Anda di halaman 1dari 25

8

KONSEP KEHAMILAN NORMAL

I. Konsep Kehamilan Normal


a. Pengertian Kehamilan
1) Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila sel telur
(ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus) yang
matang (aterm). Kehamilan juga dapat didefinisikan sebagai
dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma (Aprilia,
2011).
2) Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
(Wiknjosastro, 2009). Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai
partus kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43
minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur
(cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan
post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan
premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian,
masing-masing: kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12
minggu); kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu). Janin yang
dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup)
(Wiknjosastro, 2009).
b. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
1) Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida oleh kromosom radiata.
2) Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak
cepat.
3) Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di
tuba fallopii.
4) Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
5) Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
9

Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan : triwulan I antara 0-12 minggu,


triwulan II antara 12-28 minggu, dan triwulan III antara 28-40 minggu
(Mochtar, 2010).
c. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya
kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim
seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki
rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang
normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma.
Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin
istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling
berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
seberang rahim (Kusmiyati, Yuni, dkk, 2009).
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi
lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma
bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam
waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya
pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika
perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat
sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan,
hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti
sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri.
Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

Pathway
10

Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba fallopi

Konsepsi Tidak terjadi

Fertilisasi Tidak terjadi fertilisasi

Konsepsi dan pertumbuhan zigot Endometrium runtuh

Implantasi di uterus Menstruasi

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7 hari)

Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

Fetus ( >5 minggu)


(www.dokter.indo.net.id)

d. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Wiknjosastro, 2009)


1. Tanda pasti kehamilan
a) Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
b) Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c) Dapat dirasakan gerakan janin
d) Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak
dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin
e) Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan
dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan
janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a) Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b) Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan
hormon progesteron
c) Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan
d) Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli
dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna
deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih
dari 12 minggu.
e) Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
f) Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
11

g) Perubahan organ-organ dalam pelvix :


1) Tanda chadwick: livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar: segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk: uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks: uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan
Tes kehamilan yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik
gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen,
antibody dengan hCG sebagai antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a) Amenore (tidak mendapat haid)
b) Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi
hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness
c) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d) Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh
hormon steroid
e) Sering kencing
f) Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila
berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang
setelah kehamilan 18 minggu
g) Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
e. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari.
Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai
dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a) Kehamilan prematur: usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b) Kehamilan aterm: kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c) Kehamilan posterm: kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42
minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a) Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b) Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c) Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2009)

f. Perubahan Pada Ibu Hamil


1. Perubahan fisiologis
a) Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b) Vagina
12

Elastisitas vagina bertambah, getah dalam vagina biasannya


bertambah, reaksi asam PH :3,5-6, dan pembuluh darah dinding
vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya berwarna kebiru-
biruan (Tanda chadwick).
c) Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d) Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila
normal, dan linea alba.
e) Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
f) Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola
mammae melebar dan lebih tua warnannya.
g) Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim,
kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan
bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h) Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI (Sarwono, 2010).
i) Sistem integumen
Perubahan pada sistem integumen dapat dijumpai pada daerah kulit
tertentu selama kehamilan akan mengalami perubahan seperti pada
wajah, payudara, perut, maupun vulva (Saminem, 2009). Timbulnya
kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering terjadi sejak
akhir bulan kedua. Perubahan pigmen tersebut akibat Melanocyt
Stimulating Hormone (MSH) yang merupakan perangsangan estrogen
dan progesteron. Perubahan kulit timbul pada trimester II dan III
karena melanocyt yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Strecth
mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada
paha atas dan payudara akibat peregangan kulit ini dapat
menimbulkan rasa gatal. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat
diobati setelah persalinan.
2. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan
13

secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah, keletihan dan


pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi
seperti berikut ini.
1) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami
penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan
menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga
belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya
secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan
gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa
terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya
libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal
yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu–waktu. Ini menyebabkan
ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau
takut kalu–kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan
bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga
saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang
tua.keluarga mulai menduga–duga apakah bayi mereka laki–laki atau
perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama
unutk bayi mereka (Marjati dkk, 2010).
g. Ketidak Nyamanan Dalam Kehamilan
Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak
menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil (Idayah,
2008).
14

1. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester I


Trimester I yaitu usia kehamilan 0-12 minggu (0-3 bulan). Pada trimester I
ibu biasanya mengeluhkan mual dan muntah, letih, pusing, sering kencing,
meningkatnya pengeluaran kotoran dari vagina, meningkatnya kerentaan
emosional.
a) Mual dan muntah (morning sickness)
Sakit pagi, yang juga sering terjadi pada saat-saat lain sepanjang
hari, dialami oleh hamper semua wanita. Ia diakibatkan karena
peningkatan hormone HCG dan estrogen/progesterone, reaksi otot-otot
halus, perubahan dalam metabolism karbohidrat, keletihan dan
mekanikal; kongesti, peradangan, pengembungan dari pergeseran dan
biasanya lenyap pada minggu ke-12 sampai ke-14 kehamilan.
Meskipun pada kebanyakan wanita, kondisi ini tidak
memerlukanbanyak intervensi kecuali modifikasi diet, pada sebagian
wanita, ia mungkin memerlukan obat anti muntah. Perawatan dirumah
sait dan tetesan glukosa intravenous juga diperlukan jika muntah
sangat parah dan pasien tidak dapat menelan apapun dengan mulut.
Dalam kasus muntah-muntah yang parah. Kehamilan kembar
dankehamilan geraham harus dikesampingkan dengan mengadakan
USG.
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dapat diatasi
dengan: Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya, makan
sedikit-sedikit tapi sering, pagi hari setelah bangun tidur, makanlah
biscuit atau roti bakar sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari,
duduk tegak setiap kali selesai makan, hindari makanan yang
berminyak dan berbumbu keras, memakan makanan kering dengan
minum di antara waktu makan, minum cairan berkarbohidrat, bangun
tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak, jangan
menggosok gigi segera setelah makan, hindari minum the atau kopi
berlebihan, hindari memakai pakaian yang ketat, batasi minum, sampai
anda mulai nerasa tidak terlalu mual, bernafas di udara segar,
tingkatkan konsumsi makanan yang dapat dicerna, dan menghisap
limau atau permen, atau mencecap teh hitam ringan kadang-kadang
juga dapat membantu.
b) Keletihan
Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh berkurangnya
makan/minum dengan mulut, mual dan perubahan-perubahan
hormonal selama kehamilan, kemampuan gerak usus yang mengarah
keterhambatan waktu.
Pengosongan berkurang, tekanan uterus yang membesar
terhadap usus besar, dan udara yang tertelan, menimbulkan perasaan
letih yang biasanya berkurang di trimester kedua.
Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan:
1) Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam hari dan
beristirahatlah yang cukup pada siang hari
15

2) Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah rileks


beberapa menit dan berbaringlah dengan kaki diangkat
3) Jangan berdiri terlalu lama
4) Menghindari memakan makanan yang menghasilkan gas
5) Mengunyah makanan secara sempurna
6) Senam secara terarur
7) Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur.
c) Perasaan pusing
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama kehamilan
dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu lama dan
gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk mungkin
menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi:
1) Jangan berdiri terlalu lama
2) Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah lutut anda
3) Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika anda sedang
mandi. Jika berbaring, pertama-tama miringlah ke samping
sebelum benar-benar bangun.
d) Mengidam
Mengidama yang terjadi pada kehamilan terjadi karena berkaitan
dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias merupakan tradisi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang mengidam
di antaranya:
1) Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau asupan gizi
terpantau
2) Beri pengertian bahaya memakan makanan yang tidak benar
3) Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima mencakup gizi
yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi
adat.

e) Sering kencing
Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang membesar
menekan kandung kemih dan menimbulkan dorongan untuk
kencing.Berusahalah membatasi minum di sore hari jika dorongan
untuk kencing menggangu anda pada malam hari. Jika ada rasa sakit
dan sensasis panas selama kencing, berkonsultasilah dengan dokter.
f) Leukorea
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester pertama.
Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen
pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil doderlein. Upaya
untuk mengatasi leukorea adalah dengan memperhatikan kebersihan
tubuh pada area tersebut dan mengganti panty berbahan katun dengan
sering. Wanita seharusnya tidak melakukan douch atau menggunakan
semprot untuk menjaga kebersihan area genetalia.
g) Meningkatnya kepekaan enosional
16

Selama kehamilan, orang mungkin mengalami perubahan mood yang


cepat dan perasaan marah. Ini antara lain disebabkan oleh
meningkatnya level hormone tertentu. Keletihan, mual dan kecemasan
berkenaan dengan kehamilan. Anda mungkin lekas terganggu dan
marah.
Cara mengatasi:
1) Makanlah makanan yang higienis dan berbagai buah segar dan
sayuran
2) Hindari makanan dan minuman yang dapat membahayajan bayi
anda
3) Sikatlah gigi anda sekurangnya dua kali sehri. Perdarahan kecil
dari gusi kadang-kadang terjadi selama kehamilan. Gunakan sikat
gigi yang halus dan makanlah bua citrus segar banyak-banyak
4) Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada siang hari dan
tidurlah selama 8 jam pada malam hari
5) Hindari kerja atau olahraga keras
6) Hubungan seks dapat dilakukan seperti biasa kecuali dalam kasus
ada rasa sakit diperut, perdarahan vagina atau keguguran di masa
lalu
7) Perjalanan yang tenang dalam jarak yang masih wajar tidak akan
membahayakan kehamilan
8) Jangan merokok ini membahayakan pertumbuhan bayi. Merokok
pasif juga membahayakan
9) Hindari minuman beralkohol
10) Hindari gerakan-gerakan kejut dan perjalanan panjang
11) Sinar-X berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh, khususnya
pada trimester pertama dan kedua
12) Jangan berobat tanpa konsultasi dengan dokter

h) Nyeri ulu hati


Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering
menjadi lebih hebat sejalan dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu
hati disebabkan oleh dua hal-refluks (mengalir ke atas) asam lambung
ke dalam esophagus dan perubahan hormonal kehamilan. Selama
kehamilan, tubuh menghasilkan hormone yang dapat merilekskan
otot-otot involunter, dimana otot tersebut normalnya mencegah asam
lambung untuk mengalir kembali ke dalam esophagus dan perubahan
hormonal kehamilan. Karena otot-otot tersebut tidak melakukan
fungsi sebagimana biasanya, maka anda mengalami nyeri ulu hati.
Anda munkin akan mengalami nyeri ulu hati selama trimester ketiga
terutama. Ketika rahim yang membesar menekan lambung dan
sebagian usus. Hal ini dapat menyebabkan isi lambung masuk kembali
ke dalam esophagus.
Antasida dapat sangat mengurangi perih. Ikuti instruksi pemberi
asuhan kesehatan atau petunjuk yang terdapat dalam kemasan yang
17

berhubungan dengan kehamilan. Jangan mengabaikannya dan


meminumnya terlalu banyak dalam upaya untuk mendapatkan
kesembuhan.
Selain meminum antasida cobalah saran-saran berikut:
Makan makanan dalam jumlah yang lebih kecil dengan sering.
Hindari minuman berkarbonasi. Jangan makan makanan yang anda
ketahui menyebabkan nyeri ulu hati, seperti makan manis gurih.
Hindari makan sebelum waktu tidur. Ketika berbaring, tinggikan
kepala dan bahu.
i) Depresi saat hamil
Gejala umum yang sering kali terjadi dari depresi adalah perasaan
murung, gangguan tidur, perasaan yang hampa dan kosong yang pada
akhirnya member pengaruh pada perubahan pola makan (bias menjadi
lebih rakus atau sebaliknya). Keletihan yang tidak normal dan
hilangya gairah kerja pun menjadi bagian dari yang dirasakan oleh si
wanita yang depresi pada saat kehamilannya.
Depresi biasanya terjadi kearena beragam alasan, antara lain:
Rasa cemas yang berlebihan pada kesehatan pribadi (mungkin trauma
karena pernah mempunyai sejarah kesehatan yang buruk di masa lalu
atau kesehatan bayi). Stress karena kondisi sosial dan ekonomi.
Mengalami komplikasi kehamilan. Pasangan yang kurang member
perhatian.

j) Guratan pada kulit tubuh


Terjadi karena kulit menjadi renggang (akibat berat badan yang
naik terlalu cepat). Guratan yang dimaksud berwarna kemerahan atau
merah muda kerap dialami oleh wanita hamil yang terkadang bias
menimbulkan rasa gatal pada perut, dada atau pinggang.
Mengurangi guratan bias dilakukan dengan menjaga badan
selama kehamilan agar tidak naik terlalu besar dalam tempo sangat
cepat. Guratan ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa
bulan melahirkan. Guratan-guratan itu nantinya (setelah melahirkan)
hanyalah garis yang sedikit mengkilap.

2. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester II


Trimester kedua adalah usia kehamilan minggu ke-13 sampai ke-28.
Trimester kedua mungkin merupakan periode yang paling nyaman dari
kehamilan. Ketidaknyamanan yang biasa dirasakan dalam kehamilan dini
menjadi tidak terlalu mengganggu lagi dan memperoleh kembali nafsu makan
dan kekuatan.
a. Gangguan Mayor/Minor
1) Sembelit
Buang air besar melambat karena pengaruh hormone
progesterone dan BAB menjadi keras dan tidak sering. Kebiasaan
buang air besar mungkin akan mengalami perubahan selama
18

kehamilan. Banyak wanita yang mengalami sembelit, sering disertai


dengan kebiasaan buang air besar tak teratur dan wasir. Masalah ini
biasanya merupakan akibat dari perlambatan dalam gerakan makanan
melalui sistem gastrointestinal dan perlambatan pencernaan zat besi
sebagai suplemen atau yang terdapat dalam vitamin pralahir.
Cara mengatasi:
Minumlah banyak cairan, makanlah selada segar, sereal dan
berolahragalah secara teratur. Biji pyllium yang dikupas pada malam
hari dengan secangkir air hangat atau susu dapat membantu. Obat
pencahar yang lebih keras harus dihindari.
2) Wasir
Tekanan terus-menerus dari kepala bayi menyebabkan
pembuluh darah disekitar lubang anus membesar dan membengkak.
Ketegangan lebih lanjut untuk mengevakuasi BAB yang keras dan a
lot meningkatkan pengisian perut ini. Rasa sakit, gatal dan kadang-
kadang perdarahan mungkin terjadi saat mengeluarkan feses.
Untuk mencegah hal ini, hindari sembelit dan berdiri terlalu
lama. Obat salap (urap) dapat digunakan untuk mengobati gatal dan
kesakitan tersebut.Menghilangkan rasa tak nyaman akibat wasir,
antara lain:
a) Istirahat sedikitnya 1 jam setiap hari dengan tungkai dan pinggul
ditinggikan
b) Berbaringlah dengan tungkai ditinggikan dan lutut dibengkokkan
(posisi sim), jika anda tidur pada malam hari
c) Makanlah makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup dan
minum banyak cairan
d) Lakukan mandi hangat untuk menghilangkannya
e) (Obat supositoria), pelunak feses dapat mencegah pembentukan
feses yang keras, yang dapat merusak jaringan yang sangat halus
f) Pada saat bekrja, cobalah untuk mengatur waktu seriap hari untuk
melepas sepatu dan meninggikan kaki
g) Pasang kantung es atau kola kapas yang direndam dalam larutan
alcohol pada daerah yang terkena
h) Jangan duduk untuk waktu yang lama.
a. Varises
Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah
pelebaran pembuluh darah yang dipenuhi oleh darah. Tampaknya
terdapat faktor predisposisi keturunan terhadap varises yang dapat
menjadi lebih buruk selama kehamilan. Masalah dengan varises
biasanya terjadi pada tungkai tetapi juga mungkin tampak pada jalan
lahir dan dalam vulva. Tekanan dari rahim dan perubahan dalam aliran
darah selama kehamilan dapat membuat varises makin memburuk.
Varises pada tungkai dan varises pada rectum dapat menyebabkan
nyeri dan rasa tak nyaman.
Gejalanya bervariasi, sebagian wanita varises hanya berupa
noda atau bercak ungu kebiruan pada tungkai yang menyebabkan rasa
19

tak nyaman kecil. Pada beberapa wanita varises tampak sebagai


benjolan yang mengharuskannya ditinggikan sore hari atau diperlukan
tindakan lainnya. Hindari pakaian yang ketat dan berdiri dengan
waktu yang lama.

Cara mengatasi dan pencegahan varises selama kehamilan:


1) Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau
perubahan posisi
2) Berjalan–jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan
memutar-mutar pergelangan kaki
3) Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun
juga membantu
4) Berbaringlah miring kek kiri untuk meningkatkan aliran darah
5) Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring
6) Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan
batasan normal (antara 12,5-17,5 kg untuk wanita dengan berat
badan normal)
7) Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi
bertingkat atau penyangga
8) Kenakan celana dalam yang longgar
9) Gunakan sepatu yang datar
10) Jangan silangkan tungkai pada lutut
11) Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak kaki
dengan perlahan setiap beberapa menit.
3) Gusi berdarah
Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera.
Menggosokgigi dapat menimbulkan cedera dan mengeluarkan darah.
Untuk menghindari ini, gunakan sikat yang lembut dan secara rutin
pijatlah dengan lembut gusi anda.
4) Sariawan
Ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan vagina.
Kondisi yang dicirikan oleh keluarnya kotoran berdarah pekat dan
gatal-gatal di daerah vagina, dalam beberapa kasus iritasi dapat terasa
sakit.Hindari sabun dan pakaian dalam dari nilon dan jagalah agar
daerah itu tetap kering. Dokter akan menasihati pengobatan tertentu.
Ikuti petunjuk pemakaiannya dengan cermat untuk menghindari
infeksi, karena bayi yang melewati lintasan yang terinfeksi dapat
menyebabkan sariawan dan berakhir dengan perdarahan.
5) Sulit tidur (insomnia)
Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik sebagai
penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat uterus
yang membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan, dan
pergerakan janin, terutama jika janin tersebut aktif. Penanganan
insomnia melalui pengaturan waktu bias efektif bias tidak. Bagi
kebanyakan wanita setidaknya terdapat beberapa hal yangdapat
dilakukan:
20

a) Mandi air hangat


b) Minum air hangat (susu, teh tanpa kafein dicampur susu) sebelum
tidur
c) Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum
tidur
d) Ambil posisi relaksasi
e) Gunakan teknik relaksasi progresif.
6) Berkeringat
Sebagian wanita merasa panas dan berkeringat dan mungkin
banyak mengeluarkan keringat hanya karena gerakan fisik ringan. Hal
ini diakibatkan karena kelenjar apokrin perubahan hormonal, aktivitas
kelenjar eccerine yang meningkat, aktivitas kelenjar tiroid yang
meningkat, berat badan, dan kegiatan metabolic yang meningkat;
keringat pada telapak tangan karena aktivitas hormone adrekortisol
dan kelenjar sebasea. Seringnya berkeringat pada kehamilan dapat
diatasi dengan: pakaian longgar dan titpis, banyak minum, dan mandi
secara teratur.
7) Anemia
Adalah kondisi ketika konsentrasi pigmen hemoglobin turun
dalam darah. Protein ini membawa oksigen persyaratan vital untuk
melanjutkan kehidupan dan untuk kesejahteraan orang. Level normal
berkisar antara 12-15 gm/ml darah. Kurang dari 19 gm menjadikan
seseorang anemia. Dalam anemia ringan, orang mudah lelah, tampak
pucat dan sulit bernapas terjadi bahkan dalam aktivitas ringan.
Meningkatnya kerentanan terhadap injeksi, bayi yang lebih kecil dari
normal, kelahiran premature atau kelahiran yang sulit.
Untuk mengobati dan mencegah anemia, makanlah makanan
bergizi dan sehat dengan banyak sayuran berdaun, kacang-kacangan,
daging merah, dan sebagainya, karena kekurangan zat besi merupakan
penyebab paling umum anemia dan makanan ini kaya akan zat besi.
Minumlah tablet besi dan kalsium sebagmaina diresepkan oleh dokter
secara teratur.

3. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester III


Kehamilan pada trimester 3 adalah usia kehamilan dari mingu ke-25
sampai minggu ke-40. Pada usia kehamilan ini ada kegembiraan dan
kegairahan ketika terfikir oleh kita bahwa akhirnya kita akan dapat
memegang bayi anda, meskipun diwarnai sedikit ketakutan dan kekhawaturan
berkenaan dengan persalinan dan kelahiran anak. Ketidaknyamanan, akibat
ukuran bayi yang sedang tumbuh, mungkin sedikit menggangu.

Beberapa perubahan lain:


a. Hiverpentilasi dan sesak nafas (Nospatologis)
Ketika rahim membesar dan membesar dan menempati makin
banyak rongga perut, organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini
menyebabkan orang sulit bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit
21

saja. Menjelang akhir, ketika kepala bayi mulai masuk ke panggul, ini
mulai reda.
Peningkatan jumlah progesterone selama kehamilan diduga
mempengaruhi langsung pusat pernapasan untuk menurunkan kadar
karbondioksida dan meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan kadar
oksigen dapat menguntungkan janin. Penningkatan aktivitas metabolic
yang terjadi selama kehamilan meningkatkan peningkatan kadar
karbondioksida. Wanita dapat mengalami efek progesterone ini pada
awal trimester ke dua.
Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami
selama periode ini, uterus telah mengalami pembesaran hingga
mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan. Meski
mengalami diameter transversal pada rangka iga, hal ini tidak cukup
untuk mengompensasi elevasi diafragma sehingga terjadi penurunan
kapasitas residu fungsional dan volume udara residual. Hal ini ditambah
tekanan pada diafragma, menurunkan perasaan atau kesadaran tentang
kesulitan bernapas atau sesak naps. Banyak wanita cenderung merespons
hal ini dengan cara melakukan hiperventilasi.
Cara-cara penanganan dapat dilakukan seperti berikut:
1) Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
2) Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepatan dan
kedalaman pernapasannya pada kisaran normal saat ia menyadari ia
sedang mengalami hiperventilasi
3) Mengajarkan wanita cara meredakan sesak napas sebagai faktor
penyebab,
b. Pusing dan mengantuk
Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar dapat
membuat anda merasa pusing dan mengantuk menjelang akhir
kehamilan. Pelan-pelan ketika bangun dari posisi berbaring, mula-mula
dengan miring ke samping, kemudian duduk dan akhirnya bangun.
Banyak-banyaklah minum air dan jangan berdiri terlalu lama.
c. Sering kencing dan kebocoran air kencing
Rahim yang tumbuh membesar menekan kandung kemih. Untuk
menghindari bangun malam hari, batasi minum menjelang berangkat
tidur. Saat batuk, tertawa dan bersin, kadang-kadang keluar air kencing
sedikit. Untuk menghindari hai ini, lakukan latihan panggul dengan
teratur, hindari sembelit dan sering-sering kosongkan kandung kemih.
d. Kaki dan jari bengkak
Menjelang sore, mungkin terdapat bengkak di sekitar
pergelangan kaki yang hilang saat istirahat malam. Jari-jari mungkin
bengkak dan kebas di pagi hari. Makin siang, jari-jari kembali normal.
Mengangkat tangan dan pelan-pelan melemaskan dan meluruskan jari-
jari dapat membantu mangatasi hal ini. Jika terjadi bengkak besar yang
tidak hilang setelah istirahat malam, periksakan ke dokter.
e. Dyspepsia
22

Dyspepsia atau ras panas dalam perut mungkin disebabkan oleh


organ-organ perut yang mengalami kram dan muntahab kandungan
makanan berasam ke dalam bagian atap pipa makanan. Ini menimbulkan
rasa sakit dan sensasi panas perut atas, di pusat dada dan di bawah iga.
Untuk mencegah hal ini, hindari makanan gorengan dan
mengandung merica. Jangan biarkan perut kosong selama lebih dari 3
jam. Sebagai ganti makanan besar, makanlah sedikit-sedikit tapi sering.
Minum susu hangat sebelum tidur dan bantal tambahan pada malam hari
dapat membantu. Jika diperlukan, gel antacid dapat digunakan
sebagaimana di sarankan oleh dokter.
f. Kram
Kontraksi otot yang terasa sakit, biasanya betis, yang dipicu
oleh rengangan yang dapat terjadi sesekali. Pijatlah bagian betis yang
kram tersebut begitu terasa sakit hilang dan berjalanlah untuk
melancarkan aliran darah. Minumlah suplemen kalsium dengan teratur.
g. Ruam
Pada musim panas akibat keringat yang berlebihan, ruam
muncul lembab dan merah muncul di lipatan-lipatan kulit, biasanya di
bawah payudara. Jika diabaikan, daerah ini dapat terinfeksi, gatal dan
sakit yang memerlukan penggunaan krim dan salpe tertentu.

h. Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a) Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang
wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi
pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–
gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir
dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi
pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan
ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung
sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.
Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya
penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan: makan sedikit tapi sering, hindari
makanan yang sulit dicerna dan berlemak, jaga masukan cairan, karena
cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat, dan Selingi makanan
berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu
waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
1) Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama
sayuran serta makanan lain
23

2) Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual


3) Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
4) Istirahat cukup
5) Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan,
yang dapat memicu rasa mual
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah perdarahan
pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
penderita muntah.
b) Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan
dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan
ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1) Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum
kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu hidup diluar kandungan.
Macam-macam abortus yaitu:
- Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari
uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih
didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi serviks.
- Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri
yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Rasa
mules labih sering dan kuat, perdarahan bertambah.
- Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa
teringgal didalam serviks. Pada pemeriksaan vaginam, kanalis
servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri
atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
- Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar,
ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan
uterus sudah mulai mengecil.
- Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi
tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan
atau lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi
his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak
berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan
uterotonika dan antibiotika.
2) Kehamilan Mola
24

Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang


tanpa janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur. Secara
makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-
gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran
bervariasi dari beberapa mm sampai 1-2 cm.
3) Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar
kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi
apabila kehamilan ektopik terganggu.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu.
Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-
tiba dan intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan
penderita pingsan dan masuk dalam keadaan syok.

2. Komplikasi pada Trimester ke II


a. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala mual
dan muntah sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester 2.
Namun, ketika hal ini masih terjadi, berarti ibu hamil mengalami
komplikasikehamilan.
Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat meningkatkan risiko
keracunan kehamilan (preeklamsia). Selain itu juga rentan mengalami
gangguan berupa plasenta yang lepas dari dinding rahim. Jika komplikasi ini
terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan medis untuk mengurangi rasa
mual dan muntah.
b. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau radang
gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena kadar
hormon progesteron yang mengalami peningkatan. Dalam keadaan ini, gusi
menjadi lebih sensitif ketika terkontaminasi bakteri. Selain gusi yang lebih
sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama jika rongga mulut mendapat
suplai darah yang lebih banyak.
c. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu sering
lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung menurun.
Bila menemui tanda-tanda itu, segera periksa kadar gula dalam darah.
Pandangan kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
d. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal ini
terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen pada
janin. Namun, kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara
berlarut-larut.
25

Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis kemungkinan
selalu ada kadang-kadang ada
Tekana diastolik ≥ 90 Hipertensi kronik
mmHg pada kehamilan <
20 minggu
Tekana diastolik 90-110 Hipertensi kronik dengan
mmHg pada kehamilan < superimposed pre-eklamsia
20 minggu ringan
Protein urin < ++
Tekana diastolik 90-110 Hipertensi dalam
mmHg (2 ppengukuran kehamilan
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin -
Tekanan diastolik 90-110 Pre-eklamsi ringan
mmHg (2 ppengukuran
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ++
Tekana diastolok ≥ 110 Nyeri kepala (tidakPre-eklamsi berat
mmhg pada kehamilan > hilang dengan analgesik
20 minggu biasa)
Proteinurin ≥ +++ Penglihatan kabur
Oliguria (< 400ml/24
jam)
Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
Edema paru

Kejang Koma Eklamsia


Tekanan diastolik ≥ 90 Sama seperti pre-
mmHg pada kehamilan > eklamsi berat
20 minggu
Proteinurin ≥ ++

3. Komplikasi kehamilan pada trimester III


a. Plasenta Previa
Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di trimester
ketiga. Plasenta previa adalah posisi plasenta yang menghalangi jalan lahir.
Bila ini terjadi, ibu hamil akan mengalami perdarahan. Perdarahan tersebut
ada yang terjadi secara perlahan-lahan, ada juga yang secara tiba-tiba. Karena
itu, ibu hamil bisa langsung shock dan lemas.
b. Sakit Kepala Hebat
Umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu
terjadi karena ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Biasanya, sakit
kepala tersebut hilang dengan sendirinya setelah beristirahat. Namun, ada
kelainan yang dapat terjadi pada ibu hamil di trimeseter ketiga, berupa sakit
26

kepala yang sangat hebat. Rasa sakit ini tidak hilang meskipun ibu hamil
telah beristirahat. Gejala ini adalah tanda preeklamsia.
c. Anggota Tubuh Bengkak
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi adalah
bengkaknya anggota tubuh. Sama seperti sakit kepala, tubuh bengkak juga
biasa terjadi pada ibu hamil. Namun, waspadalah jika pembengkakan tersebut
tidak hilang setelah beristirahat. Pembengkakan atau dalam bahasa medisnya
disebut edema, adalah penimbunan cairan yang berlebihan di dalam tubuh.
Pembengkakan pada wajah dan tangan yang tak hilang-hilang inilah yang
menunjukkan tanda-tanda serius bahwa ibu hamil mungkin terkena gagal
jantung atau anemia.
d. Ketuban Pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu yang
sedang hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya cairan pervaginam.
Pecahnya ketuban dapat disertai dengan keluarnya anggota tubuh janin,
seperti tangan, kaki, atau plasenta. Ibu hamil yang belum cukup bulan untuk
melahirkan, bila mengalami kejadian ini, harus segera pergi ke rumah sakit.
Terlebih, cairan ketuban sangat penting dalam proses persalinan. Ketuban
yang pecah sebelum waktunya, disebabkan karena berbagai hal. Pertama,
karena selaput ketuban kurang kuat. Kedua, adanya infeksi dari mulut rahim
atau vagina (Marjati dkk, 2010;100-106).

II. PENATALAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL


A. Pengertian ANC
1. Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Manuaba, 2010).
2. Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang
diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
(Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar, 2011).
3. Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang
diikuti dengan upaya koreksi terhadap kegawatan yang ditemukan (Depkes
RI, 2010).
B. Tujuan ANC
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan,
dan kala nifas.
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal (Manuaba,
2010).

C. Pelayanan ANC
27

a. Standart minimal asuhan antenatal care (10T)


1) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan wanita
hamil rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih
dari semestinya, anjurkan untuk mengurangi makanan yang
mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih sayur
mayur dan buah-buahan. Ada pula cara untuk menentukan status gizi
dengan menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) dari berat badan dan
tinggi badan ibu sebelum hamil.
Menurut Manuaba (2010):
Rumus IMT= BB /TB cm2 Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai
IMT nya antara 18,5-25,0.
Kriteria IMT :
a. Nilai IMT < 18,5 : Status gizi kurang
b. Nilai IMT 18,5-25 : Status gizi normal
c. Nilai IMT >25 : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
2) Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas)
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara
untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau
kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer
nutrient ke janin berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat
dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak dan IQ seorang
anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm),
yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang baik
dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA:
a. Ukur dengan menggunakan meteran dari akromnion sampai
olekranon
b. Menentukan titik tengah antara akromnion dan olekranon dengan
meteran
c. Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita
LiLA. Baca menurut tanda panah.
3) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan kunjungan, hal
ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kenaikan
tekanan darah yang disebabkan kehamilan. Tekanan darah pada ibu
hamil dikatakan normal yaitu dibawah 140/90 mmHg.
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat bila dilakukan
pada kehamilan yang pertama.
Tabel 2.1 Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
28

Umur kehamilan Tinggi Fundus Uteri


12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus

Sumber: Manuaba, 2012

5) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung janin


Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi secara
dini ada atau tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut
(hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi).
Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu cara untuk
memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu
hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan
16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:
a. Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/menit
b. Takikardi ringan: antara 160-180x/menit
c. Normal: antara 120-160x/menit
d. Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
e. Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
f. Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT (Tetanus
Toxoid) . Pada ibu hamil diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali
selama kehamilan dengan interval waktu 4 minggu. Imunisasi ini
dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena diharapkan dapat
menurunkan angka kematian bayi akibat tetanus neonaturum.
Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5 cc/IM dalam satu kali
penyuntikan.

Tabel Jadwal Pemberian Imunisasi TT


Antigen Interval Lama Dosis
29

(selang waktu) perlindungan


TT 1 - - 0,5 cc
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 0,5 cc
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 0,5 cc
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 0,5 cc
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 0,5 cc
Sumber : DEPKES RI, 2012
7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada wanita
hamil diberikan sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Tablet ini
diberikan segera mungkin setelah rasa mual hilang, setiap tablet Fe
mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500
μg. Tablet Fe diminum 1 x 1 tablet perhari, dan sebaiknya dalam
meminum tablet Fe tidak bersamaan dengan teh atau kopi, karena
akan mengganggu penyerapan.
8) Tes laboratorium (rutin dan khusus)
Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang disarankan
menjelang persalinan. Di antaranya yaitu tes darah, tes urin dan hbsag
(hepatitis). Tes darah rutin meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin,
sel darah putih (leukosit), trombosit. Dari kadar Hemoglobin untuk
mengetahui apakah seorang ibu anemia atau tidak. Hal ini diperlukan
untuk memperkirakan kecukupan suplai darah ke janin dan risiko jika
terjadi perdarahan saat persalinan. Sel darah putih menunjukkan
apakah terjadi infeksi di tubuh ibu. Trombosit untuk melihat apakah
ada kelainan faktor pembekuan darah, ini berhubungan dengan resiko
perdarahan.
Pemeriksaan urin dimaksudkan untuk mengetahui adanya
infeksi saluran kencing, adanya darah, protein, dan gula pada urin
yang menunjukkan adanya penyakit tertentu yang bisa mempengaruhi
kehamilan. Pemeriksaan HBsAg untuk mengetahui adanya infeksi
hepatitis B pada ibu. Infeksi hepatitis bisa ditularkan lewat darah dan
hubungan seksual. Pemeriksaan pemeriksaan tersebut di atas tidak
harus dilakukan seorang ibu hamil, dan jika tidak dilakukan pun tidak
mengapa, akan tetapi pemeriksaan tersebut dianjurkan sebagai
skrining untuk mengetahui kondisi kehamilan dan resiko saat
persalinan terhadap ibu dan janin. Jika dari hasil pemeriksaan
diketahui ada hal-hal yang tidak normal maka diharapkan masih bisa
diterapi sebelum persalinan sehingga ibu menjalani persalinan dalam
kondisi yang benar-benar optimal, sehingga diharapkan ibu dan bayi
selamat dan sehat.

9) Tata laksana kasus


Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut
Dinkes (1998), standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T yaitu :
a. Timbang berat badan
30

b. Tekanan darah
c. Tinggi fundus uteri
d. Tetanus toxoid lengkap
e. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
f. Tes penyakit menular seksual (PMS)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
h. Terapi kebugaran.
i. Tes VDRL
j. Tes reduksi urine.
k. Tes protein urine
l. Tes Hb
m. Terapi iodium
n. Terapi malaria
10) Temu Wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan
kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan.
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan,
riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan
pengetahuan klien. Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama
penanganan. Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu wicara
antara lain:
a. Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan
pilihan yang tepat
b. Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan
c. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat
hasil rujukan
d. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
D. Menghitung HTP (Hari Taksiran Partus)
Memperkirakan usia kehamilan dan tanggal perkiraan kelahiran yang
dihitung berdasarkan rumus Naegele rule, Cara menghitungnya: Tentukan hari
pertama menstruasi terakhir. Angka ini dihitung dari hari pertama menstruasi
terakhir (LMP = Last Menstrual Periode).
 Jika HPHT Ibu ada pada bulan 1 Januari – 24 Maret
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0).
Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010 +
0) = 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010.
 Jika HPHT Ibu ada pada bulan 25 Maret – 31 Desember
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan–3),(Tahun + 1).
Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir (10 + 7), (10 – 3),
(2010 + 1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011.
Catatan:
 Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya
teratur, yakni antara 28-30 hari.
 Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari sebelum atau
setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan lahir sesuai perhitungan
ini.
31

 Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya perhitungan pada


wanita yang daur haidnya pendek, akan ditambahkan beberapa hari dari
hari-H. Sedang yang daur haidnya panjang, akan dikurangi beberapa
hari.
1. Cara menghitung berat badan janin dalam
kandungan:
Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara
Jonson:
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul:
PBBJ = ( TFU–11 ) x 155
Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul:
PBBJ = ( TFU–12 ) x 155
John Woo:
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu
2. Cara menentukan umur kehamilan:
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan jari–
jari tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold):

Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri Untuk Menentukan Usia Kehamilan


Tabel 2.3. Menentukan umur kehamilan dengan Leopold
Umur TFU Keterangan
kehamilan
8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek
12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -
24 mgg Sepusat -
28 mgg 3 jr ats pusat -
32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada di atas
pintu panggul.
32

40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun kembali,


karena kepala janin masuk ke
rongga panggul.

Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald


Usia kehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -
20 minggu 20 cm (±2cm)
22-27 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm)
29-35 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm (±2cm)

Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan umur
kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan bila pertumbuhan janin normal
maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27
cm dan 36 minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali
dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh kepala janin yang
pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul. (Hanifa
Wiknjosastro, 2009).

Anda mungkin juga menyukai