Anda di halaman 1dari 34

KONSEP DASAR KEPERAWATAN II

OLEH:
KELOMPOK 5 / KELAS B12-B

1. A.A. ISTRI CAHYADININGRUM (193223107)


2. GABRIELA ANGELINA PALABI (193223115)
3. IDA AYU PUTU MIRAH ADI ANGGRAENI (193223123)
4. LUH PUTU WIDYANTARI (193223129)
5. NI KADEK MITA SELVIANI (193223134)
6. NI LUH GEDE ITA SUNARIATI (193223138)
7. NI LUH GEDE RIKA RAHAYU (193223139)
8. NI LUH GEDE YUPITA ASTRI SURYANDARI (193223140)
9. NI PUTU PRASTIWI FATMA SARI (193223150)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. B
DENGAN GAGAL JANTUNG STAGE IV
DI RUANG CENDRAWASIH
RSUD WANGAYA DENPASAR
TANGGAL 27 s/d 30 SEPTEMBER 2019

KASUS :
Seorang laki-laki Tn. B berusia 50 tahun dengan diagnosis gagal jantung
stage IV, di rawat di ruang penyakit dalam, dengan keluhan sesak walaupun tidak
beraktifitas, pusing, kaki bengkak, pasien mengeluh lemas dan mudah lelah. Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan jarang kontrol ke Rumah
Sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui tekanan darah pasien
160/100mmHg, nadi 100 x/menit, RR 30 x/menit, terdapat pitting oedema derajat
3, terdapat distensi vena juguralis, EKG menunjukkan aritmia. Terdengar suara
napas ronchi di bagian lapang paru kiri. Diketahui hasil Ejection fraction <40, dan
terdapat cardiomegaly pada pasien. Aktivitas pasien dibantu sepenuhnya. Pasien
juga mengeluh cemas. Keluarga dan pasien juga tidak paham tentang penyakitnya.
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
PASIEN
Nama : Tn. B
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status perkawinan : Kawin
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Jl. Pulau Batanta No 102X, Denpasar
Tanggal masuk : 27 September 2019
Tanggal pengkajian : 27 September 2019
Sumber informasi : Pasien, Keluarga, Rekam Medis
PENANGGUNG
Nama penanggung jawab : Ny. K
Hub dgn pasien : Istri

2. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
 Keluhan utama
Paien mengeluh sesak walaupun tidak beraktifitas.

 Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan penyakit saat ini


Pasien Tn. B berusia 50 tahun datang ke IGD RSUD Wangaya di antar
keluarga, datang dengan keluhan sesak walaupun tidak beraktifitas,
pusing, kaki bengkak, pasien mengeluh lemas dan mudah lelah. Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan jarang kontrol ke
Rumah Sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui tekanan darah
pasien 160/100mmHg, nadi 100 x/menit, RR 30 x/menit, terdapat pitting
oedema derajat 3, terdapat distensi vena juguralis, EKG menunjukkan
aritmia. Terdengar suara napas ronchi di bagian lapang paru kiri. Diketahui
hasil Ejection fraction <40, dan terdapat cardiomegaly pada pasien.
Aktivitas pasien dibantu sepenuhnya. Pasien di diagnosa gagal jantung
stage IV, dan di rawat di ruang penyakit dalam. Pasien juga mengeluh
cemas. Keluarga dan pasien juga tidak paham tentang penyakitnya.

 Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Pasien dibawa ke Rumah Sakit oleh keluarga guna mendapatkan
penanganan.

b. Status Kesehatan Masa Lalu


 Penyakit yang pernah dialami
Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu.
 Pernah dirawat
Pasien mengatakan belum pernah di rawat di Rumah Sakit Sebelumnya
karena penyakit gagal jantung.
 Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat dan
makanan.
 Kebiasaan :(merokok/kopi/ alkohol/lain-lain yang merugikan kesehatan)
Pasien mengatakan saat di rumah terbiasa minum kopi 2-3 cangkir/hari.

c. Riwayat Penyakit Keluarga :


Di keluarga pasien belum ada yang pernah di diagnosa penyakit gagal jantung
sebelumnya.

d. Diagnosa Medis dan therapy


Diagnosa Medis : Gagal Jantung Stage IV
Therapy :

3. POLA FUNGSI KESEHATAN (11 Pola Fungsional Gordon)


a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Pasien dan keluarga mengatakan tidak paham tentang penyakit yang di
deritanoleh pasien. Pasien juga jarang melakukan kontrol hipertensinya ke
Rumah Sakit atau Puskesmas.
b. Pola eliminasi
Pasien BAK 4-5 x/hari
BAB 1 x/hari pagi hari

c. Pola aktivitas dan latihan


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total.
d. Okigenasi:
Pasien terpasang oksigen 3 ml
e. Pola tidur dan istirahat
Pasien mengatakan saat malam hari tidur ± 6 jam dan siang hari ± 1 jam
f. Pola kognitif-perseptual
Pasien mengatakan dapat berbicara, tidak ada gangguan pada indra
pengelihatan dan pendengaran.
g. Pola persepsi diri/konsep diri
Identitas diri : pasien mengatakan seorang kepala rumah tangga.
Ideal diri : pasien mengatakan dirinya dalam keadaan lemah.
Harga diri : pasien mengatakan merasa sedih dengan keadaannya
sekarang.
Peran diri : pasien mengatakan tidak bisa menjalankan tanggung
jawab sebagai kepala rumah tangga.
Gambaran diri : pasien selalu bersyukur dengan keadaanya.
h. Pola seksual dan reproduksi
Pasien sudah menikah dengan Ny. K dan memiliki 2 anak.
i. Pola peran-hubungan
Pasien mengatakan masih berhubungan baik dengan keluarga dan oranga lain.
j. Pola manajemen koping stress
Pasien mengeluh cemas dengan penyakit yang dialami saat ini.
k. Pola keyakinan-nilai
Pasien meyakini penyakit yang dialaminya saat ini harus dijalani dengan iklas
dan bukan hukuman dari Tuhan.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : lemah
Tingkat kesadaran : komposmentis/ apatis/ somnolen/ sopor/ koma
GCS : Verbal : 5, Psikomotor :6, Mata:4
b. Tanda-tanda vital : Nadi :100x/menit Temp: 36,7°C RR : 30x/menit
TD : 160/100mmHg

c. Keadaan fisik (IPPA)


1) Kepala dan leher
 Kepala : Bentuk kepala normochepalo, tidak ada lesi
 Leher : distensi vena juguralis (+), pembesaran kelenjar tiroid (–)
2) Dada
 Paru : terdengar suara napas ronchi pada lapang paru kiri
 Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis teraba di ICS 5
Palpasi : Batas atas : ICS 2 mid klafikula sinistra
Perkusi : Batas kanan : ICS 5-6 mid sternum
Batas kiri : sternum dextra
Batas bawah : ICS 6-7 mid klavikula
Auskultasi : S1 S2 intensitas normal
3) Payudara dan ketiak
Payudara simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada lesi,
sianosis (–).
4) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada luka atau jejas
Perkusi : Bising usus 16 x/menit
Kuadran 1 dan 2 redup, 3 dan 4 tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Kebersihan terjaga
5) Genetalia
Kebersihan terjaga, terpasang dower cateter dan tidak ada tanda infeksi.
6) Integumen
Warna kulit sawo matang, terdapat oedema pada kaki, turgor kulit jelek
7) Ekremitas
 Atas
CRT < 2 detik oedema -/-
 Bawah
CRT < 2 detik oedema +/+

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Data laboratorium yang berhubungan

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Interpretasi


HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 11.4 g/dl 13.5 – 17.5 Normal
Hematokrit 37 % 33 – 45 Normal
Leukosit 6.6 Ribu/Ul 4.5 – 11.0 Normal
Trombosit 195 Ribu/Ul 150 – 450 Normal
Eritrosit 4.12 Juta/Ul 4.50 – 5.90 Normal
INDEX ERITROSIT
MCV 88.7 /um 80.0 – 96.0 Normal
MCH 27.7 Pg 28.0 – 33.0 Rendah
MCHC 31.2 g/dl 33.0 – 36.0 Rendah
RDW 15.2 % 11.6 – 14.6 Normal
MPV 10.2 Fl 7.2 – 11.1 Normal
PDW 16 % 25 – 65 Rendah
HITUNG JENIS
Eosinofil 0.40 % 0.00 – 4.00 Tinggi
Basofil 0.10 % 0.00 – 2.00 Tinggi
Netrofil 85.70 % 55.00 – 80.00 Tinggi
Limfosit 7.80 % 22.00 – 44.00 Rendah
Monosit 6.00 % 0.00 – 7.00 Normal
Golongan Darah A
HEMOSTASIS
PT 16.2 Detik 10.0 – 15.0 Tinggi
APTT 35.6 Detik 20.0 – 40.0 Normal
INR 1.400
ANALISA DATA

No Tanggal Data fokus Penyebab Masalah

1. 27 DS : Disfungsi miokard Penurunan Curah


September Jantung
- Pasien mengeluh sesak
2019 Kontraktilitas
walaupun tidak beraktivitas (
menurun
RR : 30 x/menit)
- Pasien mengeluh lemas dan
Beban jantung
mudah lelah
meningkat
- Pasien mengeluh cemas
- Pasien mengeluh kakinya
Gagal jantung
bengkak
DO :
Gagal pompa
- Takikardi (N:100 x/menit) ventrikel kiri
- Tekanan darah meningkat (
TD 160/100 x/menit) Penurunan Curah
- EKG menunjukan aritmia Jantung
- Terdapat edema pitting edema
derajat 3
- Terdapat distensi vena
juguralis
- Terdengar suara napas
(ronchi) di bagian lapang paru
kiri
- Hasil Ejection fraction <40
- Terdapat cardiomegaly pada
pasien
2. 27 DS : Gagal Jantung Gangguan
September pertukaran gas
- Pasien mengeluh sesak
2019 Ventrikel kiri gagal
walaupun tidak beraktifitas.
memompa darah dari
- Pasien mengeluh pusing
paru-paru
DO :

- Takikardi (N : 100 x/menit) Ketidakseimbangan


- Terdapat bunyi suara tambahan ventilasi – perfusi
(ronchi) di bagian lapang paru
kiri Backward failure
- Pola napas abnormal (cepat)
RR : 30 x/menit LVED meningkat
- TD : 160/100mmHg

Tekanan vena
pulmonalis

Tekanan kapiler paru-


paru

Edema paru

Ronchi basah

Iritasi mukosa paru

Reflek batuk menurun

Penumpukan secret

Menghambat
pertukaran O2 dan
CO2 di paru
Gangguan
Pertukaran gas

3. 27 DS : Gagal Jantung Gangguan sirkulasi


September spontan
Pasien mengeluh sesak walaupun
2019 Ventrikel kiri gagal
tidak beraktifitas.
memompa darah dari
DO : paru-paru

- Terdapat distensi vena jugularis


Kelelahan otot
- EKG menunjukkan aritmia
pernapasan
- TTV :
TD : 160/100mmHg
N : 100 x/menit Backward failure

RR : 30 x/menit
LVED meningkat

Tekanan vena
pulmonalis

Tekanan kapiler paru-


paru

Edema paru

Gangguan sirkulasi
spontan
4. 27 DS : Gagal Jantung Intoleransi
September aktivitas
Pasien mengeluh sesak walaupun
2019 Ventrikel kiri gagal
tidak beraktifitas, pusing, mengeluh
memompa darah dari
lemas, cemas dan mudah lelah
paru-paru
DO :
Forward failure
- Terdapat pitting oedema derajat 3
Suplai darah jaringan
- EKG menunjukkan aritmia
menurun
- Aktivitas dibantu sepenuhnya
TD : 160/100mmHg
Ketidakseimbangan
N : 100 x/menit antara suplai dan
kebutuhan oksigen
RR : 30 x/menit

Metab. Anaerob

Asidosis metabolik

ATP menurun

Fatigue

Intoleransi Aktivitas
5. 27 DS : Menderita gagal Defisit
September Pasien mengeluh cemas jantung Pengetahuan
2019 Pasien dan keluarga mengatakan
tidak paham tentang penyakitnya Kurang terpapar
DO : informasi tentang
Pasien jarang kontrol ke rumah sakit penyakitnya

Pasien jarang kontrol


ke rumah sakit

Ketidakefektifan
dalam perawatan dan
pengobatan
Defisit pengetahuan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal TTD
Dx Muncul Teratasi
1. 27 September Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan -
2019 kontraktilitas ditandai dengan pasien mengeluh sesak
walaupun tidak beraktivitas (RR : 30 x/menit), lemas dan
mudah lelah, cemas dan kakinya bengkak. Takikardi
(N:100 x/menit), tekanan darah meningkat (TD 160/100
x/menit), EKG menunjukan aritmia, terdapat edema
pitting edema derajat 3, terdapat distensi vena juguralis,
terdengar suara napas (ronchi) di bagian lapang paru kiri,
hasil Ejection fraction <40 dan terdapat cardiomegaly
pada pasien.
2. 27 September Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan -
2019 ketidakseimbangan ventilasi – perfusi ditandai dengan
pasien mengeluh sesak walaupun tidak beraktifitas,
pusing, takikardi (N : 100 x/menit), terdapat bunyi suara
tambahan (ronchi) di bagian lapang paru kiri, pola napas
abnormal (cepat), RR : 30 x/menit, TD : 160/100mmHg

3. 27 September Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan -


2019 kelelahan otot pernapasan ditandai dengan pasien
mengeluh sesak walaupun tidak beraktifitas. terdapat
distensi vena jugularis, EKG menunjukkan aritmia, TD :
160/100mmHg, N : 100 x/menit , RR : 30 x/menit.
4. 27 September Intoleransi aktivitas berhubungan dengan -
2019 ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
ditandai dengan pasien mengeluh sesak walaupun tidak
beraktifitas, pusing, mengeluh lemas, cemas dan mudah
lelah, terdapat pitting oedema derajat 3, EKG
menunjukkan aritmia, aktivitas dibantu sepenuhnya, TD
: 160/100mmHg, N : 100 x/menit , RR : 30 x/menit.
5. 27 September Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang -
2019 terpapar informasi ditandai dengan Pasien mengeluh
cemas, pasien dan keluarga mengatakan tidak paham
tentang penyakitnya, pasien jarang kontrol ke rumah sakit
C. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


(SLKI) (SIKI)
1. Penurunan curah jantung Luaran Utama: Curah jantung Intervensi Utama: Perawatan Intervensi Utama: Perawatan
berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan keperawatan jantung jantung
perubahan kontraktilitas selama 3 x 24 jam curah jantung Observasi Observasi
meningkat dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi tanda/gejala primer 1. Mengetahui keadaan umum
1. Kekuatan nadi perifer meningkat penurunan curah jantung (meliputi pasien mengenai tanda/gejala
2. Ejection fraction (EF) meningkat dispnea, kelelahan, edema) primer penurunan curah jantung
3. Takikardia menurun 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder
4. Lelah menurun penurunan curah jantung (meliputi 2. Mengetahui keadaan umum
5. Edema menurun peningkatan berat badan, pasien mengenai tanda/gejala
6. Distensi vena jugularis menurun hepatomegali, distensi vena sekunder penurunan curah
7. Dispnea menurun jugularis, palpitasi, ronkhi basah, jantung
8. Oliguria menurun oliguria, batuk, kulit pucat)
9. Tekanan darah membaik 3. Monitor tekanan darah
3. Mengetahui tekanan darah
pasien
4. Monitor saturasi oksigen
4. Mengetahui oksigen dalam
5. Monitor aritmia (kelainan irama tubuh pasien
dan frekuensi) 5. Mengetahui adanya aritmia
Terapeutik
1. Posisikan pasien semi-fowler atau Terapeutik
fowler dengan kaki ke bawah atau 1. Memposisikan pasien agar
posisi nyaman nyaman
2. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen 2. Mempertahankan saturasi
>94% oksigen pada pasien agar tetap
Edukasi stabil
1. Anjurkan beraktivitas secara Edukasi
bertahap 1. Melatih aktivitas pasien
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antiaritmia, Kolaborasi
jika perlu 1. Menstabilkan irama dan
2. Rujuk ke program rehabilitasi frekuensi jantung
jantung 2. Mempercepat penyembuhan
pasien
2. Gangguan pertukaran gas Luaran Utama: Pertukaran gas Intervensi Utama: Pemantauan Intervensi Utama: Pemantauan
berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan keperawatan respirasi respirasi
ketidakseimbangan selama 3 x 24 jam pertukaran gas Observasi Observasi
ventilasi – perfusi meningkat dengan kriteria hasil: 1. Monitor frekuensi, irama, 1. Mengetahui frekuensi, irama,
1. Dispnea menurun kedalaman dan upaya napas kedalaman dan upaya napas
2. Bunyi napas tambahan menurun pasien
3. Pusing menurun 2. Monitor pola napas (bradipnea, 2. Mengetahui perubahan pola
4. Takikardia membaik takipnea, hiperventilasi) napas pada pasien
5. Pola napas membaik 3. Auskultasi bunyi napas 3. Mengetahui bunyi napas pasien
6. Sianosis membaik Terapeutik Terapeutik
7. Warna kulit membaik 1. Atur interval pemantauan respirasi 1. Menjaga kestabilan kondisi
sesuai kondisi pasien pasien
2. Dokumentasikan hasil 2. Sebagai pertanggungjawaban
pemantauan
Edukasi Edukasi
1. Infomasikan hasil pemantauan 1. Keluarga mengetahui keadaan
pasien
3. Gangguan ventilasi Luaran Utama: Ventilasi spontan Intervensi Utama: Dukungan Intervensi Utama: Dukungan
spontan berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan ventilasi ventilasi
dengan kelelahan otot selama 3 x 24 jam ventilasi spontan Observasi Observasi
pernapasan meningkat dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi efek perubahan posisi 1. Mengetahui posisi yang tepat
1. Dispnea menurun terhadap status pernapasan pada pasien
2. Gelisah menurun 2. Monitor status respirasi dan 2. Mengetahui status respirasi
3. Takikardia membaik oksigenasi (mis. frekuensi dan pasien
kedalaman napas, bunyi napas
tambahan, saturasi oksigen)
Terapeutik Terapeutik
1. Berikan posisi semi fowler atau 1. Mempertahankan pernapasan
fowler pasien
2. Berikan oksigenasi sesuai 2. Mempertahankan pernapasan
kebutuhan pasien
Edukasi Edukasi
1. Ajarkan mengubah posisi secara 1. Melatih kemandirian pasien
mandiri
Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian 1. Meningkatkan kadar oksigen
bronkodilator, jika perlu dalam tubuh
4. Intoleransi aktivitas Luaran Utama: Toleransi aktivitas Intervensi Utama: Manajemen Intervensi Utama: Manajemen
berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan keperawatan energi energi
ketidakseimbangan selama 3 x 24 jam toleransi aktivitas Observasi Observasi
meningkat dengan kriteria hasil: 1. Monitor kelelahan fisik dan 1. Mengetahui tingkat kelelahan
1. Frekuensi nadi meningkat mental fisik pasien
2. Keluhan lelah menurun Terapeutik Terapeutik
3. Perasaan lemah menurun 1. Lakukan latihan rentang gerak 1. Melatih gerak pasien
4. Warna kulit membaik pasif atau aktif
5. Tekanan darah membaik Edukasi Edukasi
6. Frekuensi napas membaik 1. Anjurkan tirah baring 1. Membatasi gerak pasien
2. Anjurkan melakukan aktivitas 2. Melatih aktivitas pasien secara
secara bertahap bertahap
Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi 1. Menjaga asupan nutrisi pasien
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
5. Defisit pengetahuan Luaran Utama: Tingkat pengetahuan Intervensi Utama: Edukasi Intervensi Utama: Edukasi
berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Kesehatan Kesehatan
kurang terpapar informasi selama 3 x 24 jam tingkat pengetahuan Observasi Observasi
meningkat dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi kesiapan dan 1. Mengetahui tingkat kesiapan dan
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat kemampuan menerima informasi pengetahuan pasien dan keluarga
2. Kemampuan menjelaskan Terapeutik
pengetahuan tentang suatu topik Terapeutik 1. Mempermudah pemahaman
meningkat 1. Sediakan materi dan media keluarga dan pasien
3. Perilaku sesuai dengan pengetahuan pendidikan kesehatan 2. Mengatur waktu pemberian
meningkat 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan
4. Persepsi yang keliru terhadap masalah sesuai kesepakatan 3. Mengetahui tingkat pemahaman
menurun 3. Berikan kesempatan untuk keluarga dan pasien
5. Perilaku membaik bertanya Edukasi
Edukasi 1. Meningkatkan tingkat
1. Jelaskan faktor risiko yang dapat pengetahuan keluarga dan pasien
mempengaruhi kesehatan
D. Implementasi Keperawatan
No Tanggal No. Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD
Dx
1 27 September 1 10.00 Wita Mengidentifikasi tanda/gejala DS :
2019 primer penurunan curah jantung - Pasien mengeluh sesak walaupun
(meliputi dispnea, kelelahan, tidak beraktivitas ( RR : 30
edema) x/menit)
- Pasien mengeluh lemas dan
mudah lelah
- Pasien mengeluh cemas
- Pasien mengeluh kakinya bengkak
DO :
- Takikardi (N:100 x/menit)
- Tekanan darah meningkat ( TD
160/100 x/menit)
- EKG menunjukan aritmia
- Terdapat edema pitting edema
derajat 3
- Terdapat distensi vena juguralis
- Terdengar suara napas (ronchi) di
bagian lapang paru kiri
- Hasil Ejection fraction <40
- Terdapat cardiomegaly pada
pasien
2 1 10.15 wita Memonitor saturasi oksigen Ds : pasien mengeluh sesak walaupun
tidak beraktivitas ( RR : 30 x/menit)
Do : saturasi oksigen <90 %
3 3 10. 20 wita Memberikan posisi semi fowler Ds : pasien mengatakan nyaman dengan
atau fowler posisi yang diberikan
Do : pasien tampak nyaman
4 1 11. 25 wita Memberikan oksigen untuk Ds : pasien mengeluh masih terasa sesak
mempertahankan saturasi oksigen Do : diberikan oksigen 3 ml
>94%
5 1 13.00 wita Memonitor tekanan darah Ds : -
Do : TD 160/100 mmHg, N : 100 x/menit,
RR : 30 x/menit
6 1 14.00 wita Menganjurkan beraktivitas secara Ds : pasien mengeluh lemas dan mudah
bertahap lelah
Do : pasien tampak lemas
7 2 14. 45 wita Memonitor frekuensi, irama, DS :
kedalaman dan upaya napas - Pasien mengeluh sesak walaupun
tidak beraktifitas.
- Pasien mengeluh pusing
DO :
- Takikardi (N : 100 x/menit)
- Terdapat bunyi suara tambahan
(ronchi) di bagian lapang paru kiri
- Pola napas abnormal (cepat)
RR : 30 x/menit
- TD : 160/100mmHg

8 2 15.30 wita Mengauskultasi bunyi napas Ds : -


Do : - terdengar suara napas (ronchi) di
bagian lapang paru kiri
9 4 16.00 wita Memonitor kelelahan fisik dan DS :
mental Pasien mengeluh sesak walaupun tidak
beraktifitas, pusing, mengeluh lemas,
cemas dan mudah lelah
DO :
- Terdapat pitting oedema derajat 3
- EKG menunjukkan aritmia
- Aktivitas dibantu sepenuhnya
TD : 160/100mmHg
N : 100 x/menit
RR : 30 x/menit
10 4 17.00 wita Melakukan latihan rentang gerak Ds : pasien mengatakan masih lemas
pasif atau aktif Do :
- mengajarkan pasien latihan
kontraksi dan relaksasi
- pasien tampak melakukannya

11 28 September 1 05.00 wita Memonitor tekanan darah Ds : -


2019 Do : TD : 150/90, N : 92
12 1 06.00 wita Memonitor saturasi oksigen Ds: pasien mengatakan sedikit sesak
Do : saturasi oksigen 87 %
13 1 06. 10 wita Memposisikan pasien semi-fowler Ds : pasien mengatakan nyaman dengan
atau fowler dengan kaki ke bawah posisi semi fowler
atau posisi nyaman Do : Pasien diberikan posisi semi fowler
dan tampak nyaman dengan posisi yang
diberikan
14 1 06.20 wita Memberikan oksigen untuk Ds : pasien mengatakan masih sedikit
mempertahankan saturasi oksigen sesak
>94% Do : diberikan oksigen 3 ml
15 3 06.45 wita Memonitor status respirasi dan Ds : pasien mengatakan masih sedikit
oksigenasi (mis. frekuensi dan sesak
kedalaman napas, bunyi napas Do : RR :28 x/menit, terdengar suara
tambahan, saturasi oksigen) tambahan (ronchi), saturasi oksigen 87 %
16 2 07.15 wita Memonitor pola napas Ds : pasien mengatakan masih sedikit
sesak
Do : pola napas abnormal (cepat) RR : 28
x/menit
17 4 09.00 wita Memonitor kelelahan fisik dan Ds : pasien mengatakan masih lemas dan
mental mudah lelah
Do : Aktivitas pasien dibantu sepenuhnya
18 4 10.15 wita Menganjurkan melakukan Ds : pasien mengatakan belum mampu
aktivitas secara bertahap melakukan aktivitas
Do :
-mengajarkan pasien melakukan
aktivitas yang bisa dilakukannya.
- Pasien tampak berusaha
melakukan aktivitas.
19 3 12. 00 wita Mengajarkan mengubah posisi Ds : pasien mengatakan belum bisa
secara mandiri mengubah posisi secara mandiri
Do : pasien tampak dibantu keluarga
20 1 13.00 wita Memonitor tekanan darah Ds : -
Do : TD : 150/80
21 1 13.20 wita Monitor saturasi oksigen Ds : pasien mengatakan sedikit sesak
Do : saturasi oksigen 89%
22 5 18.00 wita Mengidentifikasi kesiapan dan Ds : Pasien mengeluh cemas
kemampuan menerima informasi Pasien dan keluarga mengatakan tidak
paham tentang penyakitnya
Do : Pasien jarang kontrol ke rumah sakit
23 5 19.30 wita Menyediakan materi dan media Ds : -
pendidikan kesehatan Do :
-
menyampaikan informasi terkait
penyakit yang dialami pasien
- keluarga tampak antusias
mendengarkan
24 5 20.00 wita Memberikan kesempatan untuk Ds : keluarga pasien menanyakan kepada
bertanya perawat penyebab penyakit yang dialami
pasien
Do : pasien tampak mendengarkan
jawaban dari perawat.
25 29 September 1 07.00 wita Mengidentifikasi tanda/gejala DS :
2019 primer penurunan curah jantung - Pasien mengeluh masih sedikit
(meliputi dispnea, kelelahan, sesak ( RR : 26 x/menit)
edema) - Pasien mengeluh masih sedikit
lemas lelah
- Pasien mengeluh bengkak di kaki
sudah berkurang
DO :
- N:90 x/menit
- TD 150/80 x/menit)
- Distensi vena juguralis menurun
- Hasil Ejection fraction 40
26 1 07.30 wita Memonitor tekanan darah Ds : -
Do : TD : 150/80, N : 90
27 1 07.45 wita Memonitor saturasi oksigen Ds: pasien mengatakan sedikit sesak
Do : saturasi oksigen 89 %
28 1 08.00 wita Memposisikan pasien semi-fowler Ds : pasien mengatakan nyaman dengan
atau fowler dengan kaki ke bawah posisi semi fowler
atau posisi nyaman Do : Pasien diberikan posisi semi fowler
dan tampak nyaman dengan posisi yang
diberikan
29 1 08.10 wita Memberikan oksigen untuk Ds : pasien mengatakan masih sedikit
mempertahankan saturasi oksigen sesak
>94% Do : diberikan oksigen 2 ml
30 3 09.30 wita Memonitor status respirasi dan Ds : pasien mengatakan masih sedikit
oksigenasi (mis. frekuensi dan sesak
kedalaman napas, bunyi napas Do : RR :26 x/menit, saturasi oksigen 89
tambahan, saturasi oksigen) %
31 2 10.00 wita Memonitor pola napas Ds : pasien mengatakan masih sedikit
sesak
Do : RR : 26 x/menit
32 4 13.00 wita Memonitor kelelahan fisik dan Ds : pasien mengatakan masih sedikit
mental lemas dan lelah
Do : pasien berusaha melakukan aktivitas
33 4 15.00 wita Menganjurkan melakukan Ds : pasien mengatakan sudah dapat
aktivitas secara bertahap melakukan aktivitas yang dia bisa
Do :
- mengajarkan pasien melakukan
aktivitas yang bisa dilakukannya.
- Pasien tampak melakukan
aktivitas.
34 3 16.30 wita Mengajarkan mengubah posisi Ds : pasien mengatakan sudah mampu
secara mandiri bangun dari tempat tidur secara mandiri
Do : pasien tampak melakukannya
35 1 18.00 wita Memonitor tekanan darah Ds : -
Do : TD : 150/80 mmHG
36 1 18.20 wita Monitor saturasi oksigen Ds : pasien mengatakan sesak sudah
berkurang
Do : saturasi oksigen 89%
37 5 19.00 wita Mengidentifikasi kesiapan dan Ds : Pasien mengatakan sudah tidak
kemampuan menerima informasi begitu cemas
Pasien dan keluarga mengatakan sedikit
mengetahui informasi tentang penyakit
pasien
Do : keluarga tampak sudah paham
38 5 19.30 wita Menyediakan materi dan media Ds : -
pendidikan kesehatan Do :
-
menyampaikan informasi terkait
penyakit yang dialami pasien
- keluarga tampak antusias
mendengarkan
39 5 20.00 wita Memberikan kesempatan untuk Ds : keluarga pasien menanyakan kepada
bertanya perawat agar pasien cepat sembuh
Do : pasien tampak mendengarkan
jawaban dari perawat.
40 30 September 1 07.00 wita Mengidentifikasi tanda/gejala DS :
2019 primer penurunan curah jantung - Pasien mengatakan sesak sudah
(meliputi dispnea, kelelahan, berkurang ( RR : 22 x/menit)
edema) - Pasien mengatakan lemas dan
lelah sudah berkurang
- Pasien mengatakan bengkak di
kaki sudah berkurang
DO :
- N:82 x/menit
- Tekanan darah membaik (TD
140/80 x/menit)
- Distensi vena juguralis menurun
- Hasil Ejection fraction 40
41 2 08.00 wita Memonitor frekuensi, irama, DS :
kedalaman dan upaya napas - Pasien mengatakan sesak sudah
berkurang (RR 22 x/menit
- Pasien mengatakan tidak pusing
lagi
DO :
- Tekanan darah membaik (TD :
140/80mmHg)
- suara tambahan (ronchi) di bagian
lapang paru kiri sudah menurun
- Pola napas membaik
RR : 22 x/menit

42 3 09.00 wita Memonitor status respirasi dan Ds : pasien mengatakan sesak sudah
oksigenasi (mis. frekuensi dan berkurang
kedalaman napas, bunyi napas Do :
tambahan, saturasi oksigen) -
RR :22 x/menit, saturasi oksigen
95 %
- Pasien tidak nampak gelisah
43 4 09.30 wita Memonitor kelelahan fisik dan Ds : pasien mengatakan lemas dan lelah
mental sudah berkurang
Do : - Tekanan darah membaik (TD :
140/80 mmHg)
-
Frekuensi napas membaik (RR
:22x/menit)
44 5 10.00 wita Mengidentifikasi kesiapan dan Ds : Pasien mengatakan sudah tidak
kemampuan menerima informasi begitu cemas
Pasien dan keluarga mengatakan sedikit
mengetahui informasi tentang penyakit
pasien
Do : Perilaku membaik
E. Evaluasi Keperawatan
Tanggal No. Dx Evaluasi Paraf
30 September 1 S : Pasien mengatakan sesak sudah berkurang), lemas dan lelah sudah
2019 berkurang, bengkak di kaki sudah berkurang.
O : N:82 x/menit, RR : 22 x/menit, ekanan darah membaik (TD 140/80
x/menit), istensi vena juguralis menurun, hasil Ejection fraction 40
A : masalah teratasi, tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien
30 September 2 S : Pasien mengatakan sesak sudah berkurang dan tidak pusing lagi
2019 O : Tekanan darah membaik (TD : 140/80mmHg), suara tambahan (ronchi)
di bagian lapang paru kiri sudah menurun, pola napas membaik (RR : 22
x/menit)
A : masalah teratasi, tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien
30 September 3 S : pasien mengatakan sesak sudah berkurang
2019 O : RR :22 x/menit, saturasi oksigen 95 %, pasien tidak nampak gelisah
A : masalah teratasi, tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien
30 September 4 S : pasien mengatakan lemas dan lelah sudah berkurang
2019 O : Tekanan darah membaik (TD : 140/80 mmHg), Frekuensi napas
membaik (RR :22x/menit)
A : masalah teratasi, tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien
30 September 5 S : Pasien mengatakan sudah tidak begitu cemas, pasien dan keluarga
2019 mengatakan sedikit mengetahui informasi tentang penyakit pasien
O : perilaku membaik
A : masalah teratasi, tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai