Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anggi Sombolayuk

Nim : 17 04 005
Tugas : Makalah Perilaku Etis Apoteker

“PERILAKU ETIS APOTEKER”

I. PENDAHULUAN
Keberadaan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
mengandung pengertian bahwa manusia merupakan makhluk unik, dan merupakan
perpaduan antara aspek individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan makhluk
sosial sebagai anggota kelompok atau masyarakat.1
Sebagai mahasiswa Apoteker, diperlukan ketelitian untuk melakukan kegiatan
kefarmasian dengan teliti dan terus menerus melatih diri dan belajar ketrampilan di
bidang profesinya, sehingga di harapkan perilaku nya sesuai dengan etika profesinya
di masyarakat.1
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang
dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut
dalan melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan
mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan keterampilan teknis dan
moral serta mengamsumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.2 Biasanya sebutan
dari “profesi” selalu dapat dikaitkan dengan pekerjaan atau juga jabatan yang
dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau suatu jabatan dapat
disebut dengan profesi disebabkan karena profesi menuntut keahlian dari para
pemangkunya. Hal tersebut mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau suatu jabatan
yang disebut dengan profesi tidak bisa dipegang oleh sembarang orang, namun tetapi
memerlukan suatu persiapan dengan melalui pendidikan serta pelatihan yang
dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tersebut tidak sama dengan profesi.1
Menurut keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) etika profesi merupakan
suatu sikap hidup berupa keadilan untuk dapat memberikan pelayanan yang
professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban serta keahlian ialah sebagai
pelayanan didalam rangka melaksanakan suatu tugas yang berupakan kewajiban
terhadap masyarakat.1
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.1
Tujuan kode etik adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya
kepada pemakai atau yang membutuhkan. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional. Kode etik dibuat untuk mengatur tingkah laku moral
suatu kelompok yang berguna untuk kepercayaan masyarakat akan suatu profesi.
Kode etik berfungsi sebagai pemandu sikap dan perilaku, manakala menjadi fungsi
dari nurani.3
II. ISI
A. Etika Profesi Apoteker
Etika profesi adalah pedoman bagaimana anggota profesi bertindak baik ketika
memberikan pelayanan profesi yang dibuat oleh organisasi profesi dan belaku
untuk seluruh anggota profesi pada periode tertentu.7
Apoteker adalah suatu profesi dibidang Kesehatan, apoteker dapat dikatakan
sebagai pekerjaan kefarmasian yang diperoleh dari suatu negara sebagai otoritas
keahlian sehingga perlu adanya sumpah dalam hal profesionalitas. Seorang
apoteker sebelum menjalankan praktek profesinya harus mengucapkan
sumpah/janji (PP No.20 / 1962). Selanjutnya meregistrasikan diri kepada
pemerintah melalui Departemen Kesehatan, serta mendapatkan Surat Izin Kerja,
barulah yang bersangkutan sah untuk berpraktek di seluruh wilayah Indonesia.4
Tujuan kode etik Apoteker adalah membimbing para Apoteker dalam
hubungannya dengan pasien, rekan sekerja, tenaga kesehatan lainnya dan
masyarakat.7
Seorang Apoteker di dalam menjalankan tugas kewajibannya serta dalam
mengamalkan keahliannya harus senantiasa mengharapkan bimbingan dan
keridhaan Tuhan Yang Maha Esa.5
Apoteker di dalam pengabdiannya serta dalam mengamalkan keahliannya
selalu berpegang teguh kepada sumpah / janji Apoteker. Sebagai Apoteker dalam
pengabdian profesinya berpedoman pada suatu ikatan moral yaitu Kode Etik
Apoteker Indonesia.5
Kewajiban Umum :
1) Setiap Apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan Sumpah / janji Apoteker.
2) Setiap Apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan Sumpah Apoteker.
3) Seorang Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai
kompetensi Apoteker Indonesia serta selalu mengutamakan dan
berpegang teguh pada prinsip kemanuasiaan dalam melaksanakan
kewajibannya.
4) Seorang Apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan di bidang
kesehatan pada umumnya dan bidang farmasi pada khususnya.
5) Di dalam menjalankan tugasnya Seorang Apoteker harus menjauhkan
diri dari usaha mencari keuntungan diri semata yang bertentangan
dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian.
6) Sorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik
bagi orang lain.
7) Seorang Aapoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan
profesinya
8) Seorang Apoteker harus aktif mengikuti perkembangan peraturan
peundang- undangan di bidang kesehatan pada umumnya dan di
bidang farmasi pada khususnya.5
Kewajiban Apoteker Terhadap Pasien:
a) Seorang Apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian harus
mengutamakan kepentingan masyarakat, menghormati hak azasi pasien
dan melindungi makhluk hidup insani.5

Kewajiban Apoteker Terhadap Teman Sejawat


1) Seorang Apoteker harus memperlakukan teman Sejawatnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
2) Seorang Apoteker harus selalu saling mengingatkan dan saling
menasehati untuk mematuhi ketentuan- ketentuan kode Etik.
3) Seorang Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk
meningkatkan kerjasama yang baik sesama Apoteker di dalam
memelihara keluhuran martabat jabatan kefarmasian, serta mempertebal
rasa saling mempercayai di dalam menunaikan tugasnya.5

Kewajiban Apoteker Terhadap sejawat Petugas Kesehatan Lain


1) Seorang Apoteker harus mempergunakan setiap setiap kesempatan
untuk membangun dan meningkatkan hubungan profesi, saling
mempercayai, menghargai dan menghormati sejawat petugas
kesehatan lain.
2) Seorang Apoteker hendaknya menjauhkan diri dari tindakan atau
perbuatan yang dapat mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya
kepercayaan masyarakat kepada sejawat petugas lain.5

B. Ciri – ciri Profesi Apoteker :


1) Memiliki tubuh pengetahuan kefarmasian yang berbatas jelas.
2) Pendidikan khusus berbasis “keahlian” pada jenjang pendidikan tinggi
farmasi.
3) Memberi pelayanan kepada masyarakat, praktek dalam bidang profesi
Apoteker.
4) Memiliki perhimpunan dalam bidang keprofesian yang bersifat otonom
yakni ISFI.
5) Memberlakukan kode etik Apoteker.
6) Memiliki motivasi altruistic dalam memberikan pelayanan kefarmasian
7) Proses pembelajaran seumur hidup.
8) Mendapat jasa profesi.4

C. Kode Etik Profesi


Kode etik berperan sangat penting pada suatu profesi. Agar profesi dapat
berjalan dengan benar maka perlu diikat dengan suatu norma tertulis yang disebut
dengan kode etik profesi.6
Ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk dibuat, antara lain adalah
(Adams, dkk, dalam Ludigdo, 2007):
1) Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim
organisasional sehingga individu-individu dapat berlaku secara
etis.
2) Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak
cukup mampu mengarahkan perilaku organisasi untuk
mempertimbangkan dampak moral dalam setiap keputusan
bisnisnya.
3) Perusahaan memerlukan kode etik untuk menentukan status
bisnis sebagai sebuah profesi, dimana kode etik merupakan
salah satu penandanya.
4) Kode etik dapat dipandang sebagai upaya
menginstitusionalisasikan moral dan nilai-nilai pendiri
perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi bagian dari
budaya perusahaan dan membantu sosialisasi individu baru
dalam memasuki budaya tersebut.6

Dampak yang timbul jika tidak diciptakannya kode etik profesi :


a) Terjadinya penyalahgunaan profesi
b) Kemungkinan mengabaikan tanggung jawab dari profesi nya karna
tidak ada pedoman dalam suatu organisasi
c) Memungkinkan setiap individu untuk mendahului kepentingan
pribadinya contohnya para pejabat yang korupsi
d) Jika tidak ada nya kode etik profesi seseorang dapat memberikan
image yang buruk dari profesi yang ditekuninya kepada
masyarakat.6
III. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kode etik profesi merupakan
bagian dari etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau
aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan
tidak baik. Tujuan utama kode etik profesi adalah memberi pelayanan khusus dalam
masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Sedangkan
Apoteker memiliki kewajiban yang sangat besar dalam melaksanakan tugasnya di
bidang kesehatan khususnya di bidang kefarmasian.

VI. DAFTAR PUSTAKA


1
Netty Thamaria, Ilmu Perilaku Dan Etika Farmasi (Jakarta Selatan: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2016), 67.
2
M.Al.Rasyid, “Makalah Etika Farmasi” Tanggerang, diakses 17 Desember 2019
https://www.academia.edu/36467786/MAKALAH_ETIKA_FARMASI
3
https://kampusfarmasi.blogspot.com/2015/07/kode-etik.htm, diakses 17 Desember
2019
4
http://nijuushi.blogspot.com/2013/10/etika-profesi-apoteker.html, diakses 18
Desember 2019
5
https://tetieco.files.wordpress.com/2011/09/kode-etik-apoteker-indonesia.pdf,
diakses 19 Desember 2019
6
https://sevli074.wordpress.com/2009/05/12/tugas-2-makalah-tentang-pentingnya-
kode-etik-profesi/ , diakses 20 Desember 2019
7
https://www.academia.edu/37142656/Kode-Etik-Apoteker-Indonesia.pdf, diakses 20
Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai