Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.


Kehamilan merupakan saat-saat yang ditunggu-tunggu bagi
seorang ibu atau bahkan seluruh anggota keluarga, dan merupakan masa
yang paling membahagiakan.tetapi masa kehamilan merupakan masa yang
rawan, karena pada masa ini banyak sekali perubahan-perubahan yang
terjadi. Perubahan itu meliputi perubahan fisik dan perubahan fisiologis.
Pada masa kehamilan adanya perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri ibu dapat belangsung secara fisiologis maupun patologis. Selain
perubahan pada ibu hamil dapat pula terjadi masalah yang mungkin dapat
menjadi penyulit dalam kehamilan. Sehingga ketika seorang wanita
sedang hamil ia harus lebh memperhatikan kesehatan dirinya.
Dengan adanya masa kehamilan dan perubahan yang terjadi serta
untuk mengetahui secara dini kemungkinan adanya penyulit dalam
kehamilan dianjurkan pada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
secara rutin dan teratur selama hamil. Dengan pemeriksaan yang teratur
seorang ibu hamil dapat memperoleh kebutuhan yang sesuai untuk diri dan
janinnya. Juga mendapatkan penanganan segera jika terdapat komplikasi
kehamilan.
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan
di wilayah kerja BPS Anik Basuki Desa Ampeldento, Pakis sudah baik hal
ini terlihat dari frekuensi ANC tiap bumil yang periksa ke BPS Anik
Basuki minimal 4x selama hamil, yang selalu tercatat dalam buku KMS
bumil yang selalu dibawa ibu saat periksa. Adapun Jumlah pemeriksaan
ANC dalam tahun 2007 adalah 1825 orang dengan cakupan 95%. Hal ini
telah sesuai dengan standart minimal pemeriksaan ANC. Oleh karena itu
penulis tertarik mengambil kasus kehamilan dengan judul Asuhan
Kebidanan pada Ny I Usia 24 tahun GI P0000 Ab000 UK 36-37 Minggu,
janin Tunggal, hidup,Letak Kapala, intrauterine, dengan kehamilan normal
untuk mengidentifikasi kebutuhan dan screening bumil agar kehamilan
berjalan normal hingga saat persalinan tiba.
1.2. Tujuan.
1.2.1. Tujuan Umum.
Diharapkan mahasiswa mampu menerapkan dan memahami ilmu
pengetahuan secara teoritis dan praktis mengenai Asuhan
Kebidanan pada Ny I Usia 24 tahun GI P0000 Ab000 UK 36-37
Minggu, janin Tunggal, hidup,Letak Kapala, intrauterine, dengan
kehamilan normal melalui manajemen Asuhan kebidanan.
1.2.2. Tujuan Khusus.
Diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan Asuhan kebidanan
pada ibu hamil GI P0000 Ab000 UK 36-37 Minggu dengan kehamilan
normal melalui:
1. Melakukan pengkajian data sampai dengan analisa data
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah
3. Mahasiswa dapat mengantisipasi masalah potensial yang
akan terjadi.
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera dari
diagnosa dan masalah yang terjadi.
5. Mahasiswa dapat membuat rencana Asuhan kebidanan
6. Mahasiswa dapat melaksanakan rencana asuhan kebidanan
yang telah direncanakan
7. Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah
dilakukan.

1.3. Ruang Lingkup


Ruang lingkup penyusunan asuhan kebidanan ini adalah ibu hamil
fisiologis yang dimulai dari pengkajian data sampai dengan evaluasi.

1.4. Sistematika penulisan


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Metode Penulisan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Kehamilan
2.2 Konsep manajemen asuhan kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian data
3.2 Identifikasi diagnosa dan masalah
3.3 Antisipasi masalah potensial
3.4 Identifikasi kebutuhan segera.
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Kehamilan.


2.1.1. Definisi.
Kehamilan adalah penyatuan sperma dan ovum(H. Ferrer, 1999:33 ).
Kehamilan adalah masa dimulai dari konveksi sampai janin lahir,
lama hamil normal adalah 280 hari atau 9 bulan7 hari yang dihitung
dari hari pertama haid terakhir ( Sarwono,1999).
Kehamilan adalah untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoa,
ovum, pembuahan ovum (konsepsi). Dan nidasi hasil konsepsi yang
lamanya 280 hari (Wiknjosastro, Hanifa, 2002 : 55).
Kehamilan adalah bila seorang wanita mengandung sel telur yang
telah dibuahi oleh sperma (Dra. Christina Ibrahim, 1997 :63).
Gravida adalah setiap kehamilan, mngesampingkan lamanya,
trmasuk kehamilan saat ini. (Persis Many Hamilton, 1995 : 156).
Seorang Gravida adalah wanita yang hamil (FK UNPAD Bandung,
1983 : 156)
2 .1.2. Penyebab Terjadinya Kehamilan.
Menurut Rustam Mochtar (1998) suatu proses kehamilan akan terjadi
bila terjadi 5 aspek penting, antara lain :
Ovum
Adalah sel dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung apung dalam vitellus dilingkari oleh
zona pellusida.
Spermatozoa.
Berbentuk sperma kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng, berbentuk isi (nukleus), leher yang menghubungkan
kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar
sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
Konsepsi.
Adalah peristiwa penyatuan antara sel mani dan sel telur di tuba
vallopi tepatnya bagian ampula. Hanya satu sperma yang dapat
melintasi zona pellusida dan masuk ke vitellus ovum.
Nidasi (Implantasi).
Adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endrometrium. Kehamilan 37 42 minggu disebut aterm, bila
kehamilan berlangsung lebih dari 42 minggu maka disebut dengan
kehamilan post matur, sedangkan kehamilan 28 36 minggu
disebut kehamilan prematur.
Plasentasi.
Adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Desidua adalah mukosa rahim, pada kehamilan dibagi atas :
a.Desidua basalis.
b. Desidua kapsularis.
c.Desidua vera.
2.1.3. Klasifikasi Kehamilan.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Kehamilan trimester I ( sebelum minggu ke 14).
2. kehamilan trimester II ( sebelum minggu ke 28 ).
3. Kehamilan trimester III ( Usia kehamilan 40 minggu)
2.1.4. Tanda dan gejala kehamilan
a.Tanda-tanda tidak pasti
- Amenorea
HPHT penting diketahui supaya dapat menentukan usia kehamilan
dan kapan perkiraan persalinan.
- Nausea (enek) dan emesis (muntah)
Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam
batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologi bila terlampau sering
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis
gravidarum.
- Sering buang air kecil
Trimester I : karena kandung kencing tertekan uterus yang mulai
membesar.
Trimester II : karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan
menekan kembali kandung kencing.
- Pigmentasi kulit
Terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid. Plasenta yang
merangsang melanosteroid pada kulit.
- Anoreksia (tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu nafsu
makan akan timbul lain.
- Payudara menjadi tegang dan membesar
Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus dan alveoli di mammae tampak jelas.
- Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid.
- Epulis
Suatu hipertrofi papila gingivae sering terjadi pada triwulan pertama.
- Varises
Biasanya dijumpai pada daerah genetalia eksterna kaki betis.
- Mengidam (menginginkan makanan tertentu)
Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
b. Tanda-tanda mungkin
- Tanda Hegar
Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang lain.
- Tanda picasek
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran perut.
- Tanda chadwick
Perubahan warna servik dan vagina menjadi kebiru-biruan
- Tanda Braxton-Hicks
Uterus mudah berkontraksi jika dirangsang.
- Suhu basal
Sesudah ovulasi tetap tinggi antara 37,2 0C s/d 37,8 0C
c.Tanda pasti
- Terdengar DJJ
Mulai terdengar pada UK 18-20 minggu
- Teraba bagian-bagian anak
Pada saat ini palpasi terasa pergerakan anak UK 18 20 minggu.
- Pemeriksaan Rontgen
Dapat dilakukan setelah UK 16 minggu.
2.1.5 Perawatan Gravida Muda.
1. Mual muntah.
a. Makan roti kering dan minum minuman hangat setelah bangun
tidur dipagi hari.
b. Hindari makanan yang mengandung lemak dan makanan
dengan bumbu merangsang.
c. Minum minuman yang ringan dan segar .
d. Vitamin, BC, Vit. B6, Vitamin C sesuai dengan dosis.
2. Sering kencing.
Jangan menahan keinginan untuk kencing dan banyak minum.
3. Mammae terasa kenceng dan nyeri.
Menganjurkan menjaga kebesihan dan memakai bra yang ada
penyangganya.
4. Konstipasi dan opstipasi.
Menganjurkan untuk jalan pagi, banyak minum air putih, makan
makanan yang tinggi serat dan membiasakan BAB dengan rutin.
(Ibrahim, Christina, 1996: 154 ).
2.1.5. Perubahan perubahan pada ibu hamil
a. Perubahan fisik
1. Sistem reproduksi
Uterus
Uterus bertambah besar dari awal yang beratnya 30 gr menjadi
1000 gram, perubahan ini disebabkan hipertrofi dari alat-alat
rahim. Estrogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan
dan berfungsinya uterus
Serviks
Serviks menjadi lebih lunak, sebelum hamul akan teraba seperti
ujung hidung, pada awal kehamilan akan teraba seperti ujung
telinga, pada kehamilan aterm teraba seperti bibir.
Vagina
Estrogen menyebabkan mukosa vagina menjadi lebih gelap,
sekresi vagina berlebihan karena aliran darah ke vagina disebut
Chadwicks Sign.
2. Sistem pernafasan
Secara umum perubahan pernafasan pada ibu hamil disebabkan
efek mekanik dari ibu hamil yang membesar, meningkatnya
kebutuhan O2 total dan efek rangsangan oleh progesteron.
Konsumsi kebutuhan O2 meningkat 15-20% volume udara
pernafasan meningkat sampai 30-40% permenit.
3. Payudara
Peningkatan estrogen dan progesteron sehingga payudara
membesar untuk persiapan laktasi. Timbul tanda kehitaman, puting
lebih kencang, areola lebih besar diameternya menjadi 5-6 cm.
Folikel Montgomery melebar dan timbul, kolostrum terdapat pada
bulan ke 6-7.
4. Sistem gastrointestinal
Perubahan ini disebabkan faktor hormonal dan mekanis
Morning sickness
Penyebab tidak pasti diketahui, tetapi kemungkinan besar
karena reaksi peningkatan kadar hormon yang mendadak.
Reflek asam lambung
Oleh karena regurgitasi isi lambung kedalam esophagus
bagian bawah. Heartburn (reflek asam lambung) biasanya
terjadi pada 1 atau 2 bulan terakhir kehamilan.
Konstipasi
Adalah karena penurunan motilitas usus sehingga
memerlukan waktu lama untuk menyerap cairan. Usus dapat
saling berdesakan akibat dari tekanan uterus yang membesar.
5. Sistem urinarius
Disebabkan oleh faktoe hormonal dan mekanis, perubahan itu
menimbulkan permasalahan urinarius, meskipun aliran darah ke
ginjal meninkat, urine tambahan tidak diproduksi karena terjadinya
peningkatan retensi Na dan air.
6. Sistem Integumen
Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen
yang tinggi akan meningkatkan sekresi MSH yang akibatnya
bervariasi menurut warna kulit alami wanita tersebut. Pigmentasi
ini berkurang setelah melahirkan.
7. Sistem skeleton/persendian
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat
gaya tarik bumi dan garis tubuh. Lengkung tulang belakang akan
berubah untuk mengimbangi pembesaran abdomen yang disebut
lordosis. Jaringan ikat pada persendian panggul akan melunak
dalam persiapan untuk persalinan, mobilitas simpisis dan
persendian sakro iliaka akan bertambah sehingga rongga panggul
akan menjadi lebih besar.
8. Sistem metabolisme
Laju metabolisme basal pada wanita hamil dalam paruh kedua
kehamilan meningkat 15-25 % dari pada nilai normal, sehingga
masukan diet harus cukup untuk mengatasi aktivitas fisiologi
tambahan ini.
9. Sistem kardiovaskuler
Volume darah selama hamil akan meningkat sebanyak 40-50%
untuk memenuhi kebutuhan plasenta. Peningkatan curah jantung
terjadi akibat peningkatan volume darah dan daya pembekuan
mengalami sedikit peningkatan.
b. Perubahan Psikologis
Perasaan takut adanya perubahan bentuk tubuh
Perasaan takut menjelang persalinan
Peningkatan libido
2.1.7. Pengertian Kehamilan Fisiologis.
Kehamilan fisiologis merupakan pertumbuhan dan perkembangan jenis
intra uterine mulai konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
yang kesemuanya melalui proses yang normal atau fisiologis.
2.1.8. Standar + kehamilan fisiologis.
Dilihat dari TFU .
Sebelum 12 minggu : belum bisa teraba.
12 minggu : 1 sampai 2 jari atas simpisis.
16 minggu : pertengahan antara simpisi - pusat.
20 minggu : 3 jari bawah pusat.
24 minggu : setinggi pusat.
28 minggu : 3 jari diatas pusat.
32 minggu : pertengahan pusat dan PX.
36 minggu : 3 jari bawah PX.
38 minggu : merapat lingkar tulang iga.
40 minggu : pertengahan pusat dan PX
2.1.9. Diagnosis Banding Kehamilan.
Pembesaran perut wanita tidak selamanya kehamilan,sehingga perlu
dilakukan diagnosis banding, diantaranya :
Hamil Palsu ( Pseudocyesis). Atau kehamila spuria. Dijumpai
tanda dugaan hamil, tapi dengan USG dan test biologis tidak
menunjukkan kehamilan.
Tumor kandungan atau mioma uteri.
Terjadi pembesaran rahim tapi tidak disertai tanda kehamilan,
bentuk pembesaran tidak merata, pendarahan banyak saat
menstruasi.
Kista Ovarium.
Lamanya pembesaan perut tidak disertai tanda hamil, datang bulan
terus berlangsung, lamanya pembesaran dapat dilampaui umur
kehamilan, pemeriksaan test biologis hasilnya (-).
Hematometra.(pengumpulan darah dalam uterus).
Telambat datang bulan yang dapat melampaui umur kehamilan,
perut terasa sakit setiap hari.
Kandungan hamil yang penuh.
Dengan melakukan kateterisasi akan maka pembesaran perut akan
menghilang.
2.1.10. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil.
A. Definisi.
ANC adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil sesuai
dengan pedoman antenatal yang telah ditentukan(Persis, 1995 :
157).
ANC adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu hamil dan janin secara berkala yang diikuti
dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
( Dep Kes RI . 1996 : 1 ).
B. Tujuan Asuhan Antenatal.
Tujuan Umum.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu maupun janin
sesuai dengan kebutuhan kehamilan berjalan dan melahirkan
bayi yang sehat.
Tujuan Khusus.
- Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan dan tumbuh kembang janin.
- Mendeteksi dini adanya ketidak normalan dan komplikasi.
- Mempetahankan kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi.
- Mempersiapkan masa nifas normal dan pemberian ASI
eksklusif.
- Mempersiapkan persalinan cukup bulan, ibu dan bayi
selamat dengan trauma seminimal mungkin.
C. Standar Minimal Asuhan Antenatal
(ada 7 T), antara lain :
- Timbang berat badan.
Pertambahan berat badan selama hamil.
1. Trimester I : 1000 1500 gram.
2. Trimester II : 4500 gram.
3. Trimester III : 5000 5500 gram.
Peningkatan total berat badan ibu hamil 10000 12000 gram
atau kenaikan maksimal tiap setengah minggu.
- Pengukuran Tekanan Darah.
- Pemberian imunisasi TT.
- Pengukuran TFU.
- Pemberian tablet besi atau tambahan darah.
- Test PMS.
- Temu wicara.

2.1.11. Masalah dan Komplikasi.


Pada setiap kunjungan antenatal petugas mengumpulkan dan
menganalisa data mengenai kondisi ibu melalui anmnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan
intrauterine, serta ada tidaknya masalah /konplikasi.
2.1.12 Melakukan anmnese pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk
menilai apakah kehamilannya normal.
Tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
Oedema hanya pada ekstremitas.
TFU dalam cm atau menggunakan jari tangan sesuai dengan UK
DJJ 120 160x/menit.
Gerakan janin terasa setelah 18 20 minggu hingga melahirkan.
2.1.13 Memberikan Konseling.
Gizi.
Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori pe hari
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi,
minum cukup cairan (menu seimbang).
Perubahan Fisiologis.
Tambahan BB, perubahan pada payudara, tingkat tenaga yang bisa
menurun, mual selama triwulan pertama, rasa panas, dan atau
varises, hubungan suami istri, boleh dilanjutkan selama kehamilan
(dianjurkan memakai kondom).
Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika
mendapatkan tanda-tanda bahaya sebagai berikut :
a. Perdarahan pervaginam.
b. Sakit kepala lebih dari biasa.
c. Gangguan Penglihatan.
d. Pembengkakan pada wajah atau tangan.
e. Nyeri abdomen (epigastrik).
f. Janin tidak bergerak sebanyak biasanya.
Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah
dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dan dikeringkan.
Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya tidak
mendapatkannya.
Menjadwalkan kunjungan ulang berikutnya.
Mendokumentasikan kunjungan tersebut.

2.2. Konsep Asuhan Kebidanan.


I. Pengkajian Data.
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Oleh :
A. Data Subyektif
1. Biodata.
Nama suami/istri : Hendaknya jelas dan lengkap nama ibu dan
suami untuk mengenal, memanggil, dan rekam
medis
Umur : Usia terbaik untuk reproduksi adalah 20-35
tahun, lebih dari atau kurang dari tersebut
merupakan resiko tinggi kehamilan.
Agama : Mengetahui kepercayaan klien sehingga
memudahkan dalam memberikan nasehat dan
dorongan rohani
Pendidikan : Mengetahui tingkat pengetahuan untuk
memberikan konseling sesuai pendidikannya.
Pekerjaan : Mengetahui status ekonominya sehubungan
dengan asupan gizi yang rendah dan pengaruh
pekerjaan terhadap kehamilan.
Alamat : Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan
masyarakatnya tentang kehamilan serta untuk
kunjungan rumah jika diperlukan.
2. Riwayat pernikahan
Berapa kali nikah :
Lama nikah :
Usia pertama nikah :
3. Riwayat haid.
Menarche : ......tahun.
Lama : ....hari.
Banyak : ...pembalut/hari.
Dismenorhoe : ...
Konsistensi : Cair/bergumpal
HPHT : Untuk mengetahui hari pertama haid terakhir guna
mengetahui usia kehamilannya.
TP : Untuk mengetahui tanggal perkiraan persalinan
4. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilan yang ke...umur
kehamilan...bulan, keluhan yang dirasakan...
5. Riwayat kesehatan sekarang
Jika ibu sedang mengalami penyakit seperti Asma, TBC, Hipertensi,
Jantung, DM, maka akan berisiko terhadap kehamilan dan persalinannya
saat ini sehingga membutuhkan perhatian dan perawatan khusus..
6. Riwayat kesehatan yang lalu.
Ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit seperti Asma, DM, Jantung
Hepatitis dan TBC akan semakin memperparah kehamilannya yang
sekarang sehingga membutuhkan perhatian khusus.
7. Riwayat kesehatan Keluarga.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC,
jantung, DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan
berdampak pada kehamilan.
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Adanya gangguan dan penyulit pada kehamilan, persalinan dan nifas ibu
sebelumnya perlu dikaji karena dimungkinkan berdampak atau berpotensi
terjadi kembali pada kehamilan yang sekarang.
9. Riwayat kehamilan sekarang.
Trimester I : Ibu hamil pada trimester I biasanya mengalami gangguan
mual dan muntah hal ini dikarenakan peningkatan produksi
asam lambung, sehingga ibu perlu mengatur makan dengan
makan sedikit tapi sering serta menghindari makanan yang
merangsang seperti pedas, asam,dan berbau menyengat. Ibu
perlu mendapat asupan zat besi mulai diketahui hamil untuk
memenuhi kebutuhan zat besi ibu dan janin
Trimester II : Keluhan sudah mulai berkurang, namun ibu biasanya
mengalami sering kencing pada trimester ini dikarenakan
desakan rahim pada kandung kemih ibu.
Trimester III : Ibu biasanya mengalami sering kencing dan sakit pinggang
dikarenakan posisi tubuh yang cenderung hiperlordosis
seiring pembesaran perut ibu, dapat juga terjadi sesak nafas
dikarenakan pembesaran uteru yang menekan diafragma.
10. Riwayat KB.
Wanita yang belum memiliki anak diharapkan tidak menggunakan KB
dikarenakan dapat mempengaruhi kesuburan, KB diberikan 40 hari pasca
melahirkan, serta disesuaikan dengan keadaan karena ibu dengan
hipertensi dan DM tidak diperkenankan menggunakan KB hormonal, Kaji
pula apakah kehamilan dikarenakan kegagalan KB.
11. Pola kebiasaan sehari-hari.
a. Pola Nutrisi.
Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang adekuat uantuk memenuhi
kebutuhan ibu dan janin dalam kandungannya meliputi makanan 4
sehat 5 sempurna yaitu dengan tambahan susu agar ibu dan janin sehat
hingga akhir kehamilan. Ibu hamil membutuhkan tambahan 300 kalori
dibandingkan sebelum hamil.
b. Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun
malam untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan
istirahat ibu hamil:
Malam + 7-8 jam/hari
Siang + 1-2 jam/hari
c. Pola personal higiene
Kebersihan badan pada ibu perlu diperhatikan, ibu hamil mengalami
peningkatan metabolisme tubuh sehingga mudah berkeringat,
kebersihan alat genetalia juga sangat penting karena peningkatan
produksi lendir karena peningkatan estrogen, lebih sering ganti celana
dalam untuk mencegah berkembangnya kuman yang dapat
menimbulkan infeksi.
d. Pola eliminasi.
Ibu hamil utamanya pada trimester I dan III biasanya mengalami
sering kencing dikarenakan penekanan janin pada kandung kemih
e. Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu
lelah dan berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu
hamil utamanya trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah. Kelelahan
dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan komplikasi pada setiap
ibu hamil misalnya perdarahan dan abortus.
f. Pola seksual
Trimester I : Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan
abortus
Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu
yang mulai membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat
menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan
prematur.
12. Riwayat Psikologi, Social dan budaya
a. Psikologis.
Psikologi ibu sangat mempengaruhi proses kehamilan, dan
pertumbuhan janin. Ibu dengan keadaan psikologi yang baik
atau menerima dan bahagia dengan kehamilannya akan
berpengaruh baik pada kehamilan dan pertumbuhan janin.
b. Sosial.
Hubungan ibu sumi, keluarga dan lingkungannya sangat
berpengaruh dalam kehamilan. Dukungan suami dan keluarga
pada ibu hamil mengakibatkan ibu tenang dan nyaman dalam
menjalani kehamilannya.
c. Budaya.
Budaya yang dapat merugikan dan mengganggu kehamilan
diharapkan tidak dilakukan, seperti pantang makanan tertentu
karena ibu hamil membutuhkan nutrisi yang baik. Adanya
kebiasaan minum jamu juga dapat menyebabkan ketuban keruh
pada ibu hamil yang dapat menggangu bayi saat persalinan.
d. Spiritual.
Ibu hamil hendaknya sering berdoa demi keselamatan diri dan
bayinya serta sebagai salah satu cara menenangkan diri.

B. Data Obyektif.
1. Pemeriksaan Umum.
K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis.
TD : Normal (110/70 s/d 120/80 mmHg) kenaikan sistol > 30
dan Diastol > 15 merupakan tanda kehamilan yang
patologis yaitu pre eklampsi
Nadi : Normal (70-90 x/menit)
Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC)
RR : Normal (16-24 x/menit)
BB : ... Kg (pertambahan normal 9-13,5 Kg, pertambahan BB>
Kg-1 Kg perminggu pada trimester III waspadai
eklampsi
TB : > dari 145 cm.(kurang dari 145 kemungkinan panggul
sempit)
Lila : > 23 cm.
Hb : Normal 9 13 g/dl.
2. Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
Postur tubuh : Normal, tidak ada kelainan
Cara berjalan: Tidak pincang, jika pincang kemungkinan terdapat
kelainan pada tulang pinggul yang dapat
mempengaruhi proses persalinan
Kepala : Bentuk, bersih, adakah kelainan lain.
Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat
cloasma gravidarum sebagai tanda kehamilan.
Muka pucat tanda anemia, perhatikan ekspresi
ibu, kesakitan atau meringis.
Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu
yang akan mempengaruhi kehamilan dan
persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu
dicurugai ibu mengidap hepatitis
Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut&gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda
dehidrasi, sariawan tanda ibu kekurangan vitamin
C. Caries gigi menandakan ibu kekurangan
kalsium.
Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan
ibu kekurangan iodium, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi.
Payudara : Terlihat hiperpigmentasi pada areola mammae
tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam
membutuhkan perawatan payudara untuk
persiapan menyusui.
Abdomen : Pembesaran perut yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan perlu dicurigai adanya kelainan seperti
kehamilan mola,atau bayi kembar. Adanya bekas
operasi memerlukan identifikasi lanjutan tentang
cara persalinan.
Genetalia : Adanya tanda infeksi pada genetalia
memungkinkan potensi menular pada janin saat
melahirkan secara normal, terdapat tanda
chadwick tanda kehamilan.
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah
dapat dicurigai adanya hipertensi hingga
Preeklampsi dan Diabetes melitus
b. Palpasi.
Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan
ibu kekurangan iodium, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi.
Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya
Kanker payudara. Pada trimester III kolostrum
sudah keluar
Abdomen : Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan
berdasarkan TFU dan bagian yang
teraba di fundus uteri.
Leopold II : Menentukan bagian yang terdapat
di kanan dan kiri perut ibu.
Leopold III : Menentukan bagian terbawah
janin, dan apakah bagian terbawah
sudah masuk PAP atau belum.
Leopold IV : Seberapa jauh bagian rerbawah
masuk PAP, dengan perlimaan jari
TBJ : Hodge I TFU-13 x155 = ... gr
Hodge II TFU-12x 155 =...gr
Hodge III TFU-11x155 =...gr
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah
dapat dicurigai adanya hipertensi hingga
Preeklampsi dan Diabetes melitus.

c. Auskultasi
Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai
adanya asma atau TBC yang dapat memperberat
kehamilan.
Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan
reguler.
d. Perkusi.
Reflek patella : Reflek patella negatif menandakan ibu
kekurangan calsium atau keracunan
magnesium.
3. Pemeriksaan Penunjang.
Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar Hb, jumlah trombosit,
leukosit, dan eritrosit dalam darah.
Pemeriksaan urine untuk mengetahui keadaan albumin dan protein
dalam urine, untuk plano tet.
Pemeriksan urine, skrining test, ANC bumil.

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah.


Dx : Ny...G....P....Uk ... minggu,Tunggal, hidup, letkep, intrauterine,
dengan kehamilan normal
Ds : Ibu mengatakan hamil yang ke... usia kehamilan... bulan dan ingin
memeriksakan kehamilannya karena sudah waktunya periksa.
HPHT:
Do : TP:
K/U : baik
Kesadaran : compos mentis.
TD : Normal (110/70 s/d 120/80 mmHg)
Nadi : Normal (70-90 x/menit)
Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC)
RR : Normal (16-24 x/menit)
BB : ... Kg
TB : > dari 145 cm
Lila : > 23 cm.
Hb : Normal 9 13 g/dl.
Leopold I : TFU...cm, teraba bokong/kepala
Leopold II : Teraba Puka/puki
Leopold III : Bagian terendah kepala/ bokong/ lintang, sudah masuk
PAP/ belum
Leopold IV : Bagian terendah sudah masuk ... bagian, divergen/
konvergen
DJJ (+) : 120-160x/menit letak di.........
III. Intervensi
Dx : Ny...G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep,
intrauterine, dengan kehamilan normal
Tujuan : Kehamilan dapat berjalan dengan normal sampai dengan
persalinan
Kriteria hasil :
Untuk ibu :
TFU sesuai dengan usia kehamilan.
BB betambah sesuai dengan usia kehamilan.
TTV dalam batas normal.
Untuk Janin.
Janin tumbuh dengan baik
DJJ dalam batas normal.
Intevensi.
1. Lakukan pendekatan terhadap klien dan keluarga.
R/ Klien dan keluarga lebih kooperatif dan menimbulkan sikap saling
percaya antara petugas dan klien.
2. Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
R/meminimalkan kontak dengan bakteri dan mencegah infeksi silang
antara petugas dan pasien
3. Lakukan pemeriksaan standar 7T
R/ Parameter untuk deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi
kehamilan
4. Jelaskan hasil pemeriksaan dan keadaan ibu dan janin
R/ Ibu mengerti dan mengetahui tentang keadaan dirinya dan janinnya.
5. Beri KIE pada ibu tentang nutrisi, personal higiene, tanda tanda bahaya
kehamilan.
R/ Dengan menjelaskan tanda bahaya kehamilan ibu dapat
mengantisipasinya dengan sedini mungkin.
6. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan
R/ Ibu dapat segera mendeteksi tanda persalinan dan dapat segera ke
petugas kesehatan
7. Anjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu sekali.
R/ memantau perkembangan kehamilan dan mengurangi resiko
terjadinya komplikasi

IV. Implementasi.
Sesuai dengan intervensi.

V. Evaluasi.
Hari :
Tanggal :
Jam :
Dx : Ny...G....P....Uk ... minggu,Tunggal, hidup, letkep, intrauterine,
dengan kehamilan normal
S : Ibu mengerti tentang penjelasan yang dijelaskan oleh petugas dan
akan melaksanakan saran-saran yang diberikan.
O : Ibu telah diperiksa kehamilannya
Ibu dapat menjawab pertanyaan dari petugas kesehatan.
K/U : Baik
Kesadaran : Compos mentis.
TD : Normal (110/70 s/d 120/80 mmHg)
Nadi : Normal (70-90 x/menit)
Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC)
RR : Normal (16-24 x/menit)
BB : ... Kg
TB : > dari 145 cm
Lila : > 23 cm.
Hb : Normal 9 13 g/dl.
Leopold I : TFU...cm, teraba bokong/kepala
Leopold II : Teraba Puka/puki
Leopold III : Bagian terendah kepala/bokong/lintang, sudah
masukPAP/belum
Leopold IV : Bagian terendah sudah masuk ...bagian,
divergen/konvergen
TBJ : ...gram
DJJ : (+) : 120-160x/menit letak di...

A : Ny...G....P....Uk ... minggu, tunggal, hidup, letkep, intrauterine,


dengan ....
P : - Anjurkan pada ibu untuk segera periksa apabila terdapat
tanda-tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda persalinan.
- Kontrol ulang 2 minggu lagi
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1. PENGKAJIAN DATA


Tanggal Pengkajian : 14 mei 2009
Tempat pengkajian : BPS Ny Hartini, Desa pasinan, Lekok, Pasuruan.
Jam : 18.00 WIB
Oleh : Syaiul kholis
A. Data subyektif
1. Biodata.
Nama istri : Ny. I.
Umur : 24 tahun.
Agama : Islam.
Pendidikan : SMP.
Pekerjaan : IRT
Alamat : Pasinan RT 2 RW 13

Nama suami : Tn A.
Umur : 29 tahun.
Agama : Islam.
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Nelayan.
Alamat : Pasinan RT2 RW 13

2. Riwayat haid.
Menarche : 15 tahun.
Lama : 7-8 hari
Siklus : 30 hari
Banyak : Hari 1&2, 3 pembalut/hari, hari selanjutnya
2softek/hari
Dismenorhoe :-
Konsistensi : Cair
HPHT : lupa.
3. Riwayat pernikahan
Berapa kali nikah : 1 kali
Lama nikah : 1 tahun
Usia pertama nikah : 23 tahun
4. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil anak pertama, usia kehamilan 9 bulan, datang ke
bidan untuk memeriksakan kehamilannya
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan sekarang dalam keadaan sehat, tidak sedang mederita
penyakit seperti darah tinggi, jantung, TBC/paru-paru, asma kencing
manis, serta penyakit menurun menular dan menahun lainnya.
6. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun,menular, dan
menahun seperti jantung, TBC/paru-paru, darah tinggi, kencing manis dan
lain-lain. Biasanya ibu hanya menderita sakit flu dan batuk biasa.
7. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada
yang menderita penyakit menurun, menular dan menahun sepert asma,
TBC, darh tinggi, kencing manis, dan lain-lain dan tidak ada keturunan
kembar
8. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas
Riwayat
No Hamil Keterangan
Usia Jenis Penolong BBL Sex H/M Pnylt Tempat ASI Pnylt KB
ke
1. Hamil ini

9. Riwayat kehamilan sekarang


Trimester I : Ibu mengetahui hamil dari bidan melalui periksa kencing.
Mengalami mual-mual pada hamil 2-4 bulan, periksa ke
bidan 2x dan mendapat vitamin dan tambah darah
Trimester II : Ibu periksa ke bidan 1x karena tidak ada keluhan,
mendapat suntik TT 1 kali,Vitamin dan tambah darah. Ibu
merasakan gerakan bayinya sejak hamil 5 bulan.
Trimester III : Ibu periksa sebanyak 2 kali ke bidan saat hamil 8 dan 9
bulan, keluhan yang dirasakan sering kencing
10. Pola kebiasaan sehari-hari.
a. Pola Nutrisi.
Sebelum hamil : makan 2-3 x/hari, 1 posi habis dengan variasi menu
1 piring nasi, lauk-pauk, sayur, kadang ditambah
buah, minum air putih 5-6 gelas/ hari
Selama Hamil : saat hamil muda makan ibu berkurang karena mual,
ibu hanya makan makanan secil seperti biskuit dan
kue, mulai hamil 4 bulan pola makan kembali
seperti sebelum hamil, minum air putih 5-6
gelas/hari
b. Pola Istirahat
Sebelum Hamil : Tidak ada gangguan tidur, siang + 1jam, malam 7- 8
jam
Selama Hamil : Tidur siang + 1 jam, tidur malam + 8 jam, pada
hamil tua sering bangun dikarenakan sering kencing
c. Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAK + 4x/hari, BAB 1x/hari
Selama Hamil : BAK + 5 x/hari, lebih serin pada saat hamil tua
BAB 1 x/hari tidak ada keluhan
d. Pola aktifitas.
Sebelum hamil : Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti
mencuci, memasak, menyapu, dan lain-lain
Selama Hamil : Ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa
terkadang dibantu suami
e. Pola kebersihan.
Sebelum hamil : Mandi 2x/hari, keramas 3 hari sekali, ganti baju
2x/hari, ganti celana dalam tiap habis mandi, gosok
gigi tiap kali mandi dan sebelum tidur
Selama Hamil : Mandi 2x/hari, keramas 3 hari sekali, ganti baju
2x/hari, ganti celana dalam tiap habis mandi, gosok
gigi tiap kali mandi dan sebelum tidur
f. Pola seksual
Sebelum hamil : Ibu tidak mempunyai keluhan dalam hubungan
seksual
Selama Hamil : Agak berkurang, ibu khawatir dengan kehamilannya
serta merasa kurang nyaman.
g. Kebiasaan lain
Ibu tidak pernah minum-minuman keras, merokok ataupun kebiasaan
kurang baik lainnya. Ibu terkadang minum jamu buatan sendiri sepeti
kunir asem atau beras kencur.

11. Riwayat Psikososial Budaya dan Spiritual.


a. Psikologis.
Ibu mengatakan dirinya dan suami serta keluarga senang dan
menghendaki kehamilan yang sekarang, karena ibu dan suami sangat
menginginkan anak pertama ini
b. Sosial.
Hubungan ibu dan suami maupun keluarga baik, saat periksa diantar
oleh suami . Hubungan ibu dengan tetangga baik.
c. Budaya.
Ibu masih melakukan upacara selamatan kehamilan seperti neloni,
tingkepan. Namun sudah tidak ada budaya pantang makanan
d. Spiritual.
Ibu, suami dan keluarga menganut agama Islam dan saat hamil ibu
sering berdoa untuk keselamatan bayinya.

B. Data obyektif.
1. Pemeriksaan umum.
K/U : baik.
Kesadaran : Compos mentis.
TD : 110/70 mmHg.
Nadi : 80 x/menit.
RR : 24x/menit.
BB : sebelum hamil : 60 kg.
Selama hamil : 72 kg.
TB : 157 cm.
Lila : 25 cm.

2. Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
Kepala : rambut lurus, kulit kepala bersih, tidak rontok
dan tidak ada benjolan abnormal
Muka : bentuk bulat, tidak pucat, simetris, tidak
oedem,cloasma gravidarum (-).
Mata : simetris.konjungtiva tidak pucat sklera tidak
kuning,
Hidung : simetris, tidak ada pengeluaran sekret, tidak
ada pernafasan cuping hidung, bersih, tidak
ada polip dan tidak ada kelainan lain pada
hidung.
Mulut dan gigi : bibir tidak kering, tidak pucat, tidak ada
stomatitis, mulut bersih, dan tidak ada caries
gigi.
Leher : Adakah pmbesaran kelenjar tiroid, adakah
bendungan vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dinding
dada, tidak ada oedem, tidak ada jaringan
parut.
Payudara : Simetris, terdapat hiperpigmentasi areola
mammae, penonjolan kelenjar montgomery,
putting susu datar, keadaan bersih.
Abdomen : Membesar sesuai dengan usia kehamilan,
tidak ada bekas operasi, terdapat linea alba
dan triae albican
Ekstremitas : Atas : Simetris, oedem -/ -, kuku tidak pucat
dan tidak kuning
Bawah : Simetris , oedem -/-, kuku tidak pucat
dan tidak kuning
b. Palpasi.
Leher : Adakah pembesaran kelenjar tyroid, Tidak ada
bendungan vena jugularis, dan tidak ada
pembesaran kelenjar limfe
Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan, Kolostrum sudah keluar
Abdomen.
Leopold I : TFU 3 jari Di bawah Px, 33 cm, teraba bokong
Leopold II : Letak bujur, teraba punggung di sebelah kiri ibu
Leopold III : Teraba kepala sudah masuk PAP
Leopold IV : Divergen, teraba 4/5 bagian di atas simfisis.
TBJ : 3100 gr
Ekstremitas : Atas : oedem-/-
Bawah : oedem-/-
c. Auskultasi
Abdomen : DJJ (+), 11-12-11= 136 x/menit letak dbawah
pusat agak kekiri
d. Perkusi
Reflek patella : +/+

IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : Ny I usia 24 tahun GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, janin Tunggal,
hidup, letkep, intra uterin, dengan kehamilan normal
Ds : Ibu mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilannya 9
bulan
HPHT : lupa
Do : TP :-
K/U : Baik.
Kesadaran : Compos mentis.
TD : 110/70 mmHg.
Nadi : 80 x/menit.
RR : 24x/menit.
BB : Sebelum hamil : 60 kg.
Selama hamil : 72 kg.
TB : 157 cm.
Lila : 25 cm.
TFU 3 jari Di bawah Px, 33 cm, teraba bokong pada fundus, letak
bujur, teraba punggung di sebelah kiri ibu, bagian terendah kepala
sudah masuk PAP,Divergen teraba 4/5 bagian di atas simfisis
DJJ (+), 11-12-11= 136 x/menit letak dibawah pusat agak kekiri

INTERVENSI
Dx : Ny I usia 24 tahun GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, janin
Tunggal, hidup, letkep, intra uterin, dengan kehamilan
normal
Tujuan : Kehamilan dapat berjalan dengan normal sampai dengan
persalinan.
Kriteria hasil :
Untuk ibu :
TFU sesuai dengan usia kehamilan.
BB betambah sesuai dengan usia kehamilan.
TTV dalam batas normal.
Untuk Janin.
Janin tumbuh dengan baik
DJJ dalam batas normal.

Intervensi
1. Lakukan pendekatan terhadap klien dan keluarga.
R/ Klien dan keluarga lebih kooperatif dan menimbulkan sikap saling
percaya antara petugas dan klien.
2. Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
R/meminimalkan kontak dengan bakteri dan mencegah infeksi silang
antara petugas dan pasien
3. Lakukan pemeriksaan standar 7T
R/ Parameter untuk deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi
kehamilan
4. Jelaskan hasil pemeriksaan dan keadaan ibu dan janin
R/ Ibu mengerti dan mengetahui tentang keadaan dirinya dan janinnya.
5. Beri KIE pada ibu tentang nutrisi, personal higiene, tanda tanda bahaya
kehamilan.
R/ Dengan menjelaskan tanda bahaya kehamilan ibu dapat
mengantisipasinya dengan sedini mungkin.
6. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan
R/ Ibu dapat segera mendeteksi tanda persalinan dan dapat segera ke
petugas kesehatan
7. Jelaskan pada ibu tentang kontraksi Brakston hiks
R/ Tambahan pengetahuan pada ibu
8. Ajarkan pada ibu teknik relaksasi saat terjadi kontraksi Brakston hiks
R/ Teknik relaksasi melancarkan peredaran darah dan mengurangi rasa
kram/sakit saat kontraksi
9. Anjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu sekali.
R/ memantau perkembangan kehamilan dan mengurangi resiko
terjadinya komplikasi

VI. IMPLEMENTASI
Dx : Ny I usia 24 tahun GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, janin
Tunggal, hidup, letkep, intra uterin, dengan kehamilan normal
Tanggal : 14 mei 2009 Jam: 18.15 WIB
Jam 18.15 WIB Melakukan pendekatan dengan klien dan keluarga dengan
komunikasi terapeutik sehingga dapat membina hubungan
saling percaya dan ibu dapat bekerja sama dan saling
terbuka dengan petugas.
Jam 18.17 WIB Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan dibilas
dengan air yang mengalir untuk membunuh kuman dan
mencegah tejadinya infeksi
Jam 18.19 WIB Melakukan penimbangan berat badan ibu, TTV dan
keadaan umum ibu (standar 7T)untuk mengetahui
perkembangan dalam kehamilannya.
K/U : Baik.
Kesadaran : Compos mentis.
TD : 110/70 mmHg.
Nadi : 80 x/menit.
RR : 24x/menit.
BB : 72 Kg
TFU : TFU 3 jari Di bawah Px, 33 cm, teraba
bokong
Jam 18.23 WIB Melakukan / menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu yaitu
memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksa sesuai dengan
umur kehamilan dan keadaan janin.
Jam 18.24 WIB Memberi KIE pada ibu tentang :
Nutrisi
Mengkonsumsi makanan seimbang ( 4 sehat 5 sempurna ) dengan
komposisi :
- Beras 2 gelas (400 gr)
- Daging 3x kotak korek api tebal (75 gr)
- Tempe 4x kotak korek api tebal (100 gr)
- Sayur 3x satu mangkok
Personal Higiene
- Rambut harus sering dicuci menimal seminggu 2x, gosok gigi
3x/hari
- Membersihkan alat kelamin, mengajarkan cara cebok yang benar
yaitu membersihkan alat kelamin dulu baru anus / dari arah atas
kebawah
- Membersihkan puting susu dengan menggunakan kapas yang
diberi air hangat yang ditempelkan pada puting sekitar 3-5 menit,
kemudian usap?bersihkan perlahan agar semua kotoran yang
menyumbat saluran ASI dapat terangkat.
Tanda-tanda bahaya kehamilan
Apabila terdapat tanda-tanda kehamilan seperti dibawah ini maka
harus segera memeriksakan diri ke RS atau bidan, yaitu :
- Perdarahan pervaginam
- Sakit kepala yang berat
- Gangguan penglihatan
- Bengkak pada wajah, tangan dan kaki
- Nyeri abdomen
- Ibu tidak merasakan pergerakan janin
Jam 18.28WIB Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan
seperti :
- Kontraksi/kenceng yang semakin lama makin sering
dan lama dengan durasi minimal 2x dalam 10 menit
lamanya 40 detik
- Adanya pengeluaran darah atau cairan/lendir dari
jalan lahir
Jam 18.29 WIB Menjelaskan pada ibu bahwa kram yang dirasakan ibu
akibat adanya kontraksi Brakston hiks atau his palsu,
yaitu kontraksi tanpa diikuti adanya tanda-tanda
persalinan. Hal itu wajar terjadi pada kehamilan tua.
Jam 18.30 WIB Mengajarkan pada ibu tentang teknik relaksasi untuk
mengurang kontraksi brakston hiks yang dirasakan ibu.
Dengan Memposisikan tubuh santai, ibu dapat tidur
atau duduk bersila dan menarik nafas panjang dan
menghembuskan perlahan serta melemaskan otot-otot
tubuh sehingga peredaran darah ke uterus lancar dan
kontraksi berkurang.
Jam 18.32 WIB Menganjurkan ibu untuk lebih sering periksa di
kehamilan tua ini yaitu dua minggu sekali guna
memantau perkembangan kehamilan.

VII. EVALUASI
Tanggal : 14 mei 2009
Jam : 18.30 WIB
Dx : Ny I usia 24 tahun GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, janin
Tunggal, hidup, letkep, intra uterin, dengan kehamilan
normal
S : Ibu mengerti tentang penjelasan yang dijelaskan oleh
petugas dan akan melaksanakan saran-saran yang diberikan
O : Ibu kooperatif saat diberikan penjelasan
K/U : baik.
Kesadaran : Compos mentis.
TD : 110/70 mmHg.
Nadi : 80 x/menit.
RR : 24x/menit.
BB : 72 Kg
Palpasi : TFU 3 jari di bawah pusat, letak bujur,
PUKI, bagian terendah kepala, sudah
masuk 1/5 bagian, Divergen
DJJ : (+) 11-12-11 = 136 x/menit teratur letak di
bawah pusat sebelah kiri.
A : Ny I usia 24 tahun GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, janin
Tunggal, hidup, letkep, intra uterin, dengan kehamilan
normal
P : - Anjurkan pada ibu untuk segera periksa apabila terdapat
tanda-tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda
persalinan
- Kontrol ulang 2 minggu lagi.

BAB IV
PEMBAHASAN

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lama
hamil normal adalah 280 hari atau 9 bulan7 hari yang dihitung dari hari pertama
haid terakhir ( Sarwono,1999).
Pada kasus ini kehamilan ibu adalah kehamilan fisiologis, nemun
kehamilan fisiologis dapat berubah menjadi patologis jika tidak dilakukan
pemantauan dan pemberian asuhan yang tepat. Maka dari itu penulis mencoba
memberikan Asuhan kebidanan untuk tetap mempertahankan kenormalan
kehamilan pasien sehingga kehamilan tetap berjalan normal hingga masa
persalinan.
Pada Kasus Ny Ny I usia 24 tahun G I P0000 Ab000 UK 37-38 minggu,
janin Tunggal, hidup, letkep, intrauterin, dengan kehamilan normal dalam
manajemen Asuhan kebidanan, pengkajian data subyektif dilakukan seluruhnya
sesuai dengan teori untuk screening kelainan dan komplikasi meliputi riwayat dan
pola kebiasaan ibu. Namun pada pemeriksaan fisik yang seharusnya dilakukan
mulai dari kepala sampai kaki (head to toe), dalam prakteknya, pemeriksaan fisik
hanya dilakukan pada bagian tertentu saja, misalnya mata, muka, leher, payudara,
perut dan ekstremitas. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan keadaan pasien
yang tidak mendukung. Begitu pula pada pemeriksaan tanda-tanda vital,
pengukuran suhu tidak dilakukan dikarenakan kebiasaan tempat praktek yaitu
tidak dilakukan jika tidak terdapat indikasi, serta tidak ada keluhan dari pasien.
Pada kasus Ny I tidak ditemukan masalah yang membutuhkan penangan
segera, hal ini sesuai dengan diagnosa dan teori pada tentang kehamilan normal
Pada implementasi, Standart asuhan ANC ( 7 T ) seperti test PMS tidak
perlu dilakukan karena tidak ditemukan tanda-tanda PMS dan keterbatasan
sasaran, sedangkan imunisasi TT tidak diberikan karena telah diberikan pada
trimester II. Tahap pelaksanaan / implementasi pada tinjauan teori tidak dijelaskan
namun pada tinjauan kasus penulis menguraikan sebagai pelaksanaan dari rencana
tindakan dan dokumentasi penulis dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
Evaluasi dari hasil pelaksanaan tindakan didapatkan hasil yang normal,
dan ibu mengatakan telah mengerti dengan penjelasan petugas serta akan
melaksanakan saran-saran yang telah diberikan. Hal ini menandakan bahwa
asuhan yang diberikan mendapat perhatian dari ibu.
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lama
hamil normal adalah 280 hari atau 9 bulan7 hari yang dihitung dari hari
pertama haid terakhir ( Sarwono,1999).
Pemberian Asuhan kebidanan pada Ny I usia 24 tahun G I P0000 Ab000
UK 37-38 minggu, janin Tunggal, hidup, letkep, intra uterin, dengan
kehamilan normal tidak telalu banyak kesenjangan yang terjadi antara teori
dengan pelaksanaan dilapangan. Pemberian asuhan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan pasien dan menyesuaikan dengan kondisi serta sarana yang ada di
tempat praktek/ pelaksanaan asuhan. Seperti pada pemeriksaan fisik yang
tidak dilakukan secara lengkap (head to toe) dikarenakan keterbatasan waktu
dan keadaan pasien yang tidak memungkinkan. Tahap Perencanaan dan
pelaksanaan yang ditambah sesuai dengan keluhan yang dirasakan pasien.
Pelaksanaan standar asuhan 7T yang tidak lengkap dikarenakan
keadaan ibu dan prasarana yang kurang. Namun dari hasil pelaksanaan dapat
dilihat adanya respon yang dari pasien untuk menerima serta kooperatif dalam
setiap tindakan yang diberikan sehingga asuhan pada ibu hamil normal dapat
diberikan dan dijalankan dengan sebaik-baiknya
Dari itu dapat disimpulkan bahwa pemberian asuhan kebidanan yang
tepat untuk menangani atau mengurangi keluhan yang dialami ibu sangatlah
penting dilakukan khususnya pada ibu primigravida yang masih belum
berpengalaman dalam kehamilan, sehingga masih membutuhkan bimbingan
dan pengetahuan baru selama menjani kehamilannya sehingga ibu tidak cemas
dengan perubahan yang terjadi pada dirinya serta dapat memantau sendiri
adanya komplikasi atau gangguan dan secara dini periksa ke petugas
kesehatan.

SARAN
a) Untuk Masyarakat
Diharapkan masyarakat mengerti tentang pentingnmya pemeriksaan
kehamilan selama hamil yaitu minimal 4 kali kunjungan, agar dapat
dideteksi secara dini adanya gangguan serta komplikasi yang
membutuhkan penanganan segera dari petugas kesehatan
b) Untuk tenaga kesehatan
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan
serta asuhan yang tepat dalam bidang kesehatan utamanya screening ibu
hamil untuk menghindari masalah dan komplikasi yang timbul dan
menyertai proses kehamilan yang dapat membahayakan ibu dan janin.
DAFTAR PUSTAKA

Farer, helen (1999).Perawatan Maternitas. Jakarta:EGC

Hamilton, Mary (1998). Dasar-dasar keperawatan maternitas. Jakarta:EGC

Ibrahim, Cristina, 1996. Perawatan Kebidanan. Jakarta : Bharata

Manuaba, Ida Bagus, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono, 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.


Jakarta : YBPSP
Prawirohardjo, Sarwono, 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP

Anda mungkin juga menyukai