Anda di halaman 1dari 14

PEMBERIAN OBAT SECARA

SUBLINGUAL
KELOMPOK 1 :

 Aluna Nurmalia Luthfa


 Febrianti Mega Kusuma
 Ihtisyamuddin
 Juliani
 Novi Aulia Pebrini
PEMBAHASAN
1. Pengertian pemberian obat secara sublingual.
2. Tujuan pemberian obat secara sublingual.
3. Indikasi dan kontraindikasi pemberian obat secara sublingual.
4. Rute pemberian obat secara sublingual.
5. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian obat secara sublingual.
6. SOP pemberian obat secara sublingual.
1. Pengertian

Obat sublingual adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh


di bawah lidah. Ini berarti bahwa pil diletakkan di bawah lidah di
mana ia akan larut dan diserap ke aliran darah. Orang tersebut
tidak boleh minum atau makan apapun sampai obat itu hilang.
Dengan cara ini, aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah
hancur dibawah lidah maka obat segera mengalami absorbsi
kedalam pembuluh darah. Cara ini juga mudah dilakukan dan
pasien tidak mengalami kesakitan.
2. Tujuan

Agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena


pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari
sakit. 
Untuk memperoleh efek local dan sistemik,
memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat
dibandingkan secara oral dan menghidari kerusakan
obat oleh hepar.
3. Indikasi dan Kontraindikasi

 Indikasi
a) Untuk pasien dengan penyakit iskemi jantung.
b) Untuk pasien yang membutuhkan obat secara cepat.

Kontraindikasi
a) Pada pasien dengan lesi pada mulut.
b) Obat yang bersifat unlipofil.
4. Rute

Pemberian obat secara sublingual dilakukan dengan cara


diletakkan dibawah lidah, kemudian larut sehingga
mudah diabsorbsi. Obat yang diberikan secara sublingual
tidak boleh ditelan, jika obat ditelan maka efk yang
diinginkan tidak akan tecapai. Contoh obat yang biasa
diberikan secara sublingual yaitu Gliserin.
5. Hal-hal yang Harus Diperhatikan

 Pemberian obat dengan cara ditaruh dibawah lidah.

 Tidak melalui hati sehingga tidak diinaktif.

 Dari selaput dibawah lidah langsung kedalam aliran darah, sehingga efk yang dicapai
lebih cepat misalnya : pada pasien serangan jantung dan juga penyakit asma.

 Kekurangannya yaitu kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat
merangsang selaput lendir mulut.

 Hanya untuk obat yang bersifat lipofil.

 Bentuknya tablet kecil atau spray, contohnya adalah isosorbid tablet (ISDN).
6. Standar Operasional Prosedur
•Persiapan Alat dan Bahan :

1) Buku obat/catatan.
2) Jadwal pemberian obat.
3) Obat yang sudah ditentukan dalam tempatnya.
4) Tong Spatel (bila perlu).
5) Kasa untuk membungkus Tong Spatel.

•Tahap Pre Interaksi :

1) Cuci tangan.
2) Letakkan alat dan bahan di meja troli.
•Tahap Orientasi :

1)Mengucapkan salam terapeutik.


2)Memperkenalkan diri.
3)Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan Tindakan yang akan
dilaksanakan.
4)Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya.
5)Selama komunikasi digunakan Bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam.
6)Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi.
7)Privacy klien selama komunikasi dihargai.
8)Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian sera respek selama
berkomunikasi dan melakukan tindakan.
9)Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan).
•Tahap Kerja :

1) Cuci tangan.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3) Pasang Tong Spatel (jika pasien tidak sadar), pada pasien sadar anjurkan pasien
untuk mengangkat lidahnya.
4) Berikan obat pada pasien.
5) Menganjurkan pasien untuk menutup mulut dan tidak memasukkan makanan
apapun hingga obat terlarut.
6) Cuci tangan.
Lanjutan….

•Tahap Terminasi :

1) Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.

•Tahap Evaluasi :

Mengecek kondisi pasien 15 menit setelah dilakukan pemberian obat via


sublingual.
•Tahap Dokumentasi :

Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan.


PENUTUP
Kesimpulan
Obat sublingual adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di bawah lidah. Ini berarti bahwa pil
diletakkan di bawah lidah di mana ia akan larut dan diserap ke aliran darah. Orang tersebut tidak
boleh minum atau makan apapun sampai obat itu hilang.
Dengan cara ini, aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur dibawah lidah maka obat segera
mengalami absorbsi kedalam pembuluh darah. Cara ini juga mudah dilakukan dan pasien tidak
mengalami kesakitan.
Dalam melakukan pemberian obat secara sublingual terdapat SOP yang harus diikuti oleh tenaga
Kesehatan.

Saran
Bagi para tenaga kesehatan diharapkan utuk melakukan cara pemberian obat dengan baik dan benar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai