Anda di halaman 1dari 18

Etika Profesi Farmasi

Oleh: apt. Isma Oktadiana, S. Farm, M. Farm


 Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia
dalam hidupnya.
 Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai
kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan
yang mengandalkan suatu keahlian dan keterampilan
yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi
(MORAL) yang mendalam.

ETIKA PROFESI FARMASI


Ciri-Ciri Profesi

a. Adanya keahlian dan keterampilan khusus yang diatur


dalam aturan yang disebut Dengan kode etik
b. Adanya komitmen moral yang tinggi
c. Orang yang profesional, hidup dari profesinya
membentuk identitas dari orang tersebut
d. Pengabdian kepada masyarakat
e. Ada izin khusus untuk menjalankan profesi tersebut
f. Para profesional biasanya menjadi anggota dari suatu
Organisasi Profesi
Kode Etik Profesi

Suatu system norma, serta nilai aturan


professsional tertulis yang dengan secara tegas
menyatakan apa yang benar serta baik, dan juga
apa yang tidak benar serta tidak baik bagi
professional.
Tujuan Kode Etik

TUJUAN KODE ETIK

a. Melindungi anggota organisasi untuk menghadapi persaingan


pekerjaan profesi yang tidak jujur dan untuk mengembangkan tugas
profesi sesuai dengan kepentingan masyarakat
b. Menjalin hubungan bagi anggota profesi satu sama lain dan menjaga
nama baik profesi kualifikasi
c. Merangsang pengembangan profesi pendidikan yang memadai
d. Mencerminkan hubungan antara pekerjaan profesi dengan pelayanan
masyarakat dan kesejahteraan social
e. Mengurangi kesalahpahaman dan konflik baik dari antar anggota
maupun dengan masyarakat umum
f. Membentuk ikatan yang kuat bagi sesama anggota dan melindungi
profesi terhadap pemberlakuan norma hukum yang bersifat imperatif
sebelum disesuaikan dengan saluran norma moral profesi.
Macam macam Profesi
Farmasi
 1. Apoteker
 2. Asisten Apoteker/Tenaga Teknis Kefarmasian
KEWAJIBAN APOTEKER

 Kewajiban Apoteker terhadap Pekerjaannya


 Kewajiban Apoteker terhadap teman atau rekan sejawat
 Kewajiban Apoteker terhadap profesi kesehatan lain
 Kewajiban Apoteker terhadap Pasien
Kewajiban Apoteker terhadap Pekerjaannya

1. Seorang apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan


sumpah/janji apoteker.
2. Seorang apoteker harus berusaha dengan sungguh-sungguh menghayati dan
mengamalkan kode etik apoteker indonesia.
3. Seorang apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai
kompetensi apoteker indonesia.
4. Seorang apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan di bidang
kesehatan.
5. Di dalam menjalankan tugasnya, seorang apoteker harus menjauhkan diri
dari usaha mencari keuntungan.
6. Seorang apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik bagi
orang lain.
7. Seorang apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan
profesinya.
8. Seorang apoteker harus aktif mengikuti perkembangan peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan.
Kewajiban Apoteker terhadap teman atau rekan sejawat

1. Seorang apoteker harus memperlakukan teman


sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
 Sesama apoteker harus selalu saling mengingatkan dan
saling menasehati
2. Seorang apoteker harus mempergunakan setiap
kesempatan untuk meningkatkan kerja sama yang baik
sesama apoteker di dalam memelihara keluhuran
martabat jabatan kefarmasian, serta mempertebal rasa
saling mempercayai di dalam menunaikan tugasnya.
Kewajiban Apoteker terhadap profesi kesehatan lain

1. Seorang apoteker harus mempergunakan setiap


kesempatan untuk membangun dan meningkatkan
hubungan profesi, saling mempercayai, menghargai dan
menghormati sejawat petugas kesehatan lain.
2. Seorang apoteker hendaknya menjauhkan diri dari
tindakan atau perbuatan yang dapat mengakibatkan
berkurangnya atau hilangnya kepercayaan masyarakat
kepada sejawat petugas kesehatan lain.
Kewajiban Apoteker terhadap Pasien

Seorang apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian harus


mengutamakan kepentingan masyarakat, menghormati hak azasi, dan
melindungi makhluk hidup insani.
Interaksi Profesi Apoteker dengan Tenaga Kesehatan lain

 Tenaga Kefarmasian juga harus mampu berkomunikasi


dengan tenaga kesehatan lainnya dalam menetapkan
terapi untuk mendukung penggunaan Obat yang
rasional. Dalam melakukan praktik tersebut,
Tenaga Kefarmasian juga dituntut untuk melakukan
monitoring penggunaan Obat, melakukan evaluasi serta
mendokumentasikan segala aktivitas kegiatannya. Untuk
melaksanakan semua kegiatan itu, diperlukan Standar
Pelayanan Kefarmasian.
Faktor Pendukung Pelayanan
Kefarmasian
1. Faktor sumber daya manusia
2. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan kesehatan
3. Administrasi atau Pendokumentasiaan
4. Kegiataan Organisasi
Standar Pelayanan dalam
Kefarmasian
1. Pelayanaan resep
2. Pelayanaan informasi obat
3. Konseling
4. Evaluasi penggunaan obat
5. Pelayanan residensial (home care)
6. Promosi dan edukasi
7. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Prinsip profesionalisme
Apoteker
1. Altruisme
2. Akuntabilitas
3. Keunggulan
4. Tugas
5. Kehormatan dan intergritas
6. Menghormati orang lain
Continuing Professional
Development

Arti dari CPD Pengembangan & pendidikan keprofesian bersinambung


Kegunaan CPD sebagai upaya pembinaan apoteker
Tujuan Program CPD

 menyediakan kesempatan bagi apoteker untuk mempertahankan


/meningkatkan profesionalismenya
 menjamin terselenggaranya pelayanan kefarmasian yang bermutu melalui
upaya (re-) sertifikasi apoteker
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai