KOTA PEKANBARU
LAPORAN KASUS
Oleh :
RIFNA
NIM : P031715401027
JURUSAN KEBIDANAN
PEKANBARU
2019
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran allah SWT atas rahmat dan hidayah nya, sehingga saya bisa
menyelesaikan laporan kasus, pada masa kehamilan. Lapoaran ini saya buat untuk
meyelesaikan tugas mata kuliah fisiologi kebidanan.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan karena
faktor keterbatasan pengetahuan, maka dengan senang hati saya menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu hal fisiologis yang akan dialami wanita dalam siklus
kehidupannya selama masa reproduksi, dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang
tumbuh di rahimnya. Kehamilan pada manusia berkisar 37-42 minggu di hitung dari awal
periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Kehamilan merupakan suatu proses yang
perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik yang mengandung kehidupan
ibu maupun janin.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan
persalinan, lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan. Triwulan pertama dari
konsepsi sampai tanggal triwulan, triwulan kedua dari bulan ke empat sampai bulan
keenam, triwulan ketiga dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan. (Wiknjosastro, 2006).
Kehamilan normal adalah suatu kehamilan dengan keadaan ibu sehat, tidak ada riwayat
obstetrik yang buruk. Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan. Pemeriksaan fisik dan
laboratorium normal. (Saifuddin, 2002).
Pelayanan antenatal care (ANC) merupakan salah satu bentuk asuhan kebidanan yang
dilakukan secara komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil
secara terpadu dengan program lain untuk menegakkan intervensi selama kehamilannya.
Asuhan yang diberikan kepada ibu hamil tersebut bertujuan untuk mengurangi faktor
kesakitan dan sebagai bentuk deteksi dini terhadap komplikasi yang mungkin dapat terjadi
pada ibu hamil.
5
B. Tujuan
a) Tujuan Umum
b) Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif pada Ny. W, pada masa
kehamilan
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data objektif pada Ny. S pada masa
kehamilan
D. Gambaran Kasus
Ny. S , G2P1A0H1 dengan keluhan rasa nyeri bagian perut bawah
6
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan
persalinan, lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan. Triwulan pertama dari konsepsi
sampai tanggal triwulan, triwulan kedua dari bulan ke empat sampai bulan keenam, triwulan
ketiga dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan. (Wiknjosastro, 2006). Kehamilan normal adalah
suatu kehamilan dengan keadaan ibu sehat, tidak ada riwayat obstetrik yang buruk. Ukuran
uterus sesuai dengan usia kehamilan. Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal. (Saifuddin,
2002). Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa kehamilan normal adalah
suatu kehamilan dengan keadaan ibu sehat, tidak ada riwayat obstetrik yang buruk, ukuran
uterus sesuai dengan usia kehamilannya, pemeriksaan fisik dan laboratorium normal
Kehamilan secara umum merupakan proses melanjutkan keturunan yang terjadi secara
alami. Wiknjosastro (2009) mendinifisikan kehamilan sebagai suatu proses yang terjadi antara
perpaduan sel sperma dan sel ovum sehingga terjadi konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
Pada sebagian besar perempuan, ovulasi siklis spontan dengan interval 25-35 hari
terjadi terus menerus selama hampir 40 tahun antara menarche dan menopause. Tanpa
penggunaan kontrasepsi, seorang perempuan memiliki 400 kesempatan untuk hamil, yang
dapat terjadi bila melakukan hubungan seksual kapan pun dalam 1200 hari, yaitu hari saat
ovulasi dan dua hari sebelumnya (cunningham,dkk., 2013)
Nyeri pada perut bagian bawah terjadi karna membesar dan akan menekan struktur-
struktur di panggul sehingga dapat muncul keluhan nyeri perut bagian bawah atau sekitar
bagian atas vagina. Penyebab nyeri tersebut yaitu seiring janin membesar, penggantung rahim
dapat mengalami peregangan sehingga timbul nyeri, peningkatan tekanan disekitar otot, tulang,
sendi sekitar panggul,dan akibat pengaruh hormon, gas dalam perut dapat meningkat. Tapi
harus diwaspada kan jika nyeri di atas vagina tersebut diiringi keluhan keluar keputihan
berbau, flek atau darah dari vagina,muntah, demam, atau nyeri saat buang air kecil. Jika
keluhan tersebut muncul, segeralah mengunjungi dokter kandungan. Untuk cara mengatasi
yaitu menompres hangat daerah yang nyeri, cukup minum air putih dan tidak menahan
keinginan BAK ,dan cukup istirahat.
7
B. Tanda-Tanda Kehamilan
Terjadinya kehamilan dapat dikenali melalui tanda-tanda dan gejalayang secara garis
besar terbagi menjadi tanda-tanda tidak pasti, tanda-tanda kemungkinan, dan tanda-tanda pasti
(Siswosudarmo, 2008). Tanda hamil adalah ada atau terdapat gerak janin dalam rahim (terlihat
atau teraba gerakan janin dan teraba bagian –bagian janin), terdengar denyut jantung janin.
Mual
Ngidam
Seorang wanita hamil biasanya sering menginginkan makanan atau minuman tertentu dan
setiap orang berbeda –beda (manuaba, 2010).
Pingsan (sinkope)
Pingsan adalah kondisi ketika terjadi gangguan sirkulasi ke kepala sehingga timbul iskemia
susunan saraf pusat. Kondisi ini akan berangsur-angsur menghilang setelah usia kehamilan
melewati masa 16 minggu (manuaba, 2010).
Mastodinia
Salah satu gejala kehamilan adalah payudara terasa kencang dan sakit akibat membesar,
dan disebut dengan mastodinia. Hormon esterogen dan progesteron berperan dalam hal ini,
diantaranya paskularisasi bertambah, dan asinus dan duktus berpoliperasi. Hormon progesteron
8
berpengaruh terhadap gerakan peristaltik usus sehingga tidak jarang seorang perempuan yang
hamil mengalami kesulitan untuk buang air besar.
Hiperpigmentasi kulit
Terjadi pigmentasi kulit diantaranya terjadi disekitar pipi, dinding perut, sekitar payudara,
dan varises atau penampakan pembuluh darah vena. Pigmentasi kulit disekitar pipi disebabkan
oleh keluarnya melanophore stimullating hormone (MSH) hipofisis anterior. Di area payudara,
terjadi hiperpigmentasi areola mammae, semakin menonjolnya puting, menonjolnya kelenjar
montgomery, dan pembuluh darah menifes di sekitar puting. Varises terjadi terjadi pada
perempuan yang sedang hamil akibat pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron.
Pada wanita hamil yang tidak mengalami mual dan muntah, perubahan berat badan yang
signifikan dapat dicurigai sebagai tanda kehamilan. Walaupun demikian, perubahan berat
badan semata tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk mendeteksi kehamilan. Perlu
dilakukan pemeriksaan lainnya untuk memastikan kehamilan.
Lain halnya dengan wanita hamil yang tidak mengalami mual muntah, bagi wanita hamil
yang mengalami mual muntah, pada kehamilan 2-3 bulan justru akan terlihat bahwa berat
badan menurun. Hal ini karena mual dan muntah menyebabkan hilangnya nafsu makan,
namun, pada bulan-bulan berikutnya, seiring dengan mual dan muntah yang semakin
berkurang, berat badan akan selalu meningkat sampai stabil menjelang persalinan.
Tanda hegar
pada minggu ke-6, terlihat adanya pelunakan pada daerah isthmus uteri sehingga
segmen di bawah uterus terasa lembek atau tipis saat diraba
Tanda chadwicks
Keadaan vagina berwarna kebiru-biruan yang dialami ibu hamil sekitar minggu ke-6
karena mengalami kongesti.
Tanda piscacec’s
Bila diberi stimulus atau rangsangan, uterus akan berkontraksi. Hal ini merupakan tanda
khas pada uterus pada masa kehamilan.
Tanda goodell’s
9
Tanda ini diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Bagian serviks tampak lebih lunak.
Seorang perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral dapt terkena dampak ini.
Tanda Mc donald
Fundus uteri dan serviks dapat difleksikan satu sama lain dengan mudah. Hal ini juga
tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus
Setelah minggu ke-16, tampak terjadi pembesaran abdomen atau perut. Hal ini karena
uterus telah dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut
Kontraksi uterus
Tanda kontraksi uterus akan timbul belakangan. Biasanya ibu hamil akan mengeluhkan
perutnya terasa kencang, tetapi tidak muncul rasa sakit.
Denyut jantung janin dapat didengar pada minggu ke-17 hingga ke-18 dengan piranti
stetoskop leanec. Pada ibu hamil yang gemuk, denyut jantung janin terdengar lebih lambat.
Denyut jantung janin sebenarnya dapat dideteksi lebih awal yakni sekitar minggu ke-12
menggunakan alat berupa stestokop ultrasonik (doppler). Dengan melakukan auskultasi pada
janin , bunyi-bunyi lain seperti bising tali pusat, bising uterus, dan nadi ibu juga dapat
diindefikan
Palpasi
Outline janin dapat dideteksi dengan jelas setelah minggu ke-22, sedangkan setelah
minggu ke-24, gerakan janin dapat dirasakan secara jelas.
Untuk memastikan kehamilannya, ibu dappat melakukan tes dengan perangkat tes
kehamilanm baik dirumahmaupun laboratorium dengan mengambil sampel urine atau darah
ibu ( Sutanto dan Yuni,2017)
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh esterogen dan
progesterone. (Nugroho, Taufan dkk. 2014)
10
Ukuran
Ukuran TFU per tiga jari, dapat di cermati dalam table berikut ini. (Sulistyawati,
2009)
Usia kehamilan (minggu) Tinggi fundus uteri (TFU)
Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gr menjadi 1000 gr pada akhir
kehamilan.
Vaskularisasi.
Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya,
pembuluh darah vena mengembang dan bertambah
Serviks uteri.
Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang disebut dengan tanda
goodle. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus. Oleh karena
pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut dengan
tanda Chadwick.
b. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya
plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga
pada bagian tersebut terlihat lebih merah dan kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda
Chadwick (Sulistyawati, 2009).
Sistem Kardiovaskular
Curah jangtung meningkat 30% pada minggu ke-10 kehamilan. Tekanan darah akan
turun selama 24 minggu pertama kehamlan akibat terjadi penururnan dalam perifer vaskuler
resistance yang disebabkan oleh pengaruh peregangan otot halus oleh progesterone. Hipertropi
atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah
jantung (Nugroho, Taufan dkk, 2014)
Sistem Urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya
meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknnya terjadi pada usia kehamilan 16-24
minggu sampai saat seblum persalinan ( pada saat ini aliran darah keginjal berkurang akibat
penekanan rahim yang membesar).
Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menururn ketika
berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan. Karena itu wanita hamil sering
ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur.
Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi saat wanita
hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang
membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan
meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung (Sulistyawati, 2009).
Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah, sehingga
terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam usus
diperlambat oleh tingginya kadar progesterone.
Wanita hamil sering mengalami rasa panas didada (heartburn) dan sendawa, yang
kemungkinanan terjadi karena makanan lebih lama berada didalam lambung dan karena
relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir
kedalam kerongkogan.
Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika sebelumnya menderita
ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit
(Sulistyawati, 2009).
Sistem Metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium untuk pembentukan tulangnya dan ini terjadi ketika
trimester terakhir. Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk
menunjang kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium mencapai 70% dari diet biasanya.
Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan
13
dalam perkembangan janin, dan berpuasa saat kehamilan akan memproduksi lebih banyak
ketosis yang dikenal dengan “cepat merasakan lapar” yang mungkin berbahaya pada janin.
Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1000 mg, 500 mg dibutuhkan untuk
meningkatkan masasel darah merah dan 300 mg untuk transportasi ke fetus ketika kehamilan
memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisahnya untuk meningkatkan cairan yang keluar dari
tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat besi rata-rata 3,5 mg/hari.
Pada metabolisme lemak terjadi peningkatan kadar kolestrol sampai 350 mg atau lebih
dari per 100 cc. Hormon somatotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada
payudara. Deposit lemak lainnya tersimpan di badan, perut, paha, dan lengan.
-Kalsium. Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk pembentukan tulang
terutama di trimester akhir dibututhkan 30-40 gram.
Sistem Muskuloskeletal
Estrogen dan progesterone memberi efek maksimal pada relaksi otot dan ligament pelvis
pada akhir kehamilan. Relaksi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya
menguatkan posisi janin yang pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran. Ligament pada
simfisis pubis dan sakroiliaka akan menghilang karena berelaksasi sebagai efek dari estrogen.
Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia kehamilan 32 minggu dan sakrokoksigeus tidak
teraba, diikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang (Sulistyawati, 2009).
Adanya sakit punggung dan ligament pada kehamilan tua disebabkan oleh
meningkatnya pergerakan pelvis akibat pembesaran uterus. Bentuk tubuh selalu berubah
menyesuaikan dengan pembesaran uterus kedepan karena tidak adanya otot abdomen .
Bagi wanita yang kurus lekukan lumbalnya lebih dari normal dan menyebabkan lordosis
dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian belakang. Hal ini menyebabkan rasa sakit yang
berulang terutama dibagian punggung. Oleh karena rasa sakit ini membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk relaksasi, biasanya wanita hamil menganggap apa yang ia rasakan adalah
suatu penderitaan yang kadang memengaruhi suasana psikologinya. Selain sikap tubuh yang
lordosis, gaya berjalan juga menjadi berbeda dibandaingkan ketika tidak hamil, yang kelihatan
seperti akan jatuh dan tertatih-tatih.
Kulit
biasanya di atas pinggang. Pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis sering kali
tampak di tungkai bawah.
Payudara
Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak perubahan sebagai
persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai
berikut (Sulistyawati, 2009).
Sistem endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan FSH. Follicle
stimulating hormone (FSH) merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah
kepermukaan ovarium dimana dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai korpus luteum
dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesteron. Progesterone dan esterogen merangsang
proliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus) dalam upaya mempersiapkan implantasi jika
kehamilan terjadi. Plasenta, yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah
pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan
progesterone (Sulistyawati, 2009).
Karakteristik hormone esterogen dan progesteron dapat dicermati dalam table halaman
berikut
Estrogen Progesterone
Pengaruh umum
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah dengan
menggunakan indeks masa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat
2. Contoh, wanita dengan berat badan sebelum hamil 51 kg dan tinggi badan 1,57 meter. Maka
IMT-nya adalah 51/(1,57)²=20,7. (Sulistyawati, 2009).
Pertambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama hamil, oleh karena itu
perlu dipantau setiap bulan. Jika terdapat keterlambatan dalam penambahan berat badan ibu, ini
dapat mengindikasikann adanya malnutrisi sehingga dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan janin intra-uteri (intra-utering growthretardation-IUGR).
16
Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat badannya lebih dari 1
kg/bulan. Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan.
Total 11,5-16
Menurut sulistyawati, 2009: 123-127 ada beberapa ketidaknyamanan pada masa kehamilan dan
juga cara mengatasinya adalah sebagai berikut :
E. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Pada Masa Kehamilan Trimeter I, II, III
Untuk dapat memberikan asuhan kehamilan yang berkualitas maka seorang bidan harus
mengetahui dulu kebutuhan fisik ibu hamil
Oksigen
Kebutuhan oksigen wanita hamil bertambah, hal ini terjadi karena selain untuk memenuhi
kebutuhan pernapasan ibu juga harus memenuhi kebutuhan oksigen janin. Penambahan ini
sekitar 20% dari sejumlah yang diperlukan sebelum hamil. Wanita hamil dianjurkan untuk
memperoleh lebih banyak udara segar. Hindari ruangan yang sangat tinggi sehingga kita
mengalami kesulitan bernapas.
Nutrisi
Hal-hal yang harus diperhatikan pada antenatal care adalah riwayat diet, kebiasaan
makan sedikit, (tradisi,mitos, agama)kebiasaan makan junk food, mengikuti tren
laangsing,pengguna alcohol, pengguna obat obatan. Semua wanita harus makan makanan yang
seimbang yaitu makanan yang mengandung ada sumber energi (kentang, singkong, tepung,
cereal, nasi, roti), produk hewani (daging, susu, telur, ikan, yogurt, keju).
Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang bervariasi, seperti : zat besi (daging,
hati, kacang tanah, sayuran berwarna hijau tua, kerang). Mengkonsumsi kopi/teh/suplemen
kalsium akn menghambat penyerapan besi sebaiknya dihindari atau boleh diminum dua jam
setelah makan zat besi.
Diet Makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat
menyebabkan anemia, abortus, IUGR inersia uteri, perdarahan pasca-persalinan, sepsis
peurperalis, dan lain-lain. Sedangkan kelebihan makanan karena beranggapan pemenuhan
makanan untuk dua orang akan berakibat kegemukan, pre-eklampsi, janin terlalu besar, dan
sebagainya hal penting yang harus diperhatikan sebenarnya adalah cara mengatur menu dan
pengolahan menu tersebut dengan berpedoman pada Pedoman Umun Gizi Seimbang
(Sulistyawati, 2009).
Status gizi ibu yang kurang baik sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab
utama dari berbagai persoalan kesehatan yang serius pada ibu dan bayi, yang berakibat
terjadinya BBLR, kelahiran prematut, serta kematian neonatal dan prenatal.
Berat badan sebelum hamil, penambahan berat badan hamil (PBBH), dan indeks masa
tubuh (IMT) masih merupakan indikator yang banyak dipakai untuk menentukan status gizi
ibu. Rendahnya PBBH yang diperburuk oleh rendahnya berat badan sebelum hamil dan
21
otomatis rendahnya IMT akan meningkatkan risiko kehamilan, seperti BBLR, kelahiran
prematur, dan komplikasi paada saat akan melahirkan.
PBBH yang terlalu tinggi beresiko terhadap komplikasi kehamilan seperti hipertensi,
diabetes, dan pre-eklampsi, komplikasi waktu melahirkan, serta makrosomia. Untuk
menghindari resiko tersebut, ibu hamil harus memperhatikan asupan gizi sebelum, ketika, dan
setelah kehamilan, karena rerata PBBH yang dianjurkan di negara berkembang adalah 12.5 kg.
Kebutuhan Energi
Widya Karya Pangan Dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk
meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal per hari. Tambahan energi ini bertujuan
untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada trimester 1 kebutuhan
energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan organ-organ penting janin, dan
jumlah tambahan energi ini terus meningkat pada trimester II dan III untuk pertumbuhan janin.
Protein. Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 60%. Widya
Karya Pangan Dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambahkan asupan protei. 12% per
hari atau 75-100 gram.
Zat besi. Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena itu
perlu ditekankan kepada ibu hamil untuk mengonsumsi zat besi selama hamil dan setelah
melahirkan. Kebutuhaan zat besi sealma hamil meningkat sebesar 300% (1.040 mg selama
hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil
melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi dapat
diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan dan
enam minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia postpartum.
Asam Folat. Asam folat tidak dapat terpenuhi hanya dari asupan makanan, maka Widya
Karya Pangan Nasional menganjurkan untuk pemberian suplemen asam folat dengan besaran
280, 660, dan 470 mikrogram untuk trimester I, II, dan III. Asam folat sebaiknya diberikan 28
hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah kehamilan karena sumsum tulang belakang
dan otak dibentuk pada minggu pertama kehamilan.
Kalsium. Metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat berarti.
Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%. Oleh karena itu, asupan yang
optimal perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya,
22
udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan makanan nabati, seperti
sayuran warna hijau tua dan lain-lain.
Obat-Obatan
Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar-benar berindikasi
untuk diberikan obat-obatan, sebaiknya pemberian obat dihindari. Penatalaksanaan keluhan dan
ketidaknyamanan yang dialami lebih dianjurkan kepada pencegahan dan perawatan saja.
Dalam pemberian terapi, dokter biasanya akan sangat memperhatikan reaksi obat terhadap
kehamilan, karena ada obat tertentu yang kadang bersifat kontra dengan kehamilan.
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang sehat dan aman adalah
adanya lingkungan yang bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat toksisk yang
berbahaya bagi ibu dan janin akan terminimalisasi. Lingkungan bersih disini adalah termasuk
bebas dari polusi udara seperti asap rokok.
Selain udara, perilaku hidup bersih dan sehat juga perlu dilaksanakan, seperti menjaga
kebersihan diri, makanan yang dimakan, buang air besar di jamban, dan mandi menggunakan
air yang bersih. (Sulistyawati. 2009)
Exercise/Senam Hamil
Senam hamil merupakan suatu program latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu
untuk mempersiapkan saat persalinan. Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk
mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan
(Nugroho, Taufan dkk, 2014).
Keuntungan:
- Melenturkan otot
- Memberikan kesegaran
- Meningkatkan self exteem dan self image
- Sarana berbagai informasi
- waktu yang tepat melakukan senam hamil
23
- Jika kandungan mencapai 6 bulan ke atas, lakukan senam hamil, kecuali ada kelainan
tertentu pada kehamilan. Sebelum memutuskan mengikuti senam hamil, diskusikan
kondisi kehamilan dengan dokter atau bidan.
- Perempuan hamil yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan
dengan lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga
proses persalinan normal berlangsung relatif cepat.
- Sebelum memulai senam hamil, lakukan dulu gerakan pemanasan sehingga peredaran
darah dalam tubuh akan meningkat dan oksigen yang diangkut ke otot-otot dan jaringan
tubuh bertambah banyak, serta dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kejang/luka
karena telah disiapkan sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih aktif.
o hal-hal penting dalam melakukan senam
- Persetujuan doker/bidan
- Senam dengan instruktur
- Cukup berlatih
- Pakaian senam
- Makanan
Pakaian
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap kesejahteraan
ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa aspek kenyamanan
dalam berpakaian. Pemakaian pakaian dan kelengkapan yang kurang tepat akan mengakibatkan
beberapa ketidaknyamanan yang akan mengganggu fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini (Sulistyawati.
2009).
- Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
- Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
- Pakailah bra yang menyokong payudara
- Memakai sepatu dengan hak yang rendah
- Pakaian dalam yang selalu bersih
24
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut
sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalaim kelelahan, oleh
karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil (Sulistyawati, 2009).
Meskipun dalam keadaan hamil, ibu masih membutuhkan rekreasi untuk menyegarkan
pikiran dan perasaan, misalnya dengan mengunjungi objek wisata atau pergi keluar kota.
Hal-hal yang dianjurkan apabila ibu hamil bepergian adalah sebagai berikut.
- Hindari pergi kesuatu tempat yang ramai, sesak dan panas, serta berdiri terlalu lama di
tempat itu karena akan dapat menimbulkan sesak napas sampai akhirnya jatuh pingsan
(sinkop).
- Apabila bepergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka waktu lama harus
dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan resiko bekuan darah vena dalam
(deep vein thrombosis) dan tromboflebitis selama kehamilan.
- Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam sehari dan harus
berhenti selama 2 jam lalu berjalan selama 10 menit
- Stocking peyangga sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam jangka waktu lama di
mobil atau pesawat terbang.
- Sabuk pengaman sebaiknya selalu dipakai, sabuk tersebut diletakkan dibawah perut
ketika kehamilan sudah besar.
Kebersihan Tubuh
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem
metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat. Keringat yang menempel di
kulit meningkatkan kelembapan kulit dan memungkinkan menjadi tempat berkembangnya
mikroorganisme. Jika tidak dibersihkan (dengan mandi), maka ibu hamil akan sangat mudah
untuk terkena penyakit kulit (Sulistyawati, 2009).
Bagian tubuh lain yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital,
karena saat hamil terjadi pengeluaran sekret vagina yang berlebihan.. Selain dengan mandi,
mengganti celana dalam secara rutin minimal dua kali sehari sangat dianjurkan
25
Perawatan Payudara
Payudara merupakan aset yang sangat penting sebagai persiapan menyambut kelahiran
sang bayi dalam proses menyusui. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan
payudara adalah sebagai berikut (Sulistyawati, 2009).
- Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan busa,
karena akan mengganggu penyerapan keringat payudara
- Gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara.
- Hindari membersihkan puting dengan sabun mandi karena akan menyebabkan iritasi.
Bersihkan puting susu dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat.
- Jika ditemukan pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dari payudara berarti
produksi asi sudah dimulai.
Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit
seperti berikut ini (Sulistyawati, 2009).
Imunisasi
Imunusasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang
dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus
Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus (Sulistyawati, 2009).
*Artinya, apabila dalam waktu 3 tahun wanita tersebut melahirkan, maka bayi yang
dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum.
27
Persiapan Persalinan
Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut.
Beberapa tanda bahaya yang penting untuk disampaikan kepada pasien dan keluarga adalah
sebagai berikut (Sulistyawati, 2009).
Adapun tujuan dari kunjungan antenatal care secara komprehensif adalah untuk
menyiapkan ibu hamil dan keluarganya terhadap kehamilannya, persalinan dan nifas termasuk
laktasi, perawatan bayi dari segi fisik, psikologi, spiritual dan social sebagai suatu hal yang
dipandang secara holistic. Tujuan tersebut diatas meliputi :
7) Mempersiapkan untuk masa nifas yang normal dan perawatan bayi baru
lahir (parenthood)
Jadwal kunjungan ulang yaitu setiap bulan sampai usia kehamilan 28 minggu,
kunjungan ulang 2 minggu dalam satu bulan sampai usia kehamilan 36 minggu dan setiap
minggu setelah usia kehamilan 36 minggu (Asrinah, DKK, 2010: 147).
29
Soap merupakan cacatanyang sederhana yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan
tertulis. Seorang bidan mengunakan soap setiap kali bertemu dengan pasiennya. Selama masa
antepartum,seorang bidan dalam menuliskan SOAP untuk setiap kali kunjungan. Sementara
masa intrapartum, seorang bidan boleh memulihkan lebih dari satu cactan untuk satu pasien
dalam satu hari. Seseorang bidan juga harus harus melihat cacatan SOAP terdahulu bila bidan
merawat sseorang pasien untuk mengevaluasi kondisinya yang sekarang.
S ( data subjektif )
O ( Data Objektif )
A (Assesment )
P ( plan )
Plan/perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang.
Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil dari interpretasi data. Rencama asuhan ini
30
BAB 3
TINJAUAN KASUS
DATA SUBJEKTIF
A. BIODATA
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. I
Umur : 28 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Wonosari Alamat : Jl. wonosari
No.hp : 08534637xxxx
Alasan kunjungan/keluhan utama: Ibu mengatakan nyeri bagian perut bawah
B. RIWAYAT MENSTRUASI
HPHT :05-07-2018 Perkiraan partus : 12-04-2019
Siklus : Teratur, 28 hari Masalah : tidak ada
C. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan ke :1 Usia saat Kawin : 22 Tahun
Lamanya perkawinan : 6 tahun
I. GENOGRAM
Tidak Dikaji
L. Pola istirahat
Tidur siang : 1-2 jam/hari
Tidur malam : 7-8 jam/hari
Keluhan : tidak ada keluhan
BAK : 5 kali sehari
BAB : 1 kali sehari
Keluhan : Tidak ada keluhan
M. PSIKOSOSIAL
Penerimaan klien terhadap kehamilan ini: baik
33
DATA OBJEKTIF
A. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran: compos mentis
Sikap tubuh: lordosis
BB sekarang: 53 kg
BB sebelum hamil: 45 kg
Kenaikan BB sampai pengkajian = 8 Kg
TB: 160 cm
LILA: 24,5 cm
TTV: TD: 100/70 mmHg S : 36,6 °C
P : 20 kali/menit N : 80 kali/menit
Rambut/kepala: bersih, rambut tidak rontok, tidak ada benjolan
Mata
Sklera: tidak ikterik
Konjungtiva: tidak pucat
Penglihatan: jelas
Alat bantu: tidak ada
Muka: tidak tampak hiperpigmentasi, tidak edema
Hidung : tidak ada polip
Telinga : tidak ada tanda- tanda infeksi seperti keluar cairan dan pembengkakan
Mulut : Tidak ada stomatitis, tidak ada gusi berdarah, tidak ada caries
Leher: tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Payudara: simetris, tidak teraba massa
Puting susu: menonjol
Areola mammae: bersih, tampak hiperpigmentasi
Pengeluaran ASI: tidak ada
Abdomen
Bekas operasi: tidak ada Pembesaran: memanjang
Striae: albicans Linia: nigra
Palpasi :
Bagian Atas: Teraba bundar,lunak,tidak melenting yaitu bokong janin.
Bagian perut sebelah kiri teraba keras memanjang yaitu punggung janin.
Dan pada perut sebelah kanan teraba tonjolan-tonjolan kecil yaitu ekstramitas janin.
Bagian bawah teraba bulat, keras, melenting adalah kepala janin, kepala sudah masuk
34
PAP
TFU: 29,5 cm = Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus ( PX )
DJJ: 145 kali/menit
TBJ: (29,5-11) x 155 :2,867 gram
Ekskremitas: tidak terdapat edema pada kaki kanan dan kaki kiri
Varises: Tidak ada
Refleks patella: (+)/(+), gerakan normal
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 11gr/dl
Protein urine : -
Glukosa urine : -
ANALISA
Diagnosa :
Dx Ibu : 𝐺2 𝑃1 𝐴0 𝐻 1 usia kehamilan 31 minggu 6 hari, K/U ibu baik.
Dx Janin : Janin hidup, tunggal, intarauterin, letak memanjang, presentasi kepala,
K/U janin baik.
Masalah : Terasa nyeri bagian perut bawah
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan kepada Ibu bahwa keadaan Ibu dan janin saat ini normal dilihat
dari hasil pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik yaitu TTV masih batas
normal, denyut jantung janin baik, letak janin normal, usia kehamilan saat ini dan
Taksiran melahirkan.
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai ketidak nyamanan yang dialami, yaitu:
Ibu mengatakan nyeri perut bawah . Hal ini disebabkan karena adanya penurunan
kepala janin ke pintu atas panggul
E: Ibu mengerti dan dapat menyebutkan kembali penyebab ibu nyeri bagian perut
bawah.
3. Menginformasikan kepada Ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang dan tinggi kandungan zat besi yang terdiri dari nasi, lauk-pauk,
sayuran, buah dan susu, terutama makanan yang tinggi protein seperti daging,
ikan, udang, telor, tahu, tempe dan sayur-sayuran yang berwarna hijau tua serta
buah yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
E:Ibu mengerti dan akan melakukan diet gizi seimbang ibu hamil.
4. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, yaitu :
35
perdarahan per vagina, sakit kepala hebat, masalah penglihatan, bengkak pada
muka atau tangan, nyeri abdomen yang hebat, bayi kurang bergerak seperti biasa.
E: Ibu mengerti dan mampu menyebutkan kembali tanda bahaya kehamilan
5. Memberitahu ibu kunjungan ulang seminggu lagi atau bila ada keluhan/masalah
pada kehamilannya
E: Ibu akan mengusahakan untuk datang melakukan kunjungan.
36
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada kasus Ny. S dengan G2P1A0H1 ini berdasarkan pengkajian tinggi badan ibu
adalah 160 cm. Menurut teori menyebutkan bahwa bila tinggi badan yang kurang dari 145 cm,
maka berisiko panggul sempit dan kemungkinan sulit untuk melahirkan. Penimbangan berat
badan pada ibu hamil perlu juga dilakukan setiap kali pemeriksaan karena untuk mengmbarkan
status gizi ibu selama hamil. Didalam buku Sulistyawati,( 2009 )disebutkan bahwa jika
keterlambatan penambahan berat badan ibu, dapat mengindikasikan adanya malnutrisi
sehingga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin intra-uteri. Peningkatan berat badan
yang dianjurkan 4kg pada trimester I dan 0,5 kg/minggu pada trimester II dan trimester III.
Selain itu berdasarkan pengukuran lila pada ny. S adalah 24,5 cm. Menurut teori bila
kurang dari 23,5 cm pada ibu hamil akan menderita energi kronis dan berisiko melahirkan bayi
berat lahir rendah, didalam buku KIA (2016) pada kasus Ny. S ukuran lila ibu tersebut dibatas
normal. Menurut buku KIA (2016) pada ibu dilakukan penghitungan denyut jantung janin, bila
denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 160 kali/menit menunjukan ada
tanda gawat janin. Pada kasus Ny. S denyut jantung janin ibu dibatas normal yaitu 145
kali/menit.
Pada kasus Ny. S berdasarkan pengkajian ibu sudah melakukan imunisasi 3 kali yaitu :
pada waktu bayi TT 2, SD TT 3 dan kehamilan pertama TT 4. Didalam buku sulistyawati
(2009) disebutkan bahwa setiap imunisasi TT memiliki lama perlindungan yaitu : TT 2 selama
3 tahun, TT 3 selama 5 tahun, TT 4 selama 10 tahun dan TT 5 selama seumur hidup.
Pada kasus Ny. S didapatkan data pada hasil palpasi TFU setinggi Pertengahan pusat-
prosesus xiphoideus ( PX ) dan ukuran menurut Mc.Donald 29,5 cm. jika dilihat kembali TFU
dalam cm maka taksiran berat janin yatu sekitar 2867 gram, hal ini sesuai dengan teori yang
ada. Selain itu, pada kasus Ny. S dilakukannya pemeriksaan Hb yaitu 11 gd/dl.
Pada Ny. S telah ditegakkan diagnosa ibu yaitu G2P1A0H1, usia kehamilan 31 minggu
6 hari, dengan keadaan umum ibu baik, sedangkan diagnosa janin adalah janin hidup, tunggal,
intrauterin, letak memanjang presentasi kepala, keadaan umum baik..
Pada Ny. S juga ditegakkan masalah nyeri bagian perut bawah . Masalah ini
ditegakkan karena adanya keluhan pada saat pengkajian. Hal ini sesuai dengan teori
ketidaknyaman yang sering dialami ibu trimester III. Selain pada kehamilan trimester I, pusing
saat hamil juga bisa terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Pada trimester kedua,
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim membuat tubuh memiliki darah dan cairan
yang banyak. Hal ini akan meningkatkan tekanan darah sehingga bisa menyebabkan ibu hamil
mengalami sakit kepala dan pusing.
Sementara itu pada trimester ketiga kehamilan, pusing bisa diakibatkan oleh aliran
darah berkurang akibat penekanan pembuluh darah oleh berat badan janin. Berat badan bayi
37
akan menekan pembuluh darah di kaki, panggul, dan tubuh bagian bawah, terutama saat ibu
hamil berbaring telentang sehingga tekanan darah menurun. Pusing saat hamil di masa ini juga
bisa timbul karena temperatur tubuh yang sedikit meningkat. Temperatur tubuh yang lebih
panas adalah hal umum terjadi pada masa kehamilan mengingat pertumbuhan janin
meningkatkan temperatur sang ibu.
Pada penatalaksanaan kasus Ny. S semua asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan
data subjektif, objektif serta assesment yang ditegakkan, penulis memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil mengenai pengaturan pola nutrisi ibu dengan gizi seimbang,
menjelaskan tentang ketidak nyamanan ,tanda bahya hamil dan untuk melakukan kunjungan
ulang .
38
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan dari kasus Ny. S adalah sebagai
berikut :
1. Pada data subjektif NY ‘’S’’ semua data sudah dikaji, namun tidak terdapat
kesenjangan teori dan kasus pada usia ibu, riwayat haid pada pengkajian HPHT dan
pola makan ibu.
2. Pada data objektif Ny S, Sudah dilakuakn pemeriksaan Hb untuk memperkuat
data subjektif sehingga diagnosa dan masalah yang ditegakkan lebih akurat.
3. Pada diagnosa NY.’’S’’ sudah ditegakkan berdasarkan data subjektif dan
objektif yang ada, dan penegakkan diagnosa
Karena ke lungkapan data nya
4. Pada penatalaksanaan ny. S telah diberikan asuhan kebidanan berdasarkan
diagnosa dan masalah yang ditegakkan .
B. SARAN
Diharapkan kepada bidan agar melakukan pengkajian data subjektif dan objektif
dengan lengkap sehingga dapat ditegakkan diagnosa dan masalah dengan benar dan
penatalaksanaan yang dilakukan pun dapat dilaksanakan dengan benar.