Anda di halaman 1dari 6

Kelompok :6

Nama : Epitasari, S.Kep

Edukasi perawatan diri

1. Pengertian edukasi perawatan diri


Pengertian edukasi perawatan diri secara umum merupakan segala
upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu
maupun kelompok untuk mengubah perilaku sehingga dapat mengikuti
apa yang diharapkan oleh pendidik (Notoadmodjo, 2007).
Edukasi pasien merupakan proses interaksi antara perawat dan
pasien serta perawat dan keluarga untuk memberikan informasi kesehatan
serta menambah pengetahuan pasien dan keluarga sehingga dapat
menciptakan pelayanan praktik keperawatan yang efektif dan efisien
(Potter & Perry, 2009).
Perawatan diri merupakan suatu perawatan diri sendiri yang
dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun
psikologis (Hidayat & Uliyah, 2012).
Individu memiliki keterbatasan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan perawatan dirinya secara mandiri (self care deficit), oleh karena
itu, individu membutuhkan bantuan yang dianggap dapat membantu untuk
merubah perilaku individu dalam memenuhi kebutuhan perawatan dirinya
yang dapat dibantu oleh seorang perawat dengan cara memberikan
motivasi dan penjelasan lewat edukasi untuk mengubah perilaku pasien
dalam memenuhi perawatan dirinya dan meningkatkan status
kesehatannya (Tomey & Alligood, 2006).
2. Tujuan Edukasi Perawatan Diri
Tujuan edukasi perawatan diri adalah untuk memberikan
pengetahuan tentang perawatan diri agar terciptanya kebersihan diri,
menciptakan keindahan, serta meningkatkan derajat kesehatan individu
sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri
maupun orang lain.
3. Indikasi
Individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dan perannya
yang memiliki hambatan kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri, seperti mandi, berganti pakaian, makan dan eliminasi,
sehingga memerlukan bantuan dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri tersebut.
4. Kontraindikasi
Dampak yang sering timbul pada masalah perawatan diri yaitu
dampak fisik dan psikososial. Dampak fisik seperti gangguan integritas
kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata, telinga dan
gangguan fisik pada kuku. Dampak psikososial yaitu gangguan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial. [ CITATION PHL181 \l 1057 ]
5. Prosedur

Standar Operasional Prosedur Memandikan

Pengertian

Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi memenuhi kebutuhan


personal hygene dengan memandikan pasien.

Indikasi

Pasien dengan masalah imobilitas fisik.

Tujuan

Memenuhi personal hygiene dengan memandikan pasien.

Persiapan Tempat dan Alat

Alat-alat: Baki berisi:

 kom berisi air hangat.


 kantong pencuci
 handuk.
 Alas meja
 Sabun dalam tempatnya
 Peralatan untuk menggosok gigi.
 Pakaian bersih.
 Sisir
 Botol berisi air untuk membilas sesudah BAB/BAK.
 Kertas kloset
 Selimut mandi.
 Tempat pakaian kotor.

Persiapan Pasien

Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

Persiapan Lingkungan

 Menutup pintu dan jendela.


 Memasang tabir dan tirai.

Pelaksanaan

 Mencuci tangan
 Menutup selimut pada bagian kaki tempat tidur
 Membantu pasien menyikat gigi
 Menawaarkan paien untuk BAB dan BAK
 Mencuci muka pasien.
Handuk di bagian atas dibentangkan di bawah kepala. Membersihkan
mata pasien tanpa menggunakan sabun. Mencuci muka dan telinga dengan
waslap, mengeringkan dengan handuk atas.
 Mencuci lengan
Pakaian bagian atas ditanggalkan. Handuk atas dibentangkan memanjang
di sisi kanan dan handuk bawah di sisi kiri sehingga menutup bagian
depan dan kedua lengan di atas handuk. Mencuci lengan dan ketiak
membilas minimum 3 x. Mengeringkan dengan handuk atas.
 Mencuci dada dan perut
Kedua lengan dikeataskan dan diletakkan di samping kepala. Merubah
letak kedua handuk sehingga leher, dada dan perut dapat dicuci. Mencuci
leher, dada dan perut kemudian mengeringkannya dengan handuk atas.
 Mencuci punggung
Menutup bagian depan dengan handuk bawah. Menanggalkan celana
dalam. Menganjurkan pasien miring ke kiri. Membentangkan handuk atas
memanjang di bawah punggung. Mencuci punggung dengan waslap.
Mencuci paha dan bokong dengan waslap. Mengeringkan punggung
dengan handuk atas, paha dan bokong dengan handuk bawah.
Mengenakan pakaian bagian atas.
 Mencuci paha dan kaki.
Membentangkan handuk atas menutupi bagian bawah. Handuk bawah
memanjang di bawah kaki.Mencuci dengan kantong pencuci atas.
Mengeringkan dengan handuk bawah.
 Mencuci bagian bawah depan.
Menanggalkan pakaian bagian bawah. Handuk bawah melintang di bawah
bokong separuh menutupi bagian atas. Mencuci bagian bawah dengan
waslap. Mengeringkan dengan handuk bawah. Mengenakan pakaian
bawah.
 Menyisir rambut.
 Membereskan peralatan.
 Mencuci tangan.

Sikap

Sikap Selama Pelaksanaan : Menunjukkan sikap sopan dan ramah. Menjamin


Privacy pasien. Bekerja dengan teliti. Memperhatikan body mechanism
Standar Operasional Prosedur Menggantikan Pakaian Pasien

Pengertian
Mengganti Pakaian Pasien Mengganti pakaian pasien yaitu melepaskan pakaian
kotor pasien dan memakaikan pakaian bersih untuk pasien agar memberikan rasa
bersih dan nyaman pada pasien. Dengan perasaan nyaman dan bersih yang didapat
pasien, itu juga dapat mempercepat proses penyembuhan pada pasien.
Peralatan untuk Mengganti Pakaian Pasien
 Pakaian pasien yang bersih
 Selimut
 Tempat pakaian kotor
 Sampiran
 Handscoon bersih / sarung tangan

Prosedur Mengganti Pakaian Pasien diatas Tempat Tidur


Meminta izin kepada pasien dan memberitahukan tujuan prosedur ini
dilakukan Lepaskan pakaian tidur pasien dan letakkan di tempat pakaian kotor
(pasien dianggap tidak memakai infus)
 Longgarkan pakaian mulai dari leher
 Lepaskan pakaian menuruni lengan
 Pastikan bahwa pasien diselimuti.
Jika pada saat itu pasien sedang diinfus
• Lepaskan pakaian dari lengan yang tidak diinfus
• Gulung lengan pakaian itu ke belakang badan dan melewati lengan dan
lokasi yang diinfus. Hati-hati dengan selang infus.
• Lipat bahan pakaian itu dengan satu tangan sehingga tidak ada tarikan atau
tekanan pada selang dan perlahan-lahan turunkan pakaian melewati ujung
jari
• Dengan tangan yang lain, angkat selang infus dari tiangnya dan masukkan
dalam lipatan pakaian pastikan untuk tidak merendahkan botol infus. Tarik
pakaiannya, kembalikan botol infus ke tiang penggantungnya. Siapkan
pakaian bersih.
Memakaikan Pakaian Pasien yang Memakai Infus
• Pegang lengan baju di sisi selang infus dengan satu tangan.
• Angkat botol infus dari tiangnya, pertahankan ketinggiannya.
• Selipkan botol infus melalui lengan bahu dari bagian dalam dan gantung
kembali botol infus tersebut.
• Tarik baju sepanjang selang infus sampai ke tempat tidur.
• Masukkan pakaian melalui tangan. Lakukan dengan hati-hati agar tidak
mempengaruhi area infusan.
• Posisikan pakaian pada lengan yang terpasang selang infus. Kemudian
masukkan lengan yang satunya. [ CITATION Sri16 \l 1057 ]
6. Reverensi

Bibliography
PH, L., Hermanto, & Pratama, N. P. (2018, Juli). Dukungan Keluarga dengan Perawatan
Diri pada Pasien Gangguan Jiwa di Poli Jiwa. Jurnal Kesehatan Manarang, 4, 11 -
17.

Sriyanti, C. (2016). Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 1. Jakarta Selatan: Pusdik SDM
Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai