Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. B DENGAN CORONARY ARTERY DISEASE (CAD)

DI RUANG ASOKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

OLEH :

Nama Mahasiswa : Lutfi Indriyaswari

NIM : 010215A036

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO

Jl. GEDONG SONGO CANDI REJO UNGARAN

TAHUN AJARAN 2015/2016


ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Lutfi Indriyaswari

NIM : 010215A036

Tempat Praktek : Ruang Asoka RSUD Ambarawa

Tanggal Praktek : 4-6 April 2016

I. PENGKAJIAN

A. Identitas

1. Identitas Klien

Nama : Ny. B

Tempat Tanggal Lahir : Ambarawa, 31 Desember 1950

Pendidikan Terakhir : SLTA

Agama : Kristen

Suku : Jawa

Status Perkawinan : Kawin

Pekerjaan : ibu rumah tangga

TB/BB : 155 cm / 53 Kg

Golongan Darah :O

Diagnosa : CAD

Alamat : Ambarawa

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. A (L)

Umur : 45 tahun
Pendidikan Terakhir : SLTA

Agama : Kristen

Suku : Jawa

Hub. dg Klien : Anak

Pekerjaan : Karyawan Swasta

3. Tanggal Masuk : 2 April 2016

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Klien mengatakan nyeri di dada

2. Riwayat Kesehatan Saat Ini

Kurang lebih 3 tahun yang lalu, pasien mulai mengatakan rasa ampeg

di dada. pasien menyatakan nyeri pada dada kiri dengan kriteria: p:

aktivitas berat, Q: seperti diremas-remas, R: dada sebelah kiri, skala 3, T:

nyeri hilang timbul, lama nyeri kurang lebih 20 menit.

3. Riwayat Kesehatan Lalu

Klien termasuk perokok berat. Klien merokok sejak SMP, sehari habis

2-3 bungkus, jenis rokok dji sam tsu. Dan sejak klien di diagnosa

memiliki penyakit jantung klien berhenti merokok secara perlahan-lahan

atas anjuran dokter. Pasien pernah menjalani rawat inap di RSUP kariadi

pada bulan Februari selama 4 hari dengan diagnosa infark miocard,

kemudian menjalani rawat jalan di RSUD Ambarawa juga pada tangggal

29 Maret 2016 dengan keluhan yang sama yaitu nyeri pada dada kiri, dan
pada pasien kembali masuk tanggal 2 april 2016 pasien menjalani rawat

inap di RSUD Ambarawa.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami penyakit seperti

yang diderita pasien saat ini namun ibu klien mempunyai riwayat

hipertensi. anggota keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit

menurun seperti DM, dan penyakit menular seperti TB.

5. Genogram

keterangan :

: Klien

X : Meninggal

: Tinggal Serumah

: Wanita

: Laki-laki

: Keturunan

: : Menikah

: Riwayat Penderita hipertensi


C. Riwayat Lingkungan Tempat Tinggal

1. Tipe Tempat Tinggal : tipe rumah permanen

2. Jumlah Kamar : 3 kamar

3. Jumlah Penghuni : 3 orang

4. Kondisi Tempat Tinggal : klien mengatakan bahwa lingkungan

rumahnya berudara segar dan tidak ada kandang binatang.

D. Pengkajian Sistem Tubuh

Keadaan Umum : Baik

Tingkat kesadaran : composmentis

GCS : E = 4, M = 6, V = 5

Tinggi badan : 155 cm

Berat badan : 53 Kg

TTV : TD = 146/80 mmHg Suhu = 36oC

Nadi = 77 x /menit RR = 26 x/menit

1. Sistem Pernafasan

Data Subyektif : klien mengatakan tidak sesak nafas.

Data Obyektif : RR = 20 x/menit, dada simetris, ada retraksi dada

saat bernapas, pemeriksaan aukultasi didapatkan data

suara vesikuler dan tidak ada suara napas tambahan,

pemeriksaan palpasi didapatkan data penggerakan

sama, pemeriksaan perkusi didapatkan data sonor.


2. Sistem Kardiovaskuler

Data Subyektif : klien mengatakan merasakan nyeri pada dada kiri

dengan kriteria:

P: aktivitas berat

Q: seperti diremas-remas

R: dada sebelah kiri

S: skala 3

T: nyeri hilang timbul kurang lebih 20 menit.

Data Obyektif : TD = 146/80 mmHg, nadi = 77 x/menit, pada

pemeriksaan inspeksi didapatkan data iktus kordis

tidak tampak, pada pemeriksaan palpasi didapatkan

data tidak ada nyeri tekan, iktus kordis teraba di

intercostal V midclavikula sinistra. Pemeriksaan

auskultasi didapatkan data terdengar bunyi jantung I

dan II, tidak ada suara jantung tambahan. Pada

pemeriksaan perkusi didapatkan data pekak, batas

jantung melebar, pada bagian atas ICS 4 midline

dextra dan ICS 4 sinistra, pada bagian kanan mid axila

maupun sternum lateral dextra, bagian kiri border

interosta 4 sinistra, dan bagian bawah apeks, terjadi

pelebaran sampai di ICS 7 sepertiga mid axila.


3. Sistem Persyarafan Dan Musculoskeletal

Data Subyektif : tidak ada riwayat fraktur, cidera kepala, cidera

serebrovaskuler, penurunan sensori, nyeri sendi

maupun amnesia.

Data Obyektif : kesadaran composmentis, GCS = E (4) M (6) V (5),

orientasi terhadap ruang/waktu/tempat/memori jangka

panjang dan pendek baik. Fungsi saraf cranial normal,

kemampuan berjalan baik, tidak ada tremor, kekuatan

otot 4, kemampuan mobilisasi mandiri, tidak ada

deformitas, tidak ada oedema, tidak menggunakan alat

bantu.

4. Sistem Integumen

Data Subyektif : tidak ada riwayat gangguan kulit, tidak ada keluhan

gatal, panas maupun nyeri pada kulit.

Data Obyektif : tidak ada lesi, lembab, gurgor baik, tidak ada tanda-

tanda infeksi, kuku dan kulit normal.

5. Sistem Perkemihan

Data Subyektif : tidak ada riwayat gangguan ginjal, tidak ada riwayat

penggunaan obat diuretic, tidak ada rasa nyeri dan

terbakar saat kencing, tidak ada kesulitan BAK, BAK

sebanyak 5-6 kali dalam sehari.


Data obyektif : tidak ada retensi urine, tidak ada perubahan kandung

kemih, karakteristik urine kuning jernih, tidak ada

endapan.

6. Sistem Gastrointestinal

Data Subyektif : klien mengatakan makan teratur 3 kali sehari dengan

menu yang telah disediakan ahli gizi, terkadang habis

1 porsi namun terkadang hanya setengah porsi.

Data Objektif : BB sekarang 53 Kg, TB 155 cm, kondisi mulut kotor,

tidak ada pembesaran tonsil, pemeriksaan abdomen :

inspeksi; tidak ada lesi, simestris, datar, auskultasi;

bising usus 10x/menit, perkusi; tympani, palpasi; tidak

ada nyeri tekan. BAB 1x dalam sehari dengan warna

coklat kehitaman dan konsistensi lembek. Kebersihan

anus; bersih dan tidak ada hemoroid.

7. Sistem Penginderaan

Data Subyektif : tidak ada infeksi atau riwayat trauma mata/telinga,

katarak, atau penyakit mata yang lain. Tidak ada

penurunan penglihatan, kemampuan mendengar baik,

tidak ada nyeri telinga/hidung, telinga tidak

berdengung, sensasi pengecap normal.

Data Obyektif :Mata (gerakan mata baik, tidak ada

oedema/lesi/massa, konjungtiva anemis, sclera tidak

ikterik, pupil isokor, simetris), hidung (simetris, tidak


ada lesi/massa/polip/epistaksis, tidak ada perubahan

anatomis, tidak ada nyeri), telinga (kotor, tidak ada

lesi/massa/nyeri, terdapat serumen kering).

8. Sistem Endokrin

Data Subjektif : tidak ada riwayat gangguan pertumbuhan dan

perkembangan, tidak ada riwayat DM, tidak ada

pembesaran tyroid.

Data Objektif : proporsi tubuh normal, tidak ada keabnormalitasan

dari struktur, bentuk dan ekspresi wajah. Tidak ada

massa otot dileher bagian belakang, tidak ada

hiperpigmentasi/hipopigmentasi di kulit, tidak ada

pembesaran payudara, tidak ada bentuk abdomen

cembung, tidak ada tremor, tidak ada pembesaran

testis.

9. Sistem Cairan Dan Elektrolit

Data Subjektif : perasaan haus biasa, tidak ada riwayat kejang.

Data Objektif : intake cairan (infuse = 1440 cc, makan = 90 cc, Air

metabolisme = 230 cc, minum = 600 cc, obat = 33

cc, tital input = 2393 cc), output (urine = 1500 cc,

feses = 200 cc, IWL = 690 cc, output total = 2290),

balance cairan 2393-2390 = +3 cc). tidak ada muntah

turgor kulit biasa, membrane mukosa bibir kering,

tidak ada edema.


10. Sistem Imunitas

Data Subjektif : tidak ada riwayat alergi, tidak ada riwayat penyakit

reproduksi, belum pernah transfuse darah, riwayat Tb

paru, tidak ada riwayat pembedahan.

Data Objektif : tidak ada lesi dikulit, tidak ada perdarahan

subkutan, tidak ada kemerahan dikulit.

11. Sistem Reproduksi

Data Subjektif : tidak menggunakan alat pelindung saat

berhubungan

Data Objektif : tidak ada prostat, belum pernah melakukan

vasektomi.

12. Sistem Hematologi

Data Subjektif : tidak ada riwayat transfusi darah, konjungtiva

anemis, tidak ada pucat di kuku dan kulit.

E. Data Tambahan

1. Pola Aktivitas, Istirahat Dan Tidur

Data Subjektif : klien melakukan aktivitas secara normal, lama

waktu tidur 6-8 jam dan 1-2 jam di siang hari,

Data Objektif : RR = 20 x/menit, status mental terlihat mengantuk,

mata tidak merah, tidak terlihat menguap.


2. Integritas Ego (Status Psikososial)

Gambaran diri :

pasien mengtakan menyukai dan mensyukuri semua organ tubuhnya.

Identitas diri :

pasien adalah seorang perempuan

Harga diri :

pasien bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya

Peran diri :

pasien adalah Ibu rumah tangga

Ideal diri :

pasien percaya bahwa kondisinya akan semakin membaik

3. Activity Daily Living

Data Subjektif :aktivitas sehari-hari mandiri, mobilitas/ makan/

kebersihan diri/ berpakaian mandiri, tidak memakai

alat bantu.

Data Objektif : penampilan umum bersih, cara berpakaian baik,

badan bersih, kulit kepala/kuku bersih, tidak ada

kutu.

NO Pola Aktivitas 0 1 2 3 4

1 Makan dan minum 

2 Toileting 

3 Mobilisasi di tempat 
tidur
4 berpindah 

5 Ambulasi 

6 Berpakaian 

7 Naik tangga 

Keterangan:

0 = mandiri

1 = di bantu sebagian

2 = di bantu orang lain

3 = di bantu orang lain dan peralatan

4= ketergantungan / tidak mampu

4. Ketidaknyamanan

Data Subjektif : pasien menyatakan nyeri pada dada kiri dengan

kriteria: p: aktivitas berat, Q: seperti diremas-remas,

R: dada sebelah kiri, skala 3, T: nyeri hilang timbul,

lama nyeri kurang lebih 20 menit.

Data Objektif : klien tampak meringis kesakitan dan menahan

sakit. TD: 146/80 mmHg, HR: 77x/menit, RR:

26x/menit.

5. Pembelajaran

Data Subjektif : tingkat pendidikan SLTP, keyakinan kesehatan

yang dilakukan ke puskesmas, harapan klien bisa

sembuh dan segera pulang ke rumah, klien dan

keluarga mengatakan tidak tahu tentang perawatan


yang diperlukan, klien dan keluarga tidak tahu

tentang ACD meliputi definisi, penyebab, tanda dan

gejala serta cara penanganan.

Data Objektif : klien dan keluarga tampak bingung ketika diberi

pertanyaan tentang penyakit ACD, sering bertanya

kepada tim kesehatan, hal yang sering ditanyakan

adalah cara untuk mengatasi nyeri.

F. Data Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium “Darah Rutin” tanggal 4 April Maret 2016

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Keterangan

Kimia klinik
Glukosapuasa 105 80-109 Mg/dL L
Glukosa PP 2 jam 135 80-140 Mg/dL L
HbAlc 8.0 6.0-8.0 % L
Cholesterol total 216 <200 Mg/dL L
Trigliserid 163 <150 Mg/dL L
HDL Cholesterol 34 40-60 Mg/dL L
LDL Direk 188 0-100 Mg/dL L
Asamurat 3.4 2.6-6.0 Mg/dL H
CKBB 120.9 7-25 U/L L
Tropinin 4.30 <0.01 ug/L L

2. Radiologi

Hasil Pemeriksaan radiologi pada tanggal 4 April 2016


EKG : sinus rhytme, ST elevasi III, AVF. Q patologis II,III, AVF.

HR: 77x/menit

3. Echo dan PCI

Hasil PCI pada tanggal 4 April 2016 didapatkan data PCI di LAD

dengan stent DES dan LCX dengan satu stent BMS berhasil baik.

Hasil Echo didapatkan data hipokinetik di segmen anterior setinggi

mid, fungsi sistolik LV dan RV normal, fungsi diastolic LV normal.

4. Terapi

Golongan dan
Jenis terapi Dosis Fungsi dan farmakodinamik
kandungan
Tanggal 21/3/16 :
RL 8 tpm Gol : Kristaloid keunggulan terpenting dari
Komposisi larutan Ringer Laktat adalah
(mmol/100ml) : Na= komposisi elektrolit dan
130‐140, K =4‐5, Ca= konsentrasinya yang sangat
2‐3, Cl= 109‐110, serupa dengan yang dikandung
Basa= 28‐30 mEq/l cairan ekstraseluler. Elektrolit
yang ada dibutuhkan untuk
menggantikan kehilangan
cairan.

Arixtra 2,5 Gol: antikoagulan, Mencegah terjadinya


g/24 antiplatelet tromboemboli vena (VTE)
jam Kandungan: pada pasien yang mengalami
fondaparinux Na bedah ortopedik mayor pada
tungkai bawah.

Aspilet 80 g/24 Gol: Aspirin termasuk Sebagai obat anti trombotik


jam dalam kategori obat kegunaan obat aspilet adalah
non-steroidal anti- terutama pada pencegahan dan
inflammatory drug pengobatan berbagai keadaan
(NSAID). trombosis atau agregasi
Kandungan: Asam platelet (pembekuan darah)
Asetilsalisilat yang terjadi pada tubuh
terutama pada saat mengalami
serangan jantung atau pada
penyakit jantung dan pasca
stroke.

ramipril 7,5 Angiotensin Ramipril adalah jenis obat


g/24 Converting Enzim yang disebut ACE
jam Inhibitor (angiotensin converting
enzyme) inhibitors yang
bekerja dengan cara
mengendurkan pembuluh
darah.

ISDN 5g/ 8 Nitrat secara farmakologis sebagai


jam vasodilator (pelebar pembuluh
darah), khususnya pada
kondisi angina pektoris, juga
pada CHF (congestive heart
failure), yakni kondisi ketika
jantung tidak mampu
memompa cukup darah untuk
memenuhi kebutuhan tubuh.

simvastatin 20 g/24 Gol: obat statin atau obat yang menurunkan kadar
jam obat HMG CoA kolesterol (hipolipidemik).
reductase inhibitors. Simvastatin akan dihidralisa
Kandungan: Setiap menjadi metabolit aktif.
tablet salut selaput Mekanisme kerja dari
mengandung metabolit aktif tersebut adalah
Simvastatin 10 mg dengan cara menghambat kerja
3-hidroksi-3-metilglutaril CoA
reduktase, dimana enzim ini
mengkatalisa perubahan HMG
Co-A menjadi asam mevalonat
yang merupakan langkah awal
dari sintesa kolesterol.

Tujuan terapi Clopidogrel


Clopidogrel 75 g/ Gol: antiplatelet sebagai antiplatelet dalam
24 jam Kandungan: Tablet terapi angina pectoris adalah
salut film 75 mg mengurangi atau mencegah
gejala angina (yang membatasi
kemampuan beraktivitas dan
menurunkan kualitas hidup),
menghilangkan rasa nyeri dan
sesak pada dada; menurunkan
heart rate;

G. Analisa Data

Hari/ Masalah
No Data Kemungkinan Penyebab
Tgl Keperawatan
1 Senin, Ds : Latihan fisik Nyeri akut b.d
4 april Klien mengatakan agen cidera
2016 nyeri dada kiri Kebutuhan O2 jantung biologis
09.00 P: aktivitas berat meningkat (iskemia)-00132
WIB Q: seperti diremas-
remas Jantung kekurangan O2
R: dada sebelah kiri
S: 3
T: nyeri hilang timbul Iskemia otot jantung

Do : Nyeri
- Pasien tampak
meringis kesakitan
dan menahan sakit Nyeri akut
- TD: 146/80 mmHg
- HR: 77 x/menit
- RR : 26 x/ menit
2 Ds : Latihan fisik Intoleransi
Klien mengatakan aktivitas b.d
sesak setelah ketidakseimbang
beraktivitas Kebutuhan O2 jantung an antara suplai
Do : meningkat dan kebutuhan
- Klien tampak lemah O2-00092
dan sesak Jantung kekurangan O2
- TD : 146/80 mmHg
- HR : 77 x/menit
- RR : 22 x/menit Intoleransi aktivitas
- PolaAktivitas :
Makan dan minum : 3
Toileting : 4
Mobilisasi di tempat
tidur: 3
Berpindah : 4
Ambulasi : 4
Berpakaian : 3
Naiktangga : 4
3 Ds : Latihan fisik, aterosklerosis Resiko
- Klien mengatakan penurunan curah
nyeri dada kiri dan jantung b.d
sesak Aliran O2 arteri koronaria perubahan
menurun kontraktilitas-
Do : 00240
- Klien tampak lemah Kebutuhan O2 jantung
- EKG: sinus rhytme, meningkat
ST elevasi III, AVF.
Q patologis II,III, Jantung kekurangan O2
AFV.
- HR: 77x/menit
- CKBB: 120,9 U/L Iskemia otot jantung
- Troponin : 120,9
- Pengkajiannyeri :
Kontraksi jantung menurun
- P = aktivitas
berat
- Q= seperti Resiko penurunan Curah
diremas-remas jantung
- R= dada sebelah
kiri
- S= skala 3
- T= nyeri hilang
timbul kurang
lebih 20 menit

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis

2. Intoleransi aktivitas b.d perubahan kontraktilitas

3. Resiko penurunan curah jantung b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan

oksigen.

III. RENCANA KEPERAWATAN

No
Hari/
D Tujuan Intervensi Rasional ttd
Tgl
P
1 Senin, NOC: NIC Rasional : Perubahan lutfi
4/4/ - Pain level Management nyeri: pada karakteristik
2016 - Pain control 1) Kaji nyeri secara nyeri dapat
- Comfort komprehensif (lokasi, menunjukkan
08.00 level karakteristik, durasi, penyebaran penyakit /
WIB Setelah frekuensi, kualitas dan terjadi komplikasi
dilakukan factor presipitasi.
tindakan 2) Kaji ulang factor yang
keperawatan meningkatkan nyeri dan
pasien menurunkan nyeri Rasional : Dapat
menunjukkan menunjukkan dengan
status : tepat pencetus atau
- Pasien factor yang
mampu memperberat atau
menontrol mengidentifikasi
nyeri terjadinya komplikasi
menggunaka serta membantu
n tekhnik dalam membuat
non 3) Anjurkan pasien diagnosis dan terapi.
farmakologi menggunakan tekhnik
- Melaporkan distraksi menggunakan Rasional: Pengantar
bahwa nyeri musik tidur akan
berkurang memudahkan pasien
dengan dalam jatuh dalam
menggunaka 4) ciptakan lingkungan yang tidur, teknik relaksasi
n manajemen tenang dan batasi akan mengurangi
nyeri pengunjung ketegangan dan rasa
- Menyatakan nyeri.
rasa nyaman Rasional:
setelah nyeri Rangasangan yang
berkurang berlebihan dari
- TTV normal lingkungan akan
- Tidak 5) Kolaborasi dengan berikan memperberat rasa
mengalami analgesik/antipiretik, nyeri.
gangguan analgesic narkotik.
tidur Gunakan ADP (analgesic Rasional:
yang dikontrol memberikan
pasien)untuk memberikan penurunan nyeri/
analgesia 24 jamdengan tidak nyaman;
dosis prn. mengurangi demam.
Obat yangdikontrol
pasien atau
berdasarkan waktu24
jam mempertahankan
kadar analgesiad\arah
tetap stabil,
mencegahkekurangan
ataupun kelebihan
obat-obatan

2 NOC: NOC: lutfi


- Self care 1) observasi kehilangan/
ADLs gangguan keseimbangan Rasional:
- Toleransi gaya jalan dan kelemahan menunjukkan
aktivitas otot perubahan neurology
- Konservas karena defisiensi
i energi vitamin B12
Setelah mempengaruhi
dilakukan keamanan pasien/
tindakan resiko cidera
keperawatan
pasien Rasional :
menunjukkan 2) berikan lingkungan tenang meningkatkan
- berpastisipasi batasi pengunjung dan istirahat untuk
dalam aktivitas kurangi suara bising, menurunkan
tanpa disertai pertahankan tirah baring bila kebutuhan oksigen
peningkatan TD, di indikasikan tubuh dan
Nadi, dan RR menurunkan
- mampu regangan jantung dan
melekukan paru.
aktivitas sehari-
hari secara Rasional:
mandiri 3) anjurkan klien istirahat bila meningkatkan
Keseimbangan terjadi kelelahan dan aktivitas secara
aktivitas dn kelemahan,anjurkan pasien bertahap sampai
istirahat melakukan aktivitas normal dan
semampunya memperbaiki tonus
otot.

Rasional : mengganti
4) kolaborasi dengan tim medis cairan dan elektrolit
dalam pemberian terapi secara adekuat..
infuse dan memberikan
transfuse darah.

3 NOC: NIC: lutfi


-Cardiac Pump Cardiac Care:
effectiveness 1) Evaluasi adanya nyeri dada Rasional: Membentu
-Circulation (intensitas lokasi, durasi) membedakan
status penyebab nyeri dan
-Vital Sign memberikan
Status informasi tentang
Setelah kemajuan / perbaikan
dilakukan penyakit, terjadinya
tindakan koplikasi, dan
keperawatan keefektipan intervensi
diharapkan :
-Tanda Vital 2) Monitor toleransi aktivitas Rasional: Mendorong
dalam rentang pasien melakakan
normal kegiatan dengan
-Dapat membatasi
mentoleransi penyimpangan energi
aktivitas, tidak dan mencegah
ada kelelahan kelemahan
-Tidak ada
edema paru, 3) Monitor TD, HR, RR, Suhu. Rasional: Tanda vital
perifer, merupakan acuhan
- tidaak ada untuk mengetahui
asites keadaan umum
-tidak pasien
penurunan 4) Kolaborasipemberian O2
kesadaran komplemen Rasional: mengurangi
kerja otot pernafasan,
sehingga kerja
jantung tidak
meningkat.

IV. CATATAN KEPERAWATAN

Hari/ No
Implementasi Respon & hasil ttd
tgl DP
Senin 1 1. mengkaji nyeri secara S : klien mengatakan nyaeri Lutfi
4/4/ komprehensif termasuk didapatkan data
2016 lokasi, karakteristik, durasi, nyerikliensebagaiberikut
frekuensi, kualitas, dan :
10.00 factor presipitasi P = aktivitas berat
Q= seperti diremas-remas
R= dada sebelah kiri
S= skala 3
T= nyeri hilang timbul kurang
lebih 20 menit
2. mengajarkan teknik distraksi O : RR = 20x/menit
10.15 mendengarkan music klasik
S : klien mengatakan ya Lutfi
besedia mengikuti
3. menciptakan lingkungan O : klien dapat meniru dan
yang tenang dan batasi mempraktikan, klien
pengunjung merasa lebih nyaman dan
dapat mengontrol nyeri
10.30
S : klien mengatakan lebih Lutfi
nyaman
O : klien beristirahat dengan
tenang

11.00 2 1. membantu klien S : klien mengatakan dapat Lutfi


mengidentifikasi aktivitas melakukan aktivitas
yang mampu dilakukan ringan seperti makan
minum dan berjalan
O : klien mampu melakukan
11.15 aktivitas ringan sampai
sedang.

11.30 2. membantu klien S : klien mengatakan Lutfi


mengidentifikasi dan mengerti bahwa aktivitasnya
mendapatkan sumber yang dibatasi
diperlukan untuk aktivitas O : klien tampak lemah
yang diinginkan berbaring

12.00 3. membantu memilih aktivitas S: klien mengatakan senang Lutfi


konsisten yang sesuai dengan karena aktivitasnya
kemampuan fisik dubantu
O: klien tampak berhati-hati

4. membantu klien dalam S : klien mengatakan ingin lutfi


12.15 memenuhi kebutuhan bisa beraktivitas seperti
toileting biasa
O : klien hanya boleh
beraktivitas seperti
makan, minum, berjalan
menuju toilet.

12.30
3 1. memberikan O2 3 liter S : klien mengatakan nyaman Lutfi
setelah diberikan O2
O : klien terlihat nyaman
12.45
2. Memonitor TTV S:- Lutfi
O : TD : 120/80 mmHg
HR : 77 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5’C
13.00
3. Melakukantirah baring S : klien mengatakan nyaman Lutfi
dalamposisi semi fowler O : pasien terlihat nyaman
08.00
4. Memberikan obat ISDN 5g S: Lutfi
(PO) dan metformin 500 g O: klien minum obatnya dan
(PO) tidak dimuntahkan.
Selasa
5/ 4/ 1,3 Lutfi
2016 1. Memberikanobataspilet S : klien mengatakan ingin
08.00 80 mg (PO), bisoprol 1,25 segera pulang
g (PO), simvastatin 20 g O : klien minum oabtnya dan
(PO), glimepride 2 g (Po), tidak dimuntahkan.
dan idogrel 75 g ( PO) 4.
08.30 Memberikan obat ISDN
5g (PO) dan metformin
500 g (PO)

2. Monitor TTV S : klien menngatakan mau di Lutfi


TTV
O : TD : 110/70mmHg
08.45 HR : 84x/menit
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,6’C
Irama : Ritme
09.00
3. Pantau irama dan frekuensi S:- Lutfi
jantung O : irama: ritme

4. Melakukan evaluasi nyeri S : klien mengatakan sudah Lutfi


terhadap klien dapat mengatasi nyeri
nya dengan relaksasi
nafas dalam dan nyeri
klien berkurang bahkan
hilang.
O : klien terlihat sudah tidak
meringis kesakitan

Selasa 2 1. Membantu klien dalam S : klien mengatakan masih Lutfi


5/4/2016 memenuhi aktivitas nya sesak
10.00 sehari-hari O : klien mampu melakukan
aktivitasnya dengan sedikit
bantuan
10.15 2. Mengidentifikasi aktivitas
yang sudah dapat dilakukan S: klien dapat melakukan Lutfi
klien aktivitas seperti makan
minum mandi dan toileting
O : klien terlihat lemas
10.30 3. menganjurkan klien istirahat
bila terjadi kelelahan dan S; klien bersedia untuk Lutfi
kelemahan,anjurkan pasien istirahat
melakukan aktivitas O: klien terlihat nyaman
semampunya
3 1. Evaluasi adanya nyeri dada S : klien mengatakan nyeri Lutfi
12.00 (intensitas lokasi, durasi) didapatkan data
nyerikliensebagaiberikut
:
P = aktivitas berat
Q= seperti diremas-remas
R= dada sebelah kiri
S= skala 2
T= nyeri hilang timbul kurang
lebih 10 menit
O : RR = 20x/menit

12.30 2. memonitor toleransi aktivitas S: klien mengatakan hanya Lutfi


beraktivitas dari aktivitas
ringan sampai sedang
O: klien terlihat melakukan
aktivitas dengan sedikit
bantuan

12.45 3. Monitor TD, HR, RR, Suhu. S:klien mau di ukur TTV lutfi
O: TD: 110/90 mmHg
HR: 80 x/ menit
RR: 20x/ menit
S: 36,7oC

1,3 1. Memberikanobataspilet 80 S : klien mengatakan ingin Lutfi


Rabu 6/ mg (PO), bisoprol 1,25 g segera pulang
4/ 2016 (PO), simvastatin 20 g (PO), O : klien minum oabtnya dan
08.00 glimepride 2 g (Po), dan tidak dimuntahkan.
idogrel 75 g ( PO)
Memberikan obat ISDN 5g
(PO) dan metformin 500 g
(PO)

09.00 2. mengkaji nyeri secara S : klien mengatakan nyeri Lutfi


komprehensif termasuk didapatkan data
lokasi, karakteristik, durasi, nyerikliensebagaiberikut :
frekuensi, kualitas, dan factor P = aktivitas berat
19.30 presipitasi Q= seperti diremas-remas
R= dada sebelah kiri
S= skala 1
T= nyeri hilang timbul kurang
lebih 10 menit
O : RR = 20x/menit

10.00 3. menciptakan lingkungan S: klien mengatakan tenang Lutfi


yang tenang dan batasi jika pengunjung nya dibatasi
pengunjung O: klien terlihat nyaman

12.00 2 1. menganjurkan klien istirahat S : klien mengatakan mau Lutfi


bila terjadi kelelahan dan istirahat
kelemahan,anjurkan pasien O : kien terlihat tenang
melakukan aktivitas
semampunya

V. CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ No
Perkembangan Klien ttd
tgl DP
Selasa 1 S: lutfi
5/4/2016 - Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri
Dengan kriteria:
P = aktivitas berat
Q= seperti diremas-remas
R= dada sebelah kiri
S= skala 3
T= nyeri hilang timbul kurang lebih 20 menit
O : RR = 26x/menit
O:
- Klien tampak meringis kesakitan, cemas dan gelisah
- TD:120/80 mmHg
- HR:68x/menit
- RR: 26x/menit
- S:36,5oC

A : masalah nyeri akut belum teratasi


P : lanjutkan intervensi

2 S : klien mengatakan sering capek ketika berakivitas lutfi


O:
- Klien tampak lemas
- TD: 110/80 mmHg
- HR: 80x/menit
- RR: 26x/menit
A : masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

3 S: lutfi
- klien mengatakan lemas
- merasa sesak
O:
- TD: 120/80 mmHg
- HR: 68x/mnt
- RR: 20x/menit
- EKG: sinus rhytme, ST elevasi III, AVF. Q patologis II,III,
AFV.
- CKBB: 120,9 U/L
- Troponin : 120,9
A : masalah resiko tinggi penurunan curah jantung belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Rabu 1 S: lutfi
6/4 - Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri
2016 Dengan kriteria:
P = aktivitas berat
Q= seperti diremas-remas
R= dada sebelah kiri
S= skala 2
T= nyeri hilang timbul kurang lebih 15 menit
O : RR = 24x/menit
O:
- Klien tampak mengontrol nyeri dengan nafas dalam
- TD:110/80 mmHg
- HR:80x/menit
- RR: 24x/menit
- S:36,5oC

A : masalah nyeri akut belum teratasi


P : lanjutkan intervensi

2 S : S : klien mengatakan lebih nyaman setelah dibantu dalam kegiatan lutfi


sehari-hari, dan sudah mampu makan mandiri.
O:
- Klien tampak lemas
- TD: 110/80 mmHg
- HR: 80x/menit
- RR: 24x/menit
A : masalah intoleransi aktivitas teratasi
P : pertahankan intervensi
3 S: lutfi
klien mengatakan lemas, sesak berkurang
O:
TD: 120/80 mmHg
HR: 68x/mnt
RR: 24x/menit

A : masalah resiko tinggi penurunan curah jantung teratasi


P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai