Hasil studi kasus meliputi gambaran lokasi studi kasus, pengkajian, diagnosis
discharge planning.
4.1.1 Pengkajian
wawancara kepada keluarga atau relatif lainnya atau pengkajian dengan melihat
data dalam status pasien dan informasi yang diperoleh dari keluarga.
1. Data Demografis
Nama : Ny. E
Umur : 31 Tahun
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Suku : Sunda
Bandung.
Dokter : Dr. E
2. Alasan Masuk
demam, mual dan muntah, nyeri kepala. Pada saat dirumah temperatur
4. Riwayat Kesehatan
mmHg.
Status cairan pada pasien dan nutrisi pasien terbagi menjadi dua
bagian, yaitu status cairan dan nutrisi sebelum sakit dan sesudah
6. Pengkajian Fisik
Tanda-tanda Vital
Suhu : 39,2oC
Nadi : 105x / menit
Saturasi : 98%
Berat badan : 45 kg
tekan.
warna kulit merata, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
pendengaran baik.
tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak terdapat nyeri pada
rongga sinus.
8) Dada :
dada simetris.
simetris.
9) Ekstermitas Atas :
10) Abdomen :
keempat kuadran.
8. Data Psikologi
terulang kembali.
9. Data Sosial
11. Medikasi
DO: Pengaktifan
1. Suhu 39oC Kompleks Imun
2. Kondisi Umum : Lemah Antibody
3. Akral Hangat
Virus mengeluarkan
zat
(Bradikinin,
Histamin)
Merangsang PGE2 di
Hipotalamus
Termogulasi
Hipertermia
2. DS : “Sus, saya mual setiap Virus Dengue Nausea
makan dan sudah muntah.”
Proses Inflamasi
DO :
1. Kondisi Umum : Lemah Viremia
2. Bibir Kering
3. Lidah Berwarna Putih Lidah Kotor
Nausea
3. DS : “Sus, gusi saya Trombosit Risiko Perdarahan
berdarah, terus bintik-bintik
merah di tangan nih,Sus.” Trombositopenia
DO : Koagulopati
1. Gusi Berdarah
2. Bintik-bintik merah di Perdarahan
tangan
3. Platelet 50,000 Risiko Perdarahan
data dan berdasarkan prioritas masalah pada Ny. E dalam keperawatan pada
31 Oktober 2022
No Diagnosa Perencanaan
. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
1. Hipertermia b.d Setelah dilakukan 1. Monitor suhu 1. Untuk 09:00 13:20
proses penyakit asuhan pasien mengetahui Telah memonitor suhu S: “Masih
(inflamasi) keperawatan peningkatan suhu pasien setiap 4 jam. demam,Su
selama 1x7 jam 2. Monitor TTV tubuh secara tiba- Suhu: 38,7oC. s”
DS : “Saya diharapkan pasien tiba Telah memonitor
demam,Sus. Terasa dapat 3.Membantu TTV. O: Pasien
mual dan tadi saya mempertahankan melonggarkan 2.Untuk P:75x/menit terasa
muntah.” suhu tubuh dalam pakaian pasien mengetahui R:22x/menit hangat
batas normal, Kondisi Umum BP:100/80 mmHg Suhu:
DO: dengan KH: 4.Kolaborasi dalam pasien SPO2:98% 38,2oC
1. Suhu 39oC -Demam tidak pemberian obat
2. KU Lemah terjadi 3.Proses konvensi 09.15 A:
3. Akral Hangat -TTV dalam batas 5.Tingkatkan akan terhalang Membantu asupan Masalah
normal, suhu: 36- intake cairan dan oleh pakaian yang cairan dan nutrisi teratasi
37oC nutrisi ketat sebagian
09:45
4.Untuk Telah memberikan P:
menurunkan obat Paracetamol, Lanjutkan
demam pasien Ondansentron, intervensi
Pantoprazole.
5.Menjaga
kebutuhan 10:00
cairandan nutrisi Telah memberikan
dalam tubuh. pakaian yang longgar
11:00
Menganjurkan pasien
untuk bed-rest
10:00
-Telah memberikan
obat paracetamol
-Telah memberikan
lingkungan yang
nyaman dengan
membatasi jumlah
penjaga menjadi 2
orang
2. Nausea b.d 09:00 12:00
proses penyakit -Telah melakukan S:”Sudah tidak mual,
pemeriksaan TTV dan tidak muntah lagi”
DS : “Sus, saya T:37,2oC
sudah tidak mual P:82x/menit O: -KU Baik
dan 1x muntah.” R:20x/menit -Mukosa bibir lembap
BP:103/85 mmHg -Pasien menghabiskan
DO : -Membantu asupan 1 porsi makanan
1. Kondisi cairan dan nutrisi penuh.
Umum : Lemah
2. Bibir Kering 09:30 A:Masalah teratasi
3. Lidah -Telah memberikan
Berwarna Putih obat Ondansentron P: Pertahankan
-Menganjurkan untuk intervensi
tidak makan makanan
yang asam seperti
buah-buahan asam
-Menganjurkan makan
makanan dalam
keadaan hangat
11:00
-Menganjurkan pasien
untuk istirahat dan
tidur cukup
3. Risiko 09:20 13:00
Perdarahan b.d -Telah memonitor S:”Gusinya sudah
koagulasi tanda-tanda tidak berdarah, tapi
perdarahan setiap 4 bintiknya masih ada”
DS : “Sus, gusi jam.
saya masih -Menganjurkan pasien O: -Gusi sudah tidak
berdarah, bintik- untuk banyak istirahatberdarah
bintik merah di -Tampak bintik merah
tangan ,asoh 10:00 pada tangan
ada,Sus.” -Memberitahukan pada -Trombosit:120.000
pasien untuk
DO : mengantisipasi A:Masalah teratasi
1. Gusi Berdarah perdarahan dengan
2. Bintik-bintik tidak menggosok gigi P:Tingkatkan
merah di tangan terlebih dahulu, Intervensi
3. Platelet 50,000 memelihara kebersihan
mulut, tidak mengorek
hidung dan tidak
menggaruk.
11:10
-Memonitor tanda-
tanda penurunan
trombosit
-Menganjurkan untuk
meningkatkan intake
cairan. Telah
memberikan air
minum sebanyak 500
ml.
Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
02/11/22 Keperawatan
1. Risiko 08:00 13:00
Perdarahan b.d -Telah memonitor S:”Sus, gusi saya
koagulasi tanda-tanda perdarahan sudah tidak berdarah,
setiap 4 jam bintiknya juga sudah
DS : “Sus, gusi tidak ada.”
saya sudah tidak 09:00
berdarah, terus -Menganjurkan pasien O: -Gusi sudah tidak
bintik-bintik untuk banyak istirahat berdarah
merah di tangan (bed rest) -Bintik merah sudah
nih sudah -Memberirahukan pada tidak ada
berkurang,Sus.” pasien untuk -Trombosit : 150.000
mengantisipasi
DO : perdarahan dengan A: Masalah teratasi
1. KU baik tidak menggosok gigi
2. Bintik-bintik terlebih dahulu, P: Pertahankan
merah sudah memelihara kebersihan intervensi
berkurang mulut, tidak mengorek
3. Platelet hidung, dan tidak
120,000 menggaruk.
10:00
-Telah memonitor
tanda-tanda penurunan
trombosit
-Menganjurkan untuk
meningkatkan intake
cairan. Telah
memberikan air minum
sebanyak 500 ml.
4.2 Pembahasan
Ny.E dengan diagnosa medis Dengue Haemoragic Fever di ruang rawat 360 bed
2022 sampai dengan 02 November 2022. Pada pembahasan ini akan diterangkan
mengenai adanya kesenjangan antara teori dan kasus. Asuhan keperawatan yang
kesulitan karena peneliti telah berkenalan dan menjelaskan maksud peneliti yaitu
1. Data Subjektif
dengan keluhan demam, mual dan muntah, nyeri kepala. Pada saat
dirumah temperatur pasien 38,9oC pada sore hari. Pasien hanya meminum
adalah penyakit yang terdapat pada orang dewasa dengan gejala utama
demam, nyeri otot, sendi, dan disertai mual atau muntah, apabila tidak
Wibowo, 2019).
2. Data Objektif
Pada saat pasien dikaji pada tanggal 30 Oktober 2022, pasien merasakan
BP:130/90 mmHg.
kurang dari yang tidak adekuat akibat mual berhubungan dengan intake nutrisi,
nafsu makan menurun, nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis,
dengan proses penyakit (inflamasi), hal ini dibuktikan dengan data pengkajian
yaitu suhu pasien 39oC, kondisi umum pasien lemah, dan akral teraba hangat.
Diagmosa berikutnya yaitu nausea berhuibungan dengan proses penyakit, hal ini
dibuktikan dengan data pengkajian yaitu munculnya rasa mual muntah, kondisi
umum pasien lemah, bibir kering, dan lidah berwarna putih. Diagnosa berikutnya
yaitu risiko perdarahan berhubungan dengan koagulasi, hal ini dibuktikan dengan
dara pengkajian yaitu gusi berdarah, bintik-bintik merah di tangan dan platelet
50.000.
hal ini teori dan kasus yang ada tidak terjadi kesenjangan.
untuk membantu klien sehingga dapat mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan.
Kebutuhan klien perlu diprioritaskan oleh perawat dan juga tujuan perawatan
perlu ditetapkan untuk mengevaluasi apakah tujuan telah terpenuhi atau tidak,
di 36-37oC dan tidak terjadi demam. Adapun intervensi yang diberikan ialah
pakaian pasien, kolaborasi dalam pemberian obat, meningkatkan intake cairan dan
nutrisi. Pada diagnosa kedua yaitu nausea berhubungan dengan proses penyakit,
dengan tujuannya ialah nafsu makan meningkat, keluhan mual menurun, wajah
lagi tapi sering, menganjurkan pasien untuk makan dalam keadaan hangat,
kalori. Lalu pada diagnosa ketiga yaitu risiko perdarahan berhubungan dengan
darah yang terlihat, tekanan darah dalam batas normal, hemoglobin dan
(bed rest), mengantisipasi adanya perdarahan: tidak sikat gigi berlebih dulu,
tidak menemukan adanya hambatan karena adanya kerjasama yang baik anatara
pemenuhan kebutuhan klien dengan optimal. Pada tahap ini penulis melaksanakan
4 jam, dan didapati suhu: 38,7oC; telah memonitor tanda-tanda vital dan
mmHg, saturasi oksigen 98%; membantu asupan cairan dan nutrisi; telah
tanda vital, dan didapati suhu:37oC, denyut nadi 73x/menit, respirasi 20x/menit,
keadaan hangat; menganjurkan pasien untuk istirahat dan tidur yang cukup.
Implementasi diagnosa ketiga adalah telah memonitor tanda-tanda
keperawatan, serta tidak adanya kesenjangan antara teori dengan kasus. Setiap
prosedur dan tindakan yang diberikan sesuai dengan teori yang terdapat dalam
asuhan keperawatan.
mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.
adalah data yang di utarakan dan di rasakan oleh pasien kepada perawat, O
(objective adalah data yang di observasi oleh perawat sebagai respon pasien
”Sudah tidak mual, dan tidak muntah lagi”. O (objective) : Kondisi umum pasien
”Sus, gusi saya sudah tidak berdarah, bintiknya juga sudah tidak ada”. O
(objective): gusi sudah tidak berdarah, bintik merah sudah tidak ada, serta nilai
intervensi.
P: Kaji
masalah lain
St. Siru
4.3 Keterbatasan
keperawatan kepada Ny.E adalah waktu relatif pendek dari biasanya, oleh karena
pandemi yang terjadi, dan juga pasien tidak lama berada di rumah sakit. Sehingga
solusi yang di gunakan oleh peneliti adalah dengan sering memantau pasien, agar