Nama : A. Yusmania
Nim : 15120210051
Dosen : apt. Hj. Faradiba, M.Si., Ph.D
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
BAB IV
KEWAJIBAN APOTEKER/FARMASIS TERHADAP SEJAWAT
PETUGAS KESEHATAN LAINNYA
Pasal 13
Setiap Apoteker harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk membangun dan
meningkatkan hubungan, saling mempercayai, menghargai dan menghormati
Sejawat Petugas Kesehatan.
Pasal 14
Setiap Apoteker menilai diri dari tindakan atau perbuatan yang dapat
mengakibatkan berkurangnya/hilangnya kepercayaan masyarakat kepada sejawat
petugas kesehatan lainnya.
BAB V
PENUTUP
Pasal 15
Setiap Apoteker bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan Kode Etik
Apoteker Indonesia dalam menjalankan tugas kefarmasiannya sehari-hari. Jika
seorang Apoteker baik dengan sengaja idtak sengaja melanggar atau tidak
mematuhi Kode Etik Apoteker Indonesia, maka Apoteker tersebut wajib mengakui
dan menerima sanksi dari pemerintah, Ikatan/Organisasi Profesi Farmasi yang
menanganinya yaitu ISFI dan mempertanggung jawabkan nya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
SUMPAH APOTEKER
4. moral.
4) Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu melibatkan diri dalam usaha – usaha
pembangunan nasional khususnya dibidang Kesehatan
5) Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagai pusat informasi sesuai bidang
profesinya kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan
6) Seorang ahli Farmasi Indonesia harus menghindarkan diri dari usaha- usaha yang
mementingkan diri sendiri serta bertentangan dengan jabatan Farmasian.
1) Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa harus menjalin kerjasama yang baik,
saling percaya, menghargai dan menghormati terhadap profesi Kesehatan lainnya
1. Bahwa saya, sebagai tenaga teknis kefarmasian, akan melaksanakan tugas saya
sebaik-baiknya, menurut undang – undang yang berlaku, dengan penuh tanggung
jawab dan kesungguhan.
3. Bahwa saya, sebagai tenaga teknis kefarmasian, dalam melaksanakan tugas, akan
membina kerja sama, keutuhan dan kesetiakawanan, dengan teman sejawat.
4. Bahwa saya, sebagai tenaga teknis kefarmasian, tidak akan menceritakan kepada
siapapun, segala rahasia yang berhubungan dengan tugas saya, kecuali jika diminta
oleh pengadilan, untuk keperluan kesaksian. Semoga tuhan yang maha esa,
memberikan kekuatan kepada saya.
Kekuatan :
a. Kecenderungan Mayoritas Wanita
b. Basic Knowledge Yang Dapat Diandalkan
c. Regulasi Yang Menyangkut Profesi Farmasi
Peluang
a. Pelayanan Asuhan Kefarmasian Yang Terus Berkembang
Hambatan
a. Arus Globalisasi
Kelemahan
a. Kepercayaan Diri Yang Rendah.
b. Basic Knowledge Yang Berkaki Dua
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kode etik apoteker merupakan salah satu pedoman untuk membatasi,
mengatur, dan sebagai petunjuk bagi apoteker dalam
menjalankan profesinya secara baik dan benar serta tidak melakukan perbuatan
tercela.
Disiplin Apoteker adalah kesanggupan Apoteker untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam Peraturan
perundang-undangan. dan/atau Peraturan praktik yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
3.2Saran
Sebagai apoteker sebaiknya menjalankan apa yang terdapat dalam kode etik
apoketer dan menjalankan displin dalam melaksanakan tugas apoteker agar tidak
terjadi kesalahan yang fatal.
DAFTAR PUSTAKA