Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA CAIRAN DAN

ELEKTROLIT

 Oleh :
 Kelompok : V
  M. Ikhsan
 Tia Maryani
 Nofiani
 Armanisah
Pemberian Carian Melalui Infus
Air infus adalah air yang
dimurnikan. Air infus adalah
air yang diperoleh dari hasil
penyulingan. Infus Jadi air
infus adalah air yang
dimurnikan lewat proses
penyulingan atau infus adalah
Pemberian cairan melalui
infus merupakan tindakan
memasukkan cairan melalui
intravena yang dilakukan
pada pasien bantuan
perangkat infus.
Tujuan Komposisi Cairan Infus
>Memenuhi kebutuhan cairan
dan elektrolit
>Infus pengobatan dan
pemberian nutrisi.
Pasien yang harus di infus :
 Kedaan emergency (misal pada tindakan RJP),yang
memungkinkan pemberian obat langsung ke dalam Intra Vena)
 Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat
seperti ( furosemid , digoxin)
 Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara
terus menerus melalui Intra vena.
 Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan
elektrolit
 Pasien yang mendapatkan transfusi darah
 Pasien yang tidak stabil(kekurangan cairan) dan
syok(mengancam jiwa)
 Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan
mengurangi kebutuhan dengan injeksi intramuskuler
Daerah Pemasangan Infus
 Pemberian cairan melaui infuse dengan memasukkan ke
dalam vena (pembuluh darah) diantaranya :
 Vena lengan (vena safalika basilica dan mediana kubiti)
pada tungkai (vena safena) atau pada vena yang ada di
kepala, seperti vena temporalis frontalis (khusus untuk
anak-anak).
 Pemasangan infus tidak dianjurkan pada daerah yang
mengalami luka bakar, lengan pada sisi yang mengalami
mastektomi (aliran balik vena terganggu), lengan yang
mengalami edema , bekuan darah , atau kerusakan kulit.
 Prosedur pemasangan infus
 Standar infuse
  Set infuse
 Cairan sesuai program medic
  Jarum infuse dengan ukuran yang sesuai
 Pengalas
 Torniket
 Kapas alcohol
 Plester
 Gunting
 Kasa steril
 Betadin
 Sarung tangan
Prosedur kerja
 1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 2.Cuci tangan
 3.Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke
bagian karet atau akses selang ke botol infuse
 4.Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan
hingga terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan
memenuhi selang dan udara selang keluar
 5.Letakkan pengalas di bawah tempat (vena)yang akan
dilakukan pengifusan.
 6.Lakukan pembendungan dengan torniket (karet pembendung)
10-12 cmdi atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk
menggenggam dengan gerakan sirkular (bila sadar)
 7.Gunakan sarung tangan steril
 8.Desinfeksikan daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
 9.Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di
bagian bawah vena pada posisi jarum (abocath) mengarah ke atas
 10.Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (abocath / surflo)
maka tarik keluar bagian dalam (jarum) sambil meneruskan
tusukan ke dalam vena
 11.Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan ,
tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan
agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan atau
disambungkan dengan slang infuse
 12.Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis
yang diberikan
 13.Lakukan fiksasi dengan kasa steril
 14.Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat
ukuran jarum
 15.Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
Transfusi Darah
 Transfusi darah adalah proses
pemindahan darah dari donor yang
sehat kepada penderita.
 Tujuan :
 Meningkatkan volume darah sirkulasi
(setelah pembedahan,trauma,atau
hemoragi)
 Meningkatkan jumlah sel darah merah
dan untuk mempertahankan kadar
hemoglobin pada klien anemia berat.
 Memperbaiki masalah pembekuan
 Memperbaiki kekebalan
Alat dan Bahan
 1.Standar infus
 2.Set infus
 3.Botol berisi NaCl 0,9%
 4.Produk darah yang benar sesuai
program medis
 5.Set transfusi
 6.Pengalas
 7.Torniket
 8.Kapas alkohol
 9.Plester
 10.Gunting
 11.Kasa steril
 12.Betadin
 13.Sarung tangan
Prosedur Kerja
 1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 2.Cuci tangan
 3.Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol untuk digunakan
setelah transfusi darah
 4.Gunakan slang infus yang mempunyai filter (slang Y atau tunggal)
 5.Lakukan pemberian infus NaCl 0,9%
 6.Lakukan lebih dahulu transfusi darah dengan memeriksa
identifikasi kebenaran produk darah : periksa kompatibilitas dalam
kantong darah , periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien ,
periksa kedaluwarsa, dan periksa adanya bekuan.
 7.Buka set pemberian darah
 8.Cara transfusi darah dengan slang Y :
 >Tusuk kantong NaCl 0,9%
 >Isi slang dengan NaCl 0,9%
 >Buka klem pengatur pada slang Y dan hubungkan ke kantong
NaCl 0,9%
 >Tutup/klem pada slang yang tidak digunakan
 >Tekan sisi bilik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan
ruang filter terisi sebagian)
 >Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan slang terisi
NaCl 0,9%
 >Kantong darah perlahan dibalik-balik 1-2 kali agar sel-selnya
tercampur. Kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada
slang dan filter terisi darah.
 9.Cara transfusi darah dengan slang tunggal:
 >Tusuk kantong darah
 >Tekan sisi bilik dengan ibu jari dan telunjuk sehingga filter
terisi sebagian.
 >Buka klem pengatur biarkan slang infus terisi darah
 10.Hubungkan slang transfusi ke kateter IV dengan membuka
klem pengatur bawah
 11.Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 5 menit
selama 15 menit pertama, dan tiap 15 menit selama 1 jam
berikutnya
 12.Setelah darah diinfuskan , bersihkan slang dengan NaCl
0,9%
 13.Catat tipe , jumlah , dan komponen darah yang
diberikan
 14.Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
 Syarat-syarat Transfusi Darah
 a.Umur 17-60 tahun (pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi
donor bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun
donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak
penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter
 b.Berat badan 50 kg atau lebih
 c.Temperatur tubuh : 36,6-37,5 C
 d.Kadar Hemoglobin 12,5 g/dl atau lebih
 e.Tekanan darah 120/140/80 – 100 mmHg
 f.Nadi 50-100/menit teratur
 g.Tidak berpenyakit jantung, hati, paru-paru,ginjal,kencing manis,
penyakit pendarahan,kejang,kanker,penyakit kulit kronis
 h.Tidak hamil,menyusui,menstruasi (bagi wanita)
 i.Bagi donor tetap, penyumbangan 5 (lima) kali setahun
 j.Kulit lengan donor sehat
 k.Tidak menerima transfusi darah/komponen darah 6 bulan
terakhir
 l.Tidak menderita penyakit infeksi : malaria, hepatitis,
HIV/AIDS
 m.Bukan pecandu alkohol / narkoba
 n.Tidak mendapat imunisasi dalam 2/4 bulan terakhir
 o.Beritahu petugas bila makan aspirin dalam 3 hari terakhir
 p.Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali ,
dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan.
Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umur donor.
 Manfaat Donor Darah
 Dapat memeriksakan kesehatan secara berkala 3 bulan sekali
seperti tensi, Lab Uji Saring .(HIV, Hepatitis B, C, Sifilis dan
Malaria).
 Mendapatkan piagam penghargaan sesuai dengan jumlah
menyumbang darahnya antara lain 10, 25, 50, 75, 100 kali.
 Donor darah 100 kali mendapat penghargaan Satya Lencana
Kebaktian Sosial dari Pemerintah.
 Merupakan bagian dari ibadah.
KESIMPULAN
 Seorang calon pendonor yang akan mendonorkan
darahnya harus memiliki fisik tubuh yang baik dan
sehat.
 Seorang calon pendonor harus memenuhi syarat
seorang pendonor. Seorang pendonor harus
memperhatikan keadaannya sebelum mendonorkan
darahnya kepada penderita.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai