Disusun Oleh :
b. Keluhan utama
Demam, batuk dan sesak napas
c. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 30 Oktober 2021 Pasien datang ke IGD RS Bhakti Wira Tamtama
Semarang dengan keluhan demam, kejang dan batuk kering. Keadaan umum pasien
sedang,kesadaran compos mentis,Saat dilakukan TTV didapatkan N : 185 x/menit,RR
: 40 x/menit,Suhu : 39,80C,Spo2 : 94%. Saat di IGD pasien mendapatkan terapi infus
asering 20 Tpm, inj Paracetamol 175mg. Infus terapasang di punggung tangan
sebelah kiri,Kemudian pasien dipindahkan di rawat inap pada pukul 14.00 WIB untuk
mendapatkan perawatan yang lebih baik. Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan
anaknya masih panas, batuk, sesak.
d. Riwayat masa lalu
Pasien memiliki riwayat sama seperti sekarang yaitu Epilepsi
e. Riwayat keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
f. Keadaan saat ini
1. Diagnose medis : Epilepsi
2. Tindakan operasi : Tidak ada
3. Obat-obatan :
1) Inf.infus KAEN 3B 20cc/jam
2) Sanmol 170 mg/2-4 jam
3) Dofacef 250 mbg/6 jam
4) Pamol syrup 7,5cc/ 4-6 jam
5) Erdostein 100mg
6) Triamcinolone 2 mg
7) O2 Nasal 1lpm
8) Nebul
4. Tindakan keperawatan :-
5. Hasil lab :
Tanggal : 30 Oktober 2021
Pukul : 10.45 WIB
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap :
Hemoglobin 10.6 g/Dl 10.7-14.7
Lekosit 11.7 10^3/uL 5.0 – 12.0
Trombosit 196 10^3/uL 100 – 400
Hematokrit 29.7 % 35.0 – 49.0
Eritrosit 3.5 10^6/uL 4.0 – 5.20
MCV 86 fL 82.0 – 95.0
MCH 31 Pg 27.0 – 31.0
MCHC 36 g/dL 32.0 – 36.0
Hitung Jenis (diff) :
Eosinofil 5 % 1–3
Basofil 0 % 0–1
Neutrofil sebgmen 6.7 % 50 – 70
Limfosit 18 % 20 – 40
Monosit 10 % 2–8
ELEKTROLIT
Natrium 138.1 136-145 Mmol/l
Kalium 4.27 3.5-5.2 Mmol/1
Chlorida 101.9 96-108 Mmol/1
Tanggal : 30 Oktober 2021
Pukul : 15.45 WIB
9) Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : palpasi pada dinding thorax teraba kuat
c. Perkusi :
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ICS II
Batas bawah : ICS V
Batas kanan : ICS V Mid Clavicula Dextra
Batas kiri : ICS IV Mid sternalis sinistra
Auskultasi :
BJ I terdengar tunggal,keras,regular
BJ II terdengar tinggal,keras,regular
BJ III tidak terdapat bunyi jantung tambahan
Keluhan lain terkait dengan jantung : tidak ada keluhan
10) Abdomen
- Inspeksi : Tidak terdapat
- Auskultasi : Terdapat bising usus,frekuensi peristaltik usus normal 14 x/menit
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : Tympani.
11) Genetalia dan Rektal
Tidak terkaji
12) Ekstremitas atas dan bawah
Kekuatan otot
5 5
4 5
i. Imunisasi
No Jenis Imunisasi Usia saat Imunisasi Tempat Imunisasi
1. BCG 3 bulan Puskesmas
2. DPT 5 bulan Puskesmas
4. Polio 2 bulan Puskesmas
5. Campak 9 bulan Puskesmas
2. ANALISA DATA
No Tanggal/Jam Data Fokus Problem Etiologi TTD
1. 1/10/2021 DS : Hipertermia Proses penyakit Dama
11.00 WIB Keluarga pasien
mengatakan pasien demam
tinggi disertai kejang
DO :
- N : 185 x/menit
- RR : 40 x/menit
- T : 39,80C
- Spo2 : 94%.
2. 1/10/2021 DS : Bersihan Hipersekresi jalan Dama
Keluarga pasien Jalan Napas napas
mengatakan pasien batuk Tidak
dan sesak napas Efektif
DO :
- Tampak batuk tidak
efektif
- Suara napas wheezing,
ronki
- Pasien tampak gelisah
- RR: 30x/m
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan TTD
1 Hipertemia b.d proses penyakit Dama
2 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d hipersekresi jalan Dama
napas
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal/Jam No. Dx Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi TTD
3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/Ja No. Dx Implementasi Evaluasi Tindakan TTD
m
1 November 1 1. Mengidentifikasi RS : Keluarga pasien Dama
2021 penyebab hipertermia mengatakan tidak mengetahui
penyebab demam pada pasien
RO : Pasien tampak enggan
makan dan minum serta
terdapat infeksi pada selulitis
kaki kanan
RS : Keluarga pasien
3. Menyediakan mengatakan sudah
lingkungan yang dingin menyediakan lingkungan yang
dingin
RO : Menyediakan ruangan
yang dingin
RS : Keluarga pasien
4. memberikan cairan oral mengatakan pasien enggan
minum
RO : Menganjurkan keluarga
pasien untuk minum air putih
secukupnya yaitu 3 Liter/hari
RS : Keluarga pasien
5. Melakukan pendinginan mengatakan tidak mengerti apa
yang harus dilakukan agar
pasien tidak demam lagi selain
penggunaan obat
RO : Menganjurkan keluarga
untuk mengompres air hangat
pada pasien
RS : Keluarga pasien
6. Menganjurkan tirah mengatakan pasien sering tidur
baring RO : Menganjurkan pasien
untuk beristirahat (bedrest)
RS : -
7. Mengolaborasi RO : Pasien tampak diberi
pemberian cairan dan infus KAEN 3B 10 tpm pada
elektrolit intravena,jika tangan kiri
perlu
1 November 2 1. Monitor pola napas RS: keluarga pasien Dama
2021 mengatakan anaknya sesak
12.00WIB RO: napas cepat, RR: 30x/m
5. Berikan oksigen
RS: -
RO: Oksigen 1 lpm
6. Kolaborasi pemberian
RS: Pasien mengatakan mau
bronkodilator,
untuk diberikan nebul
ekspektoran, muukolitik
RO: pasien tampak
menggunakan nebul
7. Mengolaborasi RS : -
pemberian cairan dan RO : Pasien tampak diberi
elektrolit intravena,jika infus KAEN 3B 10 tpm pada
perlu tangan kiri
2 November 2 1. Monitor pola napas RS: keluarga pasien Dama
2021 mengatakan sesak nakanya
berkurang
RO: napas cepat, RR: 30x/m
6. Berikan oksigen
RS: -
RO: Oksigen 1 lpm
8. Kolaborasi pemberian
RS: Pasien mengatakan mau
bronkodilator,
ekspektoran, muukolitik untuk diberikan nebul
RO: pasien tampak
menggunakan nebul
3 November 1 1. Mengidentifikasi RS : Keluarga pasien Dama
2021 penyebab hipertermia mengatakan sudah mengetahui
penyebab demam pada pasien
RO : napsu makan pasien
11.00 WIB membaik
RS : Keluarga pasien
5. Melakukan pendinginan mengatakan sudah mengerti
apa yang harus dilakukan agar
pasien tidak demam lagi selain
penggunaan obat
RO : Menganjurkan keluarga
untuk mengompres air hangat
pada pasien
RS : Keluarga pasien
6. Menganjurkan tirah mengatakan pasien sering tidur
baring RO : Menganjurkan pasien
untuk beristirahat (bedrest)
RS : -
7. Mengolaborasi RO : Pasien tampak diberi
pemberian cairan dan infus KAEN 3B 10 tpm pada
elektrolit intravena,jika tangan kiri
perlu
3 November 2 1. Monitor pola napas RS: keluarga pasien Dama
2021 mengatakan sesak pada
anaknya berkurang
RO: RR: 26x/m
2. Monitor bunyi napas
12.00 WIB tambahan RS: -
RO: tidak ada bunyi napas
tambahan
3. Posisikan semifowler RS: -
RO: Pasien dalam posisi
semifowler
4. EVALUASI
Dx Tanggal & Jam Evaluasi TTD &
Nama
Jelas
1 1 November S : Dama
2021 Keluarga pasien mengatakan pasien demam tinggi disertai
kejang
O:
- Akral hangat
- N : 185 x/menit
11.30 WIB - RR : 40 x/menit
- T : 39,80C
- Spo2 : 94%.
A : Masalah gangguan hipertermia b.d proses penyakit
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Teraputik
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Berikan cairan oral
3. Lakukan pendinginan eksternal
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena,jika perlu
2 1 November S : Dama
2021 Keluarga pasien mengatakan pasien batuk dan sesak napas
O:
- Tampak batuk tidak efektif
- Suara napas wheezing, ronki
- Pasien tampak gelisah
RR: 40x/m
11.30 WIB A : Masalah bersihan jalan napas belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Observasi
1. Monitor pola napas
2. Monitor bunyi napas tambahan
3. Lakukan fisioterapi dada
4. Ajarkan Teknik batuk efektif
5. Berikan oksigen
6. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
muukolitik