OBAT
Sit Dolor Amet
Pemberian Obat Secara Oral, Bukal Dan Sub
Lingual
◦ PENGERTIAN
Cara pemberian obat yang paling lazim adalah melalui mulut. Obat-obatan oral tersedia dalam berbagai
jenis yaitu pil, tablet, bubuk, syrup dan kapsul. Selama pasien mampu menelan dan mempertahankan
obat dalam perut, pemberian obat peroral menjadi pilihan. Kontra indikasi pemberian obat peroral adalah
bila asien muntah , perlunya tindakan suction , kesadaran menurun atau kesulitan menelan.
TUJUAN
Memberikan pengobatan kepada pasien dengan efek sistemis, lokal atau keduanya
◦ 1. Peroral (po)
Cara pemberian obat yang paling umum dilakukan. Peroral adalah cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan
mencegah, mengobati,mengurangi, rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat.
Keuntungan nya : praktis, aman, dan ekonomis. Sedangkan kelemahan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang
timbul biasanya lambat, tidak efektif jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak sadar, tidak kooperatif, kurang disukai
jika rasanya pahit (rasa jadi tidak enak), iritasi pada saluran cernas
◦ 2. Sublingual
Sublingual adalah obat yang cara pemberiannya di letak di bawah lidah.Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa
lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit
Kelebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada pada
saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari
◦ 3. Bukal
Bukal adalah obat yang cara pemberiannya di antara pipi dan gusi
Minum dan berkumurlah dengan sedikit air untuk melembabkan jika mulutkering
Letakkan tablet diantara pipi dan gusi atau gusi bawah
Tutup mulut dan jangan menelan sampai tablet laryt dengan sempurna
Jangan makan minum atau merokok selama tablet belum larut
Jangan berkumur atau mencuci mulut selama 15 menit setelah tablet larut dengan sempurna
◦ 4. Tablet hisap
Tablet hisap adalah tablet yang digunakan dengan cara dihisap dengan mulut.Hisap tablet di dalam mulut sampai
habis.
◦ 5. Tablet efervescent
Tablet effervescent adalah tablet yang digunakan setelah dilarutkan dalam air
Masukkan tablet kedalam ½ -1 gelas air putih (air minum biasa)
Tunggu sampai tablet larut
Minum sampai habis
Tambahkan air putih (air minum biasa) sedikit ke dalam gelas dan minum lagi untuk memastikan bahwa seluruh
obat terminum
◦ 6.Tablet kunyah
Tablet kunyah adalah tablet yang digunakan dengan cara dikunyah lebih dulu kunyah tablet dengan baik kemudian
telan minum air putih (air minum biasa) untuk memastikan bahwa seluruh obat telah tertelan seluruhnya.
7.Tablet salut
Tablet salut adalah tablet yang dilapisi dengan bahan tertentu untuk tujuan khusus, misalnya salut gula, salut
selaput, salut enteric. Tablet ditelan secara utuh jangan dibagi atau digerus/ dihancurkan.
◦ 8. Sirup/suspensi/emulsi
Kocok dahulu suspensi/emulsi sebelum diminum
Gunakan sendok takar, pipet takar atau tutup takar.
Minum sesuai dosis dan cara pakai
Perhatikan dengan baik volume pada sendok/tutup botol penakar atau alat penetes untuk mendapatkan dosis yang tepat
9. Sirup kering
Sirup kering adalah obat serbuk yang harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air minum sampai batas tanda, sebelum
digunakan. Jika batas tanda tidak ada, dapat meminta bantuan apoteker di apotek untuk melarutkan , jumlah air ditakar dengan
gelas ukur.Suspensi atau larutan ini biasanya mengandung antibiotik, harus dihabiskan dan hanya dapat digunakan maksimal 7
hari setelah dilarutkan atau sesuai keterangan
10.Parenteral
Parenteral adalah cara pemberian obat tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan) tetapi langsung ke pembuluh
darah.
Keuntungan :
Efek timbul lebih cepat dan teratur
Dapat diberikan pada penderita yang tidak kooperatif, tidak sadar atau muntah-muntah
Sangat berguna dalam keadaan darurat
Kerugian: dibutuhkan kondisi aseptis, menimbulkan rasa nyeri, tidak ekonomis, membutuhkan tenaga medis
Meliputi : intracutan, intra vena (iv), subcutan (sc), dan intramuskular (im)
a. Intracutan
Prinsipnya memasukkan obat kedalam jaringan kulit. Merupakan pemberian obat melalui jaringan intrakutan ini
dilakukan di bawah dermis atau epidermis secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventral.Biasa
digunakan untuk mengetahui sensitivitas tubuh terhadap obat yang disuntikkan agar menghindarkan pasien dari efek
alergi obat (dengan skin tes), menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin test)
b. Subcutan
Adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis.
c. Intramuskuler
Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot. Tujuan pemberian obat dengan ini adalah absorbsi lebih cepat
dibandingkan dengan subcutan. Lokasi penyuntikan dapat pada daerah paha, dengan posisi berbaring, posisi tengkurap
atau lengan atas, daerah ini digunakan dalam penyuntikan karena massa otot yang besar, jauh dari syaraf. Pemberian obat
secara intramuskular sangat dipengaruhi oleh kelarutan obat dalam air yang menentukan kecepatan dan kelengkapan
absorbsi obat. Obat yang larut dalam air lebih cepat diabsorbsi
d. Intravena
Memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah vena waktu cepat sehingga obat langsung masuk dalam
sistem sirkulasi darah. Tujuannya memasukkan obat secara cepat,mempercepat penyerapan obat. Lokasi yang digunakan
untuk penyuntikan :Lengan, Tungkai, Leher, Kepala khusus anak-anak
11. Rectal
Pemberian obat melalui anus/rectum/rectal dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. Contoh
pemberian obat yang memiliki efek lokal seperti dulkolak supositoria yang berfungsi secara lokal untuk
meningkatkan defekasi .Contoh yang efek sistemik pada obat aminofilin supositoria dengan berfungsi
mendilatasi bronkus. Kontra indikasi pada pasien yang mengalami pembedahan rectal.
14. Inhalasi
Cara pemberian obat dengan cara disemprotkan ke dalam mulut. Kelebihan dari pemberian obat dengan cara inhalasi adalah absorbsi terjadi cepat
dan homogen, kadar obat dapat terkontrol, terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus.