengan bayi yang dikandungnya, serta peningkatan kebutuhan untuk
dekat dengan figur ibu, melihat dan meniru peran ibu serta meningkatnya
Pada bulan terakhir menjelang persalinan, perubahan emosi ibu semakin berubah-ubah
dan terkadang menjadi tak terkontrol. Perubahan emosi ini bermuara dari adanya
perasaan khawatir, cemas, takut dan ragu jangan-jangan kondisi kehamilannya saat ini
lebih buruk lagi saat menjelang persalinan atau kekhawatiran dan kecemasan akibat
Perubahan psikologis ibu yang terjadi pada kala IV, antara lain :
d. Timbul reaksi-reaksi afeksional yang pertama terhadap bayinya, rasa bangga sebagai
wanita, istri dan ibu. Timbul perasaan terharu, sayang, dan syukur pada Maha Kuasa.
Dengan pemenuhan nutrisi yang cukup dapat menambah tenaga ibu pada proses
Mengetahui bagaimana kondisi janin, dan dapat menemukan tempat di mana detak
janin terdengar paling keras dapat membantu untuk mengetahui bayi berada di
His atau kontraksi selama kala II persalinan harus selalu dipantau karena selain
dorongan meneran pasien, kontraksi uterus merupakan kunci dari proses persalinan.
Dengan posisi miring ke kiri dapat menghindari penekanan pada aorta dan
Menambah tenaga bagi ibu selama proses persalinan sehingga kekuatan meneran
dapat bertambah.
persalinan.
2) Saat kepala terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm pasang handuk bersih
5) Saat kepala turun, tangan kanan menahan perineum dengan arah tahanan ke dalam
dan ke bawah sedangkan tangan kiri menahan kepala bayi agar tidak terjadi
defleksi.
6) Setelah bayi lahir bersihkan hidung dan mulut bayi menggunakan kasa steril lalu
7) Tempatkan kedua tangan pada bitemporalis untuk melahirkan bahu dengan cara
tarik kepala ke arah bawah untuk melahirkan bahu depan dan tarik atas untuk
bahu belakang.
kepala, leher dan badan bayi sedangkan tangan yang lain berada di perineum
9) Lakukan penilaian sekilas pada bayi, kemudian letakan bayi di atas perut ibu
a. Berikan suntikan oksitosin 10 unit di 1/3 atas paha ibu secara IM segera setelah bayi
d. Lahirkan plasenta
e. Masase uterus
Mengetahui laserasi atau robekan jalan lahir yang dapat diketahui dari perdarahan
c. Observasi TTV
Mengetahui jumlah perdarahan ibu dan mengetahui secara dini adanya indikasi.
7. Pelaksanaan
menambah tenaga ibu pada saat proses persalinan dan mencegah dehidrasi.
c. Memantau denyut jantung janin selama 60 detik. Gangguan kondisi kesehatan janin
dicerminkan dari DJJ yang kurang dari 120 atau lebih 160 kali per menit. Kegawat
janin ditunjukkan dari DJJ yang kurang dari 100 atau lebih 180 kali per menit.
f. Menciptakan rasa aman dan nyaman pada ibu selama proses persalinan sangat
a. Menjaga kebersihan ibu agar ibu tetap nyaman selama proses persalinan.
b. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin dan menganjurkan ibu untuk miring kiri
a. Memberikan suntikan oksitosin 1 menit pertama setelah bayi lahir dengan dosis 10
unit secara IM, pemberian suntikan oksitosin dilakukan dalam 1 menit pertama
setelah bayi lahir. Suntikan oksitosin dengan dosis 10 unit diberikan secara
d. Melahirkan plasenta.
e. Masase uterus segera setelah plasenta lahir, lakukan masase fundus uteri dengan
tangan kiri sedangkan tangan kanan memastikan bahwa kotiledon dan selaput
plasenta dalam keadaan lengkap. Evaluasi kontraksi uterus setiap 15 menit selama 1
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua pasca
persalinan
c. Mengobservasi TTV segera setelah plasenta lahir dan dilanjutkan setiap 15 menit
e. Mengevaluasi jumlah darah yang hilang. Dengan menggunakan botol 500 ml yang
1) Tanda-tanda vital
sebagian wanita mempunyai tekana darah <90/60 mmHg. Jika denyut nadinya
normal, tekanan darah yang rendah seperti ini tidak menjadi masalah. Akan
tetapi jika tekanan darah <90/60 mmHg dan nadinya adalah >100 denyut/menit
untuk 1 jam pertama PP dan kemudian jika semunya normal setiap 30 menit
pada jam ke 2.
b) Suhu
Suhu tubuh yang normal adalah <380c jika suhunya >380c bidan melakukan
Selama beberapa hari pertama setelah kelahiran lochea nampak merah karena
adanya eritrosit. Setelah 3-4 hari, lokhea menjadi lebih pucat dan di hari ke 10
lochea tampak putih atau putih kekuningan. Lochea yang berbau busuk diduga
4) Kandung kemih
Setelah plasenta keluar kandung kencing harus diusahakan kosong agar uterus
perdarahan lanjut.
Sulit sekali memperkirakan jumlah darah yang hilang secara akurat karena darah
sering kali bercampur cairan ketuban dan urin dan mungkin terserap di handuk
kain atau sarung, salah satu cara untuk menilai kehilangan darah adalah dengan
botol berukuran 500 ml yang dapat terisi darah tersebut memeriksa keadaan ibu
kehilangan darahnya melalui tanda-tanda vital dan melihat lokea saat memasage
dan mengevaluasi kontraksi uterus.
tubuhnya saat ini dan apa yang harus ia lakukan berkaitan dengan kondisinya.
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama klien : Ny. D. Nama Suami: Tn A
Umur : 30 Tahun Umur : 33 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani
Penghasilan : -- Penghasilan : Rp. 3.000.000/ Bln
Alamat : Desa Kwagean - Alamat : Desa Kwagean-
Loceret Loceret
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perut mulas sejak tadi malam, keluar cairan ketuban jam 20.00
WIB warna jernih
3. Riwayat Kesehatan.
a. Penyakit yang lalu.
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular (TBC,
HIV/AIDS, Hepatitis) menurun (DM, Ashma) menahun (Hipertensi)
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti ( TBC,HIV/
AIDS, Hepatitis), menurun (DM, Ashma), menahun (Hipertensi)
c. Penyakit keluarga
Ibu mengatakan suami dan keluarga tidak mempunyai riwayat tidak sedang
menderita penyakit menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV/AIDS), penyakit
menurun ( DM ,Asma), Penyakit menahun (Hipertensi)
4. Riwayat Obstetri.
a. Riwayat menstruasi.
Amernorhoe : 9 bulan ini
Menarche : Usia 11 Tahun
Lama : 7 - 8 Hari
Banyak : +3 – 4 kali / hari ganti pembalut
Siklus : 28 hari
Teratur/Tidak : Teratur
Dismenorhoe : Tidak pernah
Fluor albus : Tidak pernah
HPHT : 27 – 02– 2022
TP/HPL : 24 – 11 – 2022
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu.
Tgl/Bln/Th Usia Tempat Jenis Penyulit Anak
No. Penolong Nifas Usia Anak
Persalinan Kehamilan Persalinan Persalinan Kehamilan JK BB PB
1 02-02-2017 9 Bln Bidan Spt B Bidan Tidak Ada ♀ 3200 50 HPP - 5 Th
(BPM)
2 Hamil ini
6. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 6 Tahun
Usia Pertama Menikah : 24 Tahun
7. Riwayat Psikososial.
Ibu, suami dan keluarga menginginkan dan bahagia dengan kehamilan ini dan ibu
mengatakan siap dalam proses persalinan
8. Riwayat Budaya
Ibu mengatakan slamatan 7 bulanan dan nanti juga akan mengadakan slamatan
sepasaran jika bayi sudah lahir
9. Perilaku Kesehatan.
Jamu : Ibu mengatakan tidak minum jamu
Merokok : Ibu mengatakan tidak merokok
Minum minuman keras : Ibu mengatakan tidak minum minuman keras.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Keadaan Emosional : Stabil
TTV : TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 370 C
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi :
Rambut : Warna hitam merata, tidak rontok, tidak ketombe kulit kepala
sehat
Wajah : Tidak ada edema, tidak pucat
Mata : conjungtiva merah muda, seklera putih, penglihatan baik
Hidung : tidak ada pengeluaran, Tidak ada cuping hidung
Telinga : tidak ada pengeluaran, bentuk normal, simetris
Mulut : gigi bersih, tidak ada caries, gusi tidak mudah berdarah
Leher : bentuk normal, tidak ada pembesaran kelenjar lymfe, vena
jugularis dan kelenjar thyroid
Dada : Payudara membesar, putting susu menonjol, hiperpigmentasi
pada areola, pengeluaran colostrum +/+
Abdomen : pembesaran rahim sesuai usia kehamilan, tidak ada bekas
operasi ada linea nigra dan strie alba
Genitalia : normal, tidak ada edema, varices, terdapat pengeluaran cairan
ketuban
Anus : normal, tidak ada hemoroid
Ekstremitas
Atas : kuku bersih, normal, simetris, tidak ada edema
Bawah : normal, simetris, tidak ada edema, tidak ada varices
b. Palpasi :
Leopol I : Teraba bulat lunak (bokong),3 jari bawah px
Leopol II : teraba membujur dari atas kebawah pada perut ibu sebelah
kanan (Pu-KA)
Leopolt III : teraba bulat melenting (kepala) tidak dapat digoyang
Leopolt IV : kepala sudah masuk PAP 3 / 5
Variasi :-
MC Donnald : TFU 31 cm
TBJ : (31 - 11 ) x 155
His : 3 /10’ / 40”
c. Auskultasi
Punctum maximum : Punggung Kanan / Perut ibu sebelah kanan bawah
DJJ : 140 x / menit, regular / irregular
d. Perkusi
Reflek patella : + / +
e. Pemeriksaan Dalam
Oleh Bidan Ira : Jam 22.00 WIB
v/v : Tidak ada benjolan
: 2 cm
Eff : 50 %
Ketuban : Negatif Jernih
Presentasi : belakang kepala
Hodge : II
Demiator : UUK
Bagian kecil Janin : Tidak teraba
Cairan pada sarung tangan : Cairan ketuban dan lendir darah
V. INTERVENSI
Dx G2 P1A0 Uk 38Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan KPD. Janin Tunggal Hidup
Intra Uteri
Tujuan : Persalinan berjalan dengan lancar dan tidak terjadi komplikasi
Kriteria Hasil :
Tidak terjadi infeksi
Kala I : Pembukaan lancar dan sesuai waktu
Kala II : berlangsung < 2 jam, bayi lahir normal dan selamat
Kala III : berlangsung , 30 menit, plasenta lahir spontan, lengkap
Kala IV : Tidak terjadi HPP
Intervensi :
1. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu
R : Ibu mengerti dengan kondisi saat ini bahwa ketuban sudah pecah dan bayi
harus segera lahir
2. Pantau TTV dan CHPB
R :Kondisi ibu dan janin terpantau dalam kondisi baik dan aman
3. Anjurkan ibu untuk tidur miring dan tidak turun dari tempat tidur
R :Tidak terjadi prolaps tali pusat
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 10-11-2022 jam : 22.00
Dx :G2 P1A0 UK 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan KPD. Janin Tunggal
Hidup Intra Uteri
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu
2. Memantau TTV dan CHPB
3. Menganjurkan ibu untuk tidur miring dan tidak turun dari tempat tidur
VII. EVALUASI
Tanggal : 11-11-2022 jam 04.00
Dx :G2 P1A0 UK 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan KPD. Janin Tunggal
Hidup Intra Uteri
S : Ibu mengatakan ingin BAB
O : K/u : Baik, Td : 110/70, S : 37 C, N : 90 x/menit, Vt 10 cm, Eff 100 %, Kep H III
(+) Ket negatif Jernih DJJ (+) 144 x/menit
A : G2 P1A0 UK 38 Minggu Inpartu Kala II dengan KPD. Janin Tunggal Hidup Intra
Uteri
P : 1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu akan segera melahirkan
2. Melakukan pertolongan persalinan sesuai 60 langkah APN.
tempat sampah kering dan basah, safety box, bengkok, was lap,
KALA IV
Tanggal : 11-11-2022 jam 04.30 WIB
S : ibu lega dengan kelahiran anak keduanya, ibu merasakan perut mules
O : Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik
Genetalia : pegeluaran darah normal
A : P2A0 kala IV
P:
1. Membersihkan tubuh ibu dari darah dan kotoran yang lainnya dengan air DTT. Ibu
merasa sudah bersih dan nyaman
2. Memakaikan pembalut dan pakaian kepada ibu. Ibu sudah merasa lebih nyaman
3. Menganjurkan ibu makan dan minum untuk menambah tenaga ibu dan meminta ibu
untuk tidak tarak pada makanan apapun kecuali jika alergi. Ibu makan nasi, ayam
goreng, sayur dan minum air teh hangat manis
4. Menganjurkan ibu untuk belajar miring kanan dan kiri jika ibu tidak pusing kemudian
belajar untuk duduk. Ibu bisa melakukannya
5. Membantu ibu untuk BAK apabila ada rasa ingin BAK
6. Melakukan observasi 2 jam postpartum 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada
jam kedua
7. Melengkapi partograf
2 Jam PP
Tanggal : 11-11-2022 jam 06.15 WIB
S : Pasien lega bayinya telah lahir
O : K/u : Baik
Td : 100/70 mmHG
N : 90 x/menit
S : 37 C
RR : 22 x/menit
TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi baik
A : P2 A0 2 jam post partum
P : 1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi baik
2. Mengajari ibu cara cebok yang benar dan jaga kebersihan
3. Memberikan KIE tentang ASI Eksklusif
4. Memberi motivasi pada ibu tentang KB
Lampiran :
1. Lembar Penapisan
2. Lembar observasi (bila persalinan dimulai dengan kala I fase laten)
3. lembar pertograf