A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS BPH
DI RUANG AFIAT 3 RSUD H. DAMANHURI BARABAI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah (PPKMB)
Pembimbing :
Yurida Oliviani, Ns, M.Kep
Muhammad Apriannor. S. Kep., Ners
DisusunOleh:
Noormiliawati, S.Kep
NPM. 2314901210160
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Tn. A. K
- Usia / tanggal lahir : 67 Tahun/ 03-06-1956
- Jenis kelamin : Laki-Laki
- Alamat : Lok Basar
- Suku / bangsa : Banjar / Indonesia
- Status pernikahan : Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan :-
- Diagnosa medik : BPH
- No. medical record : 1295xx
- Tanggal masuk : 25 Oktober 2023
Penanggung jawab
- Nama : Tn. A
- Usia : 55 tahun
- Jenis kelamin : Laki-Laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
- Hubungan dengan klien : Saudara
1
timbul dan akan timbul kembali jika klien banyak bergerak, tetapi bila posisi tubuh nya
terlentang nyeri sedikit berkurang. Klien terpasang kateter, terpasang irigasi kateter,
terpasang infus pada tangan sebelah kiri dengan RL 20 tetes/menit, tampak terbarang
lemas tanda-tanda vital : TD : 130/80 MmHg N : 76x/menit R: 20 x/menit S : 36,4
Bagan genogram :
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal dunia
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien beragama islam, beribadah sholat 5 waktu kadang-kadang bersama keluarga tetapi lebih
sering sholat di langgar/musola karena tempat ibadah dekat dengan rumah pasien, tidak ada
ritual khusus yang dijalankan, selama di RS pasien hanya bisa beribadah dengan duduk di
tempat tidur dan berdoa.
2
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum klien
Tanda-tanda dari distress : Tidak ada tanda-tanda distres
Penampilan dihubungkan dengan usia : Penampilan pasien sesuai usianya
Ekspresi wajah, bicara, mood : Ekspresi wajah pasien tampak
tenang ketika berbicara, dan kadang
kadang disela berbicara pasien ada batuk
Berpakaian dan kebersihan umum : Pakaian pasien dan kebersihan secara
umum bersih.
Tinggi badan, BB, IMT : BB 60 kg TB 163 cm
Gaya berjalan : Lemah
2. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,3 ᵒC
- Nadi : 104 x/menit
- Pernafasan : 28 x/menit
- Tekanan darah : 102/68 mmHg
- SpO2 : 96 %
3. Sistem pernafasan
- Hidung :
Tidak ada kelainan struktur, simetris kiri dan kanan, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak adanya sekret/polip.
- Leher :
tidak ada pembesaran kelenjar, ataupun tumor
- Dada :
Bentuk dada : normal
Gerakan dada :
kiri dan kanan tidak tampak retraksi
Keadaan proxsesus xipoideus :
Tidak terdapat luka
Suara nafas (trakhea, bronchial, bronchovesikular) :
Ada suara napas tambahan : Ronchi (+/+) Whezing (-/-)
4. Sistem kardiovaskuler
Conjunctiva : Tidak tampak anemis, bibir tidak tampak pucat
Arteri carotis : teraba
Tekanan vena jugularis : tidak terdapat tekanan pada vena jugularis
3
Ukuran jantung : pembesaran
Suara jantung terdengar lup dup lup dup/resonan
Capillary refilling time : Kembali < 2 detik
5. Sistem perncernaan
- Bibir : Bibir tampak lembab
- Mulut : terdapat stomatitis dan palatoskizis, gigi cukup bersih, gigi tidak lengkap,
tidak ada kesulitan dalam menelan
- Gaster : Pada saat auskultasi bising usus normal 10 x/menit, tidak kembung.
- Abdomen : terdapat nyeri tekan pada abdomen, tetapi pasien mengatakan kadang-
kadang nyeri ulu hati dan mulai subuh tadi terasa mual.
- Anus : tidak dilakukan pemeriksaan tetapi pasien mengatakan tidak ada luka, tidak
ada tanda infeksi, dan tidak terdapat hemoroid.
6. Sistem indra
- Mata :
Struktur dan gerakan bola mata kanan dan kiri simetris, kebersihan mata baik tidak
ada kotoran yang menempel, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, fungsi
penglihatan kurang baik, dapat melihat jarak dekat ± 100 cm ( membaca idcard
perawat). Pasien menggunakan alat bantu tambahan seperti kacamata apabila
bepergian menggunakan sepeda motor karena bila tidak memakai kaca mata pasien
mengatakan mata pasien mengeluarkan air dan terasa perih.
- Hidung:
Tidak ada kelaianan struktur, kebersihan hidung baik tidak ada secret yang
keluar/kotoran yang menempel pada hidung, tidak ada perdarahan dan peradangan
pada hidung, tidak ada nyeri pada hidung, tidak ada polip atau obstruksi pada hidung,
penciuman baik klien dapat membedakan bau wewangian dan minyak telon dengan
mata di tutup.
- Telinga :
Struktur/bentuk kanan dan kiri simetris, kebersihan telinga baik, tidak ada serumen,
tidak ada perdarahan dan peradangan pada telinga, tidak ada nyeri pada telinga, fungsi
pendengaran baik, pasien tidak menggunakan alat bantu dengar.
7. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral
Status mental pasien terlihat baik, bisa menerima keadaan sekarang dan bisa
mengucapkan atau berkomunikasi dengan baik. Kesadaran (GCS) : 4, 5, 6
4
(Komposmentis). Pasien berbicara dengan baik dan yang diucapkan pasien cukup
jelas.
c. Fungsi motorik :
Sinistra Dekstra
5 5
5 5
Keterangan :
5
d. Fungsi sensorik : rangasangan pada nyeri baik
e. Fungsi cerebellum : koordinasi dan keseimbangan saat nyeri muncul
f. Refleks : terdapat keterbatasan rentang gerak pada bagian ekstremitas atas yang
terpasang infus (pada tangan kanan)
g. Iritasi meningen : tidak terjadi kaku kuduk
8. Sistem muskuloskeletal
- Kepala :
Bentuk kepala pasien bulat, tidak ada benjolan, tidak terdapat fraktur pada ekstermitas
atas dan ekstrimitas bawah, fungsi persendian dapat bergerakan baik
- Vertebrae : normal, tidak ada trauma
- Pelvis : tidak ada keterbatasan gerak
- Lutut : dapat digerakkan
- Kaki : tidak terdapat rentang gerak
- Bahu : dapat digerakkan
- Tangan : rentang gerak terbatas, tampak terpasang infus pada tangan kanan
9. Sistem integumen
- Rambut :
Distribusi rambut merata, rambut tampak sebagian berwarna hitam dan putih, tekstur
lembut tampak sedikit kering dan tidak terdapat kutu atau ketombe
- Kulit
Kulit tampak kendor dan bersih, turgor kulit normal kembali < 2 detik
- Kuku :
Tidak ada sianosis, tidak mudah patah, kuku tampak bersih.
6
- Penyakit hubungan sexual : tidak ada
B. Kebutuhan Cairan
- Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam : air putih
- Frekuensi minum : tidak teratur
- Kebutuhan cairan dalam 24 jam : 1.527 cc/24 jam , pasien minum air putih 1.500
cc dalam 24 jam
7
D. Perhitungan intake dan output cairan (balance cairan) : -
F. Kebutuhan Olahraga:
- Program olahraga tertentu : tidak ada
- Berapa lama melakukan dan jenisnya : -
- Perasaan setelah melakukan olahraga : -
H. Personal hygiene
- Mandi : pasien mandi tetapi secara bertahap dan pelan karena bila mandi
pasien cepat lelah dan sesak
- Cuci rambut : pasien mengatakan selama dirawat belum ada keramas
- Gunting kuku : pasien mengatakan selama dirawat tidak ada gunting kuku
- Gosok gigi : pasien mengatakan selama dirawat menggosok gigi
8
Penggunaan alat bantu untuk aktivitas : pasien mengatakan saat belum di rawat
pasien bisa beraktivitas sendiri tanpa dibantu, sedangkan saat dirawat pasien kadang-
kadang dibantu keluarga saat ingin melakukan aktivitas.
Kesulitan pergerakan tubuh : pasien mengatakan saat belum dirawat pasien
menggerakkan tubuh dengan baik, sedangkan saat dirawat pasien agak terbatas
menggerakkan kepala karena mudah lelah bila beraktivitas lebih.
Skala aktivitas: pasien mengatakan sebelum dirawat pasien bisa melakukan aktivitas
dengan mandiri, sedangkan saat di rawat pasien kadang-kadang memerlukan bantuan
keluarga untuk beraktifitas.
Skala kekuatan otot : skala kekuatan otot pasien kanan dan kiri adalah 5
J. Rekreasi
- Pasien tidak pernah melakukan rekreasi.
- Pasien menghabiskan waktu senggang bersama dengan keluarga
9
Jenis Hasil Satuan Nilai Rujukan
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.6 g/dl 13.40– 17.30
10
- MRI, USG, EEG, ECG, dll.:
EKG : 25-10-2023
Sinus rhytem
Normal axis
11
IX. Therapy saat ini (tulis dengan rinci)
Nama Obat Komposisi Golongan Obat Indikasi/Kontaindikasi Dosis Cara Pemberian
Asering Calcium chloride 0,1 g, Obat keras Indikasi : 14 tpm IV
potassium chloride 0,15 g, Asering digunakan untuk terapi pengganti cairan
sodium chloride 3 g, selama dehidrasi (kehilangan cairan) akut.
sodium acetate 1,9 g, water
for injection 500 mL.
Pantoprazole Pantoprazole Obat Keras Indikasi : 2 x 40 mg Intravena
injeksi - Mengatasi tukak lambung
- Pencegahan luka yang disebabkan obat OAINS
- Gerd
- Sindrome
Zollinger Ellison
KontraIndikasi:
Penggunaan bersamaan dengan atazanavir dan
rilpivirine
13
XI. ANALISIS DATA
Nama : Tn. A No. CM : 1295xx
Diagnosa
NO Hari/Tgl Data Fokus Etiologi
Keperawatan
DO :
14
DS : Klien mengatakan Tindakan pembedahan Resiko infeksi
telah dilakukan operasi pada berhubungan
area perut bawah. Terputusnya dengan prosedur
inkontinuitas jaringan invasif
DO
Luka
- Terdapat luka
pembedahan daerah
Tempat masuknya
suprapubis,
mikroorganisme
- panjang luka ± 5 cm dan
- terdapat ± 5 jahitan
Resiko infeksi
- terpasang drainase
- TTV : TD : 130/75 MmHg
N: 76x/menit
R : 20x/ Menit S:
2
36, 4 C
15
XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
16
XIII. PERENCANAAN KEPERAWATAN
17
XIV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari /Tanggal: Kamis / 09 November 2023
Hari/tgl/ No. Implementasi Respon TTD
jam Dx
18
4. Mengajarkan klien untuk S : klien mengatakan
melakukan Teknik relaksasi nyerinya berkurang setelah
berupa napas dalam saat melakukan Teknik nafas
nyeri dirasakan oleh klien dalam dan distraksi relaksasi
(14:40)
O : klien terus
mengaplikasikan teknik
nafas dalam dengan baik
19
4. Mengajarkan klien untuk S : klien mengatakan
melakukan Teknik relaksasi nyerinya berkurang setelah
berupa napas dalam saat nyeri melakukan Teknik nafas
dirasakan oleh klien dalam dan distraksi relaksasi
(14:40) O : klien terus
mengaplikasikan teknik
nafas dalam dengan baik
(15:30)
20
keluarga untuk membatasi pengunjung
membatasi pengunjung
dan cuci tangan (15:35) O: pasien dan keluarga
dapat mempraktikan cuci
tangan dengan benar
DO :
21
A:Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
P:lanjutkan intervensi 2,3 di rumah, pasien rawat jalan
(Noormiliawati, S.Kep)
22