: MEGAWATI
KELAS/ANGKT : B 2012
PRODI
: S1 FARMASI
DOSEN
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU-ILME KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
Soal :
Carilah contoh obat yang diproduksi sbg Pra Obat dgn cara
1.
Pembentukan Ester
2.
Pembentukan Hemiester
3.
4.
5.
Pembentukan Amida
6.
Pembentukan Karbamat
7.
8.
Pembentukan Imin
9.
10.
Pembentukan Enamin
11.
12.
13.
14.
15.
Pembuatan polimer
16.
Pembuatan garam
17.
18.
Pembuatan asetal
19.
Pembuatan hemiasetal
20.
Pembuatan ketal
: Sulindak
: Sulindak Sulfida
di dalam tubuh (in vivo) mengalami perubahan, melalui proses kimia atau
enzimatik, menjadi senyawa aktif, kemudian berinteraksi dengan reseptor
menghasilkan respons farmakologis.
Senyawa penuntun (Lead Compound) merupakan senyawa yang
digunakan sebagai Pangkal Tolak modifikasi molekul. Senyawa penuntun
adalah senyawa yang dapat menimbulkan aktivitas biologis, seperti Aksi
terapetik, Aksi Toksik, Regulasi Fisiologik, Hormon dan Feromon, serta
senyawa yang terlibat atau berpengaruh terhadap proses biokimia pada hewan
atau tumbuh-tumbuhan. (Siswandono dan Soekardjo, 1998). Senyawa
penuntun tersebut dikembangkan lebih lanjut, melalui modifikasi molekul
sehingga didapatkan turunan senyawa dengan aktivitas yang diinginkan.
Senyawa penuntun bisa berasal dari tumbuhan, hewan, mikroba atau
hasil sintesis
Berikut adalah bentuk pra-obat dari sulindak dan bentuk aktifnya sulindak
sulfida :
lain. Turunan ini juga menimbulkan efeks samping iritasi saluran cerna cukup
besar. Struktur umum turunan arilasetat dan heteroarilasetat digambarkan
sebagai berikut :
b)
isomer (-), sedang isomer (+) dan (-) fenoprofen mempunyai aktivitas yang
sama.
Sulindak, mempunyai aktivitas antireumatik yang kurang lebih sama
dengan endometasin dan tidak menyebabakan efek samping nyeri kepala.
Sulindak adalah pra-obat, bentuk yang aktif adalah metabolit sulfidanya.
Sulindak mempunyai waltu paruh relatif panjang, sehingga di klinik cukup
diberikan 2 kali sehari.Sulindak diserap dengan baik dalam saluran cerna, dan
kemudian dimetabolisis menjadi sulfide aktif. Kadar plasma tertinggi sulindak
dicapai dalam 1-2 jam setelah pemberian oral, sedang bentuk sulfidanya 3
jam.Waktu paruh plasma sulindak 7-8 jam, sedang bentuk sulfidanya 16-18
jam. Dosis: 100-200 mg 2dd.
Penggantian gugus metoksi dengan gugus F (R2) dan gugus Cl dengan
gugus metil sulfinil (R3), seperti yang terlihat pada sulindak, akan
meningkatkan kelarutan dalam urin dan menurunkan efek samping
iritasi lambung.
4. Sifat gugus pembawa
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Struktur umum turunan
arilasetat dan heteroarilasetat digambarkan sebagai berikut :