RS
DENGAN GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
DIRUANG PENYKIT DALAM PRIA
RSUD TGK CHIK DITIRO
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.RS
Umur : 33 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Aceh
Alamat : Tijue
Tanggal Masuk : 25 April 2020
Tanggal Pengkajian : 26 April 2020
No. Register : 029477
Diagnosa Medis : Diare Akut
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa makan 4x sehari dengan 1 porsi.
Menunya seperti nasi, daging, sayur, dan makanan habis dalam 1 porsi.
Pasien biasa minum air putih ± 9 gelas/hari dan sering minum-
minumanan yang beralkohol. Berat badannya 55kg dan tinggi badannya
165cm.
Saat sakit : Pasien mengatakan bahwa nafsu makannnya menurun, ia makan 3x sehari
1 porsi dengan menu bubur dan sayur bening, tetapi masih bersisa, dan
biasa minum air putih ±5 gelas/hari. Berat badannya 50kg dan tinggi
badannya 165cm.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa BAB setiap pagi hari dengan
bentuk faces padat, warna feses kuning, bau khas feses, dan feses
tidak bercampur darah.
Saat sakit : Pasien mengatakan bahwa ia BAB ± 5x/hari dengan bentuk fases
encer, feses berwarna kuning, feses bercampur darah,terdapat
sedikit lendir dan berbau obat.
2) BAK
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa BAK secara normal dengan
karakteristik urin cair, warnanya kuning, bau khas urine, serta tidak
bercampur darah.
Saat sakit : Pasien mengatakan bahwa ia BAK ±4 x/hari, dengan karakter
urinenya kuning pekat dan berbau obat.
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa melakukan aktivitas sehari-hari
seperti bekerja
Saat sakit : Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan aktivitas seperti
sebelum sakit.
e. Pola kognitif dan Persepsi
Status mental pasien sadar, dapat berbicara dengan normal dan tidak ada gangguan pada
kemampuan membaca serta berinteraksinya, pendengaran dan penglihatan pasien
normal. Pasien mengatakan bahwa ia mengetahui penyakitnya.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan bahwa dukungan keluarganya sangat berpengaruh dalam proses
penyembuhannya.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan bahwa ia mempunyai 1 orang anak laki-laki yang masih bersekolah.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan bahwa ia beragama hindu dan biasanya bersembahyang ke pura pada
hari-hari tertentu saja. Saat sakit ia biasa lebih sering berdoa di tempat tidur saja.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : verbal= 5, Psikomotor = 6, Mata = 4
2) . Dada :
Paru
Bentuk paru terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, terlihat adanya
tatto,tidak teraba massa dan nyeri tekan, terdengar suara sonor pada ICS 2-8.
Jantung
Terlihat iktus kordis,terdengar suara S1 dan S2 tunggal reguler tidak teraba
massa dan nyeri tekan.
4) .Abdomen :
Tidak terlihat adanya hiperpigmentasi,tidak terlihat adanya lesi pada abdomen.
Terdengar gerakan peristaltik ±37 kali/menit. Terdapat nyeri tekan pada abdomen.
Terdengar suara pekak.
5) .Genetalia :
Tidak terkaji
6) .Integumen :
Tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat hiperpigmentasi, terlihat
adanya tatto di bagian tangan, kaki, dada dan punggung, kulit terlihat kering dan turgor
kulit tidak elastis.
7) . Ekstremitas :
Atas
Tangan terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat
hiperpigmentasi, terlihat adanya tatto, dan turgor kulit kering, terjadi refleks bisep, dan
kekuatan otot 4.
Bawah
Kaki terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat
hiperpigmentasi, terlihat adanya tatto, dan turgor kulit kering, terjadi refleks babinskyn,
terjadi refleks patela, dan kekuatan otot 4.
8) . Neurologis :
Status mental da emosi :
Ekspresi wajah pasien tampak sedih dan kesal karena
harus bolak-balik toilet
Pengkajian saraf kranial :
Semua saraf kranial yang mengatur panca indra pasien
berfungsi secara normal
Pemeriksaan refleks :
Semua refleks pada pasien berfungsi secara normal
2. Pemeriksaan radiologi : -
3. Hasil konsultasi : -
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
A. ANALISA DATA
DS :
Pasien mengatakan biasa minum air putih ± 5 gelas/hari.
Pasien mengatakan bahwa ia BAK ± 4 x/hari, dengan karakter urinenya kuning pekat dan
berbau obat.
DO :
Kulit pasien terlihat kering dan turgor kulit tidak elastis
konjungtiva anemis
mukosa bibir kering
TD : 100/60 mmhg
ETIOLOGI :
Kondisi menurun
MASALAH :
Kekurangan volume cairan dan elektrolit
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah diberikan askep selama 3x24 jam, diharapkan volume cairan pasien dapat
kembali normal, dengan KH :
TTV :
TD =100/60 mmhg
S = 36-37 ̊C
N = 60-90
RR = 12-20
2. Intervensi
Kaji tanda vital, contoh TD, frekuensi jantung, nadi, dan suhu (kesamaan dan
volume
Catat perubahan mental, turgor kulit, hidrasi, membrane mukosa, dan karaktersputum
Ukur/hitung masukan, pengeluaran, dan keseimbangan cairan. Catat kehilangan tak
tampak.
Timbang berat badan
Kaji tanda vital, contoh TD, frekuensi jantung, nadi, dan suhu
Berikan cairan IV dalam observasi ketat dengan alat control sesuai indikasi
Awasi/ganti elektrolit sesuai indikasi
3. Rasional
Untuk membedakan TTV normal klien dengan keadaan pada saat sakit.
Memperbaiki/mempertahankan volume sirkulasi dan tekanan
osmotic. Catatan meskipun kekurangan cairan, pemberian dapat mengakibatkan
peningkatan kongesti paru, pengaruh negative fungsi pernafasan
Elektrolit khususnya kalium dan natrium mungkin menurun sebagai akibat terapi
diuretic.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DO:
Nadi = 80 x/m
Suhu = 37 ̊ C
RR = 20 x/m
Nadi = 80 x/m
Suhu = 36,7 ̊ C
RR = 20 x/m
E. EVALUASI KEPERAWATAN