Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
langkah tersebut dapat dijadikan pedoman
dalam mencapai tujuan keperawatan yaitu
5. Konsultasi
- Utk mnentukan dx. Medis atau perencanaan
tind medis perlu konsultasi dgn anggota tim kesh
spesialis.
- Menegakkan dx. Medis
6. Hasil px diagnostik
- Px. Lab, tes diagnostik,
- Menetapkan diagnosa medis
- Mengevaluasi keberhasilan tindakan
keperawatan
lanjutan
7. Catatan medis dan anggota tim kesh lainnya
- Evaluasi status klien
- Sumber informasi utk mendukung rencana tindakan
keperawatan
8. Perawat Lain
- Klien rujukan dr tempat lain, perlu informasi dr perawat yg
merawat sebelumnya
- Kesinambungan dari tindakan keperawatan yg diberikan
9. Kepustakaan
- Memperoleh data dasar klienyg komprehensif
- Membantu perawat memberikan asuhan keperawatan yg
benar dan tepat
Pengumpulan dan perorganisasian
data harus menggambarkan dua hal
yaitu
Wawancara
pemeriksaan fisik
dan observasi
DATA DIBAGI DUA
problem (P)
dan Etiologi (E),
dan Simtom (S)
antara Problem dan Etiologi
dihubungkan dengan kata :
Berhubungan dengan,
Sekunder terhadap,
Disebabkan.
PERBEDAAN
DIAGNOSA
FISIOLOGIS
LANJUTAN
Berdasarkan
Ancaman kehidupan dan kesehatan
Sumber daya dan dana yang tersedia.
Peran serta klien
Prinsip ilmiah dan praktik keperawatan.
Menentukan tujuan
Dalam menentukan
tujuan digambarkan
kondisi yang diharapkan
disertai disertai jangka
waktu.
MENENTUKAN KRITERIA HASIL
Langkah-langkah evaluasi :
Daftar tujuan-tujuqan pasien.
Lakukan pengkajian apakah pasien dapat
melakukan sesuatu.
Bandingkan antara tujuan dan kemampuan
pasien.
Diskusikan dengan pasien, apakah tujuan
dapat tercapai atau tidak.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEBUTUHAN
OKSIGEN
8/10/2009 34
Proses bernafas terdiri dari 3 bagian,
yaitu :
1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara
atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya.
Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung
pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir
dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang,
diafragma turun dan volume paru bertambah.
Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a. Tekanan udara atmosfir
b. Jalan nafas yang bersih
c. Pengembangan paru yang adekuat
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 35
2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan
karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-
paru.
Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang
bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan
tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding
alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh
darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang
disebut membran respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada
masing-masing sisi membran respirasi sangat
mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien
tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki
kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 36
Faktor-faktor yang mempengaruhi
difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler darah
e. Aktifitas
f. Waktu adanya udara di alveoli
8/10/2009 37
lanjutan
3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui
darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya
karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke
jaringan dan karbondioksida harus
ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-
paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan
dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan
dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin.
Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan
plasma dan sel-sel.
8/10/2009 38
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
8/10/2009 39
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNAPASAN
1. Tahap Perkembangan
Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru
yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi
memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk
dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter
dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap
diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan
berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada
bentuk thorak dan pola napas.
8/10/2009 40
2. Lingkungan
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 41
3. Gaya Hidup
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 42
4. Status Kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan
pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh.
Penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat
pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh.
penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat
mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah.
contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi
oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi
membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat
mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari
sel.
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 43
5. Narkotika
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 44
Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 48
Tanda /gejala hipoksia
Sianosis dapat ditandai dengan warna
kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran
mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar
oksigen dalam hemoglobin.
Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk
fungsi serebral. Korteks serebral dapat
mentoleransi hipoksia hanya selama 3 - 5 menit
sebelum terjadi kerusakan permanen.
Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat
cemas, lelah dan pucat.
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 49
Perubahan pola nafas
8/10/2009 51
lanjutan
Obstruksi jalan napas di bagian bawah
melibatkan sebagian atau lengkap dari saluran
napas ke bronkhus dan paru-paru.
Mempertahankan jalan napas yang terbuka
merupakan intervensi keperawatan yang
kadang-kadang membutuhkan tindakan yang
tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai
dengan adanya suara mengorok selama inhalasi
(inspirasi).
8/10/2009 52
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Secara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan
data tentang :
1. Biodata pasien (umur, sex, pekerjaan, pendidikan)
Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan
pasien baik secara fisik maupun psikologis,
jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk
mengetahui hubungan dan pengaruhnya terhadap
terjadinya masalah/penyakit,
dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap
pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 53
2. Keluhan utama dan riwayat
keluhan utama (PQRST)
Keluhan utama adalah keluhan yang
paling dirasakan mengganggu oleh klien
pada saat perawat mengkaji, dan
pengkajian tentang riwayat keluhan utama
seharusnya mengandung unsur PQRST
(Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala,
dan Time)
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 54
3. Riwayat perkembangan
a. Neonatus : 30 - 60 x/mnt
b. Bayi : 44 x/mnt
c. Anak : 20 - 25 x/mnt
d. Dewasa : 15 - 20 x/mnt
e. Dewasa tua : volume residu meningkat,
kapasitas vital menurun
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 55
4. Riwayat kesehatan keluarga
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 57
8. Pemeriksaan fisik
a. Hidung dan sinus
Inspeksi : cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa
(warna, bengkak, eksudat, darah), kesimetrisan hidung.
Palpasi : sinus frontalis, sinus maksilaris
b. Faring
Inspeksi : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkak
c. Trakhea
Palpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan
jari tengah pada bagian bawah trakhea dan raba trakhea ke
atas, ke bawah dan ke samping sehingga kedudukan trakhea
dapat diketahui.
d. Thoraks
Inspeksi :
• Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah
pernapasan kronis klavikulanya menjadi elevasi ke atas.
Pola pernafasan
Pola napas, dalam hal ini perlu dikaji
kecepatan/frekuensi pernapasan
apakah pernapasan klien eupnea yaitu
pernapasan normal dimana kecepatan
16 - 24 x/mnt, klien tenang, diam dan
tidak butuh tenaga untuk
melakukannya, atau tachipnea yaitu
pernapasan yang cepat, frekuensinya
lebih dari 24 x/mnt, atau bradipnea
yaitu pernapasan yang lambat,
frekuensinya kurang dari 16 x/mnt,
ataukah apnea yaitu keadaan
terhentinya pernapasan.
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 59
Palpasi :
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 61
lanjutan
5. Rasa berduka
6. Koping tidak efektif
7. Perubahan rasa nyaman
8. Potensial/resiko infeksi
9. Interaksi sosial terganggu
10. Intoleransi aktifitas, dll sesuai
respon klien
Hamdani,skm.m.kes
8/10/2009 62
VIII. RENCANA KEPERAWATAN
8/10/2009 64
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEBUTUHAN NUTRISI
Marasmul
Yaitu suatu keadaan kekurangan kalori dan
protein penyebabnya akibat tidak seimbangnya
konsumsi zat gizi dalam makanan, bias juga
akibat penyakit inspeksi saluran pencernaan
(cacingan)
Kwashiorkor
Yaitu keadaan kekurangan protein yang
disebabkan kurangnya protein dalam makanan,
selain itu akibat dari gangguan penyerapan
makanan.
Anemia
Suatu keadaan dimana keadaan HB lebih rendah
dari keadaan normal
Anemia ada 2 yaitu :
Anemia defisiensi zat besi
Yaitu anemia akibat kekurangan zat besi, B12,
protein sehingga menganggu produksi sel darah
merah
Anemia aplastik
Yaitu anemia yang disebabkan sumsun tulang
tidak mampu memproduksi sel darah merah.
Makanan Sebagai Tindakan Pengobatan
makanan Biasa
Makanan ini cukup kalori, protein dan zat gizi
lainnya
Makanan Lunak
Diberikan kepada penderita sesudah operasi
dan penyakit infeksi dengan demam tinggi
Makanan Saring
Diberikan kepada penderita operasi tertentu,
infeksi akut, termasuk inspeksi saluran
percernaan.
LANJUTAN
Makanan Cair
Diberikan kepada penderita operasi dalam keadaan mual
dan muntah dengan kesadaran menurun serta suhu badan
tinggi. Biasanya diberikan melalui sande.
Tinggi Kalori
Diberikan untuk memenuhi kebutuhan kalori dan Protein
guna mencegah dan mengurangi kerusakan Jaringan
tubuh.
Syaratnya : Tinggi kalori, tinggi protein, cukup mineral dan
vitamin, mudah dicerna
LANJUTAN
Rendah Kalori
Tujuannya yaitu menurunkan berat badan
Syaratnya : Kalori dikurangi 500-100 dari normal
protein normal, cukup mineral dan vitamin tinggi serat.
Rendah Garam
Tujuan untuk menghilangkan resintensi garam/air
dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah.
Syaratnya : Cukup kalori, protein, mineral dan vitamin
makanan disesuaikan dengan penyakit jumlah natrium
disesuaikan dengan berat tidaknya rsistensi garam.
Pengkajian
Kultur
Religi
Status ekonomi
penampilan pribadi life style
(gaya hidup)
kepercayaan efek makanan
terhadap kesehatan.
Faktor resiko untuk masalah nutrisi/dx
keperawatan
1. Usia
Bayi :Cairan banyak masuk dan banyak
keluar karena metabolisme tinggi, masalah
akan terjadi bila Imaturitas ginjal.
Lansia:Gangguan terjadi akibat faal ginjal
dan jantung terganggu akibat tidak mampu
mengatur konsentrasi Uren.
2. Temperatur Lingkung
Penurunan Peningkatan
Pemeriksaan elektrolit
Darah Lengkap
PH
Berat Jenis urine
Analisa Gas Darah
HEMATOKRIT