Disusun oleh:
HESTI VIA HILYATI
NIM : 15901.04.22064
Mahasiswa
I. KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup
bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan
post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut
kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan
dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat
hidup). (Hanifa Wiknjosastro, 2010)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat
obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan.
Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14-
28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu
ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2010)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
(Hanifa Wiknjosastro, 2010).
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum
di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010 : 17 )
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil
(Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel
sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2011)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang
merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah
dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Pathway
Coitus
i fertilisasi
Konsepsi dan
pertumbuhan zigot Endometrium runtuh
Implantasi di uterus
Menstruasi
(www.dokter.indo.net.id)
D. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa
Wiknjosastro, 2010)
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian
janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi
terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat
menilai pertumbuhan janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh
peningkatan hormon progesteron
c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I
kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola
menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan.
Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14
minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada
perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila
dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan
hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine.
Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering
terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut
morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus
oleh hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering
ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan
pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
E. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280
hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang
dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih
42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2010)
4. Keletihan
Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh berkurangnya
makan/minum dengan mulut, mual dan perubahan-perubahan
hormonal selama kehamilan, kemampuan gerak usus yang
mengarah keterhambatan waktu.
Pengosongan berkurang, tekanan uterus yang membesar terhadap
usus besar, dan udara yang tertelan, menimbulkan perasaan letih
yang biasanya berkurang di trimester kedua.
Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam hari dan
beristirahatlah yang cukup pada siang hari.
b. Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah rileks
beberapa menit dan berbaringlah dengan kaki diangkat.
c. Jangan berdiri terlalu lama.
d. Menghindari memakan makanan yang menghasilkan gas.
e. Mengunyah makanan secara sempurna.
f. Senam secara terarur.
g. Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur.
5. Perasaan pusing
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama
kehamilan dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu
lama dan gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk
mungkin menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi:
a. Jangan berdiri terlalu lama.
b. Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah lutut
anda.
c. Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika anda
sedang mandi. Jika berbaring, pertama-tama miringlah ke
samping sebelum benar-benar bangun.
6. Mengidam
Mengidama yang terjadi pada kehamilan terjadi karena berkaitan
dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias merupakan
tradisi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang
mengidam di antaranya:
a. Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau asupan
gizi terpantau.
b. Beri pengertian bahaya memakan makanan yang tidak benar.
c. Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima mencakup gizi
yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi
adat.
7. Sering kencing
Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang membesar
menekan kandung kemih dan menimbulkan dorongan untuk
kencing.Berusahalah membatasi minum di sore hari jika dorongan
untuk kencing menggangu anda pada malam hari.
Jika ada rasa sakit dan sensasis panas selama kencing,
berkonsultasilah dengan dokter.
8. Leukorea
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester pertama.
Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar
glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil
doderlein. Upaya untuk mengatasi leukorea adalah dengan
memperhatikan kebersihan tubuh pada area tersebut dan mengganti
panty berbahan katun dengan sering. Wanita seharusnya tidak
melakukan douch atau menggunakan semprot untuk menjaga
kebersihan area genetalia.
9. Meningkatnya kepekaan enosional
Selama kehamilan, orang mungkin mengalami perubahan mood
yang cepat dan perasaan marah. Ini antara lain disebabkan oleh
meningkatnya level hormone tertentu. Keletihan, mual dan
kecemasan berkenaan dengan kehamilan. Anda mungkin lekas
terganggu dan marah.
Cara mengatasi:
a. Makanlah makanan yang higienis dan berbagai buah segar dan
sayuran.
b. Hindari makanan dan minuman yang dapat membahayajan
bayi anda.
c. Sikatlah gigi anda sekurangnya dua kali sehri. Perdarahan kecil
dari gusi kadang-kadang terjadi selama kehamilan. Gunakan
sikat gigi yang halus dan makanlah bua citrus segar banyak-
banyak.
d. Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada siang hari
dan tidurlah selama 8 jam pada malam hari.
e. Hindari kerja atau olahraga keras.
f. Hubungan seks dapat dilakukan seperti biasa kecuali dalam
kasus ada rasa sakit diperut, perdarahan vagina atau keguguran
di masa lalu.
g. Perjalanan yang tenang dalam jarak yang masih wajar tidak
akan membahayakan kehamilan.
h. Jangan merokok ini membahayakan pertumbuhan bayi.
Merokok pasif juga membahayakan.
i. Hindari minuman beralkohol.
j. Hindari gerakan-gerakan kejut dan perjalanan panjang.
k. Sinar-X berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh, khususnya
pada trimester pertama dan kedua.
l. Jangan berobat tanpa konsultasi dengan dokter.
2) Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala
yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap
saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada
60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan
mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala
mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.
Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.
Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat
ringanya penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1. Makan sedikit tapi sering
2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir
daripada makanan padat.
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan
hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan
bersama sayuran serta makanan lain.
6. Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau
bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau
kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan darah ketika penderita muntah.
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam
yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus,
kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah
kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.
Macam-macamabortusyaitu:
Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan
dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil
konsepsi masih didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi
serviks
Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya
dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil
konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules labih sering dan
kuat, perdarahan bertambah
Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada
pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-
kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah
keluar, ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah
menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati,
tetapi tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan
selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat
dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan
desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan
dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan
uterotonika dan antibiotika.
2. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang
tanpa janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur.
Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu
berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang,
berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa
mm sampai 1-2 cm.
3. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan
ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan
gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik
terganggu.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik
terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah
terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai
dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan
dan masuk dalam keadaan syok.
John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu
Pengkajian
Tanggal Kunjungan : 15 November 2022
Pukul : 10.00 WIB
Tempat Pengkajian : Klinik Edifuz SPOG
Nama Pengkaji : Hesti Via Hilyati
1. Identitas ISTRI SUAMI
2. Keluhan Utama
Ibu Mengatakan mengeluh pegal- pegal, sering capek, sering kencing dan susah
BAB.
3. Riwayat Obstetri
5. Riwayat Ginekologi
a. Infertilitas : Negatif (-)
b. Massa : Tidak ada
c. Penyakit : Tidak ada
d. Operasi : Tidak ada
6. Riwayat KB
a. Kontrasepsi yang dipakai : Tidak KB
b. Keluhan : Tidak ada
c. Kontrasepsi yang lalu : Tidak ada
d. Lamanya pemakaian : -
e. Alasan berhenti : -
7. Riwayat Kesehatan yang Lalu:
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis,
malaria, dan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti jantung, darah
tinggi, ginjal, dan kencing manis.
8. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis,
malaria, dan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti jantung, darah
tinggi, ginjal, dan kencing manis. Ibu mengatakan tidak merokok, minum jamu-
jamuan, dan minum-minuman keras.
10. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Usia Pertama menikah : 24 tahun
Lama Pernikahan : 1 tahun
Jumlah Anak : -
11. Riwayat Psikososial
a. Psikologi
Ibu senang dengan kehamilannya karena kehamilan ini sudah direncanakan,
namun ibu merasa cemas dan khawatir akan persalinannya kelak.
b. Sosial
Ibu tinggal bersama suami, hubungan ibu dengan keluarga baik. Begitu juga
hubungan ibu dengan masyarakat sekitar.
c. Budaya
Ibu menganut budaya Suku Jawa
d. Spiritual
Ibu sering beribadah ke Musholah.
Baik Baik
- Buang air besar
(BAB) 1 kali per hari 1 kali per hari
· Frekuensi Padat Padat
· Konsistensi Khas feses Khas feses
· Warna Khas feses Khas feses
· Bau Tidak ada Tidak ada
· Keluhan
Istirahat dan tidur
- Tidur Siang + 2 jam. Dari jam + 2 jam. Dari jam
13.30 p.m. sampai 13.30 p.m. sampai jam
jam 15.30 p.m. 15.30 p.m.
- Tidur malam + 7 jam . Dari jam + 7 jam . Dari jam
22.00 p.m. sampai 22.00 p.m. sampai jam
jam 05.00 a.m. 05.00 a.m.
Tidak ada
Seksual 1x/minggu 1x/2 minggu
Kebiasaan Hidup Tidak ada Tidak ada
13. Data Sosial
Dukungan Suami : Suami bahagia dengan kehamilan ibu
Dukungan Keluarga : Keluarga bahagia dengan kehamilan ibu
Masalah : Tidak ada
B. Data Objektif
1. Kesadaran : Komposmentis
2. Berat badan (BB) : Sebelum hamil 47 kg, BB sekarang 56 kg
Tinggi badan (TB) : 158 cm
LILA : 26,5 cm
KSPR : Skore 2
Skrining PE : MAP : 83
ROT : 0
IMT : 22,4
3. Tanda-tanda Vital
Nadi : 78x/menit
Suhu : 36,7˚C
TD : 110/70 mmHg
Respirasi : 24x/menit
4. Kepala
Rambut : Keriting, hitam, sedikit berketombe, dan tidak mudah rontok.
Wajah : Bentuk simetris, pucat, keadaan bersih, tidak ada oedema, dan tidak
ada cloasma gravidarum
Mata : Bentuk : simetris
Konjungtiva : merah muda, tidak anemis
Sklera : putih (normal), tidak ikterik
Pengelihatan : Baik
Keadaan : bersih
Kelopak mata : Tidak ada pembengkakan pada kelopak mata.
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen, keadaan bersih, dan fungsi
pendengaran baik.
Hidung : Bersih, tidak ada secret, dan tidak ada polip.
Mulut : Tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak terdapat stomatitis,
keadaan gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada pembesaran tonsil.
Leher : Tidak ada pembesaran.
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran.
Vena Jugularis : Tidak ada pembesaran.
5. Thorax
Dada : Bentuk simetris
Mamae : Bentuk simetris
Puting susu : Menonjol dan hiperpigmentasi pada areola.
Benjolan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekskresi : colostrum belum keluar.
Paru-paru : Pergerakan nafas teratur.
Jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
6. Abdomen
Inspeksi : Bentuk : Simetris, sudah membesar.
Striae : Tidak ada striae livida
Bekas luka operasi : Tidak ada
Linea alba : Ada linea alba.
Palpasi :Tinggi fundus Uteri : 30 cm
Lingkar perut : Tidak dilakukan pengukuran.
Posisi janin
Leopold I : TFU petengahan pusat-px atau 30 cm.
Pada fundus teraba lunak, kurang bundar melenting, dan tidak
melenting yang
berarti bokong.
Leopold II : Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan tahanan yang
besar berarti punggung kiri.
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras, bundar, dan melinting yang
berarti kepala.
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP. (3/5)
Kontraksi uterus : Negatif (-)
Auskultasi: DJJ : Positif, 140x/men
7. Genitalia Luar : Tidak dilakukan pemeriksaan
8. Pemeriksaan Dalam : Tidak dilakukan pemeriksaan
9. Ekstremitas (tangan dan kaki)
Bentuk : Kaki : Simetris Tangan : Simetris
Kuku : Kaki : Bening, bersih Tangan : ada cat kuku dan
kuku panjang
Refleks Patella : Positif (+)
Oedema : Tidak ada.
11. Data penunjang tgl : 15 November 2022 jam : 09.40 wib
a. (Laboratorium) : Dilakukan hasil kolaborasi petugas
ruangan dengan petugas Laboratorium.
Pemeriksaan Darah
Hb : 11,6 gr%
Golongan darah : O
HbSAg : Negatif (-)
C. Analisis Data
Ny “A” Usia 26 tahun G1 P1 A0 UK 38 minggu dengan kehamilan fisiologis