Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

TUBERKULOSIS PARU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

Pembimbing :

Yurida Olviani, Ns.,M.Kep

Yuniar Rahmawati, SST., Ns

OLEH:

Noormiliawati, S.Kep

NPM. 2314901210160

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2023


Nama Mahasiswa : Noormiliawati S.Kep

NPM : 2314901210160
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Oktober 2023
Ruangan : Al Adan 1

1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. K
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 64 thn
Alamat : Binjain Pirua
Pendidikan : SD
Pekerjaan :
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar / Indonesia
Tanggal Masuk RS : 08-10-2023
Tanggal Pengkajian : 19-10-2023
Diagnosa Medis : Tb Paru On OAT
No. RM : 1733xx
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Hubungan dengan pasien :

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Pasien mengeluhkan sesak, batuk berdahak ,nyeri dada
2. Riwayat Kesehatan /penyakit sekarang
Pasien mengatakan sesak, batuk ± 3 minggu sebelum masuk RS
3. Riwayat Kesehatan/penyakit dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit gastritis, riwayat
pengobatan TB paru tahun 2020 namun tidak tuntas
4. Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga
Istri pasien mengatakan keluarganya mempunyai riwayat penyakit
gastritis, hipertensi dan sebelum nya tidak pernah terkena penyakit
menular seperti TB
Genogram :

Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
: Serumah

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Keadaan pasien lemah berbaring di tempat tidur, kesadaran
composmentis GCS : E4V5M6, TTV tekanan darah : 100/70 mmHg,
nadi : 77 x/m, respirasi : 25 x/m, suhu : 36,3°C
2. Kulit
Keadaan kulit pasien lembab, tidak ada ulkus atau luka, kebersihan
kulit kurang, warna kulit sawo matang. Kulit pasien terpasang infus
intra vena pada ektremitas atas dextra
3. Kepala dan leher
Kepala :
Bentuk kepala pasien simetris, tidak ada ada benjolan, warna rambut
hitam, dan nampak normal
Leher :
Leher pasien tampak simetris,tidak ada benjolan, dan tidak ada
keterbatasan gerak
4. Penglihatan dan Mata
Pada mata tidak adanya abnormalitas, konjungtiva anemis.
5. Penciuman dan hidung
Tidak ada gangguan pada penciuman, dan kelainanan pada hidung.
6. Pendengaran dan telinga
Tidak ada gangguan pada pendengaran dan kelainan pada telinga.
7. Mulut dan gigi
Keadaan mulut kurang bersih, termulut tampak kering,adanya
gangguan saat menelan dan tidak ada kelainan pada kulit
8. Dada, Pernafasan dan sirkulasi
Pemeriksaan
a. Inspeksi (melihat)
- Posisi hidung simetris kiri dan kanan, ada pernapasan cuping
hidung, terdapat tidak tampak secret dan radang, dan keadaan
septum tidak bengkok.
- pasien terlihat sesak nafas
- Daerah dada simetris antara kiri dan kanan, retersi dinding dada
tidak mengembang sempurna.
b. Palpasi (meraba)
- Saat dilakukan pemeriksaan Vokal Fremitus didapatkan hasil
bahwa 3 bagian paru-paru kiri dan kanan terasa bergetar dan tidak
mengembang sempurna.
+ +
+ +
+ +
- Tidak terdapat nyeri tekan di bagian dada dan tidak teraba massa
atau pembengkakan pada bagian thorax.
c. Perkusi (mengetuk)
 Bunyi suara ketuk sonor
d. Auskultasi (mendengarkan)
 Bunyi paru pada auskultasi terdengar ronchi dan mengi.
9. Abdomen
Inspeksi :
- Tidak ada benjolan, tidak ada lesi / luka
- Pergerakan perut mengikuti pergerakan napas
- Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi :
- Ada nyeri tekan
- Tidak ada pembesaran hepar
Perkusi :
- Bunyi timpani pada abdomen
Auskultasi
- Bising usus bergemuruh keras (14 x/menit)
10. Genetalia dan reproduksi
pasien berjenis kelamin laki-laki, sudah menikah dan memiliki 5 anak,
tidak ada kelainan reproduksi, tidak terdapat kesulitan dalam buang air
besar dan buang air kecil pasien tidak terpasang kateter.
11. Ekstrimitas atas dan bawah
a. Fungsi cerebral
- Status Mental : orientasi baik, daya ingat pasien jangka
panjang
- Bahasa : Kualitas ucapan spontan
- Tingkat Kesadaran : Composmentis (15)
b. Fungsi Motorik
Skala kekuatan otot pasien, tidak ada kelemahan pada otot
5555 5555 .
5555 5555
Struktur ekstremitas atas antara kiri dan kanan simetris, bagian
bawah ekstremitas antara kiri dan kanan simetris, tidak ada
kelainan bentuk tulang.
c. Sistem musculoskeletal
Inspeksi :
- Tidak ada atrofi dan hipertrofi otot.
- Tidak ada edema
Palpasi :
- Tidak terdapat kelemahan otot

D. KEBUTUHAN FISIK, PSKOLOGI, SOSIAL DAN SPRITUAL


1. Aktivitas dan istirahat (di rumah/sebelum sakit dan di rumah
sakit/saat sakit)
Di Rumah : pergi ke sawah, menjadi buruh
Di RS : berbaring di tempat tidur saja
2. Personal hygiene
Di rumah : kebiasaan mandi, gosok gigi, keramas 2 kali sehari.
Di RS : selama di RS cuma di bersihkan badan 2 kali sehari.

3. Nutrisi
Di rumah : selama dirumah pasien makan sedikit, 2 x sehari, nafsu
makan kurang.
Di RS : pasien mengeluh tidak nafsu makan, pasien mendapat makanan
3x /hari dengan porsi sedang. pasien tidak mampu menghabiskan
makanan yang diberikan rumah sakit.
4. Eliminasi
Di rumah : kebiasaan BAB 1 kali sehari setiap pagi, untuk BAK
tergantung seberapa banyak minum air
Di RS : 2 hari sekali, untuk BAK 1 kali sehari
5. Seksualitas
Pasien berjenis kelamin laki-laki, yang sudah menikah dan memilik 5
anak
6. Psikososial
Hubungan pasien dengan keluarga, tetangga dan masyarakat terjalin
baik, namun saat berada di RS merasa terbatas dalam melakukan
aktifitas karena terpasangnya infus berbeda dengan lingkungan tempat
pasien tinggal, pasien dan keluarga beranggapan kondisi yang dialami
sekarang akan sembuh dengan mengikuti saran dan anjuran oleh dokter.
7. Spritual
Pasien beragama islam, saat berada dirumah sakit pasien tidak dapat
sholat karena terpasang infus, pasien dan keluarga hanya dapat berdo’a
agar dapat sembuh dari penyakit yang diderita sekarang.

E. DATA FOKUS
Data subyektif :
Pasien mengeluhkan sesak nafas, batuk berdahak kadang berdarah ± 3
minggu dan nafsu makan kurang.
Data objektif :
1. Inspeksi
- Pasien tempak lemah
- Pasien tampak sesak
- pasien tampak batuk berdahak
- pasien tampak tidak nafsu makan
2. Palpasi
- Tidak Ada nyeri tekan pada bagian thorax
- Saat dilakukan pemeriksaan Vokal Fremitus didapatkan hasil bahwa
3 bagian paru-paru kiri dan kanan terasa bergetar dan tidak
mengembang sempurna.
+ +
+ +
+ +
3. Perkusi
- Bunyi timpani pada abdomen
- Bunyi suara ketuk sonor pada paru
4. Auskultasi
 Bising usus bergemuruh keras (14 x/menit) pada abdomen
 Bunyi paru pada auskultasi ronchi dan mengi
TTV
TD : 100/70 mmHg N : 80 x/menit R : 26 x/menit
T : 36.3°C Spo2 : 95 %
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Thorax :
1. TB paru Aktif (d)
2. Pleuritis kronis (s)
Pemeriksaan Lab :
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI

Hemoglobin 15.3 g/dl 13.40– 17.30

Eritrosit 4.26 Juta/mm^3 4,4 - 7,1

Leukosit 17.42 /mm3 5.070 - 11.100

Hematokrit 37.5 % 39.9 - 51.1

Trombosit 188 Mm/3 185000 - 398000

Basofil 0.8 % 0-1

Eosinofil 0.7 % 1-5

Batang 2.9 % 2-6

Segmen 52 % 50 - 70

Limfosit 4.8 % 20 - 45

Monosit 3.6 % 4 - 10

MCV 88.2 fl 73.40 - 91.00

MCH 27.6 pg 24.20 - 31.20

MCHC 31.2 g/dl 31.90 – 36.20

KIMIA DARAH

GDS 127 mg/dl < 200

Ureum 34 mg/dl 15-39

Kreatinin 1.0 mg/dl 0,5-1,5

SGOT 23 IU/L 5 - 40

SGPT 15 IU/L 10 - 32

albumin 3.0 G/dl 3.8-5.1

ELEKTROLIT

Kalium 4,4 IU/L 3.5-5.1

Cloride 98 IU/L 95-108

Natrium 132 IU/L 135-145


G. TERAPI FARMAKOLOGI (OBAT-OBATAN)
1. Infus Nacl 1500cc/hr
2. Meropenem 1gr/8Jam
3. Moxifloxacin 400 mg/24 jm
4. Asam tranexamat 500 mg/8 jm
5. Omeprazole/12Jam
6. Ondansetron/8jam
7. Sucralfate 3X10 ml
8. NAC 3X200Mg
9. Pulmicort 1 rsf/12 jam
10. Meprovent / 8 jam
11. FDC(OAT dewasa) 1x4 tab

H. Therapy saat ini (tulis dengan rinci)


NO Cara
Golongan
Nama Obat Komposisi Indikasi/Kontaindikasi Dosis Pembe
Obat
rian
1 NaCl cairan NaCl Cairan Indikasi : 20 tpm Intrave
0,9% (9 g, 150 kristaloid  untuk mengganti na
mmol tiap Na+ cairan, misalnya pada
dan Cl-/liter). kasus dehidrasi berat,
syok hipovolemia,
perdarahan, sepsis,
dan alkalosis
metabolik dengan
deplesi cairan
 untuk berbagai
prosedur, seperti
profilaksis kram otot
selama hemodialisis
rutin, pengencer untuk
infus aditif obat yang
kompatibel,
pembersihan luka, dan
irigasi nasal.
Kontra Indikasi:
 Kondisi overhidrasi,
edema paru, gangguan
fungsi ginjal berat,
dan sirosis hepatis.
 Peringatan penting
terkait salin normal
adalah perlunya
kehati-hatian saat
memberikan cairan ini
dalam volume besar
karena dapat
menimbulkan
kelebihan natrium dan
klorida. Kondisi ini
bisa berujung
pada acute kidney
injury dan kematian..
2 Meropenem Meropenem 1 Antibiotik Indikasi : 3X1000 IV
gr carbapene Meropenem merupakan Mg
m
antibiotik golongan
carbapenem β laktam yang
digunakan dalam
penanganan infeksi berat,
seperti meningitis, sepsis,
appendicitis, ataupun
infeksi kulit yang luas.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada
pasien yang memiliki
riwayat syok dan
hipersensitif terhadap
anestesi lokal tipe lidokain
dan anilida.
3 Moxifloxacin moxifloxacin antibiotik Indikasi : eksaserbasi 1x400 mg IV
akut bronkitis kronik;
pneumonia dari
lingkungan (community-
acquired pneumonia);
sinusitis bakterial akut
yang didiagnosis dengan
baik, infeksi kulit
complicated atau infeksi
struktur kulit yang
memerlukan terapi inisial
parenteral dan dilanjutkan
dengan oral.

4 Omeprazole Omeprazole Obat Keras Indikasi : 2 x 40 mg IV


- Mengatasi tukak
lambung
- Pencegahan luka yang
disebabkan obat
OAINS
- Gerd
- Sindrome
Zollinger Ellison

KontraIndikasi:
Penggunaan bersamaan
dengan atazanavir dan
rilpivirine

5 Ondansetron Ondansetron Obat keras Indikasi: 3 x 8mg IV


- Mencegah mual muntah
- Pruritus kolestasis,
uremik dan akibat
induksi anastesi spinal
dengan opioid spinal
- Rosacea
Hiperemisis gravidarum
6 Asam Antifibrinol Indikasi : 3x1 IV
Tranexamat itik - Mengurangi
pendarahan
pada mimisan.
- Mengatasi pendarahan
akibat menstruasi
berlebihan.
- Mengurangi
pendarahan cedera.
- Membantu mengatasi
pendarahan pada
penderita angio-edema
turunan.
- Mencegah dan
menghentikan
pendarahan
pascaoperasi.
- Membantu
menghentikan
pendarahan sehabis
pencabutan gigi pada
penderita hemofilia.
- Mengatasi pendarahan
pada hypema traumatis.
Kontraindikasi :
- Memiliki hipersensitif
atau alergi terhadap asa
m traneksamat.
- Penderita perdarahan su
baraknoid (pendarahan
di otak).
- Penderita pendarahan
dengan riwayat
tromboembolik
(penyumbatan pembulu
h darah).
- Penderita dengan
kelainan
pada penglihatan warna
- Mengalami cedera kepa
la.
- Memiliki masalah
pembuluh darah.
- Penderita Hematuria
(darah dalam urin).
- Darah menggumpal di
dalam mata.
- Mengalami Kejang.
- Masalah
pada saluran kencing.
- Memiliki masalah
penggumpalan darah.
- Penderita penyakit ginj
al.

7 Sucralfate Sucralfate Obat keras Indikasi : 3 x 10 ml Oral


Digunakan untuk
Suspensi
pengobatan jangka pendek
500Mg/5ML dan jangka panjang pada
tukak lambung, gastritis
kronik, dan profilaksis
perdarahan
gastrointestinal.

KontraIndikasi:
- Pasien yang memiliki
alergi terhadap
sucralfate
- Anak-anak usia 15
tahun ke bawah
- Penderita gagal ginjal
kronis

8 Acetylcystein Acetylcysteine Obat Keras Indikasi : 3X200Mg Oral


e penyakit-penyakit pada
saluran pernafasan yang
ditandai dengan
hipersekresi dahak atau
mukus, misalnya bronkitis
akut atau kronis, emfisema
paru, mucoviscidosis dan
bronchieactasis.

Kontraindikasi:
penggunaan acetylcysteine
atau asetilsistein antidot
adalah riwayat
hipersensitivitas terhadap
obat ini, tetapi pasien
overdosis paracetamol
tetap dapat diberikan obat
ini dengan berhati-hati.
Peringatan saat
meresepkan obat ini
adalah pasien dengan
riwayat asma, karena
berisiko bronkospasme
9 pulmicort Budesonide 200 Obat Keras Indikasi :untuk 2x 1 Inhala
mcg mengobati gangguan respules si
saluran nafas
11 Meprovent Tiap 2,5 ml Obat Keras Indikasi : 3X1 inhalas
mengandung Digunakan untuk respules i
pengobatan bronkospasme
Ipatropium
akibat penyakit
Bromida 2,5 penyumbatan paru kronis.
mg dan
Salbutamol 0,5
mg
12 FDC Isoniazid, Obat Indikasi : pengobatan TB 1x4 tab peroral
rifampicin, tuberkolosi paru
s
pirazinamid,
dan ethambutol
I. ANALISIS DATA
Tanggal
NO Data Fokus Etiologi Problem
/ Jam
1 19/10/20 DS Obstruksi jalan Ketidak efektifan
23/ - Pasien mengeluhkan nafas (karena bersihan jalan napas
10.00 sesak terdapat sekret
- Batuk berdahak 3 yang kental dan
minggu lengket)
DO
- Pasien tampak lemah
- pasien tampak batuk
berdahak
TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 80 x/menit
R : 26 x/menit
T : 37,3°C
Spo2 : 95 %
Pemeriksaan Thorax :
Pleuropneumonia dextra
2 19/10/20 DS Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
23/ - Pasien mengeluhkan makan nutrisi : kurang dari
10.00 nafsu makan kurang kebutuhan
- pasien tidak mampu
menghabiskan
makanan yang
diberikan rumah sakit
DO
- pasien tampak lemah
- pasien tampak tidak
nafsu makan
TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 80 x/menit
R : 24 x/menit
T : 37,3°C
Spo2 : 95 %

J. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakbersihan jalan nafas b.d Obstruksi jalan nafas
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d
ketidakmampuan makan
K. PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
1 Ketidakbersihan jalan Setelah di lakukan tindakan 1. Kaji frekuensi dan pola 1. Memfasilitasi kepatenan jalan
nafas b.d Obstruksi keperawatan selama 1 x 24 jam di pernafasan pasien napas
jalan nafas (karena harapkan pasien menyatakan pola 2. Pemantauan refleks batuk 2. Mengumpulkan dan menganalisa
terdapat sekret yang napas kembali normal dan jalan 3. Penyuluhan mengenai data pasien untuk memastikan
kental dan lengket) napas bersih penatalaksanaan mandiri seperti kepatenan jalan nafas.
meminum air hangat 3. Mengajarkan pasien
4. Membimbing pasien untuk mengeluarkan sekret yang
melakukan nafas dalam dan menempel pada jalan nafas.
batuk efektif. 4. Agar pasien dapat memahami
5. Mengatur posisi pasien untuk tindakan dengan benar
mempertahankan kepatenan 5. Agar pasien bisa tenng
jalan nafas 6. Agar pasien tidak putus obat
6. Kalaborasi dengan tim medis 7. Agar pasien bisa mengatasi
tentang pemberian inhalasi dan masalahnya sendiri.
nebulizer
7. Kalaborasi denngan tim medis
dalam pemberian oksigen
1. 1.
2 Ketidakseimbangan Setelah di lakukan tindakan 1. Pantau kandungan nutrisi dan 1. Mengetahui kebutuhan kalori
nutrisi : kurang dari keperawatan selama 1x 24 jam di kalori pada catatan asupan pasien setiap harinya.
kebutuhan b.d harapkan rasa mual dapat teratasi 2. Tentukan motivasi pasien untuk 2. Agar pasien bersemangat dalam
ketidakmampuan mengubah kebiasan makan menghabiskan makanan
makan 3. Anjurkan istirahat sebelum 3. Menenangkan peristaltik dan
makan. meningkatkan energi untuk
4. Ajarkan pasien atau keluarga makan.
pasien tentang makanan yang 4. Agar pasien mengetahui maknan
bergizi yang bergizi

L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari /Tanggal: Jum’at 20 Oktober 2023
Nomor
Jam
NO Daignosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
NANDA
1 10.00 1. Mengkaji frekuensi dan pola pernafasan pasien 1. Pola napas pasien mulai membaik dan napas sedikit
2. Melakukan penyuluhan mengenai penatalaksanaan teratur
mandiri seperti meminum air hangat 2. Pasien memahami apa yang di ajarkan
3. Membimbing pasien untuk melakukan nafas dalam dan 3. Pasien mampu melakukan nafas dan melakukan
batuk efektif. batuk efektif secara mandiri
4. Mengatur posisi pasien untuk mempertahankan 4. Pasien posisi semifowler
kepatenan jalan nafas
2 10.10 1. Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan 1. Pasien memakan apa yang diberikan oleh pihak gizi
2. Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasan RS
makan 2. Pasien mencoba untuk makan sedikit tapi sering
3. Anjurkan istirahat sebelum makan. 3. Pasien selalu istirahat
4. Ajarkan pasien atau keluarga pasien tentang makanan 4. Keluarga memahami apa yang telah di anjurkan
yang bergizi dan tidak mahal. untuk makanan yang bergizi dan tidak mahal

M. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP)


Hari /Tanggal: Sabtu 21 Oktober 2023

Nomor
Jam
NO Daignosa Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisis Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi
NANDA
1 10.00 - Pasien mengatakan tidak - Pasien tampak tidak sesak Ketidakbersihan jalan Lanjutkan intervensi
sesak nya berkurang - Pasien tampak batuk nafas tertasi sebagian 1,2,3,4
- Pasien mengeluhkan berdahak
batuk berdahak - Pasien tampak duduk di
bed
- R : 22 x/menit
- Spo2 : 97 %
2 10.10 - Pasien masih - Makanan pasien tampak Ketidakseimbangan nutrisi : Lanjutkan intervensi
mengeluhkan nafsu tidak habis kurang dari kebutuhan 1,2,3
makannya kurang
- makan hanya sedikit saja

Hari /Tanggal: Sabtu 21 Oktober 2023


Nomor
Jam
NO Daignosa Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisis Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi
NANDA
16.30 - Pasien mengeluhkan sesak - Pasien tampak sesak nafas Ketidakbersihan jalan nafas Lanjutkan intervensi
nafas - Pasien posisi semifowler 1,2,3,4
- Batuk berdahaknya masih - Pasien tampak batuk
tapi tidak ada darah TTV
TD : 120/90 mmHg
N : 90 x/menit
R : 25 x/menit
T : 36,5°C
Spo2 : 95 %
O2 : 3 Lpm
16.40 - Pasien mengatakan nafsu - Pasien tampak berbaring Kekurangan nutrisi kurang Lanjutkan ntervensi
makannya masih kurang - Pasien tampak lemah dari kebutuhan 1,2,3
- Makan hanya sedikit saja
Barabai, 21 Oktober 2023

Preseptor Klinik Preseptor Akademik

Yuniar Rahmawati, SST., Ns Yurida Olviani, Ns.,M.Kep

Ners Muda

Noormiliawati, S. Kep

Anda mungkin juga menyukai