Keluhan utama
Definisi
Pemeriksaan fisik sistem pernafasan merupakan suatu tindakan
yang dilakukan oleh perawat untuk melakukan pengkajian fisik
pada paru untuk mengetahui keadaan normal atau abnormalitas
yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
Indikasi
Terdapat keluhan pada sistem
pernapasan
Komplikasi
- Perdarahan
- Post Trauma/ Pembedahan
1. Sarung tangan steril
2. Masker bedah
Tahap 3.
4.
Spignomanometer (Alat ukur tekanan darah)
Stetoskop
Persiapan 5. Oksimetri
Alat 6. Termometer
Pemeriksaan 7.
8.
Kassa steril
Handsrub
Fisik pada 9. Jam tangan/ stopwatch
Pernapasan 10. Metline (pita meteran)
11. Spatula lidah
12. Nierbeken (bengkok/ piala ginjal)
Tahap Persiapan
Persiapan Klien:
Lihat catatan -Posisi Duduk/ Tidur dengan
medis/ identitas Semifowler
-Pasang terapi oksigenasi jika SaO2
dari gelang Mencuci tangan Menyiapkan alat <93%
pasien/ Berikan - Lingkungan nyaman, tutup tirai
inform consent -Waspadai resiko cedera dengan
pasang restraint, jika diperlukan
TAHAP PELAKSANAAN
•INSPEKSI
•PALPASI
•PERKUSI
•AUSKULTASI
INSPEKSI
Cara Pelaksanaan Inspeksi
• Posisikan klien duduk
• Periksa dada dimulai dari thoraks posterior,
• Observasi dada dengan membandingkan satu sisi dengan sisi yang lainnya.
• Lakukan inspeksi dari atas (apex) sampai ke bawah.
• Inspeksi warna dan kondisi kulit thoraks posterior (skar, lesi, massa,
atau gangguan tulang belakang seperti : kiposis, skoliosis, dan lordosis).
• Catat jumlah, irama, upaya, kedalaman, dan kesimetrisan pergerakan dada.
• Observasi tipe pernapasan, seperti : pernapasan hidung atau pernapasan
diafragma, dan penggunaan otot bantu pernapasan.
• Catat durasi pernapasan dari fase inspirasi (I) dan fase
ekspirasi (E). Ratio pada fase ini normalnya 1 : 2. Fase ekspirasi yang
memanjang menunjukkan adanya obstruksi jalan napas dan sering ditemukan
pada klien Chronic Airflow Limitation(CAL)/COPD.
• Kaji konfigurasi dada dan bandingkan diameter antero posterior (AP) dengan
diameter lateral/transversal(T). Ratio ini normalnya berkisar 1:2 sampai 5:7,
tergantung dari cairan tubuh klien.
INSPEKSI
PENGKAJIAN NORMAL
• Pada kasus efusi pleura, deviasi trachea terjadi menjauh dari sisi yang
sakit, sedangkan pada atelectasis, trachea tertarik ke arah yang sakit.
• Ronchi: terdiri dari late inspiration (terdengar saat akhir inspirasi) dan early ekspiration (terdengar saat
awal ekspirasi). Karakter suara terdengan perlahan, nyaring, suara mengorok terus-menerus.
Berhubungan dengan sekresi kental dan peningkatan produksi sputum.
• Pleural friction rub: terdengar saat inspirasi dan ekspirasi. Karakter suara: kasar, berciut, suara seperti
gesekan akibat dari inflamasi pada daerah pleura. Sering kali klien juga mengalami nyeri saat bernapas
dalam.
• Crackles: setap fase lebih sering terdengar saat inspirasi. Karakter suara meletup, terpatah-patah akibat
udara melewati daerah yang lembab di alveoli atau bronchiolus. Suara seperti rambut yang digesekkan.
• Coarse crackles : lebih menonjol saat ekspirasi. Karakter suara lemah, kasar, suara gesekan terpotong
akibat terdapatrnya cairan atau sekresi pada jalan napas yang besar. Mungkin akan berubah ketika klien
Catat perbandingan
data awal dan data
perkembangan pada
pasien
Tahap Evaluasi
Evaluasi respon klien
saat pengkajian
Tanggal dan Waktu
pengkajian
Rencana keperawatan
berikutnya
TERIMAKASIH