Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN STEMI INFERIOR

Disusun oleh :

Yudi Prasetyo

A21601503

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH


GOMBONG
2017
1. PENGKAJIAN
A. Identitias pasien
Nama : Tn. H
Umur : 55th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. Rm : 01.59.60.45
Tanggal pengkajian :-
Diagnosa medis : STEMI Inferior
B. Riwayat penyakit
1. Keluhan utama :
Nyeri pada dada kiri
2. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengeluh nyeri dada kiri dan pasien mengeluh lemas
sehingga pasien dibawa ke rumah sakit Sanjiwani Gianyar, dari
rumah sakit Sanjiwani Gianyar pasien kemudian dirujuk ke RSUP
Sanglah di ruang ICCU RSUP Sanglah dengan diagnosa medis
STEMI Inferior dan terapi dari dokter: NS 0,9% 8 tetes/menit,
Paracetamol 3 x 750 mg, ISDN 5 mg (jika perlu), Simvastatin 1 x 20
mg, Diazepam 1 x 5 mg.
3. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien pernah memiliki riwayat hipertensi tetapi belum pernah
dirawat dirawat di rumah sakit sebelumnya
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Anggota keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang
sama dengan pasien dan juga keluarga pasien tidak memiliki
penyakit keturunan seperti DM, hipertensi, dan lainnya.
C. Pengkajian kritis B6
1. B1 (Breathing)
Saat pengkajian pola ventilasi pasien spontan dan pasien diberikan
oksigen dengan nasal kanul sebanyak 3 liter/menit. Pasien
mengatakan mengalami sesak, pengguanaan otot bantu nafas (+),
nafas cuping hidung (+), RR: 28 kali/menit

2. B2 (Blood)
Saat pengkajian terlihat bahwa sirkulasi pasien mengalami
peningkatan menjadi 110 x/menit. Tekanan darah berkisar antara
100/70 mmHg. Irama jantung teratur, tidak terdapat edema pada
tubuh, edema (-).

3. B3 (Brain)
Pasien sempat mengeluh merasakan nyeri dan lemas pada dadanya,
skala nyeri 3, nyeri hilang timbul, nyeri dirasakan seperti ditimpa
benda berat. Kesadaran Compos Mentis, GCS E:4 V:5, M:6, reflek
fisiologis normal, panca indra (pengelihatan, pendengaran,
pengecapan, penciuman dan perabaan) normal, kejang (-).

4. B4 (Bladder)
Saat pengkajian pasien terpasang urine kateter yang terfiksasi di
paha kanan, kateter terpasang 30 November 2012. Saat pengkajian
pasien BAK tidak merasakan nyeri. CM-CK: 1500 ml-1000ml, bau
kencing has amoniak, warna kuning terang, frekuensi kencing 5-6
kali/hari.

5. B5 (Bowel)
Saat pengkajian pasien sudah makan siang, mampu menghabiskan 1
porsi makanan yang disediakan dan minum air putih sebanyak 1500
ml. Pasien tidak ada mengeluh mual ataupun muntah. Mukosa bibir
lembab, bibir simetris, rongga mulut bersih. Saat pengkajian pasien
mengatakan tidak ada keluhan BAB.

6. B6 (Bone)
Suhu tubuh pasien saat pengkajian 360C, bentuk ekstermitas normal
(kanan dan kiri simetris). Bentuk vertebra normal, gerakan sendi
baik. Pasien bisa miring kiri miring kanan. Kulit bersih, tidak ada
sianosis (-), akral hangat (+). Tidak ada fraktur/kontraktur sendi dan
otot. Kemampuan pergerakan sendi terbatas dan kekuatan otot
menurun karena kondisi pasien lemah. ADL pasien dibantu
sebagian.

Anda mungkin juga menyukai