FARMASIS DI APOTEK
KELOMPOK 1
Alfarista Septiandreny
(1901080)
Maisarah (1901095)
Ranti Juliati (1901104)
Rifka Zahira (1901105)
01 Pekerjaan kefarmasian
Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang perapotekan (PP No.25, tahun 1980)
pada Pasal 6, menyatakan ”Pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini dan hal-hal
teknis lainnya yang belum diatur dalam Peraturan Pemerintah ini diatur lebih lanjut
oleh Menteri Kesehatan”.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam hal ini menerbitkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI No.1332/MENKES/SK/X/2002, tentang perubahan atas Peraturan
Menteri Kesehatan RI No.922/MENKES/PER/X/1993, tentang Ketentuan dan Tata
Cara Pemberian Izin Apotek. Berarti bahwa KepMenKes No. 1332, tahun 2002,
merupakan amanat dan atau merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari UU
No.23 tahun 1992.
Sumber Daya Manusia di Apotek
Sesuai dengan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang
profesional. Dalam pengelolaan apotek, apoteker harus mampu memerankan ”Seven Star
Pharmacist” sesuai dengan peran farmasis yang digariskan oleh WHO.
Sumber Daya Manusia di Apotek
Salah satu kunci sukses pengelolaan persediaan barang di sebuah apotek adalah
service level 100%, yaitu apotek mampu memenuhi semua permintaan akan obat
(baik resep maupun nonresep), sehingga rasio penolakannya 0%. Tujuannya
adalah supaya perputaran persediaan atau inventory turn over maksimal, risiko
over stock, dan out of stock diminimalisir.
a) Pemberi layanan
a. Pengambil keputusan
b. Komunikator
c. Pemimpin
d. Pengelola
e. Pembelajar seumur hidup
f. Peneliti
Merupakan tahapan akhir dari kanal distribusi, yaitu usaha penjualan barang atau jasa kepada konsumen
untuk keperluannya masing-masing. Kunci sukses seorang apoteker sebagai retailer adalah identifying,
stimulating, dan satisfying demands.
c. Satisfying demands
Tugas selanjutnya setelah konsumen ingin membeli yaitu memenuhi
permintaan tersebut. Berikan pelayan yang terbaik, jujur dan penuh
kesabaran. Dan yang terpenting adalah produk yang dijual harus tepat
kualitas, tepat jumlah, tepat waktu.
Perbedaan peranan
05 apoteker dan asisten
apoteker di apotek
Peranan Apoteker
1) Melakukan kegiatan monitoring atau pemantauan terhadap kondisi pasien
secara real time.
2) Mengatur jadwal pemberian obat agar pasien dapat rutin minum obat.
3) Memastikan bahwa stok obat selalu tersedia.
4) Memberikanpengetahuan tambahan kepada pasien seputar indikasi,
bagaimana cara penggunaan obat yang tepat, mengatur waktu penggunaan
obat serta efek samping yang dapat ditimbulkan karena konsumsi obat.
5) Memerankan fungsi dokumentasi riwayat pengobatan serta pemeriksaan
pasien.
6) Memandu pasien mengenai cara diet yang harus dijalani, pola hidup yang
harus dilakukan atau yang harus dihindari oleh pasien, serta terapi fisik dan
olahraga yang bisa dilakukan oleh pasien.
Peranan Asisten Apoteker
Tugas Profesi Asisten Apoteker
• Mengecek kesiapan apotek sebelum operasional
• Menyusun produk racikan yang di distribusi dari gudang farmasi ke apotek
• Melakukan peracikan obat
• Melayani pembelian pasien
• Membuat copy resep
• Melakukan penyerahan produk kepada pasien
Tanggung Jawab Profesi Asisten Apoteker