Anda di halaman 1dari 26

Kode Etik Profesi

Anafarma
Gizi
Farmasi Nama Anggota
1. Agit Anggita
2. Anggita Khusnul
3. Bayu Amry M
4. Efi Eka N.
5. Fitri Mulyasari
6. Hesti F
7. Nurcholis W.
8. Putri Yunita S
9. Sari Apriliayana S
10. Sekar Dwi C.
11. Zakiatul N
Mengenal Definisi Kode Etik

Kode adalah tanda- tanda atau simbol-simbol yang


berupa kata-kata, tulisan atau benda yang
disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya
untuk menjamin suatu berita, keputusan atau
kesepakatan suatu organisasi. Kode juga berarti
kumpulan peraturan yang sistematis.

2
Kata etik (etika) berasal dari kata ethos (bahasa
Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat. Sebagai suatu subjek, etika akan berkaitan
dengan konsep yang dimiliki individu ataupun
sekelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan
yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk
atau baik. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan
sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah
hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

3
Anafarma

4
Macam-macam Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian

A. Kewajiban terhadap Profesi


• Seorang asisten Apoteker harus menjunjung tinggi serta memelihara
martabat, kehormatan profesi, menjaga integritas dan kejujuran serta dapat
dipercaya.
• Seorang Asisten Apoteker berkewajiban untuk meningkatkan keahlian dan
pengetahuan sesuai dengan perkembangan teknologi.
• Seorang Asisten Apoteker senantiasa harus melakukan pekerjaan profesinya
sesuai dengan standar operasional prosedur, standar profesi yang berlaku,
dan kode etik profesi.
• Seorang Asisten Apoteker senantiasa harus menjaga profesionalisme dalam
memenuhi panggilan tugas dan kewajiban profesi.
B. Kewajiban Ahli Farmasi terhadap teman sejawat

• Seorang ahli Farmasi Indonesia memandang teman sejawat sebagaimana


dirinya dalam memberikan penghargaan.
• Seorang ahli Farmasi Indonesia senantiasa menghindari perbuatan yang
merugikan teman sejawat secara material maupun moral.
• Seorang ahli Farmasi Indonesia senantiasa meningkatkan kerja sama dan
memupuk keutuhan martabat jabatan kefarmasian, mempertebal rasa saling
percaya didalam menunaikan tugasnya.
C. Kewajiban terhadap Pasien atau Pemakai Jasa

• Seorang asisten Apoteker harus bertanggung jawab dan menjaga


kemampuannya dalam memberikan pelayanan kepada pasien secara
professional.
• Seorang asisten Apoteker harus menjaga rahasia kedokteran dan rahasia
kefarmasian, serta hanya memberikan kepada pihak yang berhak.
• Seorang asisten Apoteker harus berkonsultasi atau merujuk kepada teman
sejawat untuk mendapatkan hasil yang akurat dan baik.
D. Kewajiban terhadap Masyarakat

• Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagai suri teladan ditengah-tengah


masyarakat.
• Seorang ahli Farmasi Indonesia dalam pengabdian profesinya memberikan
semaksimal mungkin pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
• Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu aktif mengikuti perkebangan
peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan khususnya dibidang
farmasi.
• Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu melibatkan diri dalam usaha-
usaha pembangunan Nasional khususnya dibidang kesehatan.
• Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagai pusat informasi sesuai bidang
profesinya kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
E. Kewajiban Ahli Farmasi Indonesia terhadap Profesi Kesehatan lainnya

• Seorang ahli Farmasi Indonesia senantiasa harus menjalin kerjasama


yang baik, saling percaya, menghargai dan menghormati terhapa
profesi kesehatan lainnya.
• Seorang ahli Farmasi Indonesia harus mampu menghindarkan diri
terhadap perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan,
menghilangkan kepercayaan, penghargaan masyarakat terhadap
profesi lainnya.
Tujuan Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian

• Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.


• Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
• Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
• Untuk meningkatkan mutu profesi.
• Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
• Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
• Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
• Menentukan baku standarnya sendiri.
Gizi

11
Farmasi

18
KODE ETIK APOTEKER INDONESIA
BAB I
KEWAJIBAN UMUM

• Pasal 1
Seorang Apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan Sumpah / Janji Apoteker.

• Pasal 2
Seorang Apoteker harus berusaha dengan sungguh-sungguh
menghayati dan menga- malkan Kode Etik Apoteker Indonesia.
• Pasal 3
Seorang Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai
kompetensi Apoteker Indonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang
teguh pada prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan kewajibannya.

• Pasal 4
Seorang Apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan di bidang
kesehatan pada umumnya dan di bidang farmasi pada khususnya.

• Pasal 5
Di dalam menjalankan tugasnya Seorang Apoteker harus menjauhkan diri
dari usaha mencari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan
martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian.
• Pasal 6
Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik
bagi orang lain.

• Pasal 7
Seorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan
profesinya.

• Pasal 8
Seorang Apoteker harus aktif mengikuti perkembangan peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan pada umumnya dan di
bidang farmasi pada khususnya.
BAB II
KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP PASIEN

• Pasal 9
Seorang Apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian harus
mengutamakan kepentin- gan masyarakat. menghormati hak azasi pasien
dan melindungi makhluk hidup insani.

BAB III
KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP TEMAN SEJAWAT

• Pasal 10
Seorang Apoteker harus memperlakukan teman Sejawatnya sebagaimana ia
sendiri ingin diperlakukan.
• Pasal 11
Sesama Apoteker harus selalu saling mengingatkan dan saling
menasehati untuk mema- tuhi ketentuan-ketentuan kode Etik.

• Pasal 12
Seorang Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk
meningkatkan kerjasama yang baik sesama Apoteker di dalam
memelihara keluhuran martabat jaba- tan kefarmasian, serta
mempertebal rasa saling mempercayai di dalam menunaikan tugasnya.
BAB IV
KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP SEJAWAT PETUGAS KESEHATAN LAIN

• Pasal 13
Seorang Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk
membangun dan meningkatkan hubungan profesi, saling mempercayai,
menghargai dan menghormati sejawat petugas kesehatan lain.

• Pasal 14
Seorang Apoteker hendaknya menjauhkan diri dari tindakan atau
perbuatan yang dapat mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya
kepercayaan masyarakat kepada sejawat petugas kesehatan lain.
Daftar Pustaka
༝ DAR2/Profesional/582/004/2018 PENDALAMAN
MATERI FARMASI
༝ MODUL 004: PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEFARMASIAN
༝ Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 374/MENKES/SK/III/2007
༝ Keputusan Kongres Nasional XVIII/2009 No :
006/KONGRES XVIII/ISFI/2009

25
Thanks!
Any questions?

Copyright @2019
Kelompok 4

umtiti 26

Anda mungkin juga menyukai