Anda di halaman 1dari 4

1

Article Analysis

“Cultural Competence in the Care of Muslim Patients and Their Families”


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga dengan dosen pengampu :

Evelyn Tambunan, MSN

Disusun oleh :

Nama : Natania

NIM : 1751013

Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Advent Bandung

2020
2

Artikel ini berjudul “Cultural Competence in the Care of Muslim Patients and Their

Families” yang ditulis oleh Basem Attum; Abdul Waheed dan Zafar Shamoon. Artikel ini

diterbitkan dari Vanderbilt Universitas Medical Center dan MSUCOM pada bulan Juni 2019.

Peneliti menyatakkan bahwa dengan cepat, agama Muslim telah bertumbuh dan

mayoritas masyarakat dunia ialah umat Muslim. Sehingga seorang tenaga kesehatan professional

akan menghadapi tantangan dalam perawatan pasien Muslim yang memiliki berbagai etnis

dengan beragam pandangan tentang penyakit dan perawatan kesehatan. Sehingga itu

menimbulkan kesadaran bagi tenaga kesehatan professional untuk mengetahui pemenuhan

kebutuhan bagi pasien muslim dengan tetap memperhatikan budaya dan kepercayaan umat

muslim.

Penelitian yang dilakukan oleh Aboul-Enein BH et al (2010) dengan judul penelitian

“The cultural gap delivering health care services to Arab American populations in the United

States. J Cult Divers” menyatakkan penting untuk memahami dampak agama Islam terhadap

penyediaan pelayanan kesehatan. Perawatan profesional perlu menyadari privasi dan masalah

sentuhan, praktik diet, dan obat-obatan yang tidak diterima. Menurut Ezenkwele UA et al, (2013)

yang berjudul “caring for Muslim-American patients from the Middle East” menyatakkan bahwa

memberikan perawatan kepada pasien haruslah kompeten secara budaya ini dapat dicapai dengan

memahami implikasi agama, perspektif tentang keluarga, kesehatan, penyakit, pola makan,

pengaruh pengobatan tradisional, dan masalah privasi. Hal yang sama dikatan Mutair AS, et al

(2014) dalam penelitiannya yang berjudul “providing culturally congruent care for Saudi patients

and their families” keyakinan islam dapat mempengaruhi dalam pengambilan kepustusan,

dinamika keluarga, praktik kesehatan, dan risiko serta penggunaan perawatan kesehatan, namun

budaya dan agama tidak menjadi halangan untuk mencapai perawatan yang berkualitas.
3

Peneliti tidak mencantumkan secara detail metode dan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini. Namun, berdasarkan analisis saya, peneliti menggunakan metode kualitatif. karena

pada penelitian ini melakukan pendekatan pada satu budaya untuk memahami cara bahasa dan

pendekatan budaya khususnya dalam konteks Muslim.

Perawatan yang diberikan kepada pasien Muslim membutuhkan pemenuhan yang

memperhatikan aspek budaya dan kepercayaan umat muslim. Meski memiliki beragam etnis,

keyakinan agama Muslim menghadirkan tantangan perawatan kesehatan yang sama. Penyedia

layanan kesehatan membutuhkan pengetahuan dan juga pemahaman akan latar belakang dan

keyakinan pasien dalam memberikan perawatan kesehatan yang peka budaya. Oleh karena

budaya dan agama Muslim sangat mempengaruhi cara pandang mereka tentang pelayanan

perawatan yang diberikan. Oleh sebab itu perlu untuk mengetahui aturan-aturan apa saja yang

terdapat dalam agama Muslim sehingga dalam pemberian perawatan kesehatan kita harus

memahami tindakan apa yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan. Dengan memahami

nilai dan alasan permintaan khusus untuk perawatan akan meningkatakan kompetensi budaya

dan menyediakan perawatan kesehatan yang peka budaya baik untuk pasien dan keluarganya.

Setelah menganalisis betapa pentingnya seorang perawat mengetahui budaya dan

kepercayaan seorang pasien, membuat saya banyak belajar dan memahami bahwa setiap individu

itu unik. Khusunya budaya dan kepercayaan saudara kita Muslim. Sebagai seorang perawat kita

tidak hanya dituntut melakukan pengkajian secara fisik saja, namun kita harus melihat aspek lain

yang tidak kalah penting yaitu budaya dan kepercayaan umat Muslim. Khususnya bagi saya yang

memliki agama Kristen, saya harus menjadi lebih peka dan menghormati budaya dan

kepercayaan pasien. Menjadi suatu pelajaran untuk masa depan saat saya akan mempraktekkan

ilmu yang telah saya dapat kepada pasien, baik itu tatanan rumah sakit maupun di komunitas.
4

Referensi

Aboul-Enein BH, Aboul-Enein FH. The cultural gap delivering health care services to Arab
American populations in the United States. J Cult Divers. 2010 Spring;17(1):20-
3. [PubMed]

Ezenkwele UA, Roodsari GS. Cultural competencies in emergency medicine: caring for Muslim-
American patients from the Middle East. J Emerg Med. 2013 Aug;45(2):168-74. [PubMed]

Mutair AS, Plummer V, O'Brien AP, Clerehan R. Providing culturally congruent care for Saudi
patients and their families. Contemp Nurse. 2014;46(2):254-8. [PubMed]

Anda mungkin juga menyukai