Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

POSTPARTUM SECTIO CAESAREA HARI KE 6


PADA NY. R DI DESA GOMBONG KEC.BELIK KAB. PEMALANG

DISUSUN OLEH :
ANDI PURNIAWAN
1911040067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
PURWOKERTO
2020
Kasus
Klien mengatakan nyeri pada area post operasi (skala nyeri 6) d
dan nyeri hilang timbul. Selain itu, klien juga mengeluh bahwa puting
susunya masuk kedalam sehingga pada saat menyusui, bayinya selalu
menolak dan menangis. Klien juga mengatakan sering terbangun tengah
malam akibat bayi yang menangis.
Ttv :
TD :110/80 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 78x/ menit
Rr : 19x/menit
Adanya beberapa kelainan atau hambatan pada proses persalinan yang
menyebabkan bayi tidak dapat lahir secara normal atau spontan,
misalnya plasenta previa sentralis dan lateralis, panggul sempit,
Cephalopelvik Disproportion, rupture uteri mengancam, partus lama,
partus tidak maju, pre-eklamsia, distosia serviks, dan malpresentasi
janin. Kondisi tersebut menyebabkan perlu adanya suatu tindakan
pembedahan yaitu Sectio Caesarea (SC).

Dalam proses operasinya dilakukan tindakan anestesi yang akan


menyebabkan pasien mengalami imobilisasi sehingga akan menimbulkan
masalah intoleransi aktivitas. Efek anestesi juga dapat menimbulkan
otot relaksasi dan menyebabkan konstipasi. Kurangnya informasi
mengenai proses pembedahan, penyembuhan, dan perawatan post
operasi akan menimbulkan masalah ansietas pada pasien. Selain itu,
Patofisiologi dalam proses
dinding abdomen
pembedahan juga akan dilakukan tindakan insisi pada
sehingga menyebabkan terputusnya inkontinuitas
jaringan, pembuluh darah, dan saraf - saraf di sekitar daerah insisi.
Hal ini akan merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin yang
akan menimbulkan rasa nyeri (nyeri akut).
Setelah kelahiran bayi prolaktin dan oksitosin meningkat menyebabkan
efeksi ASI, efeksi ASI yang tidak adekuat menimbulkan masalah
ketidakefektifan pemberian ASI pada bayi.
PATHWAY
Partus tidak maju
Kesulitan proses persalinan
 
Dilakukan tindakan SC
 

Kelahiran anak Kelahiran anak


Adanya section caeserae

Riwayat tidak memiliki pengalaman


menyusui Anak rewel
Terputusnya kontinuitas  
jaringan
Kesulitan memberikan
ASI Ibu kelelahan
Merangsang tubuh mengekuarkan
prostaglandin, histamine, dan
serotonin
Ketidakefektifan Pola tidur terganggu
Impuls dikirim ke thalamus korteks Pemberian ASI  
serebri
 
Gangguan pola tidur
Nyeri
Ketidakefektifan pemberian ASI
berhubungan dengan anomaly payudara ibu

Nyeri akut berhubungan dengan


agen cedera fisik: prosedur bedah

Gangguan pola tidur berhubungan dengan


pola tidur tidak menyehatkan: karena
tanggung jawab menjadi orang tua

Kesiapan menjadi orangtua

DIAGNOSA
ANALISA DATA
DATA MASALAH KEPERAWATAN ETIOLOGI

DS:
- Riwayat tidak memiliki pengalaman menyusui
 Klien mengatakan putting susunya masuk ke
- Kesulitan memberikan ASI
dalam dan bayinya menolak saat disusui Ketidakefektifan pemberian ASI
 
DO:

 Putting susu tampak inverted

DS:
- Adanya section caeserae
 Klien mengatakan nyeri pada area post
- Terputusnya kontiunitas jaringan
operasi
- Merangsang tubuh mengeluarkan prostaglandin,
P: luka jahitan post operasi dan sangat
histamine dan serotonin
dirasakan saat berjalan
Nyeri akut - Impuls dikirim ke thalamus korteks serebri
Q: seperti teriris
- Nyeri diperesepsikan
R: bagian abdomen, tidak menjalar

T: 1-2 menit

DO:

 S: 3 NRS

DS:

 Klien mengatakan tidak puas dengan pola


- Bayi rewel
tidurnya karena sering terbangun pada
- Ibu kelelahan
malam hari
Gangguan pola tidur - Pola tidur terganggu
DS :  

 Pasien mengatakan ingin mengetahui  

tahap- tahap perkembangan anak Riwayat tidak memiliki pengalaman

dan memenuhi kebutuhan fisik serta mengasuh anak


Kesiapan menjadi
psikologis anak
orang tua
 
Dignosa
NOC NIC
Keperawatan

Ketidakefektifan pemberian Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam Konseling laktasi

ASI berhubungan dengan ketidakefektifan pemberian ASI teratasi dengan  Berikan informasi mengenai manfaat menyusui baik fisilogis maupun

anomaly payudara ibu kriteria psikologis

  hasil  Jelaskan tanda bahwa bayi membutuhkan makakn, misalnya refleks

Keberhasilan menyusui : maternal rooting

 Posisi nyaman selama menyusui  Instruksikan bayi untuk melakukan perawatan puting susu

 Menghindari penggunaan putting buatan/  Monitori nyeri pada payudara

dot  Dukung pemilihan pengeluaran ASI dengan pemompaan ASI dengan

 Penyapihan menyusui pompa listrik atau non listrik

 Mengenali isyarat untuk penyapihan Pengajaran : nutrisi 0-3 bulan

 Ibu bebas dari mastitis  Anjurkan pasien untuk memberikan ASI selama 6 bulan atau susu

 Puas dengan proses penyapihan formula jika ASI tidak cukup

 Intruksikan orang tua membatasi intake air ½ sampa 1 ons pada satu

waktu, 4 ons setiap hari

Pemberian makan dengan cangkir : bayi baru lahir

 Tentukan keadaan bayi baru lahir sebelum memberi makan

 Pegang bayi bayi baru lahir yang dibedong dengan tegak atau atau semi

tegak sambil menyokong bagian belakang (punggung) bayi baru lahir,

leher dan kepala


Dignosa
NOC NIC
Keperawatan
Nyeri akut Setelah perawatan selama 3x24 jam, nyeri akut klien Manajemen Nyeri (1400)
berhubungan berkurang dari skala 3 ke skala 1 dengan • Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
dengan agen kriteria hasil: • Observasi adanya petunjuk nonverbal terkait nyeri
cedera fisik: Kontrol nyeri ( 1605) maupun ketidaknyamanan terutama pada pasien yang
prosedur beda tidak dapat berbicara
• Evaluasi bersama klien efektifitas tindakan
indikator awal Akhir pengurangan nyeri yang pernah dilakukan sebelumnya
jika ada
mengenali kapan nyeri 2 4
• Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam
terjadi seperti farmakologis dan non farmakolois untuk
Menggambarkan faktor 2 4 memfasilitasi penurunan nyeri
• Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
penyebab
• Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis seperti
Melaporkan nyeri yang 2 4 relaksasi nafas dalam
terkontrol • Kolaborasikan dengan tim kesehatan untuk menggunakan
teknik farmakologi jika diperlukan
• Evaluasi keefektifan dari tindakan pengontrol nyeri
selama pengkajian nyeri dilakukan

Keterangan :
1. Berat
2. Cukup
Diagnosa keperawatan NOC NIC

Gangguan pola tidur berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x Peningkatan Tidur

pola tidur tidak menyehatkan: karena 24 jam, diharapkan pola tidur teratur

tanggung jawab menjadi orang tua kriteria hasil:  Tentukan pola tidur/aktivitas pasien

  Tidur  Jelaskan pentingnya tidur yang cukup

 Kualitas tidur baik  Monitor/catat pola tidur dan jumlah

 Lama tidur bertambah sampai 6 jam jam tidur

 Perasaan segar setelah tidur  Monitor pola tidur dan catat kondisi

 Mudah bangun di saat yang tepat fisik (ketakutan/kecemasan)

 Monitor partisipasi dalam kegiatan

yang melelahkan selama terjaga untuk

mencegah penat berlebihan

 Terapkan langkah-langkah kenyamanan

seperti pijat, pemberian posisi, dan

sentuhan afektif
Kesiapan menjadi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 • Identifikasi tingkat pengetahuan dan
orangtua jam ,diharapkan peningkatan pelekatan antara orangtua kemampuan klien mengenai cara
dan bayi. Dengan kriteria hasil: merawat anaknya
• Identifikasi penerimaan orang tua
tehadap bayi
Indicator Awal Tar • Fasilitasi perkembangan hubungan
orangtua dan bayi
get • Ajarkan orangtua cara memenuhi
1. Secara verbal mengungkapkan perasaan 3 5 kebutuhan bayi
positif pada bayi.     • Fasilotasi orangtua untuk
meningkatkan kedekatan emosiaonal
2. Memenuhi kebutuhan fisik bayi secara 3 5
orangtua dengan bayi
mandiri 3 5 • Ajarkan orangtua untuk dapat
3. Memberikan perawatan kesehatan untuk 3 5 memberikan perawatan kesehatan bayi
bayi

4. Menunjukkan peilaku pengamanan untuk

bayi
IMPLEMENTASI
No DX Hari,Tanggal Implementasi

1. Kamis, 16 April 2020 Pukul 08.00

 Mengajarkan tentang cara pemberian makan melalui cangkir.

 Hasil : orang tua dan keluarga paham tentang cara pemberian makan melalui cangkir

Pukul 08.30

 Mengintruksikan orang tua untuk menyendawakan bayi setelah minum susu.

 Hasil: keluarga menyendawakan anak setelah bayi minum susu

Pukul 08.45

 Menginformasikan mengenai manfaat menyusui baik fisilogis maupun psikologis.

 Hasil : orang tua paham tentang manfaat menyusui

Pukul 09.00

 menjelaskan tanda bahwa bayi membutuhkan makan, misalnya refleks rooting .

 Hasil : orang tua paham tanda bahwa bayi membutuhka makan

Pukul 09.15

 mendukung pemilihan pengeluaran ASI dengan pemompaan ASI dengan pompa listrik atau non listrik.

 hasil : orang tua memilih pemompaan ASI nonlistrik


2 Kamis, 16 April 2020 Pukul 09.30

 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif Hasil: Klien mengatkan nyeri pada area post operasi

- P: luka jahitan post operasidan sangat

dirasakan saat berjalan

- Q: seperti teriris

- R: bagian abdomen, tidak menjalar

- S: 3

- T: 1-2 menit

 Mengajarkan klien teknik non-farmakologis (relaksasi panas dalam) Hasil: Klien mampu mengikuti instruksi

Pukul 10.00

 Menanyakan pada klien hal yang dirasakan saat nyeri datang. Hasil: klien mengatakan nyeri masih ada dan hilang timbul

 Mengukur TTV

 Hasil:

TD: 110/80 mmHg

S: 36.5oC

N: 78 x/menit

Rr: 19 x/menit

3 Kamis, 16 April 2020 Pukul 10.20

 Menjelaskan pentingnya tidur yang cukup

 Monitoring pola tidur dan jumlah jam tidur

 Monitoring pola tidur dan catat kondisi fisik (ketakutan/kecemasan)


4 Minggu, 20 April 2020  Mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan kemampuan klien mengenai

cara merawat anaknya

 Mengidentifikasi penerimaan orang tua tehadap bayi

 Fasilitasi perkembangan hubungan orangtua dan bayi

 Mengajarkan orangtua cara memenuhi kebutuhan bayi

 Fasilitasi orangtua untuk meningkatkan kedekatan emosiaonal orangtua

dengan bayi

 Megajarkan orangtua untuk dapat memberikan perawatan kesehatan bayi


EVALUASI
No DX Hari, Tanggal Evaluasi

1.   Jumat, 17 April 2020 S :

 klien mengatakan ASI lancar tapi bayi menolak untuk menyusu secara

langsung

 klien mengatakan kadang posisi tidak nyaman saat pemberian ASI

 klien mengatakan tidak menggunakan puting buatan/dot saat pemberian ASI 

O:

 Puting susu ibu inverted

 Ibu bebas dari mastitis

A : ketidakefektifan pemberian ASI belum teratasi

P:

 Mengobservasi cara makan dengan cangkir

 Mengevaluasi orang tua untuk menyendawakan bayi setelah minum susu

 Mengevaluasi tanda bahwa bayi membutuhkan makan

 Mengajarkan perawatan puting susu


2. Jumat, 17 April 2020 S:
• Klien mengatakan nyeri berkurang
• Klien melaporkan perubahan gejala nyeri
 

O: Pasien Nampak menyeringai


• O:Pasien mengatakan nyeri sejak selesai melahirkan
• P : Pasien mengatakan nyeri karna adanya luka jahitan
• Q: Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk
indikator Awal Tujuan Akhir
• R: Pasien mengatakan nyeri dibagian abdomen
• S: Pasien mengatakan skala nyeri 6 mengenali kapan nyeri 2 5 4
• T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
• U:Pasien mengatakan tau tentang menejemen nyeri terjadi
• V:Pasien mengatakan semoga cepet sembuh
Menggambarkan faktor 2 5 4
A: Masalah belum teratasi ------------------
penyebab
P: Lanjutkan Intervensi Melaporkan nyeri yang 2 5 4
• Monitor TTV
• Ajarkan teknik nafas dalam terkontrol
• pemberian analgesic

3 Jumat, 17 April 2020 S:

 Klien mengatakan kualitas tidurnya tidak baik

 Klien mengatakan tidurnya semalam hanya 4 jam

 Klien mengatakan tidak segar saat bangun

 Klien mengatakan masih sering terbangun di malam hari

O:

 Klien tampak mengantuk


Thank you

Anda mungkin juga menyukai