Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN.

A DENGAN DIAGNOSA EPILEPSI


DI RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Keperawatan Klinik Anak

Disusun Oleh :

DAMAYYANTI AWWALINA IHZA


20101440119029

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV/DIPONEGORO
SEMARANG
2021
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
Nama pasien : An.A
Tempat tanggal lahir : 28 September 2017
Usia : 4 Tahun
Pendidikan :-
Alamat : Randusari, Semarang Selatan
Agama : Islam
Nama Orang Tua : Tn.S
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : IRT
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
Suku/bangsa : WNI

b. Keluhan utama
Demam, batuk dan sesak napas
c. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 30 Oktober 2021 Pasien datang ke IGD RS Bhakti Wira Tamtama
Semarang dengan keluhan demam, kejang dan batuk kering. Keadaan umum pasien
sedang,kesadaran compos mentis,Saat dilakukan TTV didapatkan N : 185 x/menit,RR
: 40 x/menit,Suhu : 39,80C,Spo2 : 94%. Saat di IGD pasien mendapatkan terapi infus
asering 20 Tpm, inj Paracetamol 175mg. Infus terapasang di punggung tangan
sebelah kiri,Kemudian pasien dipindahkan di rawat inap pada pukul 14.00 WIB untuk
mendapatkan perawatan yang lebih baik. Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan
anaknya masih panas, batuk, sesak.
d. Riwayat masa lalu
Pasien memiliki riwayat sama seperti sekarang yaitu Epilepsi
e. Riwayat keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
f. Keadaan saat ini
1. Diagnose medis : Epilepsi
2. Tindakan operasi : Tidak ada
3. Obat-obatan :
1) Inf.infus KAEN 3B 20cc/jam
2) Sanmol 170 mg/2-4 jam
3) Dofacef 250 mbg/6 jam
4) Pamol syrup 7,5cc/ 4-6 jam
5) Erdostein 100mg
6) Triamcinolone 2 mg
7) O2 Nasal 1lpm
8) Nebul
4. Tindakan keperawatan :-
5. Hasil lab :
Tanggal : 30 Oktober 2021
Pukul : 10.45 WIB
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap :
Hemoglobin 10.6 g/Dl 10.7-14.7
Lekosit 11.7 10^3/uL 5.0 – 12.0
Trombosit 196 10^3/uL 100 – 400
Hematokrit 29.7 % 35.0 – 49.0
Eritrosit 3.5 10^6/uL 4.0 – 5.20
MCV 86 fL 82.0 – 95.0
MCH 31 Pg 27.0 – 31.0
MCHC 36 g/dL 32.0 – 36.0
Hitung Jenis (diff) :
Eosinofil 5 % 1–3
Basofil 0 % 0–1
Neutrofil sebgmen 6.7 % 50 – 70
Limfosit 18 % 20 – 40
Monosit 10 % 2–8
ELEKTROLIT
Natrium 138.1 136-145 Mmol/l
Kalium 4.27 3.5-5.2 Mmol/1
Chlorida 101.9 96-108 Mmol/1
Tanggal : 30 Oktober 2021
Pukul : 15.45 WIB

g. Pola pengkajian fungsional (Gordon)


1) Presepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Keluarga pasien mengatakan jika sakit pasien bilang kepada ibunya
2) Pola nutrisi metabolic
a. Makan
- Sebelum Sakit
Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan pasien makan 3 kali sehari
- Selama Sakit :
Selama sakit keluarga pasien mengatakan pasien makan 3 kali sehari
hanya habis ¼ porsi
b. Minum
- Sebelum sakit
Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan pasien minum air secukupnya
3 liter/hari
- Selama sakit
Selama sakit keluarga pasien mengatakan pasien hanya minum air 2
liter/hari
3) Pola eliminasi
a. BAB
- Sebelum sakit
Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan pasien BAB 1 kali sehari
- Selama sakit
Selama sakit keluarga pasien mengatakan pasien BAB 1 kali sehari
b. BAK
- Sebelum sakit
Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan pasien BAK 3 – 4 kali sehari
- Setelah sakit
Setelah sakit keluarga pasien mengatakan pasien BAK 3-4 kali sehari
4) Pola aktivitas dan latihan
- Sebelum Sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien dapat melakukan aktivitas secara
mandiri
- Selama sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien keterbatasan gerak karena bengkak
pada kaki kanan,maka semua bentuk kegiatan pasien menjadi berkurang
dan kebutuhan pasien perlu banyak dibantu oleh orang lain
5) Pola istirahat dan tidur
- Sebelum sakit
Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan kualitas tidur pasien efektif
- Selama sakit
Selama sakit keluarga pasien mengatakan kualitas tidur pasien efektif
6) Pola kognitif dan persepsi
Keluarga pasien mengatakan persepsinya terhadap penyakit anaknya hanya
demam biasa
7) Pola koping dan toleransi stress
Pasien selalu terbuka dengan orang lain,terkadang pasien mengungkapkan isi
hatinya kepada anggota keluarga
8) Pola konsep diri
Pasien mengatakan jika sakit pasien bilang kepada ibunya
9) Pola peran dan berhubungan
- Ibu pasien mengatakan bahwa pasien adalah seorang anak dan memiliki 2
kakak
- Pasien dapat membina hubungan baik dengan dokter,perawat dan tenaga
medis lainnya dan dapat berkomunikasi dengan baik
10) Pola seksual dan seksualitas
Tidak terkaji
11) Pola nilai dan keyakinan
Pasien beragama islam dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar segera sembuh
h. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
a. Inspeksi : bentuk kepala bulat dan simetris tidak terdapat luka
b. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
2) Leher
a. Inspeksi : bentuk leher simetris, tidak terdapat peradangan/kemerahan, tidak
terdapat adanya jaringan parut, tidak ada perubaha warna pada leher, dan tidak
terdapat benjolan pada leher.
b. Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, posisi trakea simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis
3) Mata
Bentuk mata simetris, tidak ada oedem pada kelopak mata, tidak terdapat luka,
konjungtiva normal, sklera ikterik, reaksi pupil mengecil saat terkena cahaya.
4) Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, tidak ada serumen
berlebih, fungsi pendengaran baik.
5) Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada benjolan dan polip, fungsi pencuiman baik.
6) rongga mulut
Tidak terdapat lesi terdapat lesi pada rongga mulut dan lidah bersih
7) Integument
Terdapat selulitis dan bengkak kemerahan pada kaki kanan
8) Thorax : paru-paru
a. Inspeksi : Bentuk thorax normal chest,bentuk dada simetris,retraksi otot
bantu pernafasan retraksi intercostal,pola nafas cepat dan batuk, RR : 40x/m
b. Palpasi : Pemeriksaan taktil/vocal premitus getaran kanan dan kiri teraba
sama.
c. Perkusi : pada area paru sonor
d. Auskultasi : terdapat suara wheezing dan ronki

9) Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : palpasi pada dinding thorax teraba kuat
c. Perkusi :
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ICS II
Batas bawah : ICS V
Batas kanan : ICS V Mid Clavicula Dextra
Batas kiri : ICS IV Mid sternalis sinistra
Auskultasi :
BJ I terdengar tunggal,keras,regular
BJ II terdengar tinggal,keras,regular
BJ III tidak terdapat bunyi jantung tambahan
Keluhan lain terkait dengan jantung : tidak ada keluhan
10) Abdomen
- Inspeksi : Tidak terdapat
- Auskultasi : Terdapat bising usus,frekuensi peristaltik usus normal 14 x/menit
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : Tympani.
11) Genetalia dan Rektal
Tidak terkaji
12) Ekstremitas atas dan bawah
Kekuatan otot

5 5
4 5

i. Imunisasi
No Jenis Imunisasi Usia saat Imunisasi Tempat Imunisasi
1. BCG 3 bulan Puskesmas
2. DPT 5 bulan Puskesmas
4. Polio 2 bulan Puskesmas
5. Campak 9 bulan Puskesmas

j. Pemeriksaan tumbuh kembang


1) Pertumbuhan : ukur antropometri
2) Perkembangan : periksa dengan Denver atau KSSP (usia 0-6 tahun)
Untuk anak usia 4 tahun :
a) BB saat lahir : 2,7 kg
b) BB usia 4 tahun : 20 kg
c) Pertumbuhan Gigi : Normal
d) Usia menghitung benda : 2 tahun
e) Bisa meniru gambar lingkaran
f) Bisa menyebutkan penggunaan 3 benda
g) Bisa berdiri satu kaki selama 3 detik
k. Informasi lain
1) Obat- obatan
a) Inf.infus KAEN 3B 20cc/jam
b) Sanmol 170 mg/2-4 jam
c) Dofacef 250 mbg/6 jam
d) Pamol syrup 7,5cc/ 4-6 jam
e) Erdostein 100mg
f) Triamcinolone 2 mg
g) O2 Nasal 1lpm
h) Nebul
2) Hasil pemeriksaan lab/penunjang lain
Hasil lab :
Tanggal : 30 Oktober 2021
Pukul : 10.45 WIB
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap :
Hemoglobin 10.6 g/Dl 10.7-14.7
Lekosit 11.7 10^3/uL 5.0 – 12.0
Trombosit 196 10^3/uL 100 – 400
Hematokrit 29.7 % 35.0 – 49.0
Eritrosit 3.5 10^6/uL 4.0 – 5.20
MCV 86 fL 82.0 – 95.0
MCH 31 Pg 27.0 – 31.0
MCHC 36 g/dL 32.0 – 36.0
Hitung Jenis (diff) :
Eosinofil 5 % 1–3
Basofil 0 % 0–1
Neutrofil sebgmen 6.7 % 50 – 70
Limfosit 18 % 20 – 40
Monosit 10 % 2–8
ELEKTROLIT
Natrium 138.1 136-145 Mmol/l
Kalium 4.27 3.5-5.2 Mmol/1
Chlorida 101.9 96-108 Mmol/1

2. ANALISA DATA
No Tanggal/Jam Data Fokus Problem Etiologi TTD
1. 1/10/2021 DS : Hipertermia Proses penyakit Dama
11.00 WIB Keluarga pasien
mengatakan pasien demam
tinggi disertai kejang
DO :
- N : 185 x/menit
- RR : 40 x/menit
- T : 39,80C
- Spo2 : 94%.
2. 1/10/2021 DS : Bersihan Hipersekresi jalan Dama
Keluarga pasien Jalan Napas napas
mengatakan pasien batuk Tidak
dan sesak napas Efektif
DO :
- Tampak batuk tidak
efektif
- Suara napas wheezing,
ronki
- Pasien tampak gelisah
- RR: 30x/m

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan TTD
1 Hipertemia b.d proses penyakit Dama
2 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d hipersekresi jalan Dama
napas

4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal/Jam No. Dx Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi TTD

1 November 1. Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia Dama


2021 tindakan keperawatan (I.15506)
selama 3x24 jam Observasi
diharapkan pasien 1. Identifikasi penyebab
menunjukkan hipertermia
11.00 WIB termoregulasi membaik 2. Monitor suhu tubuh
dengan kriteria hasil : Teraputik
Termoregulasi 1. Sediakan lingkungan yang
(L.14134) dingin
1. Suhu tubuh 2. Berikan cairan oral
membaik dari skala 3. Lakukan pendinginan eksternal
1 (memburuk) ke Edukasi
skala 5 (membaik) 1. Anjurkan tirah baring
2. Suhu kulit membaik Kolaborasi
dari skala 1 1. Kolaborasi pemberian cairan
(memburuk) ke dan elektrolit intravena,jika
skala 5 (membaik) perlu
1 November 2 Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas Dama
2021 tindakan keperawatan (I.01011)
selama 3x24 jam Observasi
diharapkan pasien 1. Monitor pola napas
menunjukkan bersihan 2. Monitor bunyi napas tambahan
12.00 WIB jalan napas meningkat Terapeutik
dengan kriteria hasil : 1. Posisikan semifowler
Bersihan Jalan Napas 2. Berikan minum hangat
(L.01001) 3. Lakukan fisioterapi dada
1. Batuk efektif 4. Berikan oksigen
meningkat dari Edukasi
skala 1 (menurun) 1. Ajarkan Teknik batuk efektif
ke skala 5 Kolaborasi
(meningkat) 1. Kolaborasi pemberian
2. Wheezing bronkodilator, ekspektoran,
meningkat dari muukolitik
skala 1 (menurun)
ke skala 5
(meningkat)
3. Gelisah
meningkat dari
skala 1 (menurun)
ke skala 5
(meningkat)
4. Frekuensi nafas
membaik
meningkat dari
skala 1
(memburuk) ke
skala 5 (membaik)

3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/Ja No. Dx Implementasi Evaluasi Tindakan TTD
m
1 November 1 1. Mengidentifikasi RS : Keluarga pasien Dama
2021 penyebab hipertermia mengatakan tidak mengetahui
penyebab demam pada pasien
RO : Pasien tampak enggan
makan dan minum serta
terdapat infeksi pada selulitis
kaki kanan

11.00 WIB RS : Keluarga pasien


2. Memonitor suhu tubuh mengatakan pasien demam
tinggi
RO : Suhu tubuh pasien 39,80C

RS : Keluarga pasien
3. Menyediakan mengatakan sudah
lingkungan yang dingin menyediakan lingkungan yang
dingin
RO : Menyediakan ruangan
yang dingin
RS : Keluarga pasien
4. memberikan cairan oral mengatakan pasien enggan
minum
RO : Menganjurkan keluarga
pasien untuk minum air putih
secukupnya yaitu 3 Liter/hari

RS : Keluarga pasien
5. Melakukan pendinginan mengatakan tidak mengerti apa
yang harus dilakukan agar
pasien tidak demam lagi selain
penggunaan obat
RO : Menganjurkan keluarga
untuk mengompres air hangat
pada pasien

RS : Keluarga pasien
6. Menganjurkan tirah mengatakan pasien sering tidur
baring RO : Menganjurkan pasien
untuk beristirahat (bedrest)

RS : -
7. Mengolaborasi RO : Pasien tampak diberi
pemberian cairan dan infus KAEN 3B 10 tpm pada
elektrolit intravena,jika tangan kiri
perlu
1 November 2 1. Monitor pola napas RS: keluarga pasien Dama
2021 mengatakan anaknya sesak
12.00WIB RO: napas cepat, RR: 30x/m

2. Monitor bunyi napas RS: -


tambahan RO: Bunyi napas wheezing dan
ronki
3. Posisikan semifowler RS: -
RO: Pasien dalam posisi
semifowler

4. Berikan minum hangat


RS: Pasien mengatakan mau
untuk minum hangat
RO: Pasien tampak minum air
hangat

5. Berikan oksigen
RS: -
RO: Oksigen 1 lpm

6. Kolaborasi pemberian
RS: Pasien mengatakan mau
bronkodilator,
untuk diberikan nebul
ekspektoran, muukolitik
RO: pasien tampak
menggunakan nebul

2 November 1 1. Mengidentifikasi RS : Keluarga pasien Dama


2021 penyebab hipertermia mengatakan sudah mengetahui
penyebab demam pada pasien
RO : Pasien tampak enggan
makan dan minum

2. Memonitor suhu tubuh RS : Keluarga pasien


mengatakan demam pasien
11.00 WIB menurun
RO : Suhu tubuh pasien 37,80C

3. Menyediakan RS : Keluarga pasien


lingkungan yang dingin mengatakan sudah
menyediakan lingkungan yang
dingin
RO : Menyediakan ruangan
yang dingin

4. memberikan cairan oral RS : Keluarga pasien


mengatakan pasien sudah mau
minum
RO : Menganjurkan keluarga
pasien untuk minum air putih
secukupnya yaitu 3 Liter/hari

5. Melakukan pendinginan RS : Keluarga pasien


mengatakan sudah mengerti
apa yang harus dilakukan agar
pasien tidak demam lagi selain
penggunaan obat
RO : Menganjurkan keluarga
untuk mengompres air hangat
pada pasien

6. Menganjurkan tirah RS : Keluarga pasien


baring mengatakan pasien sering tidur
RO : Menganjurkan pasien
untuk beristirahat (bedrest)

7. Mengolaborasi RS : -
pemberian cairan dan RO : Pasien tampak diberi
elektrolit intravena,jika infus KAEN 3B 10 tpm pada
perlu tangan kiri
2 November 2 1. Monitor pola napas RS: keluarga pasien Dama
2021 mengatakan sesak nakanya
berkurang
RO: napas cepat, RR: 30x/m

2. Monitor bunyi napas RS: -


tambahan RO: Bunyi napas wheezing dan
12.00 WIB ronki
3. Posisikan semifowler RS: -
RO: Pasien dalam posisi
semifowler

4. Berikan minum hangat


RS: Pasien mengatakan mau
untuk minum hangat
RO: Pasien tampak minum air
hangat

5. Lakukan fisioterapi dada


RS: Pasien mengatakan mau
untuk dilakukan fisioterapi
dada
RO: An.A kooperatif

6. Berikan oksigen
RS: -
RO: Oksigen 1 lpm

7. Ajarkan Teknik batuk


RS: Pasien mengatakan mau
efektif
untuk diajarkan batuk efektif
RO: An.A kooperatif

8. Kolaborasi pemberian
RS: Pasien mengatakan mau
bronkodilator,
ekspektoran, muukolitik untuk diberikan nebul
RO: pasien tampak
menggunakan nebul
3 November 1 1. Mengidentifikasi RS : Keluarga pasien Dama
2021 penyebab hipertermia mengatakan sudah mengetahui
penyebab demam pada pasien
RO : napsu makan pasien
11.00 WIB membaik

2. Memonitor suhu tubuh RS : Keluarga pasien


mengatakan pasien sudah tidak
demam lagi
RO : Suhu tubuh pasien 36,70C

3. Menyediakan RS : Keluarga pasien


lingkungan yang dingin mengatakan sudah
menyediakan lingkungan yang
dingin
RO : Menyediakan ruangan
yang dingin

4. memberikan cairan oral RS : Keluarga pasien


mengatakan pasien sudah mau
minum
RO : Menganjurkan keluarga
pasien untuk minum air putih
secukupnya yaitu 3 Liter/hari

RS : Keluarga pasien
5. Melakukan pendinginan mengatakan sudah mengerti
apa yang harus dilakukan agar
pasien tidak demam lagi selain
penggunaan obat
RO : Menganjurkan keluarga
untuk mengompres air hangat
pada pasien

RS : Keluarga pasien
6. Menganjurkan tirah mengatakan pasien sering tidur
baring RO : Menganjurkan pasien
untuk beristirahat (bedrest)

RS : -
7. Mengolaborasi RO : Pasien tampak diberi
pemberian cairan dan infus KAEN 3B 10 tpm pada
elektrolit intravena,jika tangan kiri
perlu
3 November 2 1. Monitor pola napas RS: keluarga pasien Dama
2021 mengatakan sesak pada
anaknya berkurang
RO: RR: 26x/m
2. Monitor bunyi napas
12.00 WIB tambahan RS: -
RO: tidak ada bunyi napas
tambahan
3. Posisikan semifowler RS: -
RO: Pasien dalam posisi
semifowler

4. Berikan minum hangat


RS: Pasien mengatakan mau
untuk minum hangat
RO: Pasien tampak minum air
hangat
5. Berikan oksigen
RS: -
RO: Oksigen 1 lpm

4. EVALUASI
Dx Tanggal & Jam Evaluasi TTD &
Nama
Jelas
1 1 November S : Dama
2021 Keluarga pasien mengatakan pasien demam tinggi disertai
kejang
O:
- Akral hangat
- N : 185 x/menit
11.30 WIB - RR : 40 x/menit
- T : 39,80C
- Spo2 : 94%.
A : Masalah gangguan hipertermia b.d proses penyakit
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Teraputik
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Berikan cairan oral
3. Lakukan pendinginan eksternal
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena,jika perlu
2 1 November S : Dama
2021 Keluarga pasien mengatakan pasien batuk dan sesak napas
O:
- Tampak batuk tidak efektif
- Suara napas wheezing, ronki
- Pasien tampak gelisah
RR: 40x/m
11.30 WIB A : Masalah bersihan jalan napas belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Observasi
1. Monitor pola napas
2. Monitor bunyi napas tambahan
3. Lakukan fisioterapi dada
4. Ajarkan Teknik batuk efektif
5. Berikan oksigen
6. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
muukolitik

Dx Tanggal & Jam Evaluasi TTD &


Nama
Jelas
1 2 November S : Dama
2021 Keluarga pasien mengatakan pasien demam berkurang
O:
- Akral hangat
- N : 146 x/menit
- RR : 30 x/menit
11.30 WIB - T : 37,80C
- Spo2 : 98%.
A : Masalah gangguan hipertermia b.d proses penyakit
teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Teraputik
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Berikan cairan oral
3. Lakukan pendinginan eksternal
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena,jika perlu
2 2 November S : Dama
2021 Keluarga pasien mengatakan pasien batuk dan sesak napas
berkurang
O:
- Sudah bisa batuk efektif
- Suara napas wheezing, ronki
- Pasien masih tampak gelisah
11.30 WIB RR: 0x/m
Spo2 : 97%.

A : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagian


P : Lanjutkan Intervensi
Observasi
1. Monitor pola napas
2. Monitor bunyi napas tambahan
3. Lakukan fisioterapi dada
4. Ajarkan Teknik batuk efektif
5. Berikan oksigen
6. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
muukolitik

Dx Tanggal & Jam Evaluasi TTD &


Nama
Jelas
1 3 November S : Dama
2021 Keluarga pasien mengatakan pasien demam berkurang
O:
- Akral hangat
- N : 121 x/menit
- RR : 26 x/menit
11.30 WIB - T : 36,70C
- Spo2 : 98%.
A : Masalah gangguan hipertermia b.d proses penyakit
teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Teraputik
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Berikan cairan oral
3. Lakukan pendinginan eksternal
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena,jika perlu
2 3 November S : Dama
2021 Keluarga pasien mengatakan pasien batuk dan sesak napas
berkurang
O:
- Sudah bisa batuk efektif
- Tidak ada suara napas
- Gelisah berkurang
11.30 WIB RR: 26x/m
Spo2 : 98%.
A : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Observasi
1. Monitor pola napas
2. Monitor bunyi napas tambahan
3. Lakukan fisioterapi dada
4. Ajarkan Teknik batuk efektif
5. Berikan oksigen
6. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
muukolitik

Anda mungkin juga menyukai