Anda di halaman 1dari 7

KORTISON

Kortison adalah suatu hormon steroid yang mempunyai nama kimia: 17-hydroxy-11dehydrocortisosterone. Hormon ini dilepaskan oleh kelenjar adrenal sebagai respons terhadap
adanya stres. Kortison merupakan suatu produk akhir dari proses yang disebut sebagai
steroidgenesis. Proses dimulai dengan dibentuknya Kolesterol dan akhirnya terbentuk hormon
steroid. Salah satu hasil akhirnya adalah kortisol. Kortisol mempunyai keaktifan glukocortikoid
yang lebih besar dari pada kortison. Kortison juga merupakan molekul inaktip dari hormon
kortisol. Kortisol juga dikenal sebagai hydrokortison.
Pembentukan Kortisol
Kelenjar adrenal terletak di kutub superior kedua ginjal. Kelenjar ini beratnya kira-kira 4
gram. Kelenjar ini terdiri atas dua bagian yang berbeda, yaitu : (1) Medula Adrenal yang berada
di pusat, bagian ini kira-kira 20% dari keseluruhan kelenjar adrenal, berkaitan dengan sistem
saraf simpatis, bertugas untuk mensekresi hormon epinefrin dan norepinefrin; (2) Korteks
Adrenal. Stimulasi korteks oleh sistem saraf simpatetik menyebabkan dikeluarkannya hormon ke
dalam darah yang menimbulkan respon fight or flight.
Korteks adrenal berada di luar dan berfungsi untuk mensekresi hormon kortikosteroid dan
androgen. Hormon kortikosteroid dibagi menjadi : (1) Mineralkortikosteroid, contohnya
aldosteron. Berfungsi mempengaruhi elektrolit (mineral) cairan ekstraseluler dan metabolisme
Na & K. Volum cairan diatur melalui efek langsung pada collecting tubule, dimana aldosteron
menyebabkan penurunan potensial transmembran, peningkatan aliran ion positif, seperti kalium,
keluar dari sel ke dalam lumen. Ion natrium yang direabsorbsi diangkut keluar epitel tubulus
dikirim ke dalam cairan interstisiel ginjal dan dari sana kedalam sirkulasi kapiler ginjal. Air
secara pasif pengangkutan natrium; (2) Glukokortikoid, contohnya kortisol. Efek fisiologi
glukokortikoid termasuk pengaturan metabolisme protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
Peran kortisol dalam meningkatkan konsentrasi gula darah adalah dengan bekerja sebagai
antagonis insulin dan dengan menekan sekresi insulin,dengan demikian menghambat ambilan
glukosa perifer, mempromosikan sintesa glukosa hati (glukoneogenesis) dan meningkatkan
kandungan glikogen hati. Glukokortikoid juga memiliki kandungan anti inflamasi yang berkaitan
dengan efek mikrovaskulatur dan menekan sitokin inflamasi.

Glukokorticoid dikeluarkan oleh korteks kelenjar adrenal yang dikeluarkan kedalam


sirkulasi secara circadian sebagai respon terhadap stress.Cortisol merupakan glukokortikoid
utama didalam tubuh manusia.
Fungsi Kortison adalah sebagai berikut:
1. Hormon Kortison dan hormon Adrenalin merupakan hormon utama yang dilepas oleh kelenjar
adrenal sebagai respons terhadap adanya suatu stres. Hormon ini akan menaikkan tekanan darah
dan sebagai persiapan tubuh untuk melawan stres;
2. Kortison akan menekan sistim kekebalan tubuh dan akan menekan reaksi peradangan sendi lutut,
siku dan bahu, mengurang rasa nyeri dan pembengkakan pada tempat dimana ada luka.
Penggunaan dalam jangka lama akan memberikan efek samping yang serius seperti muka yang
menjadi bundar (moon face);
3. Kortison juga dapat digunakan untuk menekan respons kekebalan penderita dengan penyakit
autoimun atau digunakan pada transplantasi organ tubuh untuk menekan reaksi penolakan
jaringan;
4. Kortison tidak mengurangi lamanya infeksi suatu virus tetapi digunakan murni untuk membuat
penderita nyaman saat berbicara atau menelan makanan sebagai akibat adanya penyakit
Mononukleosus yang menyebabkan pembengkakan tenggorokan.

TOTAL SINTESIS KORTISON


Kortison adalah suatu hormon steroid yang mempunyai nama kimia: 17-hydroxy-11dehydrocortisosterone. Proses dimulai dengan dibentuknya Kolesterol dan akhirnya terbentuk
hormon steroid.

Cortisone
Bagian dari struktur kolesterol
Banyak peneliti berupaya untuk mensintesis senyawa ini karena beberapa alasan, salah
satunya adalah minimalnya kortison yang disintesis oleh tubuh dan adanya nyeri
berkepanjangan. Berikut ini adalah mekanisme sintesis kortison yang terdiri dari beberapa
tahap :

Tahap 1
Pada tahap ini, terjadi reaksi diels alder antara alkena dengan suatu diena membentuk

senyawa siklik (cincin D) selanjutnya terjadi reaksi reduksi oleh LiAlH4 sehingga gugus keton
berubah menjadi OH. Mekanismenya adalah sebgai berikut :

Tahap 2
Pada tahap ini terjadi reaksi kondensasi aldol menggunakan reagen 1-pentena-3-on
sehingga terbentuk siklik

(cincin B) dan selanjutnya terjadi reaksi

osimilasi dengan

menggunakan OsO4 yang mengadisi ikatan rangkap pada alkena dan membentuk diol.
mekanismenya sebagai berikut :

Tahap 3
Pada tahap ini, ditambahkan aseton yang berfungsi untuk membentuk gugus pelindung

ketoester yang berfungsi melindungi gugus OH pada cincin D agar tidak bereaksi dengan reagen
yang ditambahkan, mekanismenya sebagai berikut :

Tahap 4
Pada tahap ini senyawa yang sudah dihasilkan direaksikan dengan gas H2 dengan katalis
Paladium (Pd) yang berfungsi untuk mengadisi ikatan rangkap pada cincin C, mekanismenya
adalah sebagai berikut :

Tahap 5
Pada tahap ini, terjadi reaksi kondensasi aldol dengan menggunakan reagen 1-butena-3on sehingga terbentuk siklik (cincin A), mekanismenya adalah sebagai berikut :

Tahap 6
Selanjutnya pada tahap ini, senyawa yang dihasilkan dioksidasi membentuk asam
karboksilat (pada cincin A), mekanismenya sebagai berikut :

Tahap 7
Pada tahap ini, senyawa yang dihasilkan direduksi membentuk alkohol (pada cincin
A),yang selanjutnya alkohol yang terbentuk akan terdelokalisasi ke cincin C, mekanismenya
sebagai berikut :

Tahap 8
Pada tahap ini, ditambahkan reagen HCl/MeOH yang berfungsi melepaskan gugus
pelindung ketoester sehingga membentuk gugus pelindung awal (OH), yang selanjutnya terjadi
delokalisasi, mekanismenya adalah sebagai berikut :

Tahap 9
Pada tahap ini, senyawa yang dihasilkan dioksidasi untuk mengubah OH menjadi keton
dan menyebabkan karbon pada cincin D menjadi suatu karbokation, yang selanjutnya akan
direaksikan dengan H2O sehingga OH menyerang karbokation pada cincin D sehingga terbentuk
lah senyawa kortison yang diinginkan, mekanismenya adalah sebagai berikut :

Reference :
http://www.kerjanya.net/faq/4846-kortison.html
http://mylife-diechemie.blogspot.co.id/2011/12/reaksi-adisi-alkena-lanjutan.html
https://www.scribd.com/doc/45443761/Kortison

Anda mungkin juga menyukai