Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIK KLINIK MATERNITAS 1

LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN

Disusun Oleh :

Nama : Ulfa Avita


NIM : 200114055
Prodi : S1 Keperawatan Tk. 2

Dosen Pembimbing : Ns. Desrideus, S.kep., M.Kes

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA PRODI S1 KEPERAWATAN


TAHUN 2022/2023

1
DAFTAR ISI

COVER
MAKALAH i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................................3
B. Tujuan.................................................................................................................................3
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus.............................................................................4
D. Sistematika Penulisan.........................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................5
A.Definisi............................................................................................................................6
B. Tanda dan gejala.............................................................................................................6
C. Etiologi...........................................................................................................................7
D. Patofisiologi...................................................................................................................7
E. Perubahan ibu hamil......................................................................................................8
F.Pemeriksaan kehamilan ................................................................................................10
G.Manifiestasi kehamilan.................................................................................................11
H.Asuhan keperawatan (sesuai trimester) SDKI ..............................................................12
I. Komplikasi ...................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang didalam


rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat masa konsepsi hingga
lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi hingga partus yang
diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi 43 minggu (Kuswanti, 2014). Jumlah
ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017 tercatat sekitar 5.324.562 jiwa. Sedangkan di
Jawa Tengah, jumlah ibu hamil
mencapai 590.984 jiwa (Kemenkes RI, 2018).
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi
tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi yang masih
didalam rahim maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat
menjaga perilaku hidup sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kondisi calon ibu pada masa kehamilan (Johnson, 2016).
Risiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu kehamilan,
waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan, saat in partu bahkan setelah persalinan
(Manuaba, 2008). Ibu hamil yang mengalami gangguan medis atau masalah kesehatan
akan dimasukan kedalam kategori risiko tinggi, sehingga kebutuhan akan pelaksanaan
asuhan pada kehamilan menjadi lebih besar (Robson and Waugh, 2012).

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa di harapakan  mampu memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien ibu hamil.

2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan definisi kehamilan
b. Mampu menyebutkan etiologi kehamilan
c. Mampu menjelaskan patofiologi kehamilan
d. Mampu menyebutkan  tanda dan gejala kehamilan
e. Mampu menyebutkan  perubahan selama hamil

3
f. Mampu merencanakan asuhan keperawatan pada ibu hamil
g. Mampu menjelaskan pemeriksaan pada ibu hamil

C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus


Praktik klinik maternitas 1 ini dilakukan pada tanggal 11 – 23 Juli 2022 di puskesmas Sriamur
kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

D. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai laporan pendahuluan praktik
kerja industri ini, penulis menyusun secara sistematis dalam bab-bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB 1 Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan, waktu, dan tempat pengambilan kasus, dan
sistematika penulisan.
BAB II Tinjaun teori.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu)
dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan
matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur.
Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya
kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup). (Hanifa
Wiknjosastro,2009)
Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan ukuran uterus
sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14-
28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36). (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanifa Wiknjosastro, 2009).

B. Tanda dan Gejala Kehamilan

1.Tanda pasti kehamilan


a.Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c.Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi
sekarang karena dampak radiasi terhadap janin.
e.Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat diperkirakan
tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin.

5
2.Tanda tidak pasti kehamilan
a.Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan hormon progesteron
c.Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh
hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan alveoli payudara.
Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan. Terdapat
colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
e.Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik gonadotropin
(hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen.

3.Tanda kemungkinan kehamilan


a.Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari pada
bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness
c.Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid
e.Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada ditempat
ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).

6
C. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang
terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher
yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga
sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat
antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.

(Mochtar, 2010 : 17 )

D. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka bisa
jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma
yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang
laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan
mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar
(ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi
rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
seberang rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga
7
sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba
falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah
terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan
tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka
terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel
telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan
melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

E. Perubahan Selama Hamil

a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini dikarenakan
hipertropi oleh otot-otot rahim.

2. Vagina
-Elastisitas vagina bertambah
-Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
-Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
-berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).

3. Ovarium (Indung Telur)


Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.

4. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba.

5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput elestis di
bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.

6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu biasanya

8
membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.

7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada kehamilan 3
minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran
rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih
dalam. Sekitar 20-25%.

8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar,
dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
(Sarwono,2010:94-100)

b. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


1. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh maka akan
segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah ,
keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti
berikut ini.
- Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan
kesedihan
- Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan memperhatikan
perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
- Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang meningkat libidonya,
tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido,
akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan
suami.

2.  Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum
terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran
bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas

9
dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan
merasakan meningkatnya libido.

3. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu
ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan
dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu 
merasa khawatir  atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan
ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka
laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi
mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)

F. Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan pertama kehamilan diharapkan dapat menetapkan data dasar yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan kesehatan Ibu sampai
persalinan. Dalam menggali berbagai aspek kehamilannya dilakukan :
a.Anamnese
b.Pemeriksaan fisik umum
c.Pemeriksaan khusus obstetric
d.Pemeriksaan laboratorium
e.Pemeriksaan laboratorium khusus yaitu pemeriksaan reaksiserologis, pemeriksaan faktor Rh,
hepatitis dan AIDS.
Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan dalam untuk menentukanbesarnya rahim dan
pemeriksaan spekulum untuk menilai keadaanserviks,vagina dan sekitarnya dan pemeriksaan
sitologi. Setelahpemeriksaan dilakukan dapat ditetapkan kehamilan yang dihadapi
untukmemelihara dan meningkatkan kesehatan ibu. Kepada suami istri dapatdinasehati untuk
hidup sehat dan harmonis, tentang makanan yangdiperlukan bagi kehamilan dan jadwal untuk
pemeriksaan ulang.Pada pemeriksaan ulang perlu diperhatikan agar puting susu sejak
dinimendapat pemeliharaan yang baik. Puting susu yang belum menonjolditarik keluar setiap saat
dan dimasase dengan minyak. Puting susuyang masuk perlu dilakukan tindakan operasi.

10
Tindakan ringan adalah menarik putting susu dengan menggunakan pompa susu.
G. Manifiestasi Klinis Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu:
Tanda dugaan hamil
 Amenorhoe (tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe menandakan kemungkinan
kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.
Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya
kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan dengan memakai rumus dari Naegele.

 Nausea (mual) dan emesis (muntah)


Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan sampai akhir triwulan
pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak
selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini
masih fisiologis, namun bila terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
dan disebut dengan hiperemesis gravidarum.

 Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)


Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan makin tuanya
kehamilan.

 Mamae menjadi tegang dan membesar


Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan
progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudarabersama
somatomamotropin, hormon- hormon ini mennimbulkan perasaan tegang dan nyeri
selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran
kolostrum.

 Anoreksia (tidak ada nafsu makan)


Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi

 Sering kencing
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh
karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa
timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali
kandung kencing

 Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun),
sehingga kesulitan untuk BAB.

 Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi, kadang-kadang
tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum (topeng
11
kehamilan). Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen
yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba. Hal ini terjadi karena
pengaruh hormon kortikostiroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

 Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada triwulan pertama

 Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama
bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi disekitar genitalia ekterna, kaki
dan betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah dapat hilang setelah persalinan.

H. Asuhan Keperawatan (sesuai dengan trimester) SDKI

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Trimester 1
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari
perubahan hormone
Trimester 2
a. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi.
b. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdomen yang
mengalirkan O2
Trimester 3
a. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih karena
pembesaran uterus.
b. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan
kenyamanan

12
2. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari perubahan
hormone
Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang
Kriteria Hasil :
1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang tepat
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus perasaan tidak 1. Menentukan intervensi selanjutnya
nyaman yang dirasakan klien

2. Kaji TTV klien 2. Ketidaknyamanan dapat


diakibatkan pola nafas, curah
jantung, temperature/suhu           
yang tidak stabil

3. Atur posisi klien senyaman mungkin 3. posisi menentukan perasaan /


saat dilakukan pengkajian/ ketidajknyamanaan dari klien
pemeriksaan atau ibu hamil

4. Ajarkan klien /ibu untuk 4. posisi tubuh, porsi makan, dan


meminimalkan ketidaknyamanan aktivitas berlebih adalah faktor
saat berada dirumah dengan        penyebab munculnya       
mengatur posisi tubuh, porsi makan ketidaknyamanan saat hamil
(6 x dengan porsi sedikit), dan
aktivitas

5. Berikan lingkungan yang nyaman 5. peningkatan kenyamanan bagi


bagi klien saat  pengkajian / klien
pemeriksaan

Kolaborasi

6. Kolaborasikan dengan dokter ahli


kandungan dalam tindakan 6. pengobatan efektif dan aman
pengobatan bila perlu pada ibu hamil

b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena pembesaran
uterus.
Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi
13
kriteria hasil :
1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan evaluasi/intervensi medis
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah dan
ekstremitas

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat

2. Memberi penjelasan tentang 2. Penekan terjadi pada kandung


perubahan sistem perkemihan kemih akibat pembesaran
c. selama kehamilan. uterus Kurang

3. Menganjurkan ibu untuk 3. Meningkatkan perkusi ginjal


melakukan posisi miring saat memobilisasi bagian edema
tidur

4. Anjurkan klien menghindari 4. Posisi memungkinkan


posisi tegak atau supine dalam terjadinya sindrom vena kava
waktu yang lama dan menurunnya aliran vena.

5. Berikan info mengenai perlunya 5. Memungkinkan diafragma


masukan cairan 6-8 gelas perhari menurun, membantu
mengembangkan ekspansi
paru.

pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi.


Tujuan : menambah wawasan tentang perawatan kehamilan
Kriteria Hasil :
1) Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
2) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
3) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan

14
INTERVENSI RASIONAL
d. 1. Kaji tingkat pendidikan ibu 1. Mengetahui tingkat Gangguan
pendidikan ibu dapat istirahat
memudahkan memberikan
penjelsan tentang perawatan tidur
kehamilan

2. berikan penjelasan tentang 2. mencegah tingkat


perubahan-perubahan biologis kekhawatiran pada ibu
dan psikologis normal pada ibu selama kehamilan
hamil

3. berikan imunisasi TT 0,5 ml IM 3. melindungi bayi pada saat


lahir dari tempat yang tidak
bersih dan mencegah bakteri
menyerang bayi baru lahir

4. lakukan diskusi tentang 4. Membantu ibu mengetahui


penyakit-penyakit yang dapat tentang hal – hal yang
mempengaruhi kehamilan, beresiko selama kehamilan
resiko komplikasi kehamilan,
dan hal-hal yang dapat
membahayakan janin.

5. jelaskan rencana perawatan dan 5. Membantu ibu mengetahui


pengobatan. hal – hal yang perlu
dilakukan saat kehamilan dan
proses pengobatan jika terjadi
sakit pada ibu

berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan


Tujuan : masalah gangguan tidur teratasi
Kriteria hasil :
1) Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
2) Klien mendaptkan istirahat yang maksimal

INTERVENSI RASIONAL
1. Tinjau ulang kebutuhan 1. Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal kebutuhan pola tidur
berkenaan dengan kehamilan

2. Evaluasi tingkat kelelahan, 2. Meringankan rasa lelah


anjurkan klien untuk istirahat 1-2
jam pada siang hari dan 8 jam
pada malam hari

3. Kaji insomnia, anjurkan teknik 3. Ansietas yang berlebihan,

15
relaksasi, membaca, mandi air kegembiraan,
hangat, dan penurunan aktivitas ketidaknyamanan fisik, dapat
mempersulit tidur

4. Anjurkan tidur pada posisi semi 4. Memungkinkan diafragma


fowler menurun, membantu
mengembangkan ekspansi

e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdomen yang mengalirkan
O2
Tujuan : Pola nafas kembali normal
Kriteria Hasil :
1) Klien mengatakan sesak nafas berkurang
2) Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji status, pola, frekuensi 1. Menentukan luas atau
pernafasan beratnya masalah

2. Kaji riwayat medis terdahulu, 2. Masalah lain dapat


misalnya : riwayat alergi, asma, mempengaruhi pola nafas dan
tuberculosis menurunkan oksigenasi
jaringan           ibu/janin

3. Posisikan ibu dengan posisi 3. Menghindari masalah pola


senyaman mungkin nafas akibat posisi yang salah
/ kurang tepat

4. Beri informasi pada ibu tentang 4. Menurunkan kemungkinan


kesulitan pernafasan dan gejala pernafasan yang tidak
program latihan yang realistis stabil / tidak efektif dan agar  
ibu dapat mengatasi apabila
terjadi sesak tiba-tiba

5. Berikan lingkungan yang 5. Menghindari sesak akibat


nyaman, aman, tenang, bebas rangsangan zat kimia yang
dari asap rokok / bau yang berbau menyengat
menyengat

Kolaborasi

6. Kolaborasikan dengan dokter 6. Tindakan efektif dan efisien


dalam pemberian oksigen bila dalam menangani sesak
diperlukan

16
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan.

5. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang tepat
b. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
c. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
d. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan evaluasi/intervensi medis
e. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah dan
ekstremitas
f. Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
g. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
h. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
i. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
j. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
k. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
l. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan

I. Kmplikasi
1. Tekanan darah tinggi atau hipertensi
2. Preklamsia
3. Kelahiran premature
4. Keguguran
5. Diabetes gestasional
6. Anemia
7. Infeksi saluran kemih

17
DAFTAR PUSTAKA

Haerani Aisyah (2011), Konsep Kehamilan.

Syukriah Windayani (2012), Konsep anc kehamilan normal.

Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 111-116

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

PPNI.2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus


Pusat PPNI.

PPNI.2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus


Pusat PPNI.

18

Anda mungkin juga menyukai