Anda di halaman 1dari 3

A.

Definisi Obat (Sublingual)


Obat adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau
kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang tepat atau layak dapat
menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala –
gejalanya.
Obat sublingual adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di bawah lidah. Ini
berarti bahwa pil diletakkan di bawah lidah di mana ia akan larut dan diserap ke
aliran darah. Orang tersebut tidak boleh minum atau makan apapun sampai obat
itu hilang.
Meskipun cara ini jarang dilakukan, namun perawat harus mampu melakukannya.
Dengan cara ini, aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur di bawah lidah
maka obat segera mengalami absorbsi ke dalam pembuluh darah. Cara ini juga
mudah dilakukan dan pasien tidak mengalami kesakitan. Pasien diberitahu untuk
tidak menelan obat karena bila ditelan, obat menjadi tidak aktif oleh adanya
proses kimiawi dengan cairan lambung. Untuk mencegah obat tidak di telan, maka
pasien diberitahu untuk membiarkan obat tetap di bawah lidah sampai obat
menjadi hancur dan terserap. Obat yang sering diberikan dengan cara ini adalah
nitrogliserin yaitu obat vasodilator yang mempunyai efek vasodilatasi pembuluh
darah. Obat ini banyak diberikan pada pada pasien yang mengalami nyeri dada
akibat angina pectoris. Dengan cara sublingual, obat bereaksi dalam satu menit
dan pasien dapat merasakan efeknya dalam waktu tiga menit (Rodman dan Smith,
1979).
Kelebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan
terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di
dinding usus dan hati dapat dihindari. Obat sublingual dirancang supaya, setelah
diletakkan di bawah lidah dan kemudian larut, mudah diabsorpsi. Obat yang
diberikan di bawah lidah tidak boleh ditelan. Bila ditelan, efek yang diharapkan
tidak akan dicapai. Contoh obat yang biasa diberikan secara sublingual : Gliserin
    B.     Tujuan Pemberian Obat
Tujuan pembeian obat secara umum yaitu untuk menghilangkan rasa nyeri dan
menyembuhkan penyakit yang diderita oleh klien.
Tujuan pemberian obat secara sublingual sendirin adalah agar efek yang
ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan
pusat dari sakit. Dengan cara ini, aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur
di bawah lidah maka obat segera mengalami absorbsi ke dalam pembuluh darah.
Cara ini juga mudah dilakukan dan pasien tidak mengalami kesakitan. Selain itu,
tujuannya untuk memperoleh efek local dan sistemik, memperoleh aksi kerja obat
yang lebih cepat dibandingkan secara oral dan menghidari kerusakan obat oleh
hepar.
C. Rute Pemberian Obat
Pada pemilihan rute pemberian obat, bergantung pada kandungan obat dan efek
yang diinginkan serta kondisi dan mental pasien. Perawat sering terlibat dalam
pemilihan rute pemberian obat. Hal itu terjadi karena perawat terlibat dalam
perawatan klien secara konsisten.
Ada beberapa rute pemberian obat, disini kami akan membahas pemberian obat
sublingual. Pemberian obat secara sublingual dilakukan dengan cara diletakkan di
bawah lidah, kemudian larut sehingga mudah diabsorbsi. Obat yang diberikan
secara sublingual tidak boleh ditelan, jika obat ditelan maka efek yang diinginkan
tidak akan tercapai. Contoh obat yang biasa diberikan secara sublingual yaitu
Gliserin.

    D. Prosedur Pemberian Obat Sublingual


1.      Persiapan Klien
a.       Cek perencanaan Keperawatan klien
b.      Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan

2.      Persiapan Alat


a.       Obat yang sudah ditentukan
b.      Tongspatel (bila perlu)
c.       Kasa untuk membungkus tongspatel

     E.    Teknik Pemberian Obat Sublingual


1.      Pelaksanaan
a.       Cuci tangan tujuh langkah
b.      Memasang tongspatel ( jika klien tidak sadar ), kalau sadar anjurkan klien
untuk mengangkat lidahnya.
c.       Meletakan obat dibawah lidah
d.      Memberitahu klien supaya tidak menelan obat
e.       Cuci tangan kembali setelah melakukan rute tersebut pada pasien
f.       Perhatikan dan catat reaksi klien setelah pemberian obat
2.      Evaluasi
Perhatikan respon klien dan hasil tindakan. Apakah klien tidak menelan obat dan
apakah obat dapat diabsorpsi seluruhnya.

3.      Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, respon klien, hasil
tindakan,nama obat dan dosis, perrawat yang melakukan ) pada catatan
keperawatan

Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara sublingual
adalah:
a.       Pemberian obat dengan cara ditaruh di bawah lidah.
b.      Tidak melalui hati sehingga tidak diinaktif.
c.       Dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran darah, sehingga efek
yang dicapai lebih cepat misalnya : pada pasien serangan jantung dan juga
penyakit asma.
d.      Kekurangannya kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat
merangsang selaput lendir mulut.
e.       Hanya untuk obat yang bersifat lipofil.
f.       Bentuknya tablet kecil atau spray,contohnya adalah isosorbid tablet (ISDN)

DAFTAR PUSTAKA

Katzung,Bertram G.1986.Farmakologi Dasar dan Klinik.Salemba Medika:Jakarta


Ansel,Howard C.1986.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.UI Press:Jakarta
Janoes z.n.2002.Arsprescribendijilid 3. Airlangga University Press:Surabaya

Anda mungkin juga menyukai