Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 1

“Tablet Levofloxacin 500mg”


1.Duta Nugraha Febrianto(1901086)
2.Maisarah(1901095)
3.Monica Dora Tantrica(
4.Putri Eriska(1901102)
5.Risnawati (1901106)
6.Siti Nurul Anissa(1901110)
7.Yeyi Dwita(1901116)
PREFORMULASI
● Nama zat aktif : Lovofloxacin

● Rumus kimia : C18 H20 FN3 O4. ½ H 2 O


● Berat Molekul : 370,8
● Pemerian : Serbuk kristal berwarna putih kekuningan,
● tidak berbau, rasa pahit.
● Kelarutan : Mudah larut dalam asam asetat glasial,
● dan kloroform, metanol, etanol, aseton, sangat sukar larut dalam etil asetat dan
● benzen.
● Titik leleh : 225oC - 227oC.
● pH : 6-8
Nama zat tambahan : Avicel 102
-Rumus kimia : C6H10O5
-Pemerian : Putih, sedikit berasa, sedikit berbau,
berbentuk granul.
-Kegunaan : Pengisi (Diluent) 20-90% dan
pengikat (Binder) 5-15%.
-Alasan penambahan dalam formula : Karena avicel memiliki kerapatan curah yang rendah
sehingga kemampuannya sebagai pengisi sangat baik dan memiliki luas permukaan
besar sehingga kemampuannya untuk menutupi bahan lain atau sebagai pengikat dalam
sediaan tinggi.
-Kelarutan : Larut dalam larutan alkali, tidak larut dalam asam dan pelarut organik.
- pH : 5.0 – 7
Nama zat tambahan : PVP

-Pemerian : Serbuk amorf berwarna putih atau putih kekuningan, sedikit berbau dan rasa hambar. Biasanya
disemprot kering dengan partikel yang relatif halus.
-Kegunaan : Pengikat (Binder) 2 - 5%.
-Alasan penambahan dalam formula: Konsentrasi PVP dalam formula
5%. PVP berfungsi sebagai pengikat atau perekat untuk meningkatkan daya kohesif atau
pemampatan suatu tablet. Pengikat ini dingunakan untuk mengikat zat aktif dan eksipien sehingga mudah
dicetak.
-Kelarutan : Kelarutan lebih dari 10% 1,4-butanediol, gliserol, butana, kloroform, diklorometana,
etanol (95%), metanol, polietilenglikol 400, propan-2-ol, propanol, propilenglikol dan air.
Kelarutan kurang dari 1% dalam sikloheksana, dietileter, parafin liquidum dan pentana.
-Ph : 3 – 7
-Nama zat tambahan : Metilselulosa
-Pemerian : Serbuk kristal padat berwarna putih atau hampir putih
-Kegunaan : Penghancur (Desintegran) 2-5%
-Alasan penambahan dalam formula : Sebagai bahan penghancur pada tablet
siap cetak yang akan dibuat slugging
-Kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton,metanol,kloroform,etanol
(95%),eter
-pH : 5-8
-Nama zat tambahan : Calcium Stearat
-Rumus kimia : C36H70CaO4
-Pemerian : Serbuk ringan, putih atau putih kekuningan, berbau khas.
-Kegunaan : Pelicin (Lubricant) 0,5-2 %.
-Alasan penambahan dalam formula: Digunakan sebagai lubrikan pada
pembuata kapsul dan tablet karena dapatmeminimalisir kecenderungan saat melekat pada mesin sehingga
dapat mengurangi gesekan antara permukaan tablet dengan dinding die saat proses pengempaan.
-Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol (95%), eter, kloroform, aseton dan air. Sedikit larut dalam
alkohol
panas. Larut dalam piridin panas.
-pH : 6,5 – 7,5
-Nama zat tambahan : Amilum kering
-Pemerian : Tidak berbau, tidak berasa, warna putih
sampai putih tua, serbuk halus.
-Kegunaan : Pengikat (Binder) dan Penghancur
(Desintegran) 5 – 10%.
-Alasan : Amilum kering merupakan zat tambahan yang digunakan sebagai desintegrant,
yaitu untuk memudahkan hancurnya tablet ketika kontak dengan cairan saluran cerna.
-Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol 96% dan dalam air dingin, larut dalam air
panas
-PH : 4,7-7,0
-Nama zat tambahan : Aerosil
-Pemerian : Berwarna kebiru-biruan agak putih dan mengkilap,tidak berbau,tidak
berasa,berbentuk amorf
-Kegunaan : Pelincir(glidan)
-Kelarutan : Praktis tidak larut dalam pelarut organik,air dan asam kecuali asam hidroflorik
-pH : 3,8-4,2
c. Alasan pemilihan metode
Zat yang digunakan Levofloxacin, alasan pemilihan
granulasi kering karena memiliki bentuk kristal,
serta kandungan zat aktif yang besar yaitu 500 mg
dari total tablet.
d. Alasan Pertimbangan Konsentrasi yang Digunakan

Pertimbangan konsentrasi yang digunakan untuk setiap zat tambahan yang digunakan didasarkan pada
standar yang tertera  pada Handbook of Pharmaceutical Excipient   dan disesusaikan dengan
kebutuhan serta fungsi dari masing-masing zat dalam formulasi yang akan dibuat.

Levofloksasin digunakan dosis 500 mg karena dosis tersebut  paling banyak digun  paling banyak
digunakan dipasaran. akan dipasaran.
Avicel 102 digunakan sebagai pengisi dan pengikat.
Konsentrasi Kalsium Stearat adalah 1%, karena konsentrasi yang digunakan sebagai bahan pelicin
adalah 0,5 –  2%.
Konsentrasi Aerosil adalah 0,5%, karena konsentrasi yang digunakan sebagai pelincir adalah
0,1 –  1%.
Konsentrasi Amilum kering adalah 6%, karena konsentrasi yang digunakan sebagai pengikat dan
penghancur 5 –  10%.
Konsentrasi Konsentrasi  PVP  adalah 5%, karena konsentrasi yang digunakan sebagai pengikat
2 –  5%.
Konsentrasi Methylcellulose adalah 4%, karena konsentrasi  adalah 4%, karena konsentrasi yang
digunakan sebagai penghancur 2 –  5%.
IV. Alur Prosedur Pembuatan

Levofloxacin dan bahan pembantu ditimbang sesuai dengan formula yang


diberikan. Semua bahan dicampur hingga homogen kecuali amilum kering.
Lalu dilakukan evaluasi serbuk yang meliputi uji laju alir serbuk, sudut
istirahat, penetapan bobot jenis, kompresibilitas, porositas dan berat jenis.
Hasil campuran tersebut di slugging, lalu diayak dengan ayakan nomor 16
dan 40. Setelah didapatkan granul didapatkan granul dari ayaka nomo dari
ayaka nomor 40, lalu r 40, lalu ditambahkam ditambahkam ½ dari fasa ½
dari fasa luar, diaduk hingga homogen dan dilakukan evaluasi granul.
Kemudian granul dicetak menjadi tablet. Selanjutnya dilakukan evaluasi
terhadap tablet yang telah dicetak
EVALUASI
Evaluasi Masa Siap Cetak
a. Distribusi Ukuran
Ayakan dengan nomor mesh 14, 30, 40 dan 60 disusun dari atas ke bawah, kemudian sebanyak
20 gram serbuk ditimbang dan dimasukkan ke atas ayakan lalu digoyangkan. Masing-masing
serbuk yang tertinggal di ayakan ditimbang kembali dan dihitung distribusi partikel setiap ayakan.

b. Kompresibilitas
Sampel berupa massa serbuk Sampel berupa massa serbuk dimasukkan ke dalam gelas
dimasukkan ke dalam gelas ukur, kemudian diukur volumenya, dicatat sebagai volume curah.
Gelas ukur diletakkan di atas Lap atau kain, kemudian dimampatkan dengan diketuk secara
berulang hingga volume konstan, dan dicatat sebagai voume mampat. Setelah itu kompresibilitas
dan Rasio Hausner dihitung.

c. Laju Alir dan Sudut Istirahat


Sampel serbuk ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam corong getar yang dengan kondisi
lubangnya tertutup. Setelah itu tutup corong dibuka, dihitung waktu yang dibutuhkan oleh serbuk
untuk keluar sepenuhnya dari corong getar, kemudian serbuk ditimbang. Nilai kecepatan alir
dihitung dari serbuk yang keluar dari corong getar, tinggi timbunan serbuk diukur dan diameter
dari 8 garis potong, lalu dihitung rata-rata diameter dalamnya. Sudut istirahat serbuk dihitung.
Evaluasi Tablet
a. Keseragaman Bobot
Sebanyak 20 tablet disiapkan, kemudian bobot rata-rata tiap tablet dihitung. Satu per satu tablet ditimbang. Hasil dicatat.

b. Keseragaman Ukuran
Sebanyak 20 tablet disiapkan, kemudian tebal dan diameter tablet diukur satu persatu. Hasil dicatat.

c. Kekerasan Tablet
Sebanyak 5 tablet disiapkan. Tablet diletakkan pada ujung alat dengan posisi vertikal, kemudian spiral pada bagian bawah skala diputar
diputar perlahan-lahan perlahan-lahan sampai tablet pecah. Skala yang dicapai pada tablet saat tepat hancur dibaca dan dicatat.

d. Friabilitas
Sebanyak 20 tablet disiapkan dan ditimbang terlebih dahulu. Tablet dimasukan ke alat Friabilator, waktu diatur selama 4 menit pada
kecepatan 25 rpm. Tablet-tablet ditimbang kembali.

e. Friksibilitas
Sebanyak 20 tablet disiapkan dan ditimbang terlebih dahulu. Tablet dimasukan ke alat Friksibility t Friksibility tester, waktu diatur
selama 4 menit pada kecepatan 25 rpm. Tablet-tablet ditimbang kembali.

f. Waktu Hancur
Sebanyak 6 tablet disiapkan dan dimasukkan ke setiap tube, lalu ditutup dengan penutup. Keranjang dinaik turunkan dengan suhu
37℃, kemudian tablet yang terakhir hancur diamati.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai