Disusun oleh:
PUTRI KUSUMA WARDANI
NIM : 15901.04.22090
Mahasiswa
I. KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup
bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan
post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut
kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan
dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat
hidup). (Hanifa Wiknjosastro, 2010)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat
obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan.
Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14-
28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu
ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2010)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
(Hanifa Wiknjosastro, 2010).
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum
di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010 : 17 )
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil
(Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel
sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2011)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang
merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah
dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
E. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280
hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang
dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih
42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2010)
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua.
Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan
oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran
rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan
sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
(Sarwono,2010:94-100)
b. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
1. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan
psikologi seperti berikut ini.
a. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan
b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan
seringkali memberitahukan orang lain apa yang
dirahasiakannya
c. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami
penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido,
akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.
2. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga
belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya
secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan
gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya
sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu
yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal
yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu
merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja
yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga –
duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip
siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)
c. Varises
Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah
pelebaran pembuluh darah yang dipenuhi oleh darah. Tampaknya
terdapat faktor predisposisi keturunan terhadap varises yang dapat
menjadi lebih buruk selama kehamilan. Masalah dengan varises
biasanya terjadi pada tungkai tetapi juga mungkin tampak pada
jalan lahir dan dalam vulva. Tekanan dari rahim dan perubahan
dalam aliran darah selama kehamilan dapat membuat varises makin
memburuk. Varises pada tungkai dan varises pada rectum dapat
menyebabkan nyeri dan rasa tak nyaman. Gejalanya bervariasi,
sebagian wanita varises hanya berupa noda atau bercak ungu
kebiruan pada tungkai yang menyebabkan rasa tak nyaman kecil.
Pada beberapa wanita varises tampak sebagai benjolan yang
mengharuskannya ditinggikan sore hari atau diperlukan tindakan
lainnya. Hindari pakaian yang ketat dan berdiri dengan waktu yang
lama.Cara mengatasi dan pencegahan varises selama kehamilan:
a. Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau
perubahan posisi.
b. Berjalan –jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan
memutar-mutar pergelangan kaki.
c. Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun
juga membantu.
d. Berbaringlah miring kek kiri untuk meningkatkan aliran darah.
e. Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring.
f. Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan
batasan normal (antara 12,5-17,5 kg untuk wanita dengan berat
badan normal).
g. Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi
bertingkat atau penyangga.
h. Kenakan celana dalam yang longgar,
i. Gunakan sepatu yang datar.
j. Jangan silangkan tungkai pada lutut.
k. Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak
kaki dengan perlahan setiap beberapa menit.
d. Gusi berdarah
Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera.
Menggosokgigi dapat menimbulkan cedera dan mengeluarkan
darah.
Untuk menghindari ini, gunakan sikat yang lembut dan secara rutin
pijatlah dengan lembut gusi anda.
e. Sariawan
Ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan vagina. Kondisi
yang dicirikan oleh keluarnya kotoran berdarah pekat dan gatal-
gatal di daerah vagina, dalam beberapa kasus iritasi dapat terasa
sakit.Hindari sabun dan pakaian dalam dari nilon dan jagalah agar
daerah itu tetap kering. Dokter akan menasihati pengobatan
tertentu. Ikuti petunjuk pemakaiannya dengan cermat untuk
menghindari infeksi, karena bayi yang melewati lintasan yang
terinfeksi dapat menyebabkan sariawan dan berakhir dengan
perdarahan.
f. Sulit tidur (insomnia)
Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik
sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidaknyamanan
akibat uterus yang membesar, ketidaknyamanan lain selama
kehamilan, dan pergerakan janin, terutama jika janin tersebut aktif.
Penanganan insomnia melalui pengaturan waktu bias efektif bias
tidak.
Bagi kebanyakan wanita setidaknya terdapat beberapa hal
yangdapat dilakukan:
a. Mandi air hangat.
b. Minum air hangat (susu, the tanpa kafein dicampur susu)
sebelum tidur.
c. Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum
tidur.
d. Ambil posisi relaksasi.
e. Gunakan teknik relaksasi progresif.
g. Berkeringat
Sebagian wanita merasa panas dan berkeringat dan mungkin
banyak mengeluarkan keringat hanya karena gerakan fisik ringan.
Hal ini diakibatkan karena kelenjar apokrin perubahan hormonal,
aktivitas kelenjar eccerine yang meningkat, aktivitas kelenjar tiroid
yang meningkat, berat badan, dan kegiatan metabolic yang
meningkat; keringat pada telapak tangan karena aktivitas hormone
adrekortisol dan kelenjar sebasea.
Seringnya berkeringat pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Pakaian longgar dan titpis.
b. Banyak minum.
c. Mandi secara teratur.
h. Anemia
Adalah kondisi ketika konsentrasi pigmen hemoglobin turun dalam
darah. Ptotein ini membawa oksigen persyaratan vital untuk
melanjutkan kehidupan dan untuk kesejahteraan orang. Level
normal berkisar antara 12-15 gm/ml darah. Kurang dari 19 gm
menjadikan seseorang anemia. Dalam anemia ringan, orang mudah
lelah, tampak pucat dan sulit bernapas terjadi bahkan dalam
aktivitas ringan. Meningkatnya kerentanan terhadap injeksi, bayi
yang lebih kecil dari normal, kelahiran premature atau kelahiran
yang sulit.
Untuk mengobati dan mencegah anemia, makanlah makanan
bergizi dan sehat dengan banyak sayuran berdaun, kacang-
kacangan, daging merah, dan sebagainya, karena kekurangan zat
besi merupakan penyebab paling umum anemia dan makanan ini
kaya akan zat besi. Minumlah tablet besi dan kalsium sebagmaina
diresepkan oleh dokter secara teratur.
2) Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala
yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap
saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada
60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan
mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala
mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.
Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.
Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat
ringanya penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1. Makan sedikit tapi sering
2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir
daripada makanan padat.
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan
hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan
bersama sayuran serta makanan lain.
6. Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau
bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau
kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan darah ketika penderita muntah.
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam
yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus,
kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah
kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.
Macam-macamabortusyaitu:
Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan
dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil
konsepsi masih didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi
serviks
Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya
dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil
konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules labih sering dan
kuat, perdarahan bertambah
Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada
pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-
kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah
keluar, ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah
menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati,
tetapi tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan
selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat
dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan
desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan
dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan
uterotonika dan antibiotika.
2. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang
tanpa janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur.
Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu
berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang,
berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa
mm sampai 1-2 cm.
3. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan
ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan
gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik
terganggu.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik
terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah
terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai
dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan
dan masuk dalam keadaan syok.
C. Pelayanan ANC
1. Standart minimal asuhan antenatal care (10T)
1) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan wanita
hamil rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik
lebih dari semestinya, anjurkan untuk mengurangi makanan
yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi,
terlebih sayur mayur dan buah-buahan. Ada pula cara untuk
menentukan status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa
Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil
menurut Manuaba (2010): Rumus IMT = BB /TBcm2
Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-
25,0
Kriteria IMT :
Nilai IMT < 18,5 : Status gizi kurang
Nilai IMT 18,5-25 : Status gizi normal
Nilai IMT >25 : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
2) Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu
cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis
(KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil
mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan
dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi
Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang
menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang
baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :
Ukur dengan menggunakan meteran dari akromnion sampai
olekranon
Menentukan titik tengah antara akromnion dan olekranon
dengan meteran
Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada
pada pita LiLA. Baca menurut tanda panah.
3) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan
kunjungan, hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya
kemungkinan kenaikan tekanan darah yang disebabkan
kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal
yaitu dibawah 140/90 mmHg.
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri.
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara
untuk mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat
bila dilakukan pada kehamilan yang pertama.
Tabel 2.1 Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
Umur kehamilan Tinggi Fundus Uteri
12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus
John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu
Pengkajian
Tanggal Kunjungan : 15 November 2022
Pukul : 09.00 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang VK
Nama Pengkaji : Putri Kusuma Wardani
A. Data Subjektif
1. Identitas ISTRI SUAMI
b) Pada Trimester II
ANC : 3X di bidan
Keluhan : Tidak ada keluhan
Terapi : Tablet Fe 1X1/hari
Anjuran : Makan makanan yang bergizi
5. Riwayat Ginekologi
a. Infertilitas : Negatif (-)
b. Massa : Tidak ada
c. Penyakit : Tidak ada
d. Operasi : Tidak ada
6. Riwayat KB
a. Kontrasepsi yang dipakai : Tidak KB
b. Keluhan : Tidak ada
c. Kontrasepsi yang lalu : Tidak ada
d. Lamanya pemakaian : -
e. Alasan berhenti : -
7. Riwayat Kesehatan yang Lalu:
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, malaria, dan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
jantung, darah tinggi, ginjal, dan kencing manis.
8. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, malaria, dan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
jantung, darah tinggi, ginjal, dan kencing manis. Ibu mengatakan tidak
merokok, minum jamu-jamuan, dan minum-minuman keras.
10. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Usia Pertama menikah : 24 tahun
Lama Pernikahan : 1 tahun
Jumlah Anak : -
11. Riwayat Psikososial
a. Psikologi
Ibu senang dengan kehamilannya karena kehamilan ini sudah
direncanakan, namun ibu merasa cemas dan khawatir akan persalinannya
kelak.
b. Sosial
Ibu tinggal bersama suami, hubungan ibu dengan keluarga baik. Begitu
juga hubungan ibu dengan masyarakat sekitar.
c. Budaya
Ibu menganut budaya Suku Jawa
d. Spiritual
Ibu sering beribadah.
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Kebutuhan Sebelum Hamil Saat Hamil
Nutrisi
- Makan Baik Menurun
· Frekuensi 3 piring per hari 2 piring per hari
· Jenis Nasi, lauk, sayur, dan Nasi, lauk, sayur, dan
buah buah
· Keluhan Tidak ada. Susah makan karena
tidak ada nafsu
makan,
- Minum Baik
· Frekuensi + 2 liter per hari atau Baik
9 gelas per hari + 2 liter per hari atau
· Jenis Air putih 9 gelas per hari
· Keluhan Tidak ada Air putih dan susu
Tidak ada
Eliminasi
- Buang air kecil Baik Meningkat
(BAK) 3-4 kali per hari 6-7 kali per hari
· Frekuensi Kuning jernih Kuning jernih
· Warna Khas urine Khas urine
· Bau Tidak ada Tidak ada
· Keluhan
Baik Baik
- Buang air besar
(BAB) 1 kali per hari 1 kali per hari
· Frekuensi Padat Padat
· Konsistensi Khas feses Khas feses
· Warna Khas feses Khas feses
· Bau Tidak ada Tidak ada
· Keluhan
Istirahat dan tidur
- Tidur Siang + 2 jam. Dari jam + 2 jam. Dari jam
13.30 p.m. sampai 13.30 p.m. sampai
jam 15.30 p.m. jam 15.30 p.m.
- Tidur malam + 7 jam . Dari jam + 7 jam . Dari jam
22.00 p.m. sampai 22.00 p.m. sampai
jam 05.00 a.m. jam 05.00 a.m.
- Gosok gigi
3 kali per hari dengan 3 kali per hari dengan
menggunakan odol menggunakan odol
- Keramas
1 kali per 2 hari 1 kali per 2 hari
dengan menggunakan dengan menggunakan
- Keluhan sampo sampo
13. Data Sosial
Dukungan Suami : Suami bahagia dengan kehamilan ibu
Dukungan Keluarga : Keluarga bahagia dengan kehamilan ibu
Masalah : Tidak ada
B. Data Objektif
1. Kesadaran : Komposmentis
2. Berat badan (BB) : Sebelum hamil 47 kg, BB sekarang 56 kg
Tinggi badan (TB) : 160 cm
LILA : 26,5 cm
KSPR : Skore 2
Skrining PE : MAP : 83
ROT : 0
IMT : 22,4
3. Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 78x/menit
Suhu : 36,4˚C
Respirasi : 24x/menit
4. Kepala
Rambut : Keriting, hitam, sedikit berketombe, dan tidak mudah rontok.
Wajah : Bentuk simetris, pucat, keadaan bersih, tidak ada oedema, dan
tidak ada cloasma gravidarum
Mata : Bentuk : simetris
Konjungtiva : merah muda, tidak anemis
Sklera : putih (normal), tidak ikterik
Pengelihatan : Baik
Keadaan : bersih
Kelopak mata : Tidak ada pembengkakan pada kelopak mata.
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen, keadaan bersih, dan fungsi
pendengaran baik.
Hidung : Bersih, tidak ada secret, dan tidak ada polip.
Mulut : Tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak terdapat stomatitis,
keadaan gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada pembesaran
tonsil.
Leher : Tidak ada pembesaran.
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran.
Vena Jugularis : Tidak ada pembesaran.
5. Thorax
Dada : Bentuk simetris
Mamae : Bentuk simetris
Puting susu : Menonjol dan hiperpigmentasi pada areola.
Benjolan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekskresi : colostrum belum keluar.
Paru-paru : Pergerakan nafas teratur.
Jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
6. Abdomen
Inspeksi : Bentuk : Simetris, sudah membesar.
Striae : Tidak ada striae livida
Bekas luka operasi : Tidak ada
Linea alba : Ada linea alba.
Palpasi :Tinggi fundus Uteri : 32 cm
Lingkar perut : Tidak dilakukan pengukuran
Posisi janin
Leopold I : TFU petengahan pusat-px atau 32 cm.
Pada fundus teraba lunak, kurang bundar melenting, dan tidak
melenting yang berarti bokong.
Leopold II : Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan tahanan yang
besar berarti punggung kiri.
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras, bundar, dan melinting yang
berarti kepala.
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP (3/5)
Kontraksi uterus : Negatif (-)
Auskultasi: DJJ : Positif, 144x/m
C. Analisis Data
Ny “H” G2 P1 A0 UK 39 minggu dengan keluhan pegal-pegal, sering capek,
sering kencing.
D. Penatalaksanaan
1. Makukan pendekatan teraupeutik pada ibu Dengan baik
e/ Komunikasi Terapeutik Sudah di lakukan
2. Memberikan KIE tentang gizi pada ibu hamil
Makan-makanan dengan gizi seimbang, tinggi serat agar dapat membantu
pertumbuhan dan perkembangan janinnya.
e/ Ibu memahami Penjelaan dari Bidan
3. Memberikan KIE tentang personal hygiene terutama daerah genetalia
Untuk Mencegah masuknya mikro organisme dan mencegah terjadinya infeksi
e/ Ibu Memahami Penjelaan dari Bidan
4. Menjelaskan pada ibu tentang fisiologis kehamilan pada trimester III
Semakin besar ukuran perut dan semakin tua usia kehamilan, maka potensi
untuk sering kencing semakin tinggi, dan semakin tua usia kehamilan dan
semakin besar ukuran perut, maka akan lebih sulit BAB.
e/ ibu memahami penjelasan bidan.
5. Menganjurkan pada ibu untuk diit karbohidrat pada trimester III
a. Menganjurkan ibu untuk mengurangi porsi nasi
b. Menganjurkan ibu untuk makan banyak sayur dan buah-buahan
Karbohidrat berlebih dapat menambah bobot ibu yang nantinya mempersulit
proses melahirkan.
e/ Ibu Mengerti Penjelasan dari Bidan
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang
berlebihan
a.Menganjurkan ibu untuk tidur minimal 6-8 jam pada malam hari dan 30
menit pada siang hari
b.Menganjurkan ibu mengurangi aktifitas-aktifitas berat
Untuk mengurangi tingkat kemungkinan terjadinya bahaya-bahaya pada
kehamilan trimester 3.
e/ Ibu Mengerti Penjelasan dari Bidan
7. Memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester
III, ibu dapat mendeteksi dini adanya kelainan-kelainan.
e/ Ibu Mengerti Penjelasan dari Bidan
8. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti keluar lender yang
disertai darah dari jalan lahir, perut terasa sakit dan kenceng-kenceng sehingga
ibu tidak bisa menahan dan kenceng bisa dihitung setiap 10 menit kisarah 3x,
keluar cairan secara tiba-tiba (ibu tidak merasa kencing) dari jalan lahir
(bertanda cairan ketuban pecah). Jika terjadi salah satu tanda tersebut, ibu
dianjurkan untuk segera periksa ke bidan terdekat atau ke bidan tempat ibu
ingin melakukan proses persalinan.
e/ Ibu mengerti penjelasan bidan
9. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada penyakit dan
komplikasi serta perencanaan persalinan sesuai dengan kondisi kehamilan.
R/ Terapi Fe 1X1 tablet/hari, kalsium laktat 1X1 tablet/hari, dan vitamin C 1X1
tablet/hari dan tidak ada komplikasi kehamilan
e/ Ibu Memahami dan bersedia minum obat sesuai dgn anjuran dar idokter
10. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kontrol 1 minggu lagi atau
segera jika ada keluhan untuk mengetahui pertumbuhan dan kehamilan
berjalan normal.
e/ Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang periksa hamil
11. Mencatat hasil pemeriksaan pada buku KIA, Rekam medis dan Kohort
e/ kunjungan sudah tercatat.
LEMBAR KONSULTASI AKADEMIK dan RUANGAN