Anda di halaman 1dari 58

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS

DI KLINIK EDIFUZ LUMAJANG

Disusun oleh:
PUTRI KUSUMA WARDANI
NIM : 15901.04.22090

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2022 / 2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS


DI KLINIK EDIFUZ LUMAJANG

Dipersiapkan dan Disusun Oleh :


Putri Kusuma Wardani
NIM : 15901.04. 22090

Telah Diperiksa Oleh :

Hari / Tanggal : ..………………………………

Mahasiswa

Putri Kusuma Wardani

Dosen Pembimbing Pembimbing Wahana

Bd. Iis Hanifah, S.ST.,M.Keb Sri Wahyuningsih, S.ST.,M.Keb


NIDN. 0730068903
LAPORAN PENDAHULUAN

I. KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup
bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan
post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut
kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan
dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat
hidup). (Hanifa Wiknjosastro, 2010)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat
obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan.
Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14-
28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu
ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2010)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
(Hanifa Wiknjosastro, 2010).
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum
di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.

(Mochtar, 2010 : 17 )

C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil
(Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel
sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2011)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang
merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah
dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

D. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa


Wiknjosastro, 2010)
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian
janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi
terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat
menilai pertumbuhan janin

2. Tanda tidak pasti kehamilan


a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh
peningkatan hormon progesteron
c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I
kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola
menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan.
Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14
minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada
perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila
dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan
hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine.
Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering
terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut
morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus
oleh hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering
ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan
pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).

E. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280
hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang
dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih
42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2010)

F. Perubahan Pada Ibu Hamil


a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
 Elastisitas vagina bertambah
 Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
 Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
3. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
4. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila
normal, dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.

6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua.
Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan
oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran
rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan
sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
(Sarwono,2010:94-100)
b. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
1. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan
psikologi seperti berikut ini.
a. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan
b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan
seringkali memberitahukan orang lain apa yang
dirahasiakannya
c. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami
penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido,
akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.
2.  Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan 
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga
belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya
secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan
gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya
sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu
yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal
yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu 
merasa khawatir  atau takut kalu – kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja
yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga –
duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip
siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)

G. Ketidak Nyamanan Dalam Kehamilan


Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak
menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. (Idayah,
20012. 120)
1. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester I
Trimester I yaitu usia kehamilan 0-12 minggu (0-3 bulan). Pada
trimester I ibu biasanya mengeluhkan mual dan muntah, letih, pusing,
sering kencing, meningkatnya pengeluaran kotoran dari vagina,
meningkatnya kerentaan emosional.
a. Mual dan muntah (morning sickness)
Sakit pagi, yang juga sering terjadi pada saat-saat lain sepanjang
hari, dialami oleh hamper semua wanita. Ia diakibatkan karena
peningkatan hormone HCG dan estrogen/progesterone, reaksi otot-
otot halus, perubahan dalam metabolism karbohidrat, keletihan dan
mekanikal; kongesti, peradangan, pengembungan dari pergeseran
dan biasanya lenyap pada minggu ke-12 sampai ke-14 kehamilan.
Meskipun pada kebanyakan wanita, kondisi ini tidak
memerlukanbanyak intervensi kecuali modifikasi diet, pada
sebagian wanita, ia mungkin memerlukan obat anti muntah.
Perawatan dirumah sait dan tetesan glukosa intravenous juga
diperlukan jika muntah sangat parah dan pasien tidak dapat
menelan apapun dengan mulut.
Dalam kasus muntah-muntah yang parah. Kehamilan kembar
dankehamilan geraham harus dikesampingkan dengan mengadakan
USG.

Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dapat diatasi


dengan:
a. Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya.
b. Makan sedikit-sedikit tapi sering.
c. Pagi hari setelah bangun tidur, makanlah biscuit atau roti bakar
sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari.
d. Duduk tegak setiap kali selesai makan.
e. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras.
f. Memakan makanan kering dengan minum di antara waktu
makan.
g. Minum cairan berkarbohidrat.
h. Bangun tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung
bergerak.
i. Jangan menggosok gigi segera setelah makan.
j. Hindari minum the atau kopi berlebihan.
k. Hindari memakai pakaian yang ketat.
l. Batasi minum, sampai anda mulai nerasa tidak terlalu mual.
m. Bernafas di udara segar.
n. Tingkatkan konsumsi makanan yang dapat dicerna. Menghisap
limau atau permen, atau mencecap the hitam ringan kadang-
kadang juga dapat membantu.
4. Keletihan
Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh berkurangnya
makan/minum dengan mulut, mual dan perubahan-perubahan
hormonal selama kehamilan, kemampuan gerak usus yang
mengarah keterhambatan waktu.
Pengosongan berkurang, tekanan uterus yang membesar terhadap
usus besar, dan udara yang tertelan, menimbulkan perasaan letih
yang biasanya berkurang di trimester kedua.
Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam hari dan
beristirahatlah yang cukup pada siang hari.
b. Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah rileks
beberapa menit dan berbaringlah dengan kaki diangkat.
c. Jangan berdiri terlalu lama.
d. Menghindari memakan makanan yang menghasilkan gas.
e. Mengunyah makanan secara sempurna.
f. Senam secara terarur.
g. Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur.
5. Perasaan pusing
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama
kehamilan dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu
lama dan gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk
mungkin menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi:
a. Jangan berdiri terlalu lama.
b. Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah lutut
anda.
c. Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika anda
sedang mandi. Jika berbaring, pertama-tama miringlah ke
samping sebelum benar-benar bangun.
6. Mengidam
Mengidama yang terjadi pada kehamilan terjadi karena berkaitan
dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias merupakan
tradisi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang
mengidam di antaranya:
a. Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau asupan
gizi terpantau.
b. Beri pengertian bahaya memakan makanan yang tidak benar.
c. Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima mencakup gizi
yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi
adat.
7. Sering kencing
Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang membesar
menekan kandung kemih dan menimbulkan dorongan untuk
kencing.Berusahalah membatasi minum di sore hari jika dorongan
untuk kencing menggangu anda pada malam hari.
Jika ada rasa sakit dan sensasis panas selama kencing,
berkonsultasilah dengan dokter.
8. Leukorea
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester pertama.
Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar
glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil
doderlein. Upaya untuk mengatasi leukorea adalah dengan
memperhatikan kebersihan tubuh pada area tersebut dan mengganti
panty berbahan katun dengan sering. Wanita seharusnya tidak
melakukan douch atau menggunakan semprot untuk menjaga
kebersihan area genetalia.
9. Meningkatnya kepekaan enosional
Selama kehamilan, orang mungkin mengalami perubahan mood
yang cepat dan perasaan marah. Ini antara lain disebabkan oleh
meningkatnya level hormone tertentu. Keletihan, mual dan
kecemasan berkenaan dengan kehamilan. Anda mungkin lekas
terganggu dan marah.
Cara mengatasi:
a. Makanlah makanan yang higienis dan berbagai buah segar dan
sayuran.
b. Hindari makanan dan minuman yang dapat membahayajan
bayi anda.
c. Sikatlah gigi anda sekurangnya dua kali sehri. Perdarahan kecil
dari gusi kadang-kadang terjadi selama kehamilan. Gunakan
sikat gigi yang halus dan makanlah bua citrus segar banyak-
banyak.
d. Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada siang hari
dan tidurlah selama 8 jam pada malam hari.
e. Hindari kerja atau olahraga keras.
f. Hubungan seks dapat dilakukan seperti biasa kecuali dalam
kasus ada rasa sakit diperut, perdarahan vagina atau keguguran
di masa lalu.
g. Perjalanan yang tenang dalam jarak yang masih wajar tidak
akan membahayakan kehamilan.
h. Jangan merokok ini membahayakan pertumbuhan bayi.
Merokok pasif juga membahayakan.
i. Hindari minuman beralkohol.
j. Hindari gerakan-gerakan kejut dan perjalanan panjang.
k. Sinar-X berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh, khususnya
pada trimester pertama dan kedua.
l. Jangan berobat tanpa konsultasi dengan dokter.
10. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering menjadi
lebih hebat sejalan dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu hati
disebabkan oleh dua hal-refluks (mengalir ke atas) asam lambung
ke dalam esophagus dan perubahan hormonal kehamilan. Selama
kehamilan, tubuh menghasilkan hormone yang dapat merilekskan
otot-otot involunter, dimana otot tersebut normalnya mencegah
asam lambung untuk mengalir kembali ke dalam esophagus dan
perubahan hormonal kehamilan. Karena otot-otot tersebut tidak
melakukan fungsi sebagimana biasanya, maka anda mengalami
nyeri ulu hati. Anda munkin akan mengalami nyeri ulu hati selama
trimester ketiga terutama. Ketika rahim yang membesar menekan
lambung dan sebagian usus. Hal ini dapat menyebabkan isi
lambung masuk kembali ke dalam esophagus.
Antasida dapat sangat mengurangi perih. Ikuti instruksi pemberi
asuhan kesehatan atau petunjuk yang terdapat dalam kemasan yang
berhubungan dengan kehamilan. Jangan mengabaikannya dan
meminumnya terlalu banyak dalam upaya untuk mendapatkan
kesembuhan.
Selain meminum antasida cobalah saran-saran berikut:
Makan makanan dalam jumlah yang lebih kecil dengan sering.
Hindari minuman berkarbonasi. Jangan makan makanan yang anda
ketahui menyebabkan nyeri ulu hati, seperti makan manis gurih.
Hindari makan sebelum waktu tidur. Ketika berbaring, tinggikan
kepala dan bahu.
11. Depresi saat hamil
Gejala umum yang sering kali terjadi dari depresi adalah perasaan
murung, gangguan tidur, perasaan yang hampa dan kosong yang
pada akhirnya member pengaruh pada perubahan pola makan (bias
menjadi lebih rakus atau sebaliknya),. Keletihan yang tidak normal
dan hilangya gairah kerja pun menjadi bagian dari yang dirasakan
oleh si wanita yang depresi pada saat kehamilannya.
Depresi biasanya terjadi kearena beragam alasan, antara lain:Rasa
cemas yang berlebihan pada kesehatan pribadi (mungkin trauma
karena pernah mempunyai sejarah kesehatan yang buruk di masa
lalu atau kesehatan bayi). Stress karena kondisi sosial dan ekonomi
mengalami komplikasi kehamilan. Pasangan yang kurang memberi
perhatian.

12. Guratan pada kulit tubuh


Terjadi karena kulit menjadi renggang (akibat berat badan yang
naik terlalu cepat). Guratan yang dimaksud berwarna kemerahan
atau merah muda kerap dialami oleh wanita hamil yang terkadang
bias menimbulkan rasa gatal pada perut, dada atau pinggang.
Mengurangi guratan bias dilakukan dengan menjaga badan selama
kehamilan agar tidak naik terlalu besar dalam tempo sangat cepat.
Guratan ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan
melahirkan. Guratan-guratan itu nantinya (setelah melahirkan)
hanyalah garis yang sedikit mengkilap.

2. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester II


Trimester kedua adalah usia kehamilan minggu ke-13 sampai ke-28.
Trimester kedua mungkin merupakan periode yang paling nyaman dari
kehamilan. Ketidaknyamanan yang biasa dirasakan dalam kehamilan dini
menjadi tidak terlalu mengganggu lagi dan memperoleh kembali nafsu
makan dan kekuatan.
1. Gangguan Mayor/Minor
a. Sembelit
Buang air besar melambat karena pengaruh hormone progesterone
dan BAB menjadi keras dan tidak sering. Kebiasaan buang air
besar mungkin akan mengalami perubahan selama kehamilan.
Banyak wanita yang mengalami sembelit, sering disertai dengan
kebiasaan buang air besar tak teratur dan wasir. Masalah ini
biasanya merupakan akibat dari perlambatan dalam gerakan
makanan melalui sistem gastrointestinal dan perlambatan
pencernaan zat besi sebagai suplemen atau yang terdapat dalam
vitamin pralahir.
Cara mengatasi: Minumlah banyak cairan, makanlah selada segar,
sereal dan berolahragalah secara teratur. Biji pyllium yang dikupas
pada malam hari dengan secangkir air hangat atau susu dapat
membantu. Obat pencahar yang lebih keras harus dihindari.
b. Wasir
Tekanan terus-menerus dari kepala bayi menyebabkan pembuluh
darah disekitar lubang anus membesar dan membengkak.
Ketegangan lebih lanjut untuk mengevakuasi BAB yang keras dan
alot meningkatkan pengisian perut ini. Rasa sakit, gatal dan
kadang-kadang perdarahan mungkin terjadi saat mengeluarkan
feses.
Untuk mencegah hal ini, hindari sembelit dan berdiri terlalu lama.
Obat salap (urap) dapat digunakan untuk mengobati gatal dan
kesakitan tersebut.Menghilangkan rasa tak nyaman akibat wasir,
antara lain:
a. Istirahat sedikitnya 1 jam setiap hari dengan tungkai dan
pinggul ditinggikan.
b. Berbaringlah dengan tungkai ditinggikan dan lutut
dibengkokkan (posisi sim), jika anda tidur pada malam hari.
c. Makanlah makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup
dan minum banyak cairan.
d. Lakukan mandi hangat untuk menghilangkannya.
e. (Obat supositoria ), pelunak feses dapat mencegah
pembentukan feses yang keras, yang dapat merusak jaringan
yang sangat halus.
f. Pada saat bekrja, cobalah untuk mengatur waktu seriap hari
untuk melepas sepatu dan meninggikan kaki.
g. Pasang kantung es atau kola kapas yang direndam dalam
larutan alcohol pada daerah yang terkena.
h. Jangan duduk untuk waktu yang lama.

c. Varises
Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah
pelebaran pembuluh darah yang dipenuhi oleh darah. Tampaknya
terdapat faktor predisposisi keturunan terhadap varises yang dapat
menjadi lebih buruk selama kehamilan. Masalah dengan varises
biasanya terjadi pada tungkai tetapi juga mungkin tampak pada
jalan lahir dan dalam vulva. Tekanan dari rahim dan perubahan
dalam aliran darah selama kehamilan dapat membuat varises makin
memburuk. Varises pada tungkai dan varises pada rectum dapat
menyebabkan nyeri dan rasa tak nyaman. Gejalanya bervariasi,
sebagian wanita varises hanya berupa noda atau bercak ungu
kebiruan pada tungkai yang menyebabkan rasa tak nyaman kecil.
Pada beberapa wanita varises tampak sebagai benjolan yang
mengharuskannya ditinggikan sore hari atau diperlukan tindakan
lainnya. Hindari pakaian yang ketat dan berdiri dengan waktu yang
lama.Cara mengatasi dan pencegahan varises selama kehamilan:
a. Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau
perubahan posisi.
b. Berjalan –jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan
memutar-mutar pergelangan kaki.
c. Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun
juga membantu.
d. Berbaringlah miring kek kiri untuk meningkatkan aliran darah.
e. Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring.
f. Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan
batasan normal (antara 12,5-17,5 kg untuk wanita dengan berat
badan normal).
g. Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi
bertingkat atau penyangga.
h. Kenakan celana dalam yang longgar,
i. Gunakan sepatu yang datar.
j. Jangan silangkan tungkai pada lutut.
k. Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak
kaki dengan perlahan setiap beberapa menit.
d. Gusi berdarah
Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera.
Menggosokgigi dapat menimbulkan cedera dan mengeluarkan
darah.
Untuk menghindari ini, gunakan sikat yang lembut dan secara rutin
pijatlah dengan lembut gusi anda.
e. Sariawan
Ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan vagina. Kondisi
yang dicirikan oleh keluarnya kotoran berdarah pekat dan gatal-
gatal di daerah vagina, dalam beberapa kasus iritasi dapat terasa
sakit.Hindari sabun dan pakaian dalam dari nilon dan jagalah agar
daerah itu tetap kering. Dokter akan menasihati pengobatan
tertentu. Ikuti petunjuk pemakaiannya dengan cermat untuk
menghindari infeksi, karena bayi yang melewati lintasan yang
terinfeksi dapat menyebabkan sariawan dan berakhir dengan
perdarahan.
f. Sulit tidur (insomnia)
Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik
sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidaknyamanan
akibat uterus yang membesar, ketidaknyamanan lain selama
kehamilan, dan pergerakan janin, terutama jika janin tersebut aktif.
Penanganan insomnia melalui pengaturan waktu bias efektif bias
tidak.
Bagi kebanyakan wanita setidaknya terdapat beberapa hal
yangdapat dilakukan:
a. Mandi air hangat.
b. Minum air hangat (susu, the tanpa kafein dicampur susu)
sebelum tidur.
c. Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum
tidur.
d. Ambil posisi relaksasi.
e. Gunakan teknik relaksasi progresif.
g. Berkeringat
Sebagian wanita merasa panas dan berkeringat dan mungkin
banyak mengeluarkan keringat hanya karena gerakan fisik ringan.
Hal ini diakibatkan karena kelenjar apokrin perubahan hormonal,
aktivitas kelenjar eccerine yang meningkat, aktivitas kelenjar tiroid
yang meningkat, berat badan, dan kegiatan metabolic yang
meningkat; keringat pada telapak tangan karena aktivitas hormone
adrekortisol dan kelenjar sebasea.
Seringnya berkeringat pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Pakaian longgar dan titpis.
b. Banyak minum.
c. Mandi secara teratur.
h. Anemia
Adalah kondisi ketika konsentrasi pigmen hemoglobin turun dalam
darah. Ptotein ini membawa oksigen persyaratan vital untuk
melanjutkan kehidupan dan untuk kesejahteraan orang. Level
normal berkisar antara 12-15 gm/ml darah. Kurang dari 19 gm
menjadikan seseorang anemia. Dalam anemia ringan, orang mudah
lelah, tampak pucat dan sulit bernapas terjadi bahkan dalam
aktivitas ringan. Meningkatnya kerentanan terhadap injeksi, bayi
yang lebih kecil dari normal, kelahiran premature atau kelahiran
yang sulit.
Untuk mengobati dan mencegah anemia, makanlah makanan
bergizi dan sehat dengan banyak sayuran berdaun, kacang-
kacangan, daging merah, dan sebagainya, karena kekurangan zat
besi merupakan penyebab paling umum anemia dan makanan ini
kaya akan zat besi. Minumlah tablet besi dan kalsium sebagmaina
diresepkan oleh dokter secara teratur.

3. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester III


Kehamilan pada trimester 3 adalah usia kehamilan dari mingu ke-25
sampai minggu ke-40. Pada usia kehamilan ini ada kegembiraan dan
kegairahan ketika terfikir oleh kita bahwa akhirnya kita akan dapat
memegang bayi anda, meskipun diwarnai sedikit ketakutan dan
kekhawaturan berkenaan dengan persalinan dan kelahiran anak.
Ketidaknyamanan, akibat ukuran bayi yang sedang tumbuh, mungkin
sedikit menggangu.
Beberapa perubahan lain:
1. Hiverpentilasi dan sesak nafas (Nospatologis)
Ketika rahim membesar dan membesar dan menempati makin banyak
rongga perut, organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini
menyebabkan orang sulit bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit
saja. Menjelang akhir, ketika kepala bayi mulai masuk ke panggul, ini
mulai reda.
Peningkatan jumlah progesterone selama kehamilan diduga
mempengaruhi langsung pusat pernapasan untuk menurunkan kadar
karbondioksida dan meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan kadar
oksigen dapat menguntungkan janin. Penningkatan aktivitas metabolic
yang terjadi selama kehamilan meningkatkan peningkatan kadar
karbondioksida. Wanita dapat mengalami efek progesterone ini pada
awal trimester ke dua.
Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami selama
periode ini, uterus telah mengalami pembesaran hingga mengalami
elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan. Meski mengalami
diameter transversal pada rangka iga, hal ini tidak cukup untuk
mengompensasi elevasi diafragma sehingga terjadi penurunan
kapasitas residu fungsional dan volume udara residual. Hal ini
ditambah tekanan pada diafragma, menurunkan perasaan atau
kesadaran tentang kesulitan bernapas atau sesak naps. Banyak wanita
cenderung merespons hal ini dengan cara melakukan hiperventilasi.
Cara-cara penanganan dapat dilakukan seperti berikut:
a. Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut.
b. Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepatan dan
kedalaman pernapasannya pada kisaran normal saat ia menyadari
ia sedang mengalami hiperventilasi.
c. Mengajarkan wanita cara meredakan sesak napas sebagai faktor
penyebab,
2. Pusing dan mengantuk
Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar dapat membuat
anda merasa pusing dan mengantuk menjelang akhir kehamilan. Pelan-
pelan ketika bangun dari posisi berbaring, mula-mula dengan miring
ke samping, kemudian duduk dan akhirnya bangun. Banyak-banyaklah
minum air dan jangan berdiri terlalu lama.
3. Sering kencing dan kebocoran air kencing
Rahim yang tumbuh membesar menekan kandung kemih. Untuk
menghindari bangun malam hari, batasi minum menjelang berangkat
tidur. Saat batuk, tertawa dan bersin, kadang-kadang keluar air kencing
sedikit.
Untuk menghindari hai ini, lakukan latihan panggul dengan teratur,
hindari sembelit dan sering-sering kosongkan kandung kemih.
4. Kaki dan jari bengkak
Menjelang sore, mungkin terdapat bengkak di sekitar pergelangan kaki
yang hilang saat istirahat malam. Jari-jari mungkin bengkak dan kebas
di pagi hari. Makin siang, jari-jari kembali normal. Mengangkat tangan
dan pelan-pelan melemaskan dan meluruskan jari-jari dapat membantu
mangatasi hal ini. Jika terjadi bengkak besar yang tidak hilang setelah
istirahat malam, periksakan ke dokter.
5. Dyspepsia
Dyspepsia atau ras panas dalam perut mungkin disebabkan oleh organ-
organ perut yang mengalami kram dan muntahab kandungan makanan
berasam ke dalam bagian atap pipa makanan. Ini menimbulkan rasa
sakit dan sensasi panas perut atas, di pusat dada dan di bawah iga.
Untuk mencegah hal ini, hindari makanan gorengan dan mengandung
merica. Jangan biarkan perut kosong selama lebih dari 3 jam. Sebagai
ganti makanan besar, makanlah sedikit-sedikit tapi sering. Minum susu
hangat sebelum tidur dan bantal tambahan pada malam hari dapat
membantu. Jika diperlukan, gel antacid dapat digunakan sebagaimana
di sarankan oleh dokter.
6. Kram
Kontraksi otot yang terasa sakit, biasanya betis, yang dipicu oleh
rengangan yang dapat terjadi sesekali. Pijatlah bagian betis yang kram
tersebut begitu terasa sakit hilang dan berjalanlah untuk melancarkan
aliran darah. Minumlah suplemen kalsium dengan teratur.
7. Ruam
Pada musim panas akibat keringat yang berlebihan, ruam muncul
lembab dan merah muncul di lipatan-lipatan kulit, biasanya di bawah
payudara. Jika diabaikan, daerah ini dapat terinfeksi, gatal dan sakit
yang memerlukan penggunaan krim dan salpe tertentu.

2) Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala
yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap
saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada
60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan
mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala
mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.
Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.
Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat
ringanya penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1. Makan sedikit tapi sering
2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir
daripada makanan padat.
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan
hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan
bersama sayuran serta makanan lain.
6. Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau
bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau
kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan darah ketika penderita muntah.
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam
yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus,
kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah
kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.
Macam-macamabortusyaitu:
 Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan
dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil
konsepsi masih didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi
serviks
 Abortus Insipiens 
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya
dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil
konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules labih sering dan
kuat, perdarahan bertambah
 Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada
pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-
kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
 Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah
keluar, ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah
menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
 Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati,
tetapi tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan
selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat
dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan
desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan
dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan
uterotonika dan antibiotika.
2. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang
tanpa janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur. 
Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu
berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang,
berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa
mm sampai 1-2 cm.
3. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan
ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan
gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik
terganggu.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik
terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah
terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai
dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan
dan masuk dalam keadaan syok.

2. Komplikasi pada Trimester ke II


a. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya,
gejala mual dan muntah sudah berangsur reda saat kehamilan
memasuki trimester 2. Namun, ketika hal ini masih terjadi,
berarti ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan.
Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat meningkatkan
risiko keracunan kehamilan (preeklamsia). Selain itu juga
rentan mengalami gangguan berupa plasenta yang lepas dari
dinding rahim. Jika komplikasi ini terjadi, ibu hamil harus
menjalani perawatan medis untuk mengurangi rasa mual dan
muntah.
b. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah
gingivitis atau radang gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada
ibu hamil disebabkan karena kadar hormon progesteron yang
mengalami peningkatan. Dalam keadaan ini, gusi menjadi
lebih sensitif ketika terkontaminasi bakteri. Selain gusi yang
lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama jika
rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak.
c. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya
adalah ibu sering lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi
berat badan cenderung menurun. Bila menemui tanda-tanda
itu, segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan kabur
dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
d. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah.
Sebenarnya, hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras
untuk memberikan oksigen pada janin. Namun, kelainan ini
wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara berlarut-larut.
Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis
selalu ada kadang-kadang ada kemungkinan
Tekana diastolik ≥ 90 Hipertensi kronik
mmHg pada kehamilan
< 20 minggu
Tekana diastolik 90- Hipertensi kronik
110 mmHg pada dengan superimposed
kehamilan < 20 pre-eklamsia ringan
minggu
Protein urin < ++
Tekana diastolik 90- Hipertensi dalam
110 mmHg (2 kehamilan
ppengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan
> 20 minggu
Proteinurin -
Tekana diastolik 90- Pre-eklamsi ringan
110 mmHg (2
ppengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan
> 20 minggu
Proteinurin ++
Tekana diastolok ≥ Nyeri kepala (tidak Pre-eklamsi berat
110 mmhg pada hilang dengan
kehamilan > 20 analgesik biasa)
minggu Penglihatan kabur
Proteinurin ≥ +++ Oliguria (< 400ml/24
jam)
Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
Edema paru
Kejang Koma Eklamsia
Tekanan diastolik ≥ 90 Sama seperti pre-
mmHg pada kehamilan eklamsi berat
> 20 minggu
Proteinurin ≥ ++

3. Komplikasi kehamilan pada trimester III


a. Plasenta Previa
Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di
trimester ketiga. Plasenta previa adalah posisi plasenta yang
menghalangi jalan lahir. Bila ini terjadi, ibu hamil akan
mengalami perdarahan. Perdarahan tersebut ada yang terjadi
secara perlahan-lahan, ada juga yang secara tiba-tiba. Karena itu,
ibu hamil bisa langsung shock dan lemas.
b. Sakit Kepala Hebat
Umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu
terjadi karena ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat.
Biasanya, sakit kepala tersebut hilang dengan sendirinya setelah
beristirahat. Namun, ada kelainan yang dapat terjadi pada ibu
hamil di trimeseter ketiga, berupa sakit kepala yang sangat hebat.
Rasa sakit ini tidak hilang meskipun ibu hamil telah beristirahat.
Gejala ini adalah tanda preeklamsia.
c. Anggota Tubuh Bengkak
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi
adalah bengkaknya anggota tubuh. Sama seperti sakit kepala,
tubuh bengkak juga biasa terjadi pada ibu hamil. Namun,
waspadalah jika pembengkakan tersebut tidak hilang setelah
beristirahat. Pembengkakan atau dalam bahasa medisnya disebut
edema, adalah penimbunan cairan yang berlebihan di dalam
tubuh. Pembengkakan pada wajah dan tangan yang tak hilang-
hilang inilah yang menunjukkan tanda-tanda serius bahwa ibu
hamil mungkin terkena gagal jantung atau anemia.
d. Ketuban Pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu
yang sedang hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya
cairan pervaginam. Pecahnya ketuban dapat disertai dengan
keluarnya anggota tubuh janin, seperti tangan, kaki, atau plasenta.
Ibu hamil yang belum cukup bulan untuk melahirkan, bila
mengalami kejadian ini, harus segera pergi ke rumah sakit.
Terlebih, cairan ketuban sangat penting dalam proses persalinan.
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, disebabkan karena
berbagai hal. Pertama, karena selaput ketuban kurang kuat.
Kedua, adanya infeksi dari mulut rahim atau vagina.
(Marjati dkk, 2010 ; 100 - 106)

II. PENATALAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL


A. Pengertian ANC
 Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
(Manuaba, 2010; 110)
 Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala,
yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan (Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan
Dasar, 2011 : 1).
 Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala,
yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap kegawatan yang
ditemukan (Depkes RI, 2010 : 12)
B. Tujuan ANC
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat
saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan,
persalinan, dan kala nifas.
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga
berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
(Manuaba, 2010 : 111)

C. Pelayanan ANC
1. Standart minimal asuhan antenatal care (10T)
1) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan wanita
hamil rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik
lebih dari semestinya, anjurkan untuk mengurangi makanan
yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi,
terlebih sayur mayur dan buah-buahan. Ada pula cara untuk
menentukan status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa
Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil
menurut Manuaba (2010): Rumus IMT =   BB /TBcm2
Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-
25,0
Kriteria IMT :
 Nilai IMT < 18,5          : Status gizi kurang
 Nilai IMT 18,5-25        : Status gizi normal
 Nilai IMT >25  : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
2) Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu
cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis
(KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil
mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan
dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi
Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang
menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang
baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :
 Ukur dengan menggunakan meteran dari akromnion sampai
olekranon
 Menentukan titik tengah antara akromnion dan olekranon
dengan meteran
 Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada
pada pita LiLA. Baca menurut tanda panah.
3) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan
kunjungan, hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya
kemungkinan kenaikan tekanan darah yang disebabkan
kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal
yaitu dibawah 140/90 mmHg.
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri.
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara
untuk mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat
bila dilakukan pada kehamilan yang pertama.
Tabel 2.1  Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
Umur kehamilan Tinggi Fundus Uteri
12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus

Sumber: Manuaba, 2012


5) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung janin.
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi secara
dini ada atau tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal
tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat
bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin adalah
salah satu cara untuk memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu
hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia
kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:
 Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/menit
 Takikardi ringan: antara 160-180x/menit
 Normal: antara 120-160x/menit
 Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
 Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
 Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT
(Tetanus Toxoid) . Pada ibu hamil diberikan imunisasi TT
sebanyak 2 kali selama kehamilan dengan interval  waktu 4
minggu. Imunisasi ini dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena
diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi akibat
tetanus neonaturum. Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5
cc/IM dalam satu kali penyuntikan.
Tabel  Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Antigen Interval Lama Dosis
(selang waktu) perlindungan
TT 1 - - 0,5 cc
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 0,5 cc
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 0,5 cc
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 0,5 cc
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 0,5 cc
Sumber : DEPKES RI, 2012
7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada wanita
hamil diberikan sebanyak 90 tablet selama
kehamilan.      Tablet ini diberikan segera mungkin setelah rasa
mual hilang, setiap tablet Fe mengandung  FeSO4 320 mg (zat
besi 60 mg) dan asam folat      500 μg. Tablet Fe diminum 1 x 1
tablet perhari, dan sebaiknya dalam meminum tablet Fe tidak
bersamaan dengan teh atau kopi, karena akan mengganggu
penyerapan.
8) Tes laboratorium (rutin dan khusus).
Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang disarankan
menjelang persalinan. Di antaranya yaitu tes darah, tes urin dan
hbsag ( hepatitis).tes darah rutin meliputi pemeriksaan kadar
hemoglobin, sel darah putih( leukosit), trombosit. Dari kadar
Hemoglobin untuk mengetahui apakah seorang ibu anemia atau
tidak. Hal ini diperlukan untuk memperkirakan kecukupan
suplai darah ke janin dan risiko jika terjadi perdarahan saat
persalinan. Sel darah putih menunjukkan apakah terjadi infeksi
di tubuh ibu. Trombosit untuk melihat apakah ada kelainan
faktor pembekuan darah, ini berhubungan dengan resiko
perdarahan. Pemeriksaan urin dimaksudkan untuk mengetahui
adanya infeksi saluran kencing, adanya darah, protein, dan gula
pada urin yang menunjukkan adanya penyakit tertentu yang
bisa mempengaruhi kehamilan. Pemeriksaan HBsAg untuk
mengetahui adanya infeksi hepatitis B pada ibu. Infeksi
hepatitis bisa ditularkan lewat darah dan hubungan seksual.
Pemeriksaan pemeriksaan tersebut di atas tidak harus dilakukan
seorang ibu hamil, dan jika tidak dilakukan pun tidak mengapa,
akan tetapi pemeriksaan tersebut dianjurkan sebagai skrining
untuk mengetahui kondisi kehamilan dan resiko saat persalinan
terhadap ibu dan janin. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui
ada hal-hal yang tidak normal maka diharapkan masih bisa
diterapi sebelum persalinan sehingga ibu menjalani persalinan
dalam kondisi yang benar-benar optimal, sehingga diharapkan
ibu dan bayi selamat dan sehat.
9) Tata laksana kasus.
Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut
PMK nomor 43 tahun 2016 tentang standar minimal pelayanan
ANC adalah 10 T yaitu :
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah
c. Nilai status gizi
d. Ukur tinggi fundus uteri
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
f. Skrining status imunisasi Tetanus Toksoid
g. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet
h. Test laboratorium (rutin dan khusus)
i. Tatalaksana kasus (memaksimalkan ANC TERPADU)
j. Temu Wicara (konseling), termasuk Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB
pasca persalinan.
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan
kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan
persiapan rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat
menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan
klien. Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama
penanganan. Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam
temu wicara antara lain:
 Merujuk ke dokter untuk konsultasi  dan menolong ibu
menentukan pilihan yang tepat.

 Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan

 Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan


membawa surat hasil rujukan

 Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama


kehamilan

A. Menghitung HTP ( Hari Taksiran Partus )


Memperkirakan usia kehamilan dan tanggal perkiraan kelahiran
yang dihitung berdasarkan rumus Naegele rule , Cara
menghitungnya: Tentukan hari pertama menstruasi terakhir. Angka
ini dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (LMP = Last
Menstrual Periode).
 jika HPHT Ibu ada pada bulan 1 Januari – 24 Maret
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0).
Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7),
(1+9), (2010 + 0) = 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010.
 Jika HPHT Ibu ada pada bulan 25 Maret – 31 Desember
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan – 3),(Tahun + 1).
Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir  (10 + 7),
(10 – 3), (2010 + 1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011.
Catatan:
 Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur
haidnya teratur, yakni antara 28-30 hari.
 Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari
sebelum atau setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan
lahir sesuai perhitungan ini.
 Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya
perhitungan pada wanita yang daur haidnya pendek, akan
ditambahkan beberapa hari dari hari-H. Sedang yang daur
haidnya panjang, akan dikurangi beberapa hari.
B. Jadwal kunjungan ANC ( Prawirohardjo 2010 )
Kunjungan Waktu Alasan
Trimester I Sebelum 14 minggu  Mendeteksi masalah yg
dapat ditangani sebelum
membahayakan jiwa.
 Mencegah masalah, misal :
tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang
berbahaya)
 Membangun hubungan
saling percaya
 Memulai persiapan kelahiran
& kesiapan menghadapi
komplikasi.
 Mendorong perilaku sehat
(nutrisi, kebersihan ,
olahraga, istirahat, seks,
dsb).
Trimester II 14 – 28 minggu  Sama dengan trimester I
ditambah: kewaspadaan
khusus terhadap hipertensi
kehamilan (deteksi gejala
preeklamsia, pantau TD,
evaluasi edema, proteinuria)
Trimester III 28 – 36 minggu  Sama, ditambah : deteksi
kehamilan ganda.
Setelah 36 minggu  Sama, ditambah : deteksi
kelainan letak atau kondisi
yang memerlukan persalinan
di RS.
C. Pemeriksaan Obstetrik
Gambar 2.1 Palpasi abdomen

Gambar 2.2 Leopold I :

untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan,


menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri.
Cara : Petugas menghadap kemuka ibu, uterus dibawa ketengah,
tentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat
didalam fundus
Hasil :jikakepala teraba benda bulat dan keras, jika bokong teraba
tidak bulat dan lunak
Gambar 2.3 Leopold II :

untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus, menentukan


letak.
Cara : uterus didorong kesatu sisi sambil meraba bagian janin yang
berada disisi tersebut dengan cara yang sama pada sisi uterus
yang lain.
Hasil : punggung janin teraba membujur dari atas kebawah pada
letak kepala. Pada letak lintang dapat ditemukan kepala.
Gambar 2.4 Leopold III :

untuk menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah.


Cara : tangan kanan diletakan diatas simfisis dengan ibu jari
disebelah kanan ibu dengan empat jari lainnya disebelah
kiri ibu sambil meraba bagian bawah tersebut.
Hasil : teraba kepala/bokong/bagian kecil janin.
Gambar 2.5 Leopold IV :

Untuk menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk


ke dalam panggul.
Hasil :
- 5/5 jika bagian terbawah seluruh teraba diatas simpisis
pubis.
- 4/5 jika sebagian terbawah janin telah masuk PAP
- 3/5 jika sebagian telah memasuki rongga panggul
- 2/5 jika hanya sebagian terbawah janin masih berada diatas
simpisis
- 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian
bawah janinyang berada diatas simpisis.
- 0/5 jk bagian terbawah janin tdk dpt teraba dr
pemeriksaanluar.
D. Cara menghitung berat badan janin dalam kandungan :
Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara
Jonson :
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU –11 ) x 155
Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU – 12 ) x 155

John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu

E.Cara menentukan umur kehamilan :


Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan
jari – jari tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold) :

Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri Untuk Menentukan Usia Kehamilan


Tabel 2.3. Menentukan umur kehamilan dengan Leopold
Umur TFU Keterangan
kehamilan
8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek
12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -
24 mgg Sepusat -
28 mgg 3 jr ats pusat -
32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada di atas
pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun kembali,
karena kepala janin masuk ke
rongga panggul.

Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald


Usia kehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -
20 minggu 20 cm (±2cm)
22-27 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm)
29-35 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm (±2cm)
Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan
dengan umur kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan bila
pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada
28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30 cm. pada
kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3
jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada
primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul. (Hanifa
Wiknjosastro, 2010).
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Bagus Gede. 2010. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandugan dan


KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Mochtar, Rustam. 2012. Synopsis Obstetri. Jilid 2. Jakarta: EGC

Saifuddin, Abdul Bachri. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan


Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono.

Sulaiaman. 2011. Obstetri Fisiologi. Bandung: UNPAD.

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawirihardjo.
TINJAUAN KASUS

Pengkajian
Tanggal Kunjungan : 15 November 2022
Pukul : 09.00 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang VK
Nama Pengkaji : Putri Kusuma Wardani

A.    Data Subjektif
1. Identitas     ISTRI                                     SUAMI

Nama                    : Ny. H Tn. P


Umur                    : 28 th 31 th
Suku                     : Jawa Jawa
Agama                  : Islam Islam
Pendidikan           : D III S1
Pekerjaan              : Karyawan Swasta PNS
Alamat                 : Dsn Darungan 006/004 Wonosari - Tekung
2. Keluhan Utama

Ibu Mengatakan mengeluh pegal- pegal, sering capek, sering kencing


3. Riwayat Obstetri

a.    Riwayat Kehamilan Sekarang : G2 P1  A0


1)      HPHT                                : 07 Januari 2021
2)      Usia Kehamilan (UK)      : 39 minggu
3)      Taksiran Persalinan (TP)   : 14 oktober 2022
4)      Gerakan Janin                   : Ibu mengatakan janin aktif bergerak
5)      Keluhan Saat Hamil Muda: Mual, muntah, pusing, malas bekerja.
6)      ANC                                 : Telah dilakukan sebanyak 7 kali
a)      Pada Trimester I
ANC                : 1x di bidan, 1x di Puskesmas diperiksa bidan dan dokter
Keluhan           : Ibu mengatakan pusing, serta tidak nafsu makan
Terapi               : a) Tablet vitamin B komplek 2X1 tablet/hari
b) Kalsium laktat 1X1 tablet/hari
c) Tablet Fe 1 x 1
Anjuran            : -    Banyak istirahat
-          Makan makanan yang diinginkan

b)      Pada Trimester II
ANC    : 3X di bidan
Keluhan           : Tidak ada keluhan
Terapi  : Tablet Fe 1X1/hari
Anjuran            : Makan makanan yang bergizi

c)      Pada Trimester III


ANC                : 1X di bidan, 1x di Puskesmas diperiksa bidan dan dokter
Keluhan           : Pegal-pegal, sering capek, sering kencing, susah BAB
Terapi               : tablet Fe 1x1/hari, vitamin c 1x1/hari
Anjuran            : Istirahat yang cukup, makan tinggi serat.

7)      Imunisasi TT                     : Sudah T4


8)      Obat yang dikonsumsi      : Obat (Ibu hanya mengonsumsi obat tambah
darah yang diberikan petugas kesehatan)
Jamu (Ibu tidak mengonsumsi jamu-jamuan)
b.      Riwayat Haid
1)      Menarche              : 12 tahun
2)      Siklus                    : 28 hari
3)      Lamanya               : 6-7 hari
4)      Banyaknya             : 2-3x ganti pembalut/hari
5)      Desmenorhoe        : Tidak ada keluhan saat menstruasi
6)      Sifat Darah            : Berwarna merah, encer, tidak menggumpal, dan berbau
anyir.
7)      Teratur/tidak         : Teratur
c.       Riwayat Kehamilan, Nifas, dan Persalinan yang Lalu
Penyulit Anak Nifas
Hamil Tgl Usia Jenis Kehamilan
Penolong BB PB
Ke Partus Kehamilan Partus & JK ASI Penyulit
(gr) cm
Persalinan
1 H A M I L I N I

5.      Riwayat Ginekologi
a.       Infertilitas       : Negatif (-)
b.      Massa              : Tidak ada
c.       Penyakit          : Tidak ada
d.      Operasi            : Tidak ada
6.      Riwayat KB
a.       Kontrasepsi yang dipakai        : Tidak KB
b.      Keluhan                                   : Tidak ada
c.       Kontrasepsi yang lalu              : Tidak ada
d.      Lamanya pemakaian               : -
e.       Alasan berhenti                       : -
7.      Riwayat Kesehatan yang Lalu:
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, malaria, dan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
jantung, darah tinggi, ginjal, dan kencing manis.
8.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, malaria, dan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
jantung, darah tinggi, ginjal, dan kencing manis. Ibu mengatakan tidak
merokok, minum jamu-jamuan, dan minum-minuman keras.

9.      Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, malaria, dan tidak pernah menderita
penyakit keturunan seperti jantung, darah tinggi, ginjal, dan kencing manis.

10.  Riwayat Perkawinan
Menikah                            : 1 kali
Usia Pertama menikah      : 24 tahun
Lama Pernikahan              : 1 tahun
Jumlah Anak                     : -

11.  Riwayat Psikososial
a.       Psikologi
Ibu senang dengan kehamilannya karena kehamilan ini sudah
direncanakan, namun ibu merasa cemas dan khawatir akan persalinannya
kelak.
b.      Sosial
Ibu tinggal bersama suami, hubungan ibu dengan keluarga baik. Begitu
juga hubungan ibu dengan masyarakat sekitar.
c.       Budaya
Ibu menganut budaya Suku Jawa
d.      Spiritual
Ibu sering beribadah.
12.  Pola Kebiasaan Sehari-hari
Kebutuhan Sebelum Hamil Saat Hamil
Nutrisi
-    Makan Baik Menurun
·  Frekuensi 3 piring per hari 2 piring per hari
·  Jenis Nasi, lauk, sayur, dan Nasi, lauk, sayur, dan
buah buah
·  Keluhan Tidak ada. Susah makan  karena
tidak ada nafsu
makan,
-    Minum Baik
·  Frekuensi + 2 liter per hari atau Baik
9 gelas per hari + 2 liter per hari atau
·  Jenis Air putih 9 gelas per hari
·  Keluhan Tidak ada Air putih dan susu
Tidak ada
Eliminasi
-    Buang air kecil Baik Meningkat
(BAK) 3-4 kali per hari 6-7 kali per hari
·  Frekuensi Kuning jernih Kuning jernih
·  Warna Khas urine Khas urine
·  Bau Tidak ada Tidak ada
·  Keluhan

Baik Baik
-    Buang air besar
(BAB) 1 kali per hari 1 kali per hari
·  Frekuensi Padat Padat
·  Konsistensi Khas feses Khas feses
·  Warna Khas feses Khas feses
·  Bau Tidak ada Tidak ada
·  Keluhan
Istirahat dan tidur
-    Tidur Siang + 2 jam. Dari jam + 2 jam. Dari jam
13.30 p.m. sampai 13.30 p.m. sampai
jam 15.30 p.m. jam 15.30 p.m.

-    Tidur malam +  7 jam . Dari jam +  7 jam . Dari jam
22.00 p.m. sampai 22.00 p.m. sampai
jam 05.00 a.m. jam 05.00 a.m.

-    Keluhan Tidak ada Tidak ada


Aktivitas
-    Di dalam rumah Mengerjakan Mengerjakan
aktivitas sebagai ibu aktivitas sebagai ibu
rumah tangga rumah tangga

-    Di luar rumah Jalan-jalan Jalan-jalan

-    Keluhan Ibu tidak pernah Ibu jarang bergerak


berolahraga dan hanya dapat
mengerjakan 
pekerjaan ibu rumah
tangga yang ringan,
karena bila ibu
bekerja terlalu berat
maka ibu merasa
pusing dan cepat
lelah.
Personal Hygiene
-    Mandi 2 kali per hari, 2 kali per hari,
memakai sabun memakai sabun
mandi. mandi.

-    Gosok gigi
3 kali per hari dengan 3 kali per hari dengan
menggunakan odol menggunakan odol
-    Keramas
1 kali per 2 hari 1 kali per 2 hari
dengan menggunakan dengan menggunakan
-    Keluhan sampo sampo

Tidak ada Tidak ada


Seksual 1x/minggu 1x/2 minggu
Kebiasaan Hidup Tidak ada Tidak ada

13.  Data Sosial
Dukungan Suami              : Suami bahagia dengan kehamilan ibu
Dukungan Keluarga          : Keluarga bahagia dengan kehamilan ibu
Masalah                             : Tidak ada

B.     Data Objektif
1.      Kesadaran : Komposmentis
2.      Berat badan (BB)  : Sebelum hamil 47 kg, BB sekarang 56 kg
Tinggi badan (TB) : 160 cm
LILA                     : 26,5 cm
KSPR : Skore 2
Skrining PE : MAP : 83
ROT : 0
IMT : 22,4
3.      Tanda-tanda Vital
TD             : 110/70 mmHg
Nadi          : 78x/menit
Suhu          : 36,4˚C
Respirasi    : 24x/menit

4.      Kepala
Rambut     : Keriting, hitam, sedikit berketombe, dan tidak mudah rontok.
Wajah       : Bentuk simetris, pucat, keadaan bersih, tidak ada oedema, dan
tidak ada cloasma gravidarum
Mata         : Bentuk                      : simetris
                   Konjungtiva              : merah muda, tidak anemis
                   Sklera                        : putih (normal), tidak ikterik
                   Pengelihatan              : Baik
                   Keadaan                    : bersih
Kelopak mata            : Tidak ada pembengkakan pada kelopak mata.
Telinga     : Bentuk simetris, tidak ada serumen, keadaan bersih, dan fungsi
pendengaran baik.
Hidung     : Bersih, tidak ada secret, dan tidak ada polip.
Mulut       : Tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak terdapat stomatitis,
keadaan gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada pembesaran
tonsil.
Leher        : Tidak ada pembesaran.
Kelenjar tyroid          : Tidak ada pembesaran.
Vena Jugularis           : Tidak ada pembesaran.
5.      Thorax
Dada         : Bentuk simetris      
Mamae      : Bentuk simetris   
Puting susu                : Menonjol dan hiperpigmentasi pada areola.
Benjolan                    : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekskresi                     : colostrum belum keluar.
Paru-paru  : Pergerakan nafas teratur.
Jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan

6.      Abdomen
Inspeksi    : Bentuk          : Simetris, sudah membesar.
Striae                         : Tidak ada striae livida
Bekas luka operasi     : Tidak ada
Linea alba                  : Ada linea alba.
Palpasi     :Tinggi fundus Uteri   : 32 cm
Lingkar perut             : Tidak dilakukan pengukuran
Posisi janin
Leopold I       : TFU petengahan pusat-px atau 32 cm.
                       Pada fundus teraba lunak, kurang bundar melenting, dan tidak
melenting yang berarti bokong.
Leopold II    : Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan tahanan yang
besar berarti punggung kiri.
Leopold III  : Bagian terbawah janin teraba keras, bundar, dan melinting yang
berarti kepala.
Leopold IV  : Kepala sudah masuk PAP (3/5)
Kontraksi uterus        : Negatif (-)
Auskultasi: DJJ          : Positif, 144x/m

7.      Genitalia Luar                   : Tidak dilakukan pemeriksaan


8.      Pemeriksaan Dalam           : Tidak dilakukan pemeriksaan
9.      Ekstremitas (tangan dan kaki)
Bentuk      : Kaki  : Simetris                     Tangan            : Simetris
Kuku         : Kaki  : Bening, bersih           Tangan            : ada cat kuku dan
kuku panjang
Refleks Patella     : Positif (+)
Oedema                : Tidak ada

11.  Data penunjang tgl : 1 November 2022 jam : 09.40 wib


a. (Laboratorium) : Dilakukan hasil kolaborasi petugas
ruangan dengan petugas Laboratorium.
Pemeriksaan Darah
Hb                           : 12,6 gr%
Golongan darah      : O
HbSAg                  : Negatif (-)

HIV/AIDS              : Negatif (-)


Shypilis : Negatif (-)

C. Analisis Data
Ny “H” G2 P1 A0 UK 39 minggu dengan keluhan pegal-pegal, sering capek,
sering kencing.

D. Penatalaksanaan
1. Makukan pendekatan teraupeutik pada ibu Dengan baik
e/ Komunikasi Terapeutik Sudah di lakukan
2. Memberikan KIE tentang gizi pada ibu hamil
Makan-makanan dengan gizi seimbang, tinggi serat agar dapat membantu
pertumbuhan dan perkembangan janinnya.
e/ Ibu memahami Penjelaan dari Bidan
3. Memberikan KIE tentang personal hygiene terutama daerah genetalia
Untuk Mencegah masuknya mikro organisme dan mencegah terjadinya infeksi
e/ Ibu Memahami Penjelaan dari Bidan
4. Menjelaskan pada ibu tentang fisiologis kehamilan pada trimester III
Semakin besar ukuran perut dan semakin tua usia kehamilan, maka potensi
untuk sering kencing semakin tinggi, dan semakin tua usia kehamilan dan
semakin besar ukuran perut, maka akan lebih sulit BAB.
e/ ibu memahami penjelasan bidan.
5. Menganjurkan pada ibu untuk diit karbohidrat pada trimester III
a. Menganjurkan ibu untuk mengurangi porsi nasi
b. Menganjurkan ibu untuk makan banyak sayur dan buah-buahan
Karbohidrat berlebih dapat menambah bobot ibu yang nantinya mempersulit
proses melahirkan.
e/ Ibu Mengerti Penjelasan dari Bidan
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang
berlebihan
a.Menganjurkan ibu untuk tidur minimal 6-8 jam pada malam hari dan 30
menit pada siang hari
b.Menganjurkan ibu mengurangi aktifitas-aktifitas berat
  Untuk mengurangi tingkat kemungkinan terjadinya bahaya-bahaya pada
kehamilan trimester 3.
e/ Ibu Mengerti Penjelasan dari Bidan
7. Memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester
III, ibu dapat mendeteksi dini adanya kelainan-kelainan.
e/ Ibu Mengerti Penjelasan dari Bidan
8. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti keluar lender yang
disertai darah dari jalan lahir, perut terasa sakit dan kenceng-kenceng sehingga
ibu tidak bisa menahan dan kenceng bisa dihitung setiap 10 menit kisarah 3x,
keluar cairan secara tiba-tiba (ibu tidak merasa kencing) dari jalan lahir
(bertanda cairan ketuban pecah). Jika terjadi salah satu tanda tersebut, ibu
dianjurkan untuk segera periksa ke bidan terdekat atau ke bidan tempat ibu
ingin melakukan proses persalinan.
e/ Ibu mengerti penjelasan bidan
9. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada penyakit dan
komplikasi serta perencanaan persalinan sesuai dengan kondisi kehamilan.
R/ Terapi Fe 1X1 tablet/hari, kalsium laktat 1X1 tablet/hari, dan vitamin C 1X1
tablet/hari dan tidak ada komplikasi kehamilan
e/ Ibu Memahami dan bersedia minum obat sesuai dgn anjuran dar idokter
10. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kontrol 1 minggu lagi atau
segera jika ada keluhan untuk mengetahui pertumbuhan dan kehamilan
berjalan normal.
e/ Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang periksa hamil
11. Mencatat hasil pemeriksaan pada buku KIA, Rekam medis dan Kohort
e/ kunjungan sudah tercatat.
LEMBAR KONSULTASI AKADEMIK dan RUANGAN

Nama : Putri Kusuma Wardani Ruangan : R. VK


NIM : 15901.04.22064 Kasus : Kehamilan Normal

No Hari / Masukan Paraf


tanggal Ci lahan Ci Akademik
1 Minggu 1. Judul di ganti menjadi Asuhan
04/12/22 Kebidanan Kehamilan Fisiologis
Di Klinik Edifuz Lumajang
2. Lembar pengesahan tanggal dan
bulannya dikosongi
3. NIDN Bu Iis Hanifah
2

Anda mungkin juga menyukai