Anda di halaman 1dari 13

Interaksi Obat Antiepilepsi

Oleh :

Afifatus sholihah
Jaka anugerah Rina lestari
permata Umi habibah
Refni yenti Widia putri
Resa enelia

Dosen Pengampu : Dra. Syilfia Hasti, M.Farm.,Apt


Definisi Antiepilepsi

Epilepsi atau sawan/penyakit ayan adalah suatu gangguan saraf


yang timbul secara tiba-tiba dan berkala, biasanya dengan
perubahan kesadaran. Penyebabnya adalah aksi serentak dan
mendadak dari sekelompok besar sel-sel saraf di otak. Aksi ini
disertai pelepasan muatan listrik yang berlebihan dari neuron-neuron
tersebut. Lazimnya, pelepasan muatan listrik ini terjadi secara
teratur dan terbatas dalam kelompok-kelompok kecil, yang
memberikan ritme normal pada elektroencefalogram (EEG).
Serangan ini kadang kala bergejala ringan dan (hampir) tidak
kentara namun adakalanya bersifat hebat. Pada serangan parsial,
hiperaktivitas terbatas hanya pada satu bagian pada kulit otak,
sedangkan jika menjalar ke seluruh otak disebut serangan luas
(”generalized”). Kira-kira 30% penderita epilepsi mempunyai
keluarga dekat yang juga memiliki gangguan konvulsi.
Secara umum ada dua mekanisme kerja
antiepilepsi yaitu :

penurunan eksitasi yang


peningkatan inhibisi kemudian memodifikasi
(GABA-ergik) konduksi ion: Na+, Ca2+,
K+, dan Cl- atau aktivitas
neurotransmitter
OBAT-OBAT ANTIEPILEPSI

Obat antiepilepsi bekerja di SSP dengan


mengurangi gangguan elektrik yang
patologis atau menghambat perkembangan
aktivitas elektrik yang menyimpang.
Hal ini dapat terjadi melalui efek spesifik
terhadap kanal ion, inhibisi atau induksi
neurotransmiter.
Golongan Obat Epilepsi

• Golongan hidantoin
1 • Contoh : fenitoin
• Golongan barbiturat
2 • Contoh : fenobarbital
• Golongan suksimid
3 • Contoh : etosuksimid
• Golongan oksazolidindion
4 • Contoh : trimetadon
• Golongan karbamazepin
5 • Contoh : karbamazepin
• Golongan benzodiazepin
6 • Contoh : diazepam
• Golongan asam valproat
7 • Contoh : asam valproat
Interaksi antar golongan obat
Antiepilepsi

1. Golongan hidantoin dengan golongan karbamazepin

•Severity : moderate

•Contoh : fenitidin dengan karbamazepin

•Mekanisme interaksi : fenitoin dapat menurun kan kadar


karbamazepin. Mekanismenya terkait dengan induksi
metabolisme hati CYP450 karbamazepin dan perubahan
metabolisme fenitoin. Kombinasi obat ini dapat mengubah efek
obat dalam tubuh dan dapat menyebabkan kehilangan kontrol
kejang atau gejala seperti mengantuk, masalah penglihatan,
perubahan perilaku, mual, atau koordinasi otot yang buruk
M
A
Perlunya observasi dan data laboratorium dari efek yang
N
berubah terutama ketika obat baru dimulai atau
A dihentikan. Pasien harus diberi tahu untuk menghubungi
J dokter jika mereka mengalami kehilangan kontrol kejang
atau gejala toksisitas (mengantuk, masalah penglihatan,
E
perubahan perilaku, mual, atau koordinasi otot yang
M buruk)
E
N
2. Golongan barbiturat dengan benzodiazepin

 Severity : moderate

 Contoh : fenobarbital dengan diazepam

 Mekanisme interaksi :
Penggunaan obat ini secara bersamaan dapat meningkatkan efek samping
seperti pusing, mengantuk, kebingungan, dan kesulitan berkonsentrasi.
Beberapa orang terutama orang tua dapat mengalami gangguan dalam
berpikir dan koordinasi motorik

 Manajemen :
Selama penggunaan obat ini secara bersamaan pasien harus dipantau untuk
CNS dan depresi pernafasan yang berpotensi berlebihan atau
berkepanjangan. Pasien rawat jalan harus dikonseling untuk menghindari
efek yang berbahaya dan beritahu dokter jika mengalami efek SSP yang
berlebihan atau berkepanjangan yang daoat mengganggu aktivitas mereka.
3. Golongan suksimid dengan golongan asam valproat

Severity : moderate

Contoh : etosuksimid dengan asam valproat

Mekanisme interaksi :

Pengguanaan secara bersamaan dapat mengubah konsentrasi serum dan


efekdari kedua obat dan dari study farmakokinetik menunjukkan bahwa asam
valproat dapat menghambat metabolisme etosuksimid.

Manajemen :

Perhatian disarankan jika etosuksimid dan asam valproat digunakan


dalam kombinasi, respon farmakologi dan kadar obat dalam serum harus
dipantau lebih dekat jika salah satu obat ditambahkan atau ditarik dari terapi.
Interaksi obat anti epilepsi dengan obat lain

FENITOIN
Obat yang dipengaruhi :
 Kontrasepsi oral : penurunan efektivitas kontrasepsi oral
 Bishidroksikumarin : penurunan efek antikoagulan
 Asam folat : penurunan efek asam folat
 Kuinidin : penurunan efek kuinidin
 Vitamin D : penurunan efek vit.

Karbamazepin :
Obat yang mempengaruhi :
 Simetidin : >> CBZ (karbamazepin)
 Eritromisin : >> CBZ
 INH : >> CBZ
 Kontrasepsi oral : penurunan efektivitas kontrasepsi oral
 Doksisiklin : << doksisiklin
 Teofilin : << teofilin
 Warfarin : << warfarin
ASAM VALPROAT :
Obat yang mempengaruhi :
 Simetidin : >> asam valproat
 Salisilat : >> asam valproat bebas
 Kontrasepsi oral : penurunan efektivitas kontrasepsi oral

Fenobarbital
Warfarin. Phenobarbital dapat mengurangi kadar warfarin dalam darah,
sehingga kurang efektif dalam mencegah pembekuan darah.
Kortikosteroid. Phenobarbital dapat mengurangi efektivitas kortikosteroid
dalam tubuh, sehingga tidak dapat bekerja dengan baik.
Doxycycline. Phenobarbital dapat mengurangi kemampuan doxyxyxline untuk
mengobati infeksi, karena tubuh tidak mampu memproses doxycycline dengan
baik.
Griseofulvin. Phenobarbital dapat menghambat penyerapan griseofulvin dalam
darah dan menurunkan efektivitasnya.
Progesteron dan estradiol. Phenobarbital dapat menurunkan efek obat-obatan
ini.
INTERAKSI OBAT

• Aminopilin dapat menghambat • Klirens diazepam meningkat pada


reseptor adenosin atau pemakaian bersama
menginduksi metabolisme karbamazepin dan fenitoin, tapi
benzodiazepine, yang mengarah tidak dengan fenobarbital.
ke penurunan konsentrasi serum • Efek hipnotik midazolam
dan efek benzodiazepin. - Oleh dikurangi oleh karbamazepin dan
karena itu aminofilin atau fenitoin perlu dosis midazolam
turunannya dapat mengurangi yang lebih besar.
efek sedatif dari diazepam

Diazepam +
Benzodiazepin +
Aminofilin/
Antikonvulsan
Teofilin
Fenitoin + Amlodipin

• Fenitoin dapat menginduksi metabolisme hati


dari dihydropyridine calcium channel blockers
sehingga fenitoin secara signifikan mengurangi
kadar serum amodipin. Dan efek amlodipin
menurun (lebih singkat).

Fenitoin + Asiklovir

• Asiklovir dapat menurunkan kadar fenitoin


dalam darah, mengakibatkan hilangnya kontrol
epilepsi. Dan menurunya efek fenitoin.

Anda mungkin juga menyukai