PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
INTAN WULANDARI
NIM: 1901092
PEKANBARU
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
Kelarutan dalam air yang rendah dari suatu bahan aktif farmasi (BAF)
merupakan tantangan tersendiri pada pengembangan sediaan farmasi. Kelarutan
BAF yang rendah akan memperlambat laju disolusi yang menjadi tahap penentu
kecepatan dan proses absorbsi BAF pada saluran cerna. Saat ini, sekitar 40% BAF
yang beredar di pasaran dan hampir 90% senyawa dalam tahap penelitian
memiliki sifat kurang larut dalam air (Kalepu & Nekkanti, 2015). Kelarutan asam
fenofibrat yang rendah dalam air menyebabkan laju disolusi dan ketersediaan
hayati menjadi rendah.
Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan dan karakterisasi kristal asam
fenofibrat dalam bentuk kristal multikomponen dengan koformer asetosal.
Asetosal telah digunakan sebagai koformer dalam pembentukan ko-kristal dengan
meloxicam (Cheney dkk.,2010). Asetosal adalah bahan yang aman untuk
dikonsumsi manusia sehingga memenuhi persyaratan sebagai zat yang dapat
digunakan sebagai koformer .asetosal atau aspirin merupakan obat terapeutik yang
paling umum digunakan di seluruh dunia sebagai analgesik, antipiretik dan
antiinflamasi. Aspirin termasuk dalam kelompok obat AINS dan digunakan juga
sebagai obat pencegah serangan jantung, stroke, pembekuan darah(Indra
dkk,2019)
Tujuan penelitian ini adalah mendesain kristal multikomponen asam fenofibrat
menggunakan koformer asetosal dalam upaya meningkatkan kelarutan asam
fenofibrat. Kristal multikomponen yang dihasilkan akan dikarakterisasi secara
fisikokimia meliputi uji disolusi dan kelarutan, analisa FT-IR, difraksi sinar-x
dengan menggunakan alat XRD, mikroskopis dengan alat SEM,analisa termal
menggunakan alat DSC, pemisahan molekul dengan menggunakan alat
HPLC,melihat adanya Kristal pada sampel dengan menggunakan mikroskop
polarisasi.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Asam fenofibrat memiliki warna hampir putih, tidak berbau, hambar dengan
rumus molekul C17H15ClO4 memiliki bobot molekul 318,8 g/mol,bersifat sangat
lipofil dengan nilai koefisien partisi (Log P = 5,24) (Munoz et al., 1994), titik
lebur 179-182 oC tidak larut dalam air dengan nilai kelarutan 162,5 µg/ml, larut
dalam pelarut organik seperti etanol, dimetilsulfooksida (DMSO) dan dimetil
formamida dengan kelarutan 16,2-14 mg/ml. (Number et al., 1920). Struktur kimia
asam fenofibrat memiliki 1 donor dan 4 akseptor ikatan hidrogen yang membuka
peluang untuk terbentuknya senyawa molekular baru (kristal multikomponen) bila
berinteraksi dengan senyawa pembentuk kristal multikomponen. Bioavailabilitas
absolut asam fenofibrat yang diberikan kepada tikus adalah 40% (Wei et al.,
2017). Asam fenofibrat sukar larut dalam asam lemah, nilai pKa 4, relatif tidak
larut dalam pH lambung dan larut baik dalam pH usus (Alagona, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Alagona Jr, P. (2010). Fenofibric acid: a new fibrate approved for use in
combination with statin for the treatment of mixed dyslipidemia. Vascular
health and risk management, 6, 351.
Bossard, G., Nicolai, H., & Stelle, K. S. (2009). Universal BPS structure of
stationary supergravity solutions. Journal of High Energy Physics,
2009(07), 003.
Chawda, P. J., Shi, J., Xue, S., & Young Quek, S. (2017). Co-encapsulation of
bioactives for food applications. Food Quality and Safety, 1(4), 302-309.
Cheney, M. L., Shan, N., Healey, E. R., Hanna, M., Wojtas, L., Zaworotko, M.
J., ... & Sanchez-Ramos, J. R. (2010). Effects of crystal form on solubility
and pharmacokinetics: a crystal engineering case study of lamotrigine.
Crystal Growth & Design, 10(1), 394-405.
Grothe, E., Meekes, H., Vlieg, E., Ter Horst, J. H., & de Gelder, R. D. (2016).
Solvates, salts, and cocrystals: a proposal for a feasible classification
system. Crystal Growth & Design, 16(6), 3237-3243.
Imdad, A., Mullany, L. C., Baqui, A. H., El Arifeen, S., Tielsch, J. M., Khatry, S.
K., ... & Bhutta, Z. A. (2013). The effect of umbilical cord cleansing with
chlorhexidine on omphalitis and neonatal mortality in community settings
in developing countries: a meta-analysis. BMC public health, 13(3), 1-11.
Indra, I., Fauzi, A., & Aryani, R. (2019). Karakterisasi dan Uji Disolusi Aspirin
Hasil Rekristalisasi Penguap Pelarut. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 6(2),
164-170.
Kalepu, S., & Nekkanti, V. (2015). Insoluble drug delivery strategies: review of
recent advances and business prospects. Acta Pharmaceutica Sinica B,
5(5), 442-453.
Kim, K. S., Kim, J. H., Jin, S. G., Kim, D. W., Kim, D. S., Kim, J. O., ... & Choi,
H. G. (2016). Effect of magnesium carbonate on the solubility, dissolution
and oral bioavailability of fenofibric acid powder as an alkalising
solubilizer. Archives of pharmacal research, 39(4), 531-538.
Kotak, U., Prajapati, V., Solanki, H., Jani, G., & Jha, P. (2015). Co-crystallization
technique its rationale and recent progress. World J Pharm Pharm Sci, 4(4),
1484-508.
Kulemann, V., Schima, W., Tamandl, D., Kaczirek, K., Gruenberger, T., Wrba, F.,
... & Ba-Ssalamah, A. (2011). Preoperative detection of colorectal liver
metastases in fatty liver: MDCT or MRI?. European journal of radiology,
79(2), e1-e6.
Ling, H., Luoma, J. T., & Hilleman, D. (2013). A review of currently available
fenofibrate and fenofibric acid formulations. Cardiology research, 4(2), 47.
Menkes RI, 2013, Peraturan Menteri Kesehatan No 87 tahun 2013 Tentang Peta
Jalan Pengembangan Bahan baku Obat
Putra, O. D., Furuishi, T., Yonemochi, E., Terada, K., & Uekusa, H. (2016). Drug–
drug multicomponent crystals as an effective technique to overcome
weaknesses in parent drugs. Crystal Growth & Design, 16(7), 3577-3581.
Rath, N. P., Haq, W., & Balendiran, G. K. (2005). Fenofibric acid. Acta
Crystallographica Section C: Crystal Structure Communications, 61(2),
o81-o84
Savjani, K. T., Gajjar, A. K., & Savjani, J. K. (2012). Drug solubility: importance
and enhancement techniques. International Scholarly Research Notices,
2012.
Thakuria, R., Delori, A., Jones, W., Lipert, M. P., Roy, L., & Rodríguez-Hornedo,
N. (2013). Pharmaceutical cocrystals and poorly soluble drugs.
International journal of pharmaceutics, 453(1), 101-125.
Tsume, Y., Mudie, D. M., Langguth, P., Amidon, G. E., & Amidon, G. L. (2014).
The Biopharmaceutics Classification System: subclasses for in vivo
predictive dissolution (IPD) methodology and IVIVC. European Journal of
Pharmaceutical Sciences, 57, 152-163.
Us, I. L., Long, M. A.-, Us, I. L., Morris, J. B., & Boyer, M. (2007). United States
Patent Cink et a ]. SALTS OF FENOFIBRIC ACID AND ( 45 ) Date of
Patent : 2(12).
Yousaf, A. M., Ramzan, M., Shahzad, Y., Mahmood, T., & Jamshaid, M. (2019).
Fabrication and in vitro characterization of fenofibric acid-loaded
hyaluronic acid–polyethylene glycol polymeric composites with enhanced
drug solubility and dissolution rate. International Journal of Polymeric
Materials and Polymeric Biomaterials, 68(9), 510-515.
Zhu, T., Ansquer, J. C., Kelly, M. T., Sleep, D. J., & Pradhan, R. S. (2010).
Comparison of the gastrointestinal absorption and bioavailability of
fenofibrate and fenofibric acid in humans. The Journal of Clinical
Pharmacology, 50(8), 914-921.