BAPTIS KEDIRI
1. BIODATA
Nama : Tn. N No. Reg : 789369
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Perum Bumi Asri H-10
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wirausaha
Tanggal MRS : 19 Oktober 2019
Tanggal Pengkajian : 19 Oktober 2019
Golongan Darah : A+
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus
2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan kaki kesemutan dan mati rasa sejak 1 bulan yang lalu
disertai dengan badan terasa lemas. Kaki sering kesemutan terutama saat
setelah duduk bersila atau jongkok dalam waktu lama dan tidak terasa sakit
jika kakinya tersandung benda.
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien datang ke rumah sakit pada tanggal 19 Oktober 2019 dengan keluhan
kaki kesemutan dan mati rasa sejak 1 bulan yang lalu disertai dengan badan
terasa lemas. Kaki sering kesemutan terutama saat setelah duduk bersila atau
jongkok dalam waktu lama. Pasien juga mengaku terkadang tidak terasa sakit
jika kakinya tersandung benda. Pasien memiliki luka gangren di kaki sebelah
kanan. Pasien juga mengaku adanya keluhan sering haus, sering terasa lapar
dan sering BAK malam hari lebih dari 3 kali (tidak memperhatikan seberapa
banyak kencing yang keluar). Untuk mengurangi hal tersebut pasien
mengurangi banyak aktivitas dan tetap melakukan injeksi insulin, dirasa
keluhan masih ada, pasien diantar keluarga ke rumah sakit kemudian pasien
dilakukan rawat inap di Ruang Wijaya Kusuma 7 bed 4.
4. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
Pasien mengatakan pernah menjalani rawat inap selama seminggu di Rumah
Sakit dengan diagnosa medis Diabetes Melitus 6 bulan yang lalu
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus diturunkan
dari ibu kandungnya yang memiliki riwayat penyakit yang sama
6. KEADAAN/PENAMPILAN/KESAN UMUM PASIEN
Pasien tampak lemas, hanya mampu berbaring di tempat tidur, kesadaran
komposmentis, ada luka pada kaki sebelah kanan, pasien terpasang infus NS
500 cc Q 8 jam pada tangan sebelah kiri.
7. TANDA-TANDA VITAL
Suhu Tubuh : 36,7 ºC
Denyut Nadi : 80 x/menit
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Pernafasan : 21 x/menit
BB/TB : 80 Kg, 170 cm
8. PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Rambut : keadaan rambut bersih, rambut berwarna hitam dan ada uban
Mata : mata simetris, isokor +/+, konjungtiva merah muda, tidak ada
edema palpebra
Hidung : keadaan hidung bersih, tidak ada sinusitis, tidak ada nyeri
tekan
Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada karies, keadaan mulut bersih
Telinga : daun telinga lebar, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nanah,
keadaan telinga bersih
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
menelan, tidak ada luka
B. Pemeriksaan Integument Kulit dan Kuku
Kulit : warna kulit cokelat, kulit ada pengkerutan, ada luka pada
kaki sebelah kanan, tidak ada edema, ada kesemutan pada
kaki.
Kuku : tidak ada sianosis, kuku tampak panjang dan kotor, crt<3
detik
C. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak (Bila Diperlukan)
Payudara : tidak ada nyeri tekan.
Ketiak : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, teraba hangat.
D. Pemeriksaan Dada/Thorak
Inspeksi : bentuk dada normal, kulit berwarna cokelat, tidak ada
luka, tidak ada bendungan vena pada dinding dada.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, teraba fremitus taktil suara
“tjuh- tujuh”
Perkusi : batas bawah pulmo dextra posterior terletak sejajar
dengan processus spinosus thoracal IX, batas bawah
pulmo sinistra posterior terletak sejajar dengan
processus spinosus thoracal VIII atau IX
Auskultasi : irama jantung teratur
Paru
Inspeksi : sela iga ekspansi atau meregang saat inspirasi dan
kembali ke posisi semula sewaktu ekspirasi, tidak ada
luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, teraba
getaran fremitus
Perkusi : suara paru sonor
Auskultasi : tidak ada suara tambahan ronchi atau mengi
E. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus kordis, tidak ada luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi : batas jantung kanan atas SIC II linea Para sternalis
dextra, batas kanan bawah SIC IV Linea Para
Sternalis dextra, batas kiri atas SIC II Linea Para
Sternalis Sinistra, batas kiri bawah SIC IV
Linea Medio Clavicularis Sinistra
Auskultasi : suara jantung S1 dan S2 lup-dub, tidak ada suara
tambahan S3 gallop dan S4 murmur
F. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk perut datar, tidak ada luka, tidak ada
acites/distensi abdomen
Perkusi : suara timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : bising usus 14x/menit
G. Pemeriksaan Kelamin dan daerah sekitarnya (Bila diperlukan)
Genetalis : ada penis, tidak ada luka dan peradangan pada skrotum, tidak
ada kutu dan persebaran rambut pubis merata.
Anus : tidak ada hemoroid
H. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Tidak ada fraktur tulang, kaki terasa kesemutan dan mengalami mati rasa,
MMT ekstremitas atas kanan kiri (4) ekstremitas bawah kanan (3)
ektremitas bawah kiri (4)
I. Pemeriksaan Neurologi
Nilai GCS : Eye (4), Verbal (5), Motorik (6), kesadaran komposmentis
J. Pemeriksaan Status Mental
Pasien mengatakan merasakan cemas akan keadaan penyakinya saat ini
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG MEDIS
Tanggal: 19 Oktober 2019
10. PELAKSANAAN/TERAPI
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kadar
glukosa darah tidak terkontrol.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan tingginya kadar gula darah.
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
1. Mengidentifikasi
faktor risiko dari skala
2 (jarang mnunjukkan)
ditingkatkan menjadi
skala 4 (sering
menunjukkan)
1. Mengenali faktor
risiki skala 2 (jarang
mnunjukkan)
ditingkatkan
menjadi skala 4
(sering
menunjukkan)
3 Domain 9. (00146) Ansietas Pengurangan kecemasan (5820)
Koping/ 1. Gunakan pendekatan yang
Toleransi Setelah dilakukan tenang dan menyakinkan
Stress asuhan keperawatan, 2. Nyatakan dengan jelas harapan
Kelas 2. diharapkan ansietas terhadap perilaku klien
Respon pasien berkurang. 3. Pahami situasi krisis yang
Koping (1211) Tingkat terjadi dari perspektif klien
Ansietas kecemasan 4. Berikan informasi faktual tekait
(00146) diagnosa, perawatan dan
1. Tidak dapat
prognosis
beristirahat dari skala 2
5. Berada disisi klien untuk
(cukup berat)
meningkatkan rasa aman dan
ditingkatkan menjadi
mengurangi ketakutan
skala 4 (ringan)
6. Dorong keluarga untuk
2. Perasaan gelisah dari mendampingi klien dengan cara
skala 2 (cukup berat) yang tepat
ditingkatkan menjadi 7. Berikan objek yang
skala 4 (ringan) menunjukkan perasaan aman
8. Puji/kuatkan perilaku yang baik
3. Gangguan tidur dari
secara tepat
skala 2 (cukup berat)
9. Identifikasi saat terjadinya
ditingkatkan menjadi
perubahan tingkat kecemasan
skala 4 (ringan)
10. Bantu klien mengidentifikasi
(0907) Memproses situasi yang memicu kecemasan
informasi 11. Dukung penggunaan mekanisme
koping yang sesuai
1. Menunjukkan proses
12. Pertimbangkan kemampuan
pikir yang terorganisir
klien dalam mengambil
dari skala 2 (banyak
keputusan
terganggu) ditingkatkan
13. Intruksikan klien untuk
menjadi skala 4 (sedikit
menggunakan teknik relaksasi
terganggu)
14. Kaji untuk tanda verbal dan non
(3009) Kepuasan klien verbal kecemasan
: perawatan psikologis Peningkatan koping (5230)
1. Bantu pasien dalam memecah
1. Informasi di berikan
tujuan kompleks menjadi lebih
tentang perjalanan
kecil, dan langkah yang dapat
penyakit dari skala 2
dikelola
(agak puas)
2. Dukung sikap pasien terkait
ditingkatkan menjadi
dengan harapan yang realistis
skala 4 (sangat puas) sebagai upaya untuk mengatasi
perasaan ketidakberdayaan
2. Informasi di berikan
3. Cari jalan untuk memahami
mengenai respon
prespektif pasien terhadap
emosional yang biasa
situasi
terhadap penyakit dari
4. Kenali latar belakang
skala 2 (agak puas)
budaya/spiritual pasien
ditingkatkan menjadi
5. Dukung pasien untuk
skala 4 (sangat puas)
mengklarifikasi kesalahpahaman
EVALUASI KEPERAWATAN