Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki
asosiasi profesi, kodeetik, serta proses sertifikasi dan
lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut
Tujuan Profesi
Tujuan profesi : memenuhi tanggung jawabnya dengan standar
Profesionalisme
Kualitas Jasa
Kepercayaan
Tiga Ciri Profesi
1. Adanya proses lisensi atau sertifikat;
2. Adanya organisasi;
3. Otonomi dalam pekerjaannya.
Organisasi Profesi
Organisasi profesi adalah suatu organisasi yang
mengatur dan melakukan standarisasi kualitas,
menetapkan prinsip-prinsip profesionalisme dan
menciptakan kepercayaan atas hasil kerja profesi di
masyarakat.
:. Bagian dari perkembangan sebuah profesi dalam proses
profesional untuk mengembangkan profesi ke arah
status profesional yang diakui oleh pemerintah dan
masyarakat sebagai pengguna jasa profesi tersebut.
Fungsi Pokok Organisasi Profesi
4 fungsi pokok dalam peningkatan
profesionalisme yaitu:
Mengatur keanggotaan organisasi
Organisasi profesi menentukan kebijakan tentang keanggotaan,
struktur organisasi serta syarat-syarat keanggotaan sebuah
profesi.
Membantu anggota untuk dapat terus memperbaharui
pengetahuannya sesuai perkembangan teknologi
Organisasi profesi merupakan jembatan antara perkembangan
yang terjadi dimasyarakat dengan para pelaku profesi yang
menjadi anggotanya.
Misalnya : jika muncul suatu teknologi/tren baru dimasyarakat
yang berkaitan dengan profesi, amak organisasi profesi akan
mengadakan workshop, seminar tentang hal tersebut.
Menentukan standarisasi pelaksanaan sertifikasi profesi
bagi anggotanya
Dengan pemilikan sertifikasi yang diakui secara nasional maupun
internasional maka orang akan melihat tingkat profesionalisme
yang tinggi dari pemegang sertifikasi tersebut.
Organisasi profesi berperan dalam mengatur pelaksanaan
sertifikasi profesi bagi anggotanya, termasuk mengatur syarat-
syarat sertifikasi.
Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh
semua anggota
Etika profesi adalah aturan yang diberlakukan untuk seluruh
anggota organisasi profesi.
Aturan tersebut menyakut hal-hal yang boleh dilakukan atau
tidak serta pedoman keprofesionalan yang digariskan bagi
sebuah profesi.
Memberikan sanksi bagi anggota yang melanggar etika
profesi
Sanksi diterapkan bagi pelanggaran kode etik profesi tentunya
mengikat semua anggota.
Proses Profesional
Proses profesional adalah proses evolusi yang
menggunakan pendekatan organisasi dan sistematis untuk
mengembangkan profesi ke arah status profesi.
3 langkah proses profesional yaitu:
Munculnya asosiasi informal
Asosiasi informal merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang
memiliki minat sama terhadap suatu profesi atau pekerjaan tertentu.
Identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu
Oleh karena memiliki kepentingan yang sama, maka komunitas tersebut
mengadopsi ilmu pengetahuan tertentu dibidangnya.
Para praktisi akan terorganisasi secara formal pada suatu lembaga
Seiring dengan berkembang lingkup profesi yang dijalaninya maupun
perkembangan ilmu dan teknologi maka dirasa perlu untuk
memformalkan komunitas tersebut menjadi suatu organisasi resmi yang
diakui oleh pemerintah dan masyarakat.
Kode Etik
Kode artinya kumpulan sandi, buku, undang-undang dan
kata yang disepakati dalam lalu lintas telegrafi serta
susunan prinsip hidup dalam masyarakat.
Etik adalah moral filosofi, ajaran kesusilaan.
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan
baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional yang menjadi anggota dari sebuah organisasi
profesi.
Tujuan : pelaku profesi dapat menjalankan tugas dan
kewajiban serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada pemakai jasa profesi tersebut.
Prinsip Dasar Kode Etik Profesi
Merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku
profesional diantaranya:
Prinsip tanggung jawab profesi
Setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukan.
Prinsip kepentingan publik
Setiap anggota berkewajiban untuk memberikan pelayanan kepada
publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukan komitmen
atas profesionalisme.
Prinsip integritas
Pelaku profesi harus menjunjung nilai tanggung jawab profesional
dengan integritas tinggi untuk memelihara dan meningkatkan
kepercayaan publik.
Prinsip obyektifitas
Pelaku profesi harus mengesampingkan kepentingan pribadi dalam
menjalankan tugasnya.
Prinsip perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang
baik.
Tujuan kode etik
agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya
kepada pemakai atau nasabahnya.
Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak profesional.
Tiga Fungsi Kode Etik Profesi
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap
anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan;
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial
bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan;
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak
diluar organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi
Sifat Kode Etik Profesional
Sifat dan orientasi kode etik hendaknya:
1. Singkat;
2. Sederhana;
3. Jelas dan konsisten;
4. Masuk akal;
5. Dapat diterima;
6. Praktis dan dapat dilaksanakan;
7. Komprehensif dan lengkap, dan
8. Positif dalam formulasinya.
PROFESI FARMASI
(APOTEKER)
DEFINISI PROFESI FARMASI
PROFESI FARMASI ADALAH KEMAUAN INDIVIDU
FARMASI UNTUK MELAKUKAN PRAKTEK KEFARMASIAN
SESUAI SYARAT LEGAL YANG BERLAKU SERTA
MEMENUHI SYARAT KOMPETENSI FARMASI DAN ETIK
KEFARMASIAN