Anda di halaman 1dari 34

PELAYANAN FARMASI

(SIMULASI APOTEK)
“PELAYANAN INFORMASI OBAT”
PEMBAHASAN DEFINISI PIO

LINGKUP JENIS PIO

KEGIATAN PIO

SUMBER-SUMBER INFORMASI
OBAT

METODE PIO

TUJUAN DAN PRIORITAS PIO

FUNGSI PIO

SASARAN INFORMASI OBAT

KATAGORI PIO

EVALUASI KEGIATAN
DEFINISI PIO

Pengumpulan, pengkajian, pengevaluasian,


pengindeksan, pengorganisasian, penyimpanan,
peringkasan, pendistribusian, penyebaran serta
penyampaian informasi tentang obat dalam
berbagai bentuk dan berbagai metode kepada
pengguna nyata dan yang mungkin (Siregar, 2004).
PERMENKES RI NO.58
Th 2014

Permenkes RI NO. 58 tahun 2014


mendefinisikan PIO sebagai kegiatan Pelayanan
Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan
penyediaan dan pemberian informasi,
rekomendasi Obat yang independen, akurat, tidak
bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan
oleh Apoteker kepada dokter, Apoteker, perawat,
profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak
lain di luar Rumah Sakit. (Permenkes RI, 2014)
Adapun ciri-ciri pelayanan informasi obat meliputi :

MANDIRI

BERORIENTASI
KEPADA
OBJEKTIF
PASIAN PRO
AKTIF

ILMIAH SEIMBANG
LINGKUP JENIS PIO

Pelayanan Informasi Obat untuk


Menjawab pertanyaan

Pelayanan Informasi Obat untuk Evaluasi


Penggunaan Obat

Pelayanan Informasi Obat dalam studi


Obat investigasi
Pelayanan Informasi Obat untuk
Mendukung Kegiatan Panitia Farmasi dan
Terapi
Pelayanan Informasi Obat dalam bentuk
publikasi

Pelayanan Informasi Obat untuk Edukasi


Pelayanan Informasi Obat untuk
Menjawab pertanyaan

Penyedia informasi obat berdasarkan permintaan,.


Pelayanan seperti ini memungkinkan penanya dapat
memperoleh informasi khusus yang dibutuhkan tepat pada
waktunya.
Pelayanan Informasi Obat untuk
Evaluasi Penggunaan Obat

Evaluasi penggunaaan obat adalah suatu program


jaminan mutu pengguna obat di suatu rumah sakit. Suatu
program evaluasi penggunaan obat memerlukan standar atau
kriteria penggunaan obat yang digunakan sebagai acuan
dalam mengevaluasi ketepatan atau ketidak tepatan
penggunaan obat.
Pelayanan Informasi Obat dalam
studi Obat investigasi

Obat investigasi adalah obat yang dipertimbangkan


untuk dipasarkan secara komersial, tetapi belum disetujui
oleh BPOM untuk digunakan pada manusia. Berbagai
pendekatan untuk mengadakan pelayanan ini bergatung
pada berbagai sumber rumah sakit.
Pelayanan Informasi Obat untuk
Mendukung Kegiatan Panitia Farmasi
dan Terapi

Partisipasi aktif dalam panitia ini


merupakan peranan instalasi farmasi rumah
sakit yang vital dan berpengaruh dalam proses
penggunaan obat dalam rumah sakit. Hal ini
dapat disiapkan dengan memadai oleh suatu
pelayanan informasi obat
Pelayanan Informasi Obat dalam
bentuk publikasi

Upaya mengkomunikasikan informasi tentang kebijakan


penggunaan obat dan perkembangan mutakhir dalam
pengobatan yang mempengaruhi seleksi obat.
Pelayanan Informasi Obat untuk
Edukasi

Untuk pasien diadakan program edukasi dan konseling


obat bagi pasien yang akan dibebaskan dan untuk berbagai
kelompok professional kesehatan diadakan program
pendidikan “in-service”, dikoordinasikan melalui pelayanan
informasi obat.
Apoteker untuk berperan secara efektif dalam pelayanan pasien

• Keterampilan Farmasi klinis


• Mengaplikasikan pengetahuan terapeutik
• Mengkorelasikan keadaan penyakit dengan pemilihan obat
• Menggunakan catatan kasus pasien
• Menginterpretasikan data pemeriksaan laboratorium
• Menerapkan pendekatan penyelesaian masalah yang sistematik
• Mengidentifikasi kontra indikasi obat
• Mengkaji literatur medis dan obat
• Merekomendasikan pengaturan dosis
• Menanggapi pertanyaan secara lisan
KEGIATAN PIO

Kegiatan PIO berupa penyediaan dan pemberian


informasi obat yang bersifat aktif atau pasif.

aktif pasif
Pelayanan bersifat aktif
apabila apoteker pelayanan
informasi obat memberikan Pelayanan bersifat pasif
informasi obat dengan tidak apabila apoteker pelayanan
menunggu pertanyaan informasi obat memberikan
melainkan secara aktif informasi obat sebagai
memberikan informasi obat, jawaban atas pertanyaan
misalnya penerbitan buletin, yang diterima.
brosur, leaflet, seminar dan
sebagainya.
SUMBER-SUMBER INFORMASI
OBAT

TENAGA
KESEHATA
N

SUMBER
INFORMASI PUSTAKA
LAINYA SUMBER
INFORMASI
OBAT

PRASARANA SARANA
TENAGA
KESEHATAN

Sumber informasi obat dari tenaga kesehatan seperti:

Dokter Apoteker

Tenaga
Dokter
kesehata
Gigi
n lainnya
PUSTAKA

Sumber informasi obat adalah Buku Farmakope Indonesia,


Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO), Informasi Obat
Nasianal Indonesia (IONI), Farmakologi dan Terapi, serta
buku-buku lainnya. Informasi obat juga dapat diperoleh dari
setiap kemasan atau brosur obat yang berisi :

1. Nama dagang obat jadi 7. Kontra indikasi (bila


2. Komposisi ada)
3. Bobot, isi atau jumlah 8. Tanggal kadaluarsa
tiap wadah 9. Nomor ijin edar/nomor
4. Dosis pemakaian regristasi
5. Cara pemakaian 10.Nomor kode produksi
6. Khasiat atau kegunaan 11.Nama dan alamat
industri
SARANA

Sumber informasi obat berdasarkan sarana

Fasilitas
peralatan
ruangan

komputer internet

perpustakaan
PRASARANA

Sumber informasi obat berdasarkan prasarana

INDUSTRI FARMASI

BADAN POM

PUSTAKA INFORMASI OBAT

PENDIDIKAN TINGGI FARMASI

ORGANISASI PROFESI (dokter,


apoteker, dan lain lain)
•Sumber Informasi Lainnya

Selain sumber informasi yang sudah disebutkan diatas,


masih terdapat beberapa sumber informasi obat lainnya.
Diantaranya informasi obat dari media massa, leaflet,
brosur, etiket dan informasi yang berasal dari seorang
Medical Representative.
Metode Pelayanan Informasi Obat

1.Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker selama 24 jam atau


on call disesuaikan dengan kondisi rumah sakit

2. Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker pada jam kerja, dan
tidak ada pelayanan informasi obat diluar jam kerja

3. Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker pada jam


kerja, sedang diluar iam kerja dilayani oleh apoteker
instalasi farmasi yang sedang tugas jaga.
4. Tidak ada apoteker khusus, pelayanan informasi obat dilayani oleh
semua apoteker instalasi farmasi di kerja dan tidak ada pelayanan
informasi obat diluar jam kerjajam

5. Tidak ada apoteker khusus, pelayanan informasi obat dilayani oleh


semua apoteker instalasi farmasi di jam kerja dan tidak ada pelayanan
informasi obat diluar jam kerja
Tujuan Pelayanan Informasi Obat
Efektif

1. Mendorong
penggunaan Aman
obat secara:

Rasional

2. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan informasi


obat untuk setiap sektor profesi tenaga kesehatan dan
berkontribusi aktif dalam pertumbuhan komunitas
masyarakat yang membutuhkan informasi obat.
Menurut Permenkes
RI. NO. 58 Th 2014 Tujuan pelayanan informasi obat adalah:

1. Menyediakan informasi mengenai Obat


kepada pasien dan tenaga kesehatan di
lingkungan Rumah Sakit dan pihak lain di
luar Rumah Sakit;

2. Menyediakan informasi untuk membuat


kebijakan yang berhubungan dengan
Obat/ Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai, terutama bagi Tim
Farmasi dan Terapi;

3. Menunjang penggunaan Obat yang rasional.


Prioritas Pelayanan Informasi Obat

a) Penanganan/pengobatan darurat pasien dalam


situasi hidup atau mati
b) Pengobatan pasien rawat tinggal dengan masalah
terapi obat khusus
c) Pengobatan pasien ambulatori dengan masalah
terapi obat khusus
d) Bantuan kepada staf profesiional kesehatan untuk
penyelaesaian tanggung jawab mereka
e) Keperluan dari berbagai fungsi PFT
f) Berbagai proyek penelitian yang melibatkan
penggunaan obat.
Fungsi-Fungsi Pelayanan Informasi Obat

 Mengkoordinasikan pemantauan dan pelayanan


ESO.
 Memberikan respon terhadap pertanyaan tentang
obat
 Memberikan masukan terhadap komite farmasi
dan terapi di RS
 Drug utilization review ( DUR ) / drug
utilization review evaluation (DUE)

 Pelaporan efek samping obat ( ESO )


 Konseling pasien
 Pembuatan buletin / news leter
 Edukasi
 Riset dan penelitian
SASARAN INFORMASI OBAT

Dokter

Perawat

Pasien

Apoteker

Kelompok, Tim, Kepaitian Dan


Peneliti
•Dokter
Dalam proses penggunaan obat, dokter memerlukan
informasi dari apoteker  agar ia dapat membuat
keputusan yang rasional.

•Perawat
Dalam tahap penyampaian atau distribusi obat kepada Pasien
dalam rangkaian proses penggunaan obat, apoteker
memberikan informasi obat tentang berbagai aspek obat
pasien, terutama tentang pemberian obat.
•Pasien
Informasi yang dibutuhkan pasien, pada umumnya adalah
informasi praktis dan kurang ilmiah dibandingkan dengan
informasi yang dibutuhkan profesional kesehatan

•Apoteker
Apoteker yang langsung berinteraksi dengan profesional
kesehatan dan pasien, sering menerima pertanyaan mengenai
informasi obat dan pertanyaan yang tidak dapat dijawabnya
dengan segera, diajukan kepada sejawat apoteker yang lebih
mendalami pengetahuan informasi obat

•Kelompok, Tim, Kepanitiaan, dan Peneliti


Selain kepada perorangan, apoteker juga memberikan informasi obat kepada
kelompok profesional kesehatan, misalnya mahasiswa, masyarakat, peneliti, dan
kepanitiaan yang berhubungan dengan obat.
Kategori Pelayanan Informasi Obat

Menjawab pertanyaan spesifik yang diajukan melalui telpon, surat


atau tatap muka.
Meyiapkan materi brosur atau leflet informasi obat (pelayanan
cetak ulang atau re print).
Konsultasi tentang cara penjagaan terhadap reaksi ketidakcocokan
obat, konsep-konsep obat yang sedang dalam penelitian atau
peninjauan penggunaan obat-obatan.
Mendukung kegiatan panitia farmasi terapi dalam menyusun
formularium rumah sakit dan meninjau terhadap obat-obat baru yang
diajukan untuk masuk dalam formularium rumah sakit
Evaluasi kegiatan

Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan pelayanan informasi


obat, indikator yang dapat digunakan antara lain :

1.Meningkatkan jumlah pertanyaan yang diajukan.


2.Menurunnya jumlah pertanyaan yang tidak dapat dijawab.
3.Meningkatnya kualitas kinerja pelayanan
4.Meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan (leflet, buletin,ceramah).
5.Meningkatnya pertanyaan berdasarkan jenis pertanyaan dan tingkat
kesulitan.
6.Menurunnya keluhan atas pelayanan
Contoh Formulir Pelayanan Informasi Obat
FORMULIR PELAYANAN INFORMASI OBAT
No. Formulir :
Tanggal Masuk :
NAMA : __________________________________________
ALAMAT : __________________________________________
__________________________________________
NO TELEPON : __________________________________________
JENIS IDENTITAS* : (KTP/SIM/PASSPORT)______________________
NO. IDENTITAS : __________________________________________
JENIS KELAMIN : __________________________________________
TEMPAT & TANGGAL LAHIR: __________________________________________
PENDIDIKAN TERAKHIR : __________________________________________
PEKERJAAN : __________________________________________
ALAMAT PEKERJAAN : __________________________________________
__________________________________________
ALAMAT E-MAIL : __________________________________________
PERTANYAAN : __________________________________________
_________________________________________
INTI PERTANYAAN : __________________________________________
__________________________________________
ALASAN : __________________________________________
__________________________________________
JAWABAN PERTANYAAN : __________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
TANGGAL KELUAR : __________________________________________
Pekanbaru,.....................................
Pemohon,
(......................................)
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai