Anda di halaman 1dari 4

Laporan Pendahuluan

SUCTION

Disusun Oleh:
Nama : Nila angriyanti umasugi

NPM : 1420117164

KELAS : PAGI (ambon)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MALUKU HUSADA
AMBON
2020
Laporan Pendahuluan Praktikum
Suction

Suction
A. Kriteria
a. Kelengkapan alat penghisap lender dengan ukuran selang yang tepat
b. Menggunakan satu selang penghisap lendir steril untuk satu klien
c. Menggunkan slang penghisap lendir yang lembut
d. Penghisapan dilakukan dengan gerakan memutar dan intermitten
e. Observasi tanda-tanda vital

B. Pengertian
Suatu metode untuk mengeluarkan secret jalan nafas dengan menggunakan alat via
mulut, nasofaring atau trakeal.

C. Tujuan
a. Mengeluarkan sekret: obstruksi jalan napas.
b. Mempermudah ventilasi jalan napas proses pendihan gas keluar dan ke dalam
paru.
c. Mendapatkan sampel/sekret untuk tujuan diagnostic.
d. Mencegah terjadinya infeksi akibat penumpukan sekret.

D. Indikasi
a. Klien mampu batuk secara efektif tetapi tidak mampu membersihkan sekret
dengan mengeluarkan atau menelan
b. Klien yang kurang responsive atau koma yang memerlukan pembuangan secret
oral
E. Persiapan
a. Lingkungan
- Penjelasan pada kluarga
- Pasang skerem/ tabir
- Pencahayaan yang baik
b. Klien
- Penjelasan terhadap tindakan yang akan dilakukan
- Atur posisi klien: Klien sadar : posisi semi fowler kepala miring ke satu sisi (oral
suction) dan posisi fowler dengan leher ekstensi (nasal suction)
- Klien tidak sadar : baringkan klien dengan posisi lateral menghadap pelaksana
tindakan (oral/nasal suction)
c. Alat – alat
1. Regulator vakum set
2. Kateter penghiap steril sesuai ukuran
3. Air steril/ normal salin
4. Hanscoon steril
5. Pelumas larut dalam air
6. Selimut/ handuk
7. Masker wajah
8. Tong spatel k/p

F. Pelaksanaan
 Fase orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi/ validasi
- Kontrak
 Fase kerja
Suction via Nasofaringeal dan Orofaringeal
1. Siapkan peralatan disamping tempat tidur klien
2. Cuci tangan dan memakai sarung tangan
3. Mengatur posisi klien (perhatikan keadaan umum klien)
4. Pasang handuk pada bantal atau di bawah dagu klien
5. Pilih tekanan dan tipe unit vakum yang tepat
6. Tuangkan air steril/ normal salin dalam wadah steril
7. Smbungkan kateter penghisap steril ke regulator vakum
8. Ukur jarak antara daun telinga dan ujung hidung klien
9. Basahi ujung kateter dengan larutan steril
10. Penghisapan :
Nasofaringeal : masukkan kesalah satu lubang hidung dan jagan didorong
paksa. Bila lubang satu tidak paten, pindah kelubang hidung yang lainnya.
Orofaringeal : masukkan ke satu sisi mulut klien dan arahkan ke orofaring
dengan perlahan
11. Sumbat "port" penghisap dengan ibu jari. Dengan perlahan rotasi kateter
saat menariknya, tidak boleh lebih dari 15 detik.
12. Bilas kateter dengan larutan steril. Bila klien tidak mengalami disteress
pernafasan, istirahat 20-30 detik, sebelum memasukkan ulang kateter.
13. Bila diperlukan penghisapan ulang, ulang langkah 9-11
14. Bila klien mampu minta untuk nafas dalam dan batuk efektif diantara
penghisapan.
15. Hisap secret pada mulut atau bawah lidah setelah penghisapan
nasofaringeal dan orofaringeal.
16. Buang kateter penghisap bersamaan dengn pelepasan hanscoon
17. Cuci tangan
18. Documentasi

Anda mungkin juga menyukai