Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK EVALUASI 7th Grade

BIOAKTIVITAS
KELOMPOK 1

ALFARISTA SEPTIANDRENY (1901080)


ALIVIA RACHMADHANI (1901081)
AULIA SALSABILA (1901083)
DINDA ZULFI ROSADI (1901084)

Dosen Pengampu : apt. Rahmayati Rusnedy, S.Farm, M.Si


Pemberian Obat
Per Oral dan Per Rektal
SUB BAHASAN

01 Pemberian obat peroral

02 Pemberian obat per rektal

03
01
Pemberian obat
peroral
Pemberian obat peroral
Memberikan obat oral adalah memasukkan
obat yang memiliki efek sistemik dan atau efek
okal melalui saluran pencernaan gastrointestinal.
Cara pemberian obat yang paling umum
dilakukan. Peroral adalah cara pemberian obat
melalui mulut dengan tujuan mencegah,
mengobati,mengurangi, rasa sakit sesuai dengan
efek terapi dari jenis obat.
Teknik Pemberian obat secara oral pada
hewan uji
Batas volume pemberian pada hewan percobaan
Teknik pemberian obat peroral pada
mencit & tikus
Oral:
Cairan obat diberikan dengan menggunakan
sonde oral. Sonde oral ditempelkan pada
langit-langit mulut atas mencit, kemudian
perlahan-lahan dimasukkan sampai ke
esofagus dan cairan obat dimasukkan.

Pemberian secara oral, intra muskular, intra


peritonial dan intravena pada tikus dilakukan
dengan cara yang sama seperti pada mencit
Teknik pemberian obat peroral pada
kelinci

Oral:
Pemberian obat dengan cara oral
pada kelinci dilakukan dengan
menggunakan alat penahan
rahang dan feeding tube no 6-8.
Teknik pemberian obat peroral pada
marmot
Oral : Tiga cara yang dapat dilakukan yaitu :
• Dengan pipa lambung seperti pada mencit,
sebelumnya marmot diberi anestetika lemah
terlebih dahulu.
• Dengan pipet, ini berlaku untuk cairan sampai
volume 5 ml.
• Dengan penambahan kepada makanan selain
untuk bahan padat juga cara ini dipakai untuk
pemberian cairan.
Teknik pemberian obat peroral pada
katak

Oral :
Diberikan dengan spatula, mulutnya kemudian
ditutup dan lehernya dipijat-pijat perlahan-
lahan sampai obatnya tertelan seluruhnya.
Bentuk sediaan obat oral, antara lain, tablet, kapsul, obat hisap, sirup dan
tetesan. Salah satu cara pemberian obat oral yaitu melalui sub lingual dan
bukkal, yang merupakan cara pemberiannya ditaruh dibawah lidah dan pipi
bagian dalam.

Obat Sublingual Obat Bukal


Obat dapat diberikan pada Dalam pemberian obat secara
secara sublingual yaitu dengan bucal, obat diletakkan antara
cara meletakkan obat di bawah gigi dengan selaput lendir pada
lidah. Dengan cara ini, aksi pipi bagian dalam. Seperti pada
kerja obat lebih cepat yaitu pemberian secara sublingual,
setelah hancur di bawah lidah dianjurkan untuk membiarkan
maka obat segera mengalami obat pada selaput lendir pipi
absorbsi ke dalam pembuluh bagian dalam sampai obat
darah. hancur dan diabsorbsi.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
Rute oral merupakan cara mengkonsumsi obat yang dinilai
paling mudah dan menyenangkan, murah serta
umumnya paling aman.

Kekurangan
Kekurangan dari rute pemberian obat secara oral adalah:
bioavailibilitasnya banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor,
iritasi pada saluran cerna, timbul efek lambat, tidak bermanfaat
jika penerima obat sering muntah, diare, tidak sadar, tidak
kooperatif; untuk obat iritatif rasa tidak enak penggunaannya
terbatas, obat yang inaktif/terurai oleh cairan lambung/ usus
tidak bermanfaat (penisilin G, insulin), absorpsi obat tidak
teratur.
02
Pemberian obat
per rektal
Pemberian obat per rektal

Per rektal adalah pemberian obat melalui


rektum yang layak dengan tujuan
memberikan efek lokal dan sistemik
Teknik pemberian obat perektal pada
hewan uji
Kateter di basahi lebih dahulu dengan parafin
atau gliserin, setelah itu masukkan keteter
dalam rektum tikus, sejauh kira – kira 4 cm
dan larutan obat di desak ke luar sehingga
masuk ke rektum.
Pemberian obat melalui rectal dengan cara
tikus dipegang erat, lalu angkat ekornya dan
masukkan obat dengan jarum suntik seperti
pada penggunaan sonde. Masukkan obat
dengan dosis 0,02 ml dan untuk percobaan
kedua 0,03 ml.
KEUNTUNGAN PEMBERIAN OBAT
PEREKTAL

● Bentuk sediaan relatif besar dapat ditampung dalam rektum


● Rute rektal dinilai aman
● Pengenceran obat diminimalkan karena volume
● Rektum umumnya kosong
● Adjuvant absorpsi memiliki efek lebih jelas daripada di saluran pencernaan
bagian atas
● Enzim degradatif dalam lumen rektal berada pada konsentrasi yang relatif
rendah
● Terapi dapat dengan mudah dihentikan
● Eliminasi lintas-pertama (first-pass elimination) obat oleh hati dihindari sebagian
KERUGIAN PEMBERIAN OBAT
PEREKTAL

● Dapat menimbulkan peradangan bila digunakan terus menerus


● Absorpsi obat tidak teratur
● Tidak menyenangkan
● Onset of action lebih lama
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan, E. (2013): Etika Pemanfaatan Hewan


Percobaan dalam Penelitian Kesehatan. J Indon Med
Assoc, Volum: 63, Nomor: 3.
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai