Anda di halaman 1dari 17

Laporan Pendahuluan

Pemasangan infus dan transfusi

Disusun Oleh:
Nama : Nila angriyanti umasugi

NPM : 1420117164

KELAS : PAGI (ambon)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MALUKU HUSADA
AMBON
2020

  1
PEMASANGAN INFUS

Pengertian
Memasukkan cairan/obat langsung ke dalam vena dalam jumlah yang

banyak dan dalam waktu yang lama.


Tujuan
a.   Memenuhi cairan dan elektrolit bagi pasien yang tidak bisa
mengambil secara oral
b.   Memenuhi cairan dan elektrolit tubuh setelah banyak kehilangan
cairan, contohnya : Melalui perdarahan, dehidrasi yang serius.
c.   Memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tisu untuk proses
metabolisme
d.   Menyediakan suatu medium untuk p[emberian obat secara intravena

Indikasi
  Syok
  Intoksikasi berat
  Pra & Pasca bedah sesuai dengan program pengobatan
  Pasien yang puasa (NBM/Nil by Mouth) atau tidak boleh mengambil
makanan atau minuman secara oral
  Sebelum transfusi darah
  Perlu pengobatan dengan cara infus
  Pasien yang memerlukan obat yang dimusnahkan oleh acid
hidroklorik atau obat yang mudah diserap oleh gastrousus
 Dehidrasi

Larutan yang biasa digunakan


a.   Larutan nutrisi
  Karbohidrat
  Dextrose
  Levulose
  Asam Amino
  Aminogen
  Aminosol
  Travamine
  Lipid
  Lipomul

  2
b.   Larutan Elektrolit
  Normal Saline/ Nacl
  Hartman/ Ringer Lactat
c.  Larutan yang meningkatkan volume darah
  Serum albumin manusia
  Plasma
  Isipadu darah

Lokasi Pemasangan Infus


a.   Vena palmar digitalis
b.   Vena sefalika
c.  Vena basalika
d.   Vena antebrakhial medialis
e.   Vena kubitis medialis
f.  Vena temporalis
g.   Vena dorsalis
h.   Vena jugularis

  Lokasi pemasangan infus dipilih berdasarkan :


  Umur
  Lamanya infus (lama/tidak)
  Jenis larutan yang digunakan
  Keadaan vena
  Orang dewasa: Ditangan (Vena Basalika, V. Kubitis medialis, V.
Sefalik)  Besar
   Jika cedera di bagian tangan bisa digunakan dibagian kaki
  Untuk terapi yang lama vena di belakang tangan dan lengan
digunakan karena tidak menghalang pergerakan tangan.
  Anak-anak: Vena di temporal kepala, di kaki, dibelakang tangan

  Untuk terapi infus yang lama gunakan lokasi yang dari bagian distal
dahulu ke bagian proksimal supaya jika bengkak boleh digunakan

Faktor -faktor yang mempengaruhi aliran infus


1.   Jenis cairan
Larutan isotonik bisa diberi dengan tepat berbanding dengan larutan
hipertonis

2.  Keperluan pasien


Pasien yang mengalami syok hipolemik memerlukan cairan dengan
segera oleh itu cairan perlu diberi dengan tepat
3.  Status / keadaan jantung dan renal
Pastikan tidak ada gangguan di organ-organ ini.

4.  Kedudukan / lokasi jarum


 Jika dipasang dekat dengan sendi  Bila dibengkokkan ia akan
menyekat aliran cairan .

5.  Perubahan dalam posisi jarum


 Jika jarum beralih ke jaringan   tetesannya lambat/berhenti
menyebabkan tempat tersebut jadi bengkak akibat posisi jarum dekat
dengan dinding vena (lambat) Jika jauh (cepat)

6.  Ketinggian botol infus


Terlalu tinggi  alirannya cepat
Terlalu rendah  alirannya lambat

7.  Potensi jarum


Darah beku yang terdapat pada ujung jarum / bevel akan menyekat
aliran infus

8.  Penyempitan vena


Penggunaan balutan (bandage) yang erat / cuff tekanan darah

9. Pembukaan udara.
Tertutup = udara tidak dapat masuk ke dalam botol mengakibatkan
tidak ada tekanan di dalam botol untuk membuat cairan menetes

Perhitungan Tetesan Infus

Tts/mnt : Kebutuhan cairan x tetesan dasar


Waktu (Menit)

Tetesan dasar
Mikro : 60 tts/mnt
Makro : 20 tts/mnt
Persiapan Alat:
1.  Cairan infus
2.  Infuset
3.  IV Khateter  Jarum infus, Abocath, Wing needle/Butterfly
4.  Kapas alkohol
5.   Standar infus
6.   Turniquit, plaster, gunting,
7.   Larutan antiseptic (Bethadine)
8.   Papan Spalk (bila
perlu) 9.  Sarung tangan
10. Perlak kecil/pengalas, nierbekken.

Prosedur

Langkah-langkah Rasional
1.   Periksa arahan dokter/pastikan Mengurangi resiko terjadinya
tentang adanya order pengobatan. kesalahan
  Jenis larutan yang diperlukan
  Jumlah cairan yang diperlukan
  Sediakan regim menurut waktu
yang ditentukan

2.  Pastikan pasien dengan betul dan Mengurangi resiko terjadinya


beritahu pasien tentang tindakan kesalahan dan penjelasan yang
yang akan dilakukan tepat dapat mengurangi
kecemasan klien serta dapat
memberikan kerjasama

3.  Cuci tangan Mengurangi transmisi


mikroorganisme

4.  Atur peralatan dalam bak Agar prosedur dapat dilakukan


instrumen dan letakkan di samping secara sistematis
tempat tidur pasien

5.  Periksa cairan yang akan Mencegah terjadinya infeksi


digunakan atau timbulnya reaksi tubuh
  Tanggal kadaluarsa terhadap cairan
  Kandungan cairan  
Kejernihan, ada endapan, benda
asing
  Kebocoran plastik/keretakan
kaca pada botol infus

6.  Periksa infus set Mencegah terjadinya infeksi


  Tanggal kadaluarsa
atau timbulnya reaksi tubuh
  Apakah pembungkus set infus
terhadap cairan
robek ( tdk steril )

7.  Siap cairan yang akan diberikan Mencegah bakteri memasuki


buka botol infus dan infuset dari ke peralatan infus dan aliran
kantongnya, pertahankan sterilisasi darah
pada kedua ujung set

8.  Pasang klem sekitar 2-4 cm di Memudahkan pengaturan


bawah drip dan pindahkan klem kecepatan aliran dan posisi off
roll pada posisi off. cegah penetesan.

9.  Lepaskan penutup botol infus Mempertahankan kesterilan


tanpa menyentuh lubangnya lalu larutan
tusukkan set infus kedalam botol
cairan

10.  Pasang/gantungkan botol infus Memudahkan pengaliran


pada standar infus cairan
11.  Pencet drip/penampung pada Efek peghisapan cairan
slang infus sehingga cairan masuk berpindah masuk ke ruang
ke drip sampai tanda batas, lalu drip untuk mencegah udara
buka klem dan alirkan sampai masuk ke selang.
memenuhi selang. Klem roll ke
posisi off.

12.  Hilangkan udara pada slang Udara dapat masuk ke


dengan cara meluruskan slang pembuluh darah dan
tegak lurus dan menjentik2 dengan menyebabkan emboli
ujung jari. Pastikan bahwa dalam
selang bersih dari gelembung
udara.

13.  Atur posisi pasien rileks dengan Memberikan rasa nyaman dan
tangan lurus, letakkan perlak kecil memudahkan perawat bekerja.
di bawah tangan. Menghindari kain/seprei
terkena darah.

14.  Kaji tempat penusukan vena. Pilih Bila terjadi sclerosis atau
tempat distal vena yang digunakan kerusakan pada vena, tempat
proksimal dari vena yang sama
masih dapa digunakan

15.  Bila daerah penusukan banyak Rambut merupakan sumber


rambut, cukur atau gunting penyebaran mikroorganisme
daerah tersebut

16.  Pasang turniket di atas vena yang Membendung aliran darah


akan ditusuk 10-12 cm (5-6 sehingga vena distensi dan
inchi)dan anjurkan pasien untuk memudahkan vena terlihat
menggenggam erat sampai vena dengan jelas, dapat dipalpasi
distensi dan tampak dengan jelas. dan mudah ditusuk.
Bila vena belum tampak, perawat
dapat menepuk-nepuk area vena
sambil menganjurkan pasian
membuka dan menutup
genggaman sampai vena tampak
 jelas.

17. Pasang sarung tangan Menurunkan resiko penularan


terhadap HIV, hepatitis,
organisme melalui darah.

18.  Desinfeksi/bersihkan area yang Membawa mikroorganisme


akan ditusuk dengan kapas alkohol menjauhi pusat penusukan
dengan gerakan sirkular (satu kali
sapuan)

19.  Gunakan tangan yang tidak Mencegah bergesernya vena


domonan untuk menekan vena di ketika jarum dimasukkan
bawah daerah penususkan lebih
kurang 1-2 inci

20.  Tusukkan abocath pada vena Mwmudahkan jarum amsuk ke


dengan sudut 300 sejajar dengan vena dan meminimalkan
vena. Setelah ujung jarum masuk trauma
vena, rendahkan sudut jarum
hampir sejajar dengan vena
21.  Abocath kemudian diteruskan  Jika darah telah berada di
masuk ke vena dan tangan yang lumen jarum berarti jarum
tidak memegang digunakan untuk telah masuk ke vena, karena
mengontrol letak jarum dengan pembendungan dengan
palapasi vena dari luar. Jika darah turniket menyebabkan tekanan
telah memasuki lumen jarum naik sehingga mengakibatkan
dorong perlahan2 sampai posisi darah mengisi lumen jarum.
tepat. (Satu tangan mendorong
abocath sampai menempel dengan
tempat penusukan sementara
tangan yang lain menarik
mandarin/stylet ke luar

22.  Tahan abocath dengan satu Mengurangi perdarahan dan


tangan, lepaskan turniket dengan mempertahankan posisi jarum.
cepat hubungkan dengan selang
infus/ three way/stopper.

23.  Lepaskan klem roller dan kepalan Memungkinkan aliran vena


tangan sehingga cairan segera
dan mencegah pembekuan
mengalir.
pada aliran infus
24.  Setelah yakin aliran lancar, tutup
Mempertahankan posisi jarum
area penusukan dengan kasa dan
dan mencegah infeksi.
betadin lalu pasang plaster

25.  Atur kecepatan tetesan infus sesuai


Intake cairan dan elektrolit
order
adekuat
26.  Lepaskan sarung tangan, bereskan
Mengurangi transmisi
alat dan cuci tangan
mikroorganisme
27.  Catat tindakan perawat secara
Mendokumentasikan semua
singkat dan jelas seperti tanggal
tindakan sebagai tanggung
pemasangan, jenis dan jumlah
 jawab dan tanggung gugat
cairan yang digunakan
perawat.
Kewaspadaan
  Ganti lokasi tusukan setiap 48-72 jam dan gunakan set infus yang baru
  Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam dan evaluasi tanda
infeksi
  Observasi tanda/reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi lain

Evaluasi
  Output urine seimbang dengan intake cairan
  Karakteristik urine menunjukkan fungsi ginjal baik
  Klien akan mengkomsumsi cairan sesuai dengan program (peroral,
terapi intravena, atau TPN)

Hal-hal yang harus di perhatikan setelah infus terpasang:


1.  Senantiasa memeriksa lokasi infus untuk mengesan tanda-tanda infeksi
2.  Pastikan infus berjalan lancar
a.  Selang   tidak ada udara/darah beku di dalamnya yang
menghalang penaliran cairan serta selang tidak terbelit
b.  Pastikan pasien tidak menindih selang infus, kedudukan
tangan/anggota yang dipasangi infus dalam posisi yang betul, pada
anak2/bayi perlu dipasangi spalk
3.  Pastikan drip chamber tidak kosong senantiasa terisi cairan ½ chamber
untuk menghindari udara masuk kedalam aliran darah
4.  Senantiasa memperhatikan tetesan cairan
  Kadar tetesan sesuai regim/order
  Hindari tetesan terlalu cepat krn dpt menyebabkan masalah pada
paru-paru dan jantung
  Hindari tetesan terlalu lambat krn intake cairan dan elektrolit tidak
adekuat
5.  Pastikan botol infus tidak kosong
  Sediakan botol infus yang baru sesuai dgn regim/order

  Tukar botol drip sebelum kosong untuk menghindari udara masuk


kedalam selang. Tukar cairan apabila berada pada leher botol
6.   Jika perlu tuliskan waktu dimulai dan diakhiri di botol infus untuk
memudahkan penukarannya (untuk menghindari kejadian botol
kosong)
7.  Dokumentasikan jenis larutan dan jumlah cairan yang diberikan dalan
intake output chart
8.  Memberi penjelasan kepada pasien berkaitan dengan penggunaan
infus
  Tidak boleh membawa IV drip ke toilet atau berjalan2 tanpa
ditemani oleh perawat untuk menghinbari kejadian back flow darah
pada selang
  Tidak boleh mengatur tetesan untuk menghindari kejadian
berlebihan cairan yang diperlukan
  Tidak boleh tinggikan bagian/anggota yang dipasangi infuslebih
dari paras jantung untuk menghidari kejadian back flow ke selang.
9.  Memenuhi rasa nyaman dan bantuan aktivitas pasien
  Memenuhi personal hygiene
  Membantu mobilitas : turun dari tempat tidur, berjalan dsb.
10. Perhatikan tanda2 vital pasien dan komplikasi yang bisa berlaku
sewaktu pasien menerima infus.

Komplikasi yang mungkin terjadi


  Reaksi pirogenik terjadi akibat adanya bahan pirogenik di dalam
larutan sewaktu pemasangan infus yang menyebabkan demam
  Thromboplebitis   Trauma mekanik pada vena atau iritasi bahan
kimia
  Embolisma udara  Terdapat gelembung udara di dalam aliran infus
menyebabkan resiko berbahaya  Kematian boleh berlaku
  Berlebihan cairan dalam sirkulasi  akibat tetesan infus yang terlalu
cepat.
  Infiltrasi  masuknya cairan ke dalam sub kutan.

Cara mengganti cairan


1.   Sediakan botol infus yang baru apabila cairan menghampiri leher botol
patuhi teknik aseptic sewaktu mengganti botol
2.   Klem aliran infus
3.   Kelurkan spitdari botol kosong dan masukkan ke botol yang baru
tanpa menyentuh ujung spit
4.   Gantung botol tersebut dengan cepat
5.   Buka klem dan hitung kembali tetesan sesuai regim/order
6.   pasang label kembali (waktu dimulai dan berakhir sampai jam berapa)
7.   Dekomentasikan jumlah larutan yang masuk dan nama larutan yang
baru dalam I/O chart 

Menghentikan infus
Dilakukan jika program terapi sdh selesai atau jika lokasi penusukan
abocath bengkan/aliran tidak berjalan lancar
  Tutup klem infus spy alirannya berhenti
  Buka plaster dan kasa dengan hati2
  Pakai glove, letakkan kasa yang steril diatas tempat abocath dan
keluarkan abocath
  Tekan tempat tersebut dengan kasa selama 2-3 menit untuk
mencegah perdarahan kmdn plasterkan dengan rapi.
PEMASANGAN TRANSFUSI DARAH

Defenisi:
Memasukkan darah yang berasal dari donor ke dalam tubuh klien
melalui vena.

Tujuan :
1. Untuk menggantikan kehilamgam darah yang banyak sewaktu
pembedahan dalam kasus perdarahan
2. Menggantikan kekurangan komponen darah yang spesifik contohnya,
Platelet, RBC, faktor2 pembekuan darah
3. Umtuk memepertahankan dan meningkatkan volume darah dalam
sirkulsasi pada kasus2 syok akibat perdarahan
4. Untuk meningkatkan kandungan oksigen dalam darah pada kasus
anemia

Di lakukan pada:
1.  Klien yang kehilangan darah
2.  Klien yang penyakit kelainan darah tertentu (misalnya anemia,
leukemia)

Komponen-Komponen darah:
3. Whole blood  Semua komponen darah
4. Packed red cell/packd cell  Plasma yang dikeluarkan dari whole
blood
5. Plasma  Hasil pemisahan whole blood
6. Platelets  kandungannya platelets, limfosit dan sedikit plasma
7. Granulosit  Kandungannya WBC, plasma dan sedikit RBC
8. Albumin  Kandungannya albumin, plasma dan human albumin
9. clotting factor/Faktor pembekuan darah  Cryoprecipited anti
hemolitik faktor

Peralatan
1.  Selain alat-alat yang diberika dalam pemeberian infus
2.  Larutan normal saline 0,9%/ Nacl 0,9%
3.  Set infus dengan filter
4.  IV khateter (Diemeter 18
G/19G) 5.  produk darah yang
benar
6.  Sarung tangan
7.  Kapas alkohol
8.  plester
9.  Nierbekken
10.  Format persetujuan pemberian transfusi yang
ditandatangani 11. Penghangat darah

Prosedur sebelum transfusi darah


1.  Dokter
  Memberika instruksi

  Berapa unit darah tergantung pada keadaan anemia pasien

  Tanda tangan format golongan darah (Group cross match)

2.  Pasien
Pengambilan darah krg lebih 3 ml untuk tes golongan darah ini
bertujuan untuk tes kesesuaian dara untuk menghindari kejadian
aglutinasi dan hemolisis

3.  Perawat
  Mengambil sampel darah pasien

  Mengisi format pengambila darah dengan lengkap

  Mengantar sampel darah ke bank darah/PMI

  Komfirmasi darah telah disediakan oleh bank darah/PMI sesuai

instruksi dokter di dalam format.

Prosedur

Langkah – Langkah Rasional


1. Pastikan pasien dengan betul Untuk menghindari resiko terjadinya
cek statusnya/panggil namanya kesalahan yang bisa menyebabkan
reaksi yang lebih serius

2. Jelaskan prosedur pada klien. Klien yang pernah mendapatkan


Tentukan apakah klien pernah transfusi darah pada masa lalu
mendapatkan transfusi dan catatan dapat
reaksi, jika ada merasakan ketakutan yang lebih besar
3. Pastikan bahwa klien terhadap transfusi
telah menandatangani Beberapa institusi memerlukan
format persetujuan. klien untuk menandatangani surat
persetujuan sebelum menerima
4. Suruh klien berkemih atau transfusi komponen darah
kosongkan wadah penampungan Bila terjadi reaksi transfusi, spesimen
urine urine yang diambil harus merupakan
urine yang dibentuk setelah pemberian
transfusi
5. Dapatkan data dasar tanda Memastikan suhu, nadi, tekanan
–  tanda vital dalam 30 menit darah, dan pernafasan pra-transfusi
sebelum pemberian transfusi klien dan memungkinakan deteksi
darah. reaksi transfusi dengan
Laporkan adanya peningkatan memperhatikan perubahan pada tanda
suhu pada dokter. – tanda vital.
6 . Minta klien untuk dengan segera Gejala  gejala ini dapat merupakan

melaporkan gejala-gejala berikut tanda- tanda reaksi transfusi. Pelaporan


: mengigil, sakit kepala, gatal, dan penghentian transfusi dengan
kemerahan jika ada. cepat akan membantu meminimalkan
reaksi
7.Cuci tangan Mengurangi transmisi mikro organisme
8. Kenakan sarung tangan dengan pesanan dokter.
sekali pakai

9. Buat jalur IV dengan kateter


besar (diameter 18-G atau 19-G)
10. Gunakan slang infus yang
memiliki filter.
11. Memberi infus normal saline/Nacl
0,9% sebelum memberi darah (50
cc)
 Jangan memeberikan larutan yang
ada kandungan glukosa
12. Ikuti protokol institusi dalam
mendapatkan produk darah dari
bank darah. Minta darah bila anda
telah siap menggunakannya.

13. Dkeebnegnaanr apne


rparwodatu lka idna, rianhd
ednatnif kikliaesni :
  Pemeriksa kompatibilatas yang
tertera pada kantung darah dan
informasi pada kantung itu
sendiri.

  Untuk darah lengkap, pemeriksa


golongan ABO, dan tipe Rh
(pada catatan klien)

  Periksa ulang produk darah


Mengurangi transmisi patogen darah,
sarung tangan harus dipakai bila
menangani cairan tubuh (CDC,
1987;OSHA, 1991).
Memungkinkan infus darah lengkap dan
mencegah hemolisis.
Filter dapat menyaring debris dan
bekuan darah yang lembut Mencegah
hemolisis sel darah merah

Bisa menyebabkan aglutinasi dan


menyekat salur darah
Darah lengkap atau kemasan sel  sel

darah merah harus tetap dalam


lingkungan dingin (10 - 60 C). →

letakkan dalam kotak darah yang


berisi es batu.

S a tu p e r a w a t
ssa a t p e r a w a t
m em b a c a d e n g a n
l ain ny a m e n d e n g a
k e r as
r k a n dan mengecek ulang
informasi.
Memastikan bahwa golongan ABO,
tipe Rh, dan jumlahnya cocok.

Memastikan bahwa golongan ABO dan


Rh cocok dengan tag kompabilitas dan
kantung darah.

Memastikan komponen darah yang

benar.
  Periksa tanggal kadaluawarsa
pada kantung. Setelah 21 hari, darah hanya
  Periksa darah terhadap adanya
mengandung 70% sampai 80% sel  sel –

bekuan. aslinya dan 23 mEq/L kalium.


Antikoagulan, dekstrosa sitrat  fosfat

 pemeriksaan di atas perlu di (CPD), ditambahkan ke dalam darah


lakukan di bank darah/PMI dan memungkinkan darah disimpan
bersama dengan petugas jaga. selama 21 hari. Antikoagulan baru,
Ketika di dalam bangsal/ruangan adenin  dekstrosa  sistrat  fosfat
– – –

perlu dicek lagi(double cek) (CPD  A), memungkinakan


dengan perawat lain atau dokter penyimpanan selama 35 hari. Bila


sebelum darah diberikan ke terdapat bekuan, kembalikan darah ke
pasien. bank darah.
14. Darah disimpan pada suhu Agar darah yang diberikan sesuai
ruangan kurang lebih 30 dengan suhu badan.
menit setelah dikeluarkan dari
kotak darah dengan cara :
  Dialirkan pada air kran
  Direndam dengan air tetapi
pastikan selang
penyambungnya tidak bocor
15. Dengan perlahan balikkan Mencegah sel  sel menggumpal, yang

kantung darah 1 sampai 2 kali dapat menyumbat pintu bawah


untuk mencampur sel  sel–
kantung atau menimbulkan bekuan.
tetapi tidak digoncang Sel darah yang rapuh mungkin akan
rusak bila terbentur filter yang tak
berisi normal salin.
16. Untuk pemberian darah: Menyiapkan filter dan selang terisi
a.  Tusuk unit darah darah
b.  Pencet bilik drip; biarkan filter Membantu mempercepat hubungan
terisi darah. dari selang infus yang telah disiapkan
ke kateter IV.
c.  Buka klem pengatur dan Mengisi slang
biarkan selang infus
terisi darah.
Masukkan darah dan atur kadar
tetesan :
  Dimulai dengan kecepatan Kebanyakan reaksi transfusi terjadi
aliran yang perlahan 2-5 selama 15 sampai 30 menit transfusi.
ml/menit ( 10-15 tetes)dalam Menginfus sejumlah kecil darah pada
10 menit pertama awal meminimalkan volume darah
  Tambahkan jumlah tetesan yang terpajan oleh klien, yang
 jika tiada tanda-tanda reaksi membatasi beratnya reaksi. Tindakan
transfusi darah, antara 28- ini juga memungkinkan tindakan cepat
30 tetes /menit (jumlah terhadap reaksi transfusi
tetesan tergantung pada
keadaan pasien dan jenis
darah yang di berikan)
  Tetap bersama klien selama
15 sampai 30 menit masa
transfusi
7.   Pantau tanda  tanda vital klien:

Waspadalah terhadap setiap
tiap 5 menit selama 15 menit perubahan tanda  tanda vital yang

pertama : tiap 15 menit selama dapat merupakan tanda awal reaksi


satu transfusi
 jam berikutnya; tiap jam sampai
unit darah terinfuskan; selama satu
 jam setelah infus selesai.
8.   Atur infus sesuai pesanan
dokter. Kemasal sel  sel darah

biasanya diberikan 1 ½ sampai


2 jam sementara darah lengkap
diberikan 2 sampai 3 jam.
9.   Pastikan tidak memberikan Mencegah reaksi obat terhadap darah.
obat melalui aliran transfusi
darah
Untuk mencegah terjadinya overload
kecuali pemberian diuretik (lasix) dalam aliran darah.
 jika ada instruksi. Meminimalkan reaksi darah yang
20. Jika terdapat tanda-tanda reaksi
darah pada pasien :
Maka hentikan transfusi darah dan
ganti dengan Nacl 0,9%dan
beritahu dokter dgn cepat untuk
tindakan selanjutnya Menginfus sisa darah di dalam
21. Setelah darah diinfuskan , bersih selang IV; normal salin 0,9%
selang dengan normal salin 0,9% mencegah hemolisis sel  sel darah

dan letakkan kantung darah pada merah


kantung plastik untuk
dikembalikan ke bank darah.
22. Buang semua bahan yang telah Mengurangi transmisi mikro organisme
digunakan di tempat yang telah
disediakan. Lepaskan sarung
tangan dan cuci tangan
23. Catat tipe dan jumlah komponen Mencatat pemberian komponen darah
darah yang diberikan, tanggal dan reaksi klien
pemberian, waktu dimulai, waktu
habis, dan raspons klien terhadap
terapi darah. Biasanya digunakan
catatan transfusi terpisah.
24. Teruskan pemerhatian tanda-tanda Untuk mengesan reaksi yang lambat
vital pasien dan keadaan pasien
26. Cek hemoglobin setelah 24 Untuk mengetahui kadar hemoglobin
jam pemberian transfusi darah setelah transfusi apakah ada perubahan
diberikan kepada pasien atau tidak

Anda mungkin juga menyukai