BIOAKTIVITAS
KELOMPOK 1
03
01
Pemberian obat
peroral
Pemberian obat peroral
Memberikan obat oral adalah memasukkan
obat yang memiliki efek sistemik dan atau efek
okal melalui saluran pencernaan gastrointestinal.
Cara pemberian obat yang paling umum
dilakukan. Peroral adalah cara pemberian obat
melalui mulut dengan tujuan mencegah,
mengobati,mengurangi, rasa sakit sesuai dengan
efek terapi dari jenis obat.
Teknik Pemberian obat secara oral pada
hewan uji
Batas volume pemberian pada hewan percobaan
Teknik pemberian obat peroral pada
mencit & tikus
Oral:
Cairan obat diberikan dengan menggunakan
sonde oral. Sonde oral ditempelkan pada
langit-langit mulut atas mencit, kemudian
perlahan-lahan dimasukkan sampai ke
esofagus dan cairan obat dimasukkan.
Oral:
Pemberian obat dengan cara oral
pada kelinci dilakukan dengan
menggunakan alat penahan
rahang dan feeding tube no 6-8.
Teknik pemberian obat peroral pada
marmot
Oral : Tiga cara yang dapat dilakukan yaitu :
• Dengan pipa lambung seperti pada mencit,
sebelumnya marmot diberi anestetika lemah
terlebih dahulu.
• Dengan pipet, ini berlaku untuk cairan sampai
volume 5 ml.
• Dengan penambahan kepada makanan selain
untuk bahan padat juga cara ini dipakai untuk
pemberian cairan.
Teknik pemberian obat peroral pada
katak
Oral :
Diberikan dengan spatula, mulutnya kemudian
ditutup dan lehernya dipijat-pijat perlahan-
lahan sampai obatnya tertelan seluruhnya.
Bentuk sediaan obat oral, antara lain, tablet, kapsul, obat hisap, sirup dan
tetesan. Salah satu cara pemberian obat oral yaitu melalui sub lingual dan
bukkal, yang merupakan cara pemberiannya ditaruh dibawah lidah dan pipi
bagian dalam.
Kekurangan
Kekurangan dari rute pemberian obat secara oral adalah:
bioavailibilitasnya banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor,
iritasi pada saluran cerna, timbul efek lambat, tidak bermanfaat
jika penerima obat sering muntah, diare, tidak sadar, tidak
kooperatif; untuk obat iritatif rasa tidak enak penggunaannya
terbatas, obat yang inaktif/terurai oleh cairan lambung/ usus
tidak bermanfaat (penisilin G, insulin), absorpsi obat tidak
teratur.
02
Pemberian obat
per rektal
Pemberian obat per rektal