S UMUR 38 TAHUN
Disusun Oleh :
1. ABDUL GHONI
2. DESSY CRISNAWATI
3. DIANA WULANDARI
4. LUSIANA DWI SANTIKA
5. NINDYA PERDANA
6. NOURMA KHARDHANITA DHEVi
2014
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 22 Desember 2014 pukul 09.00 WIB di bangsal
Anggrek Bougenvil. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien, dan catatan medis.
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gumuk RT4 RW6, Sidoharjo, Susukan, Semarang
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. RM : 14478102
Tanggal masuk : 14 Desember 2014 16.40
Dx. Medis : Dyspnea dengan CHF pneumonia
3. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak.
4. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang di IGD rujukan dari rumah sakit Simo dengan decomp dengan sesak nafas
2 hari yang lalu, panas sejak 2 minggu yang lalu, batuk disertai dahak 2 bulan dan nyeri
tenggorokan.
5. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pernah di rawat di Rumah Sakit Simo dengan keluhan yang sama.
6. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit yang sama
dengan pasien, dan juga tidak memiliki hipertensi maupun DM.
7. Pola fungsional
a Pola nutrisi
Sebelum sakit
Pasien mengatakan makan 3x sehari, habis 1 porsi dengan menu nasi, lauk dan
sayur. Minum 1000 ml/hari. Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi
Selama sakit
Pasien mengatakan pasien mendapatkan diit tinggi protein rendah kalori dari
Rumah Sakit. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang dari sebelumnya.
Minum 600 ml/jam.
b Pola eliminasi
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB 1x/hari di pagi hari dengan konsistensi berwarna
coklat dan bau khas feses. Tidak ada masalah dalam BAB. BAK 4-5 x/hari warna
kuning jernih, bau khas urine.
Selama sakit
Pasien mengatakan selama di Rumah Sakit susah BAB, sudah 2 hari
pasien tidak merasa ingin BAB. BAK 5-6 x/hari dengan konsistensi cair warna
kuning jernih dan bau khas urine.
c Pola istirahat tidur
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur malam 7-8 jam/hari. Pasien
mengatakan tidak pernah tidur siang.
Selama sakit
Pasien mengatakan selama sakit tidur malam 5-6 jam /hari. Pasien tidur
siang 4 jam/hari
d Pola pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Pasien mengatakan bila sedang sakit selalu periksa ke rumah sakit.
Persepsi mengenai sakit yang diderita :pasien mengatakan sudah tau sedikit
tentang penyakit yang diderita.
e Pola Toleransi dan Koping Stress
Selama sakit pasien merasa cemas terhadap penyakit yang dideritanya.
Bila ada masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri, pasien akan meminta
bantuan orang lain.
f Pola hubungan dan Peran
Pasien sebagai ibu rumah tangga, perannya tidak dapat dilakukan selama
sakit. Hubungan selama dirawat di rumah sakit tidak ada gangguan, keluarga
selalu menemani pasien.
g Pola Seksualitas
Pasien sebagai seorang ibu mempunyai 3 orang anak. Pasien tidak
mempunyai penyakit kelamin.
h Pola Nilai dan Kepercayaan
Pola spiritual pasien baik karena pasien mengatakan bahwa sakit itu
datangnya dari Allah dan kita hanya bisa berusaha untuk sembuh. Sebelum sakit
pasien shalat 5 bwaktu di rumah bersama suami dan anak-anaknya. Selama sakit
pasien tetap shalat 5waktu di tempat tidur.
i Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit
Pasien beraktivitas sehari-hari dan memenuhi ADL secara mandiri
Selama sakit
Pasien mengatakan sesak nafas bila digunakan untuk beraktivitas.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d peningkatan produksi sputum.
2. Gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membran alveolar kapiler (efek inflamasi)
3. Intoleransi aktivitas b/d gangguan pertukaran gas sekunder
4. Cemas b/d Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan tindakan
C. INTERVENSI
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d peningkatan produksi sputum.
Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
Setelah dilakukan a. Kaji frekuensi / a. Takipnea, pernapasan dangkal,
efektif dengan kriteria b. Auskultasi area paru, b. Penurunan aliran udara terjadi
a.Jalan nafas bersih /tak ada aliran udara cairan. Bunyi napas bronkial
b. Tak ada dispnea dan bunyi napas (normal pada bronkus) dapat juga
napas/obstruksi.
kesadaran.
kontraindikasi).
daripada dingin.
menurunkan upaya
batuk/menekan pernapasan.
2. Gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membran alveolar kapiler (efek inflamasi)
Hasil
dingin.
pasien.
Hasil
kegagalan pernapasan.
bantal
kemajuan peningkatan
penyembuhan.
4. Cemas b/d Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan tindakan
Hasil
a. Menyatakan lamanya
permahaman penyembuhan
verbal
d. Tekankan
pentingnya
perlunya
selama periode
yang dianjurkan
D. IMPLEMENTASI
Tanggal/jam No Tindakan Respon paraf
DX
22 1,2,3,4 Monitoring TTV DS: pasien mengatakan sesak nafas dan
Desember batuk berdahak
2014/ DO: TD:150/90 mmHg, N: 88x/menit,
09.00WIB S: 36,7oC, RR: 24x/menit
10.00 WIB 1,2 Memberikan posisi DS: pasien mengatakan tidak terlalu
semi fowler sesak nafas setelah diberikan posisi
duduk
DO: tampak tidak terlalu sesak nafas,
RR: 24x/menit disertai suara
ronki/cracles, terpasang kanul O2 5
liter/menit, tidak sianosis
10.00 WIB 1,2,3,4 Memberikan obat: DS: pasien mengatakan iya
Injeksi Cetriaxon 1 DO: tidak alergi terhadap obat yang
gram telah diberikan
Inj Dexamethason 5
mg
Injeksi Omeprazole
40mg
Ambroxol dalam
nebulizer
E. Evaluasi
Tanggal/Waktu No DX Evaluasi paraf
22 Desember 1 S : Pasien mengatakan mengatakan masih sesak nafas
2014 O: TD:150/90 mmHg,
N: 88x/menit,
S: 36,7oC,
RR: 24x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan batuk efektif
- Posisikan semi fowler
- Pertahankan pemberian O2
2 S : Pasien mengatakan sesak nafas dikarenakan sputum
menghalangi jalan nafas
O : Tidak ada cyanosis
- Terpasang kanul O2 5L/menit
- Pernafasan cuping hidung
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi