Anda di halaman 1dari 23

Farmaka

Volume 19 Nomor 2 148

DISPERSI PADAT SEBAGAI METODE PENINGKATAN KELARUTAN BAHAN


OBAT DALAM TABLET: FORMULASI DAN KARAKTERISASI

Aslamnur F. Ramadhana, Anis Y. Chaerunisa, Iyan Sopyan

Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang, Indonesia


aslamnur16001@mail.unpad.ac.id
diserahkan 17/06/2021, diterima 29/07/2021

ABSTRAK

Kelarutan adalah salah satu faktor fisikokimia penting yang mempengaruhi pelepasan bahan aktif obat
dalam formulasi tablet. Peningkatan kelarutan menjadi salah satu parameter yang terus dikembangkan
dalam meningkatkan ketersediaan obat. Dispersi padat adalah sebuah metode yang cukup menjanjikan
untuk meningkatkan kelarutan bahan obat. Dispersi padat terbukti dapat meningkatkan kelarutan obat
yang sulit larut. Review artikel ini bertujuan untuk menjelaskan keuntungan dan kerugian dispersi
padat, metode pembuatan dispersi padat, formulasi tablet dispersi padat, dan karakterisasi tablet
dispersi padat. Metode yang dilakukan adalah dengan review jurnal dari tahun 2011 sampai tahun
2021. Dari kajian pustaka didapatkan aspek-aspek yang berkaitan dengan pembuatan tablet dengan
metode dispersi padat meliputi teori tentang dispersi padat, jenis dan klasifikasi dispersi padat, metode
pembuatan dispersi padat, teknologi yang digunakan dalam pembuatan dispersi padat, polimer yang
digunakan dalam dispersi padat, dan karakterisasi dan evaluasi dispersi padat. Dengan demikian
berbagai aspek yang berkaitan dengan peningkatan kelarutan bahan obat dengan metode dispersi padat
dapat diketahui.
Kata Kunci: Dispersi padat, kelarutan, ketersediaan hayati, teknologi dispersi padat, polimer

ABSTRACT

Solubility is one of the important physicochemical factors that affect the release of active drug
ingredients in tablet formulations. Increasing solubility is one of the parameters that continues to
be developed in increasing drug availability. Solid dispersion is a promising method to increase the
solubility of drug substances. Solid dispersion has been shown to increase the solubility of poorly
soluble drugs. This review article aims to explain the advantages and disadvantages of solid dispersion,
methods of preparing solid dispersions, formulation of solid dispersion tablets, and characterization
of solid dispersion tablets. The method used is by reviewing journals from 2011 to 2021. From the
literature review, it is found that aspects related to the manufacture of tablets using the solid dispersion
method include the theory of solid dispersion, types and classification of solid dispersions, methods of
making solid dispersions, and the technology used in the manufacture of solid dispersions, polymers
used in solid dispersions, and the characterization and evaluation of solid dispersions. Thus, various
aspects related to increasing the solubility of the drug substance by the solid dispersion method can
be understood.
Keywords: Solid dispersion, solubility, bioavailability, solid dispersion technology, polymer.
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 149

PENDAHULUAN menghasilkan tantangan dalam pengiriman obat


Pemberian obat melalui rute oral merupakan yang tidak larut dalam air (Bhavesh et al, 2015).
rute pemberian obat yang paling sering digunakan Obat yang sulit larut dalam air memerlukan
dengan mudah dan murah. Tablet adalah salah dosis tinggi untuk mencapai konsentrasi plasma
satu bentuk sedian oral yang paling populer saat terapeutik setelah pemberian oral. Peningkatan
ini karena pemberiannya mudah, kompak dan tingkat dan kecepatan disolusi sangat diinginkan
pembuatannya yang mudah. Bentuk sediaan untuk senyawa tersebut, karena hal ini dapat
cepat larut dapat hancur, larut, atau tersuspensi menyebabkan peningkatan ketersediaan hayati
oleh air liur di mulut. Tetapi formulasi oral oral yang lebih dapat direproduksi dan selanjutnya
dengan kelarutan yang buruk menjadi masalah pada pengurangan dosis yang relevan secara klinis
besar bagi para ilmuwan formulasi, peningkatan dan terapi yang lebih dapat diandalkan. Berbagai
kelarutan harus menjadi perhatian utama untuk usaha telah dilakukan untuk memodifikasi
mendapatkan ketersediaan hayati yang ideal kinetika pelarutan obat yang sulit larut untuk
(Mohammadi dan Kumar, 2019). meningkatkan ketersediaan hayati. Pengalaman
Kelarutan merupakan faktor fisikokimia dengan dispersi padat selama 20-30 tahun terakhir
penting yang mempengaruhi absorpsi obat menunjukkan bahwa ini adalah pendekatan yang
dan efektivitas terapeutiknya. Pengembangan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kelarutan,
formulasi tidak akan berhasil jika obat memiliki laju disolusi, dan ketersediaan hayati obat yang
kelarutan air yang buruk. Laju disolusi yang rendah sulit larut. Sejumlah obat tidak larut terbukti
dan kelarutan yang rendah dari zat obat dalam meningkatkan karakter disolusi ketika diubah
air dalam cairan saluran pencernaan yang berair menjadi dispersi padat. Dispersi padat digunakan
seringkali menyebabkan ketersediaan hayati yang untuk menghasilkan distribusi yang homogen dari
rendah. Usaha untuk meningkatkan kelarutan dan sejumlah kecil obat dalam keadaan padat (Reena
disolusi obat hidrofobik tetap menjadi salah satu dan Vandana, 2012).
tugas sulit dalam pengembangan obat. Beberapa Meskipun pembentukan garam, pelarutan,
metode telah diperkenalkan untuk mengatasi dan pengurangan ukuran partikel secara umum
masalah ini (Dalvi et al, 2015). digunakan untuk meningkatkan laju disolusi,
Belakangan ini, banyak zat kimia baru yang penyerapan oral, dan ketersediaan hayati obat-
disintesis berdasarkan struktur reseptor targetnya obatan yang sulit larut dalam, teknik-teknik
menggunakan kimia kombinatorial, yang tersebut memiliki keterbatasan (Mohammadi dan
menghasilkan molekul yang sangat besar dengan Kumar, 2019).
derajat hidrofobisitas yang tinggi. Kelarutan Dispersi padat merupakan salah satu teknik
dalam air yang buruk dapat menyebabkan yang paling menjanjikan. Dispersi padat secara
kelarutan yang buruk di saluran pencernaan dan tradisional telah digunakan sebagai metode yang
ketersediaan hayati yang rendah dan tidak dapat efektif untuk meningkatkan sifat disolusi dan
diprediksi. Hampir 40% zat kima baru yang ketersediaan hayati obat yang sulit larut dalam
ditemukan oleh para peneliti farmasi tidak dapat air (Mohammadi dan Kumar, 2019). Tujuan dari
larut dengan baik atau bersifat lipofilik. Kelarutan review artikel ini adalah memberikan informasi
obat tetap menjadi salah satu kualitas yang paling lengkap tentang peningkatan kelarutan bahan
sulit dalam pengembangan formulasi dan ini obat dengan metode dispersi padat. Informasi
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 150

yang ingin sampaikan meliputi keuntungan dan ritonavir (Mamatha et al, 2017).
kerugian dispersi padat, metode pembuatan Dari berbagai metode, dispersi padat
dispersi padat, formulasi tablet dispersi padat, dan sering kali metode yang paling berhasil dalam
karakterisasi tablet dispersi padat. meningkatkan pelarutan dan ketersediaan hayati
zat aktif yang sulit larut karena sederhana,
METODE ekonomis, dan menguntungkan. Percobaan
Metode yang digunakan adalah review dispersi padat dilakukan pada pertama kali oleh
artikel dari jurnal antara tahun 2011-2020. Sekiguchi dan Obi pada tahun 1961. Namun,
Kriteria jurnal yang menjadi bahan penelitian istilah dispersi padat didefinisikan oleh Chiou dan
ini adalah jurnal/artikel yang mengandung kata Riegelman pada tahun 1971 sebagai “dispersi dari
kunci, jurnal/artikel mengenai penelitian tentang satu atau lebih bahan aktif dalam pembawa inert
formulasi dispersi padat, jurnal/artikel mengenai pada wujud padat yang dibuat dengan metode
topik yang terkait dengan produksi tablet dengan peleburan (fusi), pelarut, atau metode peleburan-
metode dispersi padat, dan jurnal/artikel minimal pelarut" (Nair et al, 2020). Pembentukan dispersi
terbitan tahun 2011. Proses pengumpulan pustaka padat adalah salah satu strategi peningkatan
dilakukan dengan cara melakukan pemilihan disolusi yang paling banyak dipelajari. Meski
jumlah jurnal atau artikel dari 180 literatur menjadi demikian, hanya sedikit produk di pasaran yang
106 literatur. Proses pencarian dilakukan melalui menggunakan dispersi padat (Patel et al, 2014).
elektronik based yang terindeks seperti Google Keuntungan dispersi padat (Rubendra et al,
Scholar (n=78) dan¬ NCBI (n=28). Data yang 2016):
didapat diperoleh berdasarkan pencarian jurnal 1. Peningkatan ketersediaan hayati obat dan
tentang formulasi tablet dengan metode dispersi perubahan kelarutan dalam air.
padat melalui Google Scholar dan NCBI. Kata 2. Lebih efisien daripada teknik pengurangan
kunci yang digunakan adalah “solid dispersion”, ukuran partikel, karena metode pengurangan
“solid dispersion on tablet formulation”, “solid ukuran partikel memiliki batas reduksi ukuran
dispersion technology” dan “jurnal dispersi partikel sekitar 2–5 mm seringkali tidak cukup
padat.” untuk meningkatkan kelarutan obat atau
pelepasan obat di usus kecil.
HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Peningkatan laju disolusi dan luas penyerapan
Istilah dispersi padat didefinisikan sebagai dan penurunan metabolisme pra-sistemik.
dispersi dari satu atau lebih bahan aktif dalam 4. Transformasi obat dari bentuk cair menjadi
pembawa atau matriks inert pada keadaan padat padat.
yang dibuat dengan metode peleburan (fusi), 5. Parameter seperti komposisi dan berat molekul
pelarut atau peleburan dan pelarutan. Dispersi pembawa, kristalinitas obat dan porositas
padat digunakan untuk banyak obat seperti partikel dan keterbasahan, bila berhasil

Tabel 1. Klasifikasi zat aktif berdasarkan kelarutan dan permeabilitas obat (Sachan et al, 2009)
Kelarutan Permeabilitas
Tinggi Rendah
Tinggi Kelas 1 Kelas 3
Rendah Kelas 2 Kelas 4
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 151

dikendalikan, dapat menghasilkan peningkatan 1. Metode pembuatan yang sulit dan mahal.
ketersediaan hayati. 2. Reprodusibilitas sifat fisikokimia.
Kerugian dari dispersi padat (Rubendra et 3. Kesulitan dalam memasukkan ke dalam
al, 2016): formulasi bentuk sediaan.
1. Perubahan kristalinitas dan penurunan laju 4. Peningkatan skala proses manufaktur.
disolusi seiring bertambahnya waktu. 5. Stabilitas obat dan pembawa.
2. Kelembaban dan suhu memiliki efek yang Dispersi padat dapat berfungsi sebagai
lebih buruk pada dispersi padat daripada pada perantara farmasi yang digunakan untuk
campuran fisik. pembuatan berbagai bentuk sediaan seperti tablet,
3. Beberapa dispersi padat mungkin menyulitkan kapsul dan granul, atau sebagai produk akhir
penanganan karena lengket. farmasi, misalnya pelet yang dihasilkan dengan
4. Sulit ditingkatkan menjadi skala manufaktur. granulasi satu langkah dalam fluidized bed (Zhang
Aplikasi metode dispersi padat diantaranya et al, 2018).
adalah (Kumari dan Bishnoi, 2019): Ketika dispersi padat terpapar dalam
1. Memungkinkan pemberian obat antikanker lingkungan berair, pembawa larut meninggalkan
secara oral, sehingga tidak perlu menggunakan obat sebagai partikel koloid halus. Konsep
pemberian secara injeksi dan meningkatkan ini menawarkan banyak keuntungan, seperti
kepatuhan dan kenyamanan pasien. tidak menggunakan konstituen beracun, proses
2. Dispersi padat menjadi pembawa yang sederhana, formulasi yang fleksiblel, pengurangan
menawarkan keuntungan dengan menargetkan metabolisme pra-sistemik, dan meningkatkan
pelepasan bentuk yang sangat larut dari obat kelarutan dan laju disolusi obat (Bikiaris, 2011).
yang sulit larut dalam air untuk diserap ke Selain meningkatkan ketersediaan
tempat yang optimal. hayati, sistem dispersi padat saat ini sedang
3. Menghilangkan pengaruh makanan terhadap dipertimbangkan untuk bentuk sediaan sustained
penyerapan obat, sehingga meningkatkan release. Perbedaan antara kedua penggunaan
kenyamanan terapi karena obat tidak perlu dispersi padat adalah penggunaan media pembawa
dikonsumsi bersamaan dengan makanan. dengan sifat yang berbeda (Khan et al, 2015).
4. Meningkatkan onset obat seperti obat anti Bergantung pada susunan molekul, dispersi
inflamasi non steroid yang harus segera padat dapat dari jenis berikut (Singh et al, 2011):
mengurangi inflamasi dan nyeri. 1. Campuran eutektik - campuran eutektik padat
5. Karena penyerapan obat meningkat, maka biasanya dibuat dengan mendinginkan leburan
dosis obat dapat dikurangi. Sehingga terapi bersama dua komponen secara cepat untuk
dapat menjadi lebih murah. mendapatkan campuran fisik kristal yang
6. Formulasi serbuk dispersi padat dapat sangat halus dari kedua komponen.
digunakan sebagai sediaan inhalasi untuk 2. Larutan padat - tergantung pada kelarutannya,
terapi imunsosupresif pada transplantasi paru- dua jenis larutan padat adalah:
paru. Dengan demikian penggunaan anestesi • Larutan padat kontinu - dalam larutan padat
lokal dan cairan iritan dapat dihindari. berkelanjutan, komponen dapat larut dalam
Keterbatasan dispersi padat diantaranya semua proporsi, yaitu kekuatan ikatan antar
adalah (Kapoor et al, 2012): komponen lebih kuat daripada ikatan antar
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 152

komponen individu. Pembawa polimer dibagi menjadi dua


• Larutan padat diskontinu - dalam larutan kelompok:
padat diskontinu, kelarutan masing-masing • Polimer sintetis - povidon, polietilen glikol,
komponen dalam komponen lain terbatas dan polimetakrilat.
Tergantung pada distribusi zat terlarut • Polimer alami - hidroksipropilmetilselulosa,
dalam pelarut, larutan padat dapat terdiri dari dua etil selulosa, turunan pati seperti
jenis: siklodekstrin.
• Larutan kristal substitusi – yaitu larutan 3. Dispersi padat generasi ketiga. Dispersi padat
padat yang memiliki struktur kristal, ini menggunakan surfaktan atau campuran
molekul zat terlarut menggantikan molekul polimer amorf dan surfaktan sebagai pembawa.
pelarut dalam kisi kristal. Generasi ini memiliki tingkat ketersediaan
• Larutan padatan kristal interstisial - yaitu hayati tertinggi pada obat dengan kelarutan
larutan padat di mana molekul terlarut yang buruk. Surfaktan yang digunakan dalam
terdapat pada ruang interstisial antara dispersi padat generasi ketiga seperti inulin,
molekul pelarut dalam kisi kristal. poloxamer 407, dsb.
3. Larutan padat amorf - dalam larutan padat 4. Dispersi padat generasi keempat. Pada generasi
amorf, molekul zat terlarut terdispersi secara keempat, tujuan penggunaan dispersi padat
molekuler tetapi tidak teratur di dalam pelarut adalah untuk meningkatkan kelarutan dan
amorf. memperpanjang pelepasan secara terkendali.
4. Larutan kaca dan suspensi kaca – larutan kaca Dalam sistem ini, obat yang sulit larut dalam
adalah sistem homogen di mana zat terlarut air didispersikan dalam pembawa yang larut
larut dalam pelarut kaca. Keadaan kaca dalam air atau pembawa yang tidak larut dalam
dicirikan oleh transparansi dan kerapuhan di air. Pembawa tidak larut air yang digunakan
bawah suhu transisi kaca. Istilah kaca mengacu pada dispersi padat adalah etil selulosa,
pada bahan kimia murni atau campuran bahan eudragit RS, eudragit RL, HPC, polietilen
kimia murni dalam keadaan seperti kaca. oksida (PEO), dan polimer karboksivinil
Klasifikasi dispersi padat berdasarkan (karbomer) (Bindhani dan Mohapatra, 2018).
perkembangan terkini (Dixit et al, 2012): Terdapat beberapa metode untuk membuat
1. Dispersi padat generasi pertama. Dispersi dispersi padat. Yaitu (Dharna et al, 2017):
padat ini dibuat menggunakan pembawa • Penguapan pelarut
kristal. Urea dan gula adalah pembawa kristal • Ekstrusi lelehan panas
pertama yang digunakan dalam pembuatan • Metode fusi
dispersi padat. Dispersi padat generasi pertama • Metode pelarut
memiliki kekekurangan karena tidak stabil • Teknik kneading
secara termodinamika dan tidak melepaskan • Kompleks inklusi
obat dengan lebih cepat. • Pengisian kapsul langsung
2. Dispersi padat generasi kedua. Dispersi padat • Permukaan pembawa aktif
ini dibuat menggunakan pembawa amorf, • Pengurangan ukuran partikel
bukan pembawa kristal. Obat terdispersi • Adsorpsi pada pembawa tidak larut / sistem
secara molekuler dalam pembawa polimerik. bed terfluidisasi
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 153

• Deposisi padat pada super disintegrant Teknologi fluida superkritis, berdasarkan


• Metode aglomerasi leleh prinsip penguapan pelarut, dapat diterapkan pada
• Metode dropping pembuatan nanopartikel dispersi padat amorf.
Peleburan merupakan metode yang paling Karbon dioksida superkritis (SC-CO2) digunakan
banyak digunakan karena ramah lingkungan, sebagai antisolvent pada proses supercritical
murah, dan jarang ditemukan adanya masalah antisolvent (SAS) karena titik kritisnya yang
stabilitas dan toksisitas (Saffoon et al, 2011). relatif rendah (tekanan kritis = 7,38 MPa, suhu
Teknologi yang dapat digunakan dalam kritis = 31,1°C). Nanopartikel dispersi padat
pembuatan dispersi padat adalah vacuum drying, amorf yang dibuat menggunakan proses SAS
spray drying, freeze drying, hot spin mixing, telah digunakan untuk meningkatkan kelarutan,
roll-mixing, co-milling, dan penyemprotan pada disolusi, dan ketersediaan hayati oral dari zat aktif
butiran gula menggunakan sistem pelapisan yang tidak larut dalam air seperti itrakonazol,
unggun terfluidisasi untuk menghilangkan pelarut dutasterida, dan valsartan (Ha et al, 2015).
organik. Meskipun memiliki potensi besar untuk Teknologi electrospray juga dapat
meningkatkan pelarutan obat, metode pembuatan digunakan untuk membuat dispersi padat.
tradisional memiliki keterbatasan yang serius, Teknologi electrospray adalah teknik yang
seringkali berhubungan dengan ketidakstabilan menggunakan gaya elektrostatis untuk
fisik dari dispersi padat selama penyimpanan, menghasilkan serat atau bola dari larutan polimer.
masalah dengan penggilingan, atau sulit untuk Partikel atau serat mikro atau nano dapat dibuat
menghilangkan pelarut. Untuk mengatasi masalah dengan menyesuaikan berbagai parameter alat
ini, teknologi cairan superkritis sebagai metode electrospray. Teknologi electrospray memiliki
penguapan pelarut alternatif sudah diteliti untuk berbagai keunggulan, diantaranya pengoperasian
membuat dispersi padat bebas pelarut (Kim et al, yang sederhana dan industrialisasi yang mudah,
2011). efisiensi enkapsulasi dan rasio loading obat yang

Tabel 2. Kelebihan dan kekurangan berbagai metode pembuatan dispersi padat


Metode Kelebihan Kekurangan Aplikasi Referensi
Metode peleburan • Metode • Obat dan Sulfathiazole, Madgulkar et al,
pembuatan pembawa dapat clotrimazole, 2016., Jiménez et
sederhana. terdegradasi. albendazole, al, 2017., Xu et al,
• Ekonomis. • Dapat terjadi tacrolimus, 2018., Karolewicz
pemisahan fenofibrate. et al, 2016.
selama
pendinginan.
• Jika obat dan
pembawa tidak
tercampur
dengan
baik/tidak
kompatibel,
dispersi padat
tidak akan
homogen.

Metode aglomerasi Menghasilkan Tidak cocok untuk Diazepam, Lactose Seo et al, 2003.,
leleh disolusi yang baik. obat termolabil. monohydrate. Vilhelmsen, 2005.
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 154

Metode Kelebihan Kekurangan Aplikasi Referensi


Metode penguapan Degradasi obat dan • Sulit Dutasteride, Choi et al, 2018.,
pelarut pembawa dapat menguapkan tadalafil, Choi et al, 2017.,
dihindari karena semua pelarut. glimepiride, Reginald-Opara et
pelarut dapat • Residu pelarut nimodipine, al, 2015., Sun et
diuapkan di suhu dapat tersisa diclofenac, al, 2018., Jafari,
rendah. pada produk. azithromycin, 2013., Adeli, 2016.,
• Harus tectorigenin, Shuai et al, 2016.,
menggunakan flurbiprofen, Daravath et al,
pelarut yang cilostazol, 2015., Mustapha
sesuai. ticagrelor, et al, 2015., Kim
piroxicam, et al, 2019., Al-
indomethacin, Hamidi et al, 2015.,
loratadine, abieticZhang et al, 2017.,
acid, efavirenz, Frizon et al, 2013.,
repagnilide, Cuzzucoli et al,
prednisolone 2018., Alves et al,
2014., Yin et al,
2012., Nguyen et
al, 2017.
Ekstrusi lelehan • Bebas pelarut. • Tidak cocok Ritonavir, Srinarong et al,
panas • Suhu dapat untuk obat naproxen, oleanolic 2011., Zhao et
dikendalikan. termolabil. acid, efavirenz, al, 2019., Haser
• Dapat diproduksi • Membutuhkan tamoxifen, et al, 2017., Gao
dengan skala pembawa lafutidin, et al, 2017.,
besar. yang sifat disulfiram, Sathigari et al,
termoplastis bicalutamide, 2012., Chowdhury
yang sesuai. itraconazole, et al, 2018., Fule
miconazole, dan Amin, 2014.,
glyburid Zhang et al, 2018.,
Abu-Diak et al,
2012., Solanki et
al, 2018., Guns et
al, 2011., Alshafiee
et al, 2019.
Metode fusi • Waktu produksi Tidak cocok untuk Furosemide, Srinarong et al,
cepat. obat termolabil. paclitaxel, 2011., Prasad et
• Bebas pelarut. manidipine, al, 2018., Shen et
olanzapine, al, 2013., Chamsai
diacereine. et al, 2017.,
Krishnamoorthy
et al, 2012.,
Aggarwal et al,
2011.
Spray-drying • Waktu produksi Residu pelarut dapat Nilotinib, Srinarong et al,
cepat. tersisa pada produk. spironolactone, 2011., Prasad et
• Dapat mengubah valsartan, al, 2018., Shen et
partikel mikro rebamipide, al, 2013., Chamsai
menjadi partikel artemether, et al, 2017.,
nano. naproxen Krishnamoorthy
• Proses yang kuat. et al, 2012.,
• Dapat diproduksi Aggarwal et al,
dengan skala 2011.
besar.
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 155

Metode Kelebihan Kekurangan Aplikasi Referensi


Metode cairan Kondisi produksi • Residu pelarut Ketoprofen, Srinarong et al,
superkritis yang ringan. dapat tersisa irbesartan, apigenin, 2011., Franco et
pada produk. carbamazepine, al, 2018., Adeli,
• Kekuatan glibenclamide, 2016., Zhang et al,
solubilisasi carvedilol 2013., Moneghini
cairan et al, 2001.,
superkritis Tabbakhian et al,
(CO2) terbatas. 2014., Djuris et al,
2019.
Freeze-drying •
Kondisi • Residu pelarut Nifedipine dan Srinarong et al,
produksi yang dapat tersisa sulfamethoxazole, 2011., Altamimi et
ringan pada produk celecoxib, al, 2017, Jacobsen
• Dapat • Membutuhkan meloxicam, et al, 2019., Suzuki
diproduksi waktu lama. docetaxel et al, 2018., Ngo et
dengan skala • Butuh biaya al, 2018.
besar besar.
Metode co- Menghasilkan Pembentukan Silymarin, Sonali et al, 2010.,
presipitasi laju disolusi dan partikel sangat cepat celecoxib, GDC- Dhumal et al,
kelarutan yang sulit mengendalikan 0810 2007., Hou et al,
baik dibandingkan ukuran partikel dan 2019.
dengan metode lain distribusi ukuran
partikel.

Metode dropping • Tidak Butuh Meloxicam, Bashiri-Shahroodi


menggunakan pengembangan Atorvastatin et al, 2008.,
pelarut organik dari segi stabilitas calcium Lakshmi et al,
• Menghindari dan keseragaman 2010.
masalah bentuk.
pulverisasi dan
kompresibilitas.

tinggi, tetapi tidak mempengaruhi aktivitas obat. 2. Pelarut toksik harus dihindari karena risiko
Dispersi padat ketoprofen dapat dibuat dengan kadar residu setelah pembuatan, seperti
menggunakan teknologi electrospray. Dengan kloroform dan diklorometana.
jarak penerimaan 15 cm dan kecepatan 2 mL/ 3. Etanol dapat digunakan sebagai alternatif
jam dengan tegangan 10 kV, laju disolusi dispersi karena tidak terlalu beracun.
padat ketoprofen mencapai 30 kali lebih cepat 4. Sistem berbasis air lebih disukai.
daripada bahan obat ketoprofen, kemungkinan 5. Surfaktan digunakan untuk membuat
karena dispersi yang lebih tinggi dan rasio larutan obat dan pembawa tetapi karena
permukaan terhadap volume yang lebih besar, dapat mengurangi suhu transisi gelas, maka
sehingga pelepasan obat menjadi lebih baik. penggunaanya harus dipertimbangkan.
Hasil identifikasi fase dispersi padat ketoprofen Sedangkan pembawa harus memenuhi
menunjukkan bahwa ketoprofen terdapat dalam persyaratan berikut (Kaushik et al, 2020):
bentuk amorf (Liu et al, 2018). 1. Disolusi cepat dalam air.
Pelarut yang akan dimasukkan untuk 2. Tidak beracun dan inert secara farmakologis.
formulasi dispersi padat harus memenuhi 3. Stabil dalam panas untuk metode fusi.
persyaratan berikut (Dixit et al, 2012): 4. Dapat larut dalam berbagai pelarut.
1. Obat dan pembawa harus dapat larut. 5. Dapat meningkatkan kelarutan obat dalam air.
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 156

6. Kompatibel secara kimia dengan obat. metode spray drying. Oleh karena itu, banyak
7. Hanya membentuk kompleks lemah dengan penelitian mencoba memformulasikan dispersi
obat. padat berbasis PVP melalui metode pelarut dan
Penggunaan polimer hidrofilik pada sistem spray drying. Sebagian besar PVP dengan berat
dispersi padat dapat meningkatkan laju disolusi molekul tinggi biasanya memiliki suhu transisi
obat yang terdispersi dalam matriks pada tingkat gelas (Tg) yang tinggi sehingga tidak sesuai untuk
molekuler (Khan et al, 2015). Pembawa yang metode melt quench, terutama untuk obat dengan
larut dalam air, seperti polietilen glikol (PEG) titik leleh rendah dan obat-obatan termolabil. Laju
dan polivinil pirolidon (PVP), adalah pembawa disolusi dispersi padat berbasis PVP tergantung
polimer yang paling umum digunakan untuk pada berat molekul PVP yang digunakan.
meningkatkan kelarutan dalam dispersi padat. Peningkatan berat molekul berbanding terbalik
Sejumlah besar bahan pembawa yang larut dalam dengan laju disolusi karena peningkatan berat
air yang sesuai untuk dispersi padat telah muncul molekul menyebabkan peningkatan viskositas
baru-baru ini, termasuk hidroksipropil selulosa dan pembengkakan PVP dalam fase larutan.
(HPC), hidroksipropilmetil selulosa (HPMC), Hal ini menurunkan difusi molekul obat dari
hidroksipropilmetil selulosa ftalat (HPMCP), batas permukaan bahan ke dalam larutan dan
kitosan, dan gelucires (Huang et al, 2019). menghambat disolusi. Keseimbangan optimal
Polietilen glikol (PEG) dengan berat antara laju disolusi dan kadar polimer telah
molekul 1500−20.000 biasanya digunakan dalam menghasilkan grade PVT 30 K untuk pembuatan
pembuatan dispersi padat. PEG memiliki kelarutan dispersi berbasis PVP.
yang baik, tetapi kelarutannya menurun seiring Copovidone adalah co-polymer dari
dengan peningkatan massa molar PEG. Manfaat vinyl-pyrrolidone dan vinyl-acetate dengan
khusus PEG dalam pembuatan dispersi padat perbandingan 6:4. Copovidone merupakan
adalah pembawa ini dapat larut dalam pelarut polimer amorf yang larut dalam air, yang pada
organik yang umum digunakan. Titik lebur PEG awalnya digunakan sebagai bahan pengikat
berada di bawah 65°C (misalnya, rentang lebur dan pembentuk film dalam industri farmasi.
PEG 1000, PEG 4000, dan PEG 6000 masing- Copovidone memiliki kelebihan dibandingkan
masing adalah 30−40, 50−58, dan 55−63°C). PVP dari segi proses. Pertama, karena substituen
Titik leleh PEG yang rendah sangat membantu vinil asetat hidrofilik yang relatif lebih sedikit,
dalam pembuatan dispersi padat dengan berbagai Copovidone mampu melarutkan berbagai zat aktif
metode. Selain itu, PEG juga dapat meningkatkan dengan berbagai polaritas. Kedua, Copovidone
keterbasahan senyawa yang sulit larut (Alshehri memiliki temperatur transisi kaca sekitar 100°C
et al, 2020). dan terdegradasi pada temperatur yang jauh lebih
PVP adalah salah satu pembawa polimer tinggi, yaitu 230°C. Rentang suhu yang besar
yang paling banyak digunakan untuk formulasi ini memungkinkan penggunaan dalam formulasi
dispersi padat. Karena kelarutannya dalam pelarut dispersi padat dari zat aktif dengan titik leleh
yang mudah menguap seperti alkohol, PVP rendah dan tinggi menggunakan teknologi ekstrusi
menjadi kandidat yang cocok untuk pembuatan leleh panas (HME). Oleh karena itu, HME adalah
dispersi padat melalui metode pelarut. Metode metode yang paling banyak digunakan diikuti
pelarut dapat ditingkatkan dengan menggunakan dengan spray drying untuk pembuatan dispersi
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 157

padat berbasis Copovidone (Nair et al, 2020). (kristalinitas 50-60%), HPMC adalah zat amorf
Poloxamer merupakan salah satu pembawa yang menunjukkan suhu transisi gelas (Tg)
yang banyak digunakan dalam formulasi farmasi yang cukup tinggi dari 180°C. Oleh karena itu
untuk melarutkan obat yang sulit larut dalam air. metode fusi, termasuk HME bukan metode yang
Poloxamer adalah kopolimer blok non-ionik yang cocok untuk dispersi berbasis HPMC. Meskipun
terdiri dari dua rantai polioksietilen hidrofilik demikian, metode fusi telah digunakan secara luas
yang dihubungkan oleh rantai polioksipropilen dalam dispersi terner, di mana HPMC digunakan
hidrofobik. Poloxamer digunakan sebagai sebagai penghambat nukleasi kristal dan anti-
surfaktan, zat penstabil, zat pelarut, zat pembasah, plasticizer (Nair et al, 2020).
dan zat pembawa. Tambe dan Pandita berhasil HPMCAS adalah ester campuran suksinat
menggunakan poloxamer sebagai pembawa selulosa yang merupakan turunan amorf
dalam dispersi padat asam boswellic (Tambe dan ampifilik selulosa. HPMCAS tersedia dalam
Pandita, 2018). tiga grade berdasarkan pada kandungan asetil
Turunan selulosa sering digunakan dan suksinilnya, yaitu L, M, dan H. Karena
untuk menstabilkan obat dalam bentuk amorf. terdapat gugus suksinat HPMCAS memiliki
Dominasi turunan selulosa sebagai stabilisator potensi ionisasi. Gugus suksinat dalam struktur
terlihat dari banyaknya dispersi padat amorf yang HPMCAS memiliki nilai pKa 5.0; sehingga
telah disetujui oleh regulator untuk dipasarkan. umumnya polimer tak terionkan di bawah pH 4,0
Popularitas ini mungkin disebabkan oleh berat dan terionisasi di atas pH 6,0. Sifat ionisasi ini
molekul yang tinggi dan sifat fisikokimia terjadi pada kelarutan polimer yang bergantung
lainnya, sehingga sebagian besar turunan selulosa pada pH. HPMCAS bersifat amfifilik, stabil pada
tidak dapat diserap dari saluran pencernaan. suhu tinggi, dan larut dalam pelarut organik. Sifat
Sifat ini membuat turunan selulosa lebih aman ini membuat spray drying menjadi metode pilihan
dibandingkan dengan polimer sintetis pada untuk produksi dispersi padat berbasis HMPCAS.
banyak aplikasi pengiriman obat. Selain sifat Selanjutnya, rentang suhu besar antara transisi
turunan selulosa yang baik pada kondisi fisiologis, kaca (120°C) dan suhu degradasi (270°C) (270–
interaksi obat-polimer yang kuat dan suhu transisi 120 = 150°C) juga sesuai untuk formulasi dispersi
gelas (Tg) yang tinggi menjadikan turunan padat dengan ekstrusi lelehan panas (HME) (Nair
selulosa stabilisator yang baik untuk pembuatan et al, 2020).
dispersi padat amorf (Chavan et al, 2019). Soluplus® adalah eksipien inovatif yang
HPMC adalah polimer hidrofilik non-ionik dapat meningkatkan kelarutan dan ketersediaan
yang larut dalam air dan sebagian besar pelarut hayati baru untuk zat aktif yang sulit larut dalam
organik seperti metanol, etanol, propanol, dan air. Soluplus® dapat membentuk dispersi padat
diklorometana. Kelarutan dalam pelarut organik dalam proses ekstrusi lelehan panas berkat
yang mudah menguap membuat HPMC cocok kemampuan alir yang tinggi dan kemampuan
untuk formulasi dispersi padat dengan metode ekstrusi yang sangat baik. Dispersi padat yang
penguapan pelarut dan spray drying. Sebaliknya, dihasilkan dapat meningkatkan ketersediaan
kelarutan dalam air memungkinkan formulasi hayati in vivo zat aktif (Vasconcelos et al, 2016).
dispersi padat dengan teknik freeze drying. Soluplus® adalah kopolimer yang terdiri dari
Meskipun selulosa murni bersifat semi-kristal polietilen glikol (13% PEG 6000), polivinil
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 158

kaprolaktam (57%), dan polivinil asetat (30%). kelarutan air yang baik (Nair et al, 2020).
Soluplus® merupakan polimer amfifilik, di mana Penggunaan dispersi padat pada obat
PEG memberikan sifat hidrofilik, sedangkan yang larut dalam air menggunakan polimer
domain vinil kaprolaktam dan vinil asetat bersifat yang tidak larut dalam air seperti etil selulosa
lipofilik dalam matriks polimer. Berat molekul (EC) dan resin polimetakrilat sebagai bahan
Soluplus® berkisar dari 90.000 hingga 1.40.000 pembawa memungkinkan untuk memperlambat,
g/mol. Soluplus® memiliki suhu transisi gelas mempertahankan, memperpanjang, atau bahkan
yang relatif rendah (Tg) 70°C. Soluplus® tidak mengendalikan pelepasan obat. Pembawa lipid
banyak digunakan dalam dispersi padat terner lainnya, seperti kolesterol, tristearin, β-sitosterol,
yang dikombinasikan dengan polimer Tg tinggi dan lilin karnauba, juga disarankan sebagai bahan
seperti PVP dan HPMC. Karena Soluplus® dapat matriks yang dapat mengatur pelepasan obat
menstabilkan larutan kaca melalui mekanisme (Huang et. al, 2019).
selain Tg tinggi, Soluplus® digunakan dalam Dispersi padat saat ini dianggap
dispersi padat amorf tanpa polimer tambahan. sebagai salah satu metode paling efektif untuk
Soluplus® dapat larut dalam pelarut berair maupun meningkatkan kelarutan dan ketersediaan hayati
organic karena bersifat ampifilik. Kelarutan dalam obat yang sulit larut dalam air. Meskipun jumlah
pelarut organik yang mudah menguap membuat produk di pasaran dibatasi oleh masalah yang
Soluplus® kandidat yang cocok untuk formulasi berkaitan dengan pembuatan, stabilitas, dan
dispersi dengan metode penguapan pelarut dan penyimpanan obat, produk dispersi padat masih
spray drying. Metode freeze drying lebih jarang terus bertambah dalam segi klinis berdasarkan
digunakan dalam formulasi dispersi berbasis peningkatan metode manufaktur dan pembawa
Soluplus® meskipun Soluplus® menunjukkan untuk menyelesaikan masalah di atas.

Tabel 3. Kelebihan dan kekurangan berbagai polimer yang digunakan


dalam pembuatan dispersi padat.

Polimer Kelebihan Kekurangan Aplikasi Referensi


PEG • Titik lebur Berat molekul Griseofulvin, Alshehri et al,
dibawah 65°C. yang rendah dapat Fenofibrate, 2020., Tran et al,
• Meningkatkan menyebabkan Nimodipine 2019.
keterbasahan toksisitas.
senyawa yang
sulit larut.
PVP Mudah larut dalam • Suhu transisi gelas Nifedipine, Nair et al, 2020.,
pelarut yang mudah tinggi. Nabilone, Tran et al, 2019.
menguap. • Tidak cocok untuk Griseofulvin,
metode yang Troglitazone,
menggunakan Liponavir,
panas. Ritonavir
HPMC Mudah larut dalam • Suhu transisi gelas Nivaldipine, Nair et al, 2020.,
pelarut organik yang tinggi. Itraconazole, Tran et al, 2019.
mudah menguap. • Kurang cocok Tacrolimus,
untuk metode fusi. Tacrolimus,
Etravirine,
Etravirine,
Verapamil,
Rosuvastatin,
Everolimus.
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 159

Polimer Kelebihan Kekurangan Aplikasi Referensi


HPMCAS • Bersifat ampifilik. • Pelepasan obat Torcetrapib, Nair et al, 2020.,
• Stabil pada suhu lambat. Telaprevir, Tran et al, 2019,
tinggi. • Sifat milling Duloxetine, Vo et al, 2018.
• Mudah larut dalam yang buruk. Posaconazole,
pelarut organik. Vemurafenib,
• Rentang suhu besar Ivacaflor.
antara transisi
kaca dan degradasi
besar.
Kitosan • Biokompatibilitas Sulit larut dalam air. Telmisartan, Shete et al, 2012.
dan Andrographolide,
biodegradibilitas Daidzein.
baik.
• Tidak beracun.
• Murah.
• Bersifat serbaguna
Gelucires • Tidak butuh pelarut • Sifat alir buruk. Flurbiprofen, Dabir dan Purkar,
tambahan. • Kompresibilitas Ursolic acid. 2018., Daravath et
• Tidak ada pengotor buruk. al, 2015.,
beracun. • Pulverisasi sulit.
• Biokompatibilitas
dan
biodegradibilitas
baik.
• Mencegah iritasi di
lambung.
• Dapat digunakan
sebagai pembawa
zat aktif yang
sensitif terhadap
oksidasi,
kelembapan, atau
cahaya.
Copovidone • Mampu melarutkan Proses spray drying Megesterol Nair et al, 2020.
zat dengan berbagai menyebabkan acetate,
polaritas. kompresibilitas Ledipasvir.
• Suhu transisi gelas rendah.
dan degradasi yang
tinggi.
Poloxamer • Biokompatibel • Kekuatan Carvedilol, Narendra et al,
dengan banyak mekanis lemah. Docetaxel. 2010., Sharma et
obat. • Erosi al, 2013.
• Dapat digunakan menyebabkan
pada obat hidrofilik disolusi cepat
dan hidrofobik. • Permeabilitas
• Dapat tinggi.
memperpanjang • Keterbatasan
waktu kontak karena berat
obat dengan molekul.
jaringan tubuh • Waktu tinggal
dan meningkatkan singkat.
bioavaibilitas.
• Dapat
memperpanjang
pelepasan obat.
• Dapat mencegah
agregasi protein.
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 160

Polimer Kelebihan Kekurangan Aplikasi Referensi


Soluplus • Memiliki suhu Tidak cocok dengan Diosgenin, Nair et al, 2020,
transisi gelas polimer Tg tinggi Furosemide. Prasad et al, 2018.
yang relatif seperti PVP dan
rendah. HPMC.
• Dapat digunakan
dalam dispersi
padat amorf
tanpa polimer
tambahan.
• Bersifat
ampifilik.
• Mudah larut
dalam air dan
pelarut organik.
• Kemampuan
alir dan ekstrusi
baik.

Dalam beberapa tahun terakhir, pembawa X-ray Diffraction, Fourier Transform Infra
yang digunakan dalam formulasi dispersi Red Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron
padat semakin dikembangkan. Beberapa studi Microscopy (SEM), studi disolusi, dan studi
menggunakan pembawa baru, sedangkan studi stabilitas.
lain menggunakan lebih dari satu pembawa 1. Differential Scanning Calorimetry (DSC)
untuk produksi formulasi dispersi padat. Dengan DSC dapat digunakan untuk menentukan
menggunakan lebih dari satu pembawa dalam kristalinitas zat dengan mengukur panas yang
formulasi dispersi padat, maka banyak metode berhubungan dengan peleburan (fusi) zat. DSC
efektif yang dirancang, rekristalisasi dapat adalah teknik yang mengukur aliran panas
diturunkan, dan stabilitas dispersi padat dapat masuk atau keluar material sebagai fungsi
ditingkatkan. Beberapa pembawa yang digunakan waktu atau suhu.
baru-baru ini adalah Inulin®, Gelucire®, 2. Differential Thermal Analysis (DTA)
Pluronic®, dan Soluplus®. Differential Thermal Analysis adalah analisis
Dalam proses pembuatannya, Kinetisol termal yang menggunakan zat pembanding
Dispersing (KSD) adalah proses pencampuran sebagai acuan perbandingan hasilnya.
energi tinggi baru untuk pembuatan dispersi Senyawa pembanding ini biasanya zat inert.
padat, di mana obat dan pembawa diproses dengan Senyawa sampel dan pembanding dipanaskan
menggunakan serangkaian bilah yang berputar secara bersamaan dalam satu tempat, kemudian
cepat melalui kombinasi energi kinetik tanpa perbedaan temperatur material sampel dengan
sumber panas dari luar. Metode ini membawa temperatur pembanding direkam selama
harapan baru untuk pengembangan lebih banyak siklus pemanasan dan pendinginan. DTA
produk dispersi padat di masa depan (Tran et al, melibatkan pemanasan atau pendinginan
2019). dari senyawa sampel dan pembanding dalam
Dispersi padat dapat dikarakterisasi kondisi yang sama saat dilakukan perekaman
dengan menggunakan berbagai metode seperti; dalam berbagai perbedaan temperatur antara
Differential Scanning Calorimetry, Differential senyawa sampel dan pembanding. Perbedaan
Thermal Analysis, metode Thermo-Microscopic, temperatur ini lalu diplot berdasarkan waktu
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 161

atau temperatur. Perbedaan temperatur juga dari sambungan bisa dicapai karena orientasi
dapat meningkat diantara dua sampel inert acak dari bahan bubuk. Senyawa dapat
saat diberikan perlakuan panas yang berbeda. diidentifikasi melalui konversi puncak difraksi
DTA digunakan pada studi sifat termal dan menjadi jarak-d karena setiap senyawa
perubahan fase yang tidak mengakibatkan memiliki satu set jarak-d yang unik. Biasanya
perubahan entalpi. Hasil pengujian DTA adalah hal ini dilakukan dengan membandingkan
kurva yang menunjukkan diskontinuitas pada jarak-d senyawa dengan pola referensi standar
temperatur transisi dan kemiringan kurva (Bunaciu et al, 2015).
pada titik tertentu akan bergantung pada 5. Fourier Transform Infra Red Spectroscopy
mikrostruktur sampel pada temperatur tersebut (FTIR)
(Hidayanti et al, 2016). Prinsip kerja FTIR adalah mengenali gugus
3. Metode Thermo-Microscopic fungsi suatu senyawa berdasarkan absorbansi
Metode ini menggunakan mikroskop tahap inframerah yang dilakukan terhadap senyawa
panas untuk mempelajari diagram fase sistem tersebut. Senyawa yang berbeda memiliki
biner. Campuran fisik atau dispersi (kira-kira 1 pola absorbansi yang berbeda, sehingga
mg) pada slide dipanaskan dengan kecepatan senyawa-senyawa dapat dibedakan dan
1-5°C per menit. Titik lebur dan titik leleh dikuantifikasikan (Sjahfirdi et al, 2015).
kemudian dicatat dengan observasi visual. 6. Scanning Electron Microscopy (SEM)
Metode ini membutuhkan sedikit sampel Scanning Electron Microscope (SEM) adalah
tetapi hanya dapat digunakan pada senyawa salah satu jenis mikroskop elektron yang
yang stabil secara termal (Dixit et al, 2012). menggambar sampel dengan memindainya
4. Difraksi Sinar-X menggunakan sinar elektron berenergi tinggi.
Difraksi sinar-X adalah teknik untuk Elektron memiliki resolusi yang lebih tinggi
mempelajari struktur kristal dan jarak atom. daripada cahaya, dimana cahaya hanya
Prinsip difraksi sinar-X berdasarkan pada mampu mencapai 200 nm sedangkan elektron
interferensi konstruktif sinar-X monokromatik bisa mencapai 0,1 – 0,2 nm. Elektron akan
dan sampel kristal. Sinar-X dihasilkan berinteraksi dengan atom-atom sehingga
oleh tabung sinar acathode, disaring untuk sampel menghasilkan sinyal yang mengandung
menghasilkan radiasi monokromatik, informasi tentang bentuk permukaan sampel,
kemudian dikolimasi menjadi konsentrat, dan komposisi, dan karakteristik lainnya seperti
diarahkan ke sampel. Interaksi sinar dengan konduktivitas listrik (Wijayanto dan Bayuseno,
sampel menghasilkan interferensi konstruktif 2013).
(dan sinar bias) ketika kondisi memenuhi 7. Studi Disolusi
hukum Bragg. Hukum ini menghubungkan Studi disolusi dilakukan dengan menggunakan
panjang gelombang radiasi elektromagnetik peralatan USP tipe-II 8 dengan dayung
dengan sudut difraksi dan jarak kisi dalam berputar pada 100 rpm pada 37 ° C ± 0,5°C.
sampel kristalin. Sinar-X yang terdifraksi ini Studi disolusi dilakukan dengan mengisi bubuk
kemudian dideteksi, diproses, dan diukur. dalam kapsul dan menempatkan kapsul dalam
Dengan memindai sampel melalui rentang keranjang dalam media disolusi (900 mL,
sudut 2Ɵ, semua kemungkinan arah difraksi 0,1N HCl). Produk padat, dispersi padat serta
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 162

Tabel 4. Contoh sediaan dispersi padat yang tersedia di pasaran (Tran et al, 2019).
Produk Zat Aktif Polimer Pembuat
Afeditab® Nifedipine Poloxamer atau PVP Elan Corp, Irlandia
Cesamet® Nabilone PVP Lilly, USA
Cesamet® Nabilone PVP Valeant Pharmaceuticals,
Kanada
Certican® Everolimus HPMC Novartis, Swiss
Gris-PEG® Griseofulvin PEG Novartis, Swiss
Gris-PEG® Griseofulvin PVP VIP Pharma, Denmark
Fenoglide® Fenofibrate PEG LifeCycle Pharma, Denmark
Nivadil® Nivaldipine HPC/HPMC Fujisawa Pharmaceuticals
Co., Ltd
Nimotop® Nimodipine PEG Bayer
Torcetrapib® Torcetrapib HPMC AS Pfizer, USA
Ibuprofen® Ibuprofen Various Soliqs, Jerman
Incivek® Telaprevir HPMC Vertex
Sporanox® Itraconazole HPMC Janssen Pharmaceutica,
Belgia
Onmel® Itraconazole HPMC Stiefel
Prograf® Tacrolimus Fujisawa Pharmaceuticals
Co., Ltd
Cymbalta® Duloxetine HPMC AS Lilly, USA
Noxafil® Posaconazole HPMC AS Merck
LCP-Tacro® Tacrolimus HPMC LifeCycle Pharma, Denmark
Intelence® Etravirine HPMC Tibotec, Yardley, PA
Incivo® Etravirine HPMC Janssen Pharmaceutica,
Belgia
Rezulin® Troglitazone PVP Pfizer, USA
Isoptin SRE-240® Verapamil Various Soliqs, Jerman
Isoptin SR-E® Verapamil HPC/HPMC Abbott Laboratories, USA
Crestor® Rosuvastatin HPMC AstraZeneca
Zelboraf® Vemurafenib HPMC AS Novartis, Swiss
Zortress® Everolimus HPMC Vertex
Kalydeco® Ivacaflor HPMC AS Abbott Laboratories, USA

campuran fisik, masing-masing mengandung ICH. Sampel disimpan pada suhu 40 ° C ±


setara 25 mg obat dilarutkan. Sampel yang 0,5 ° C dan kelembaban relatif (RH) 75 ± 5%
terkumpul disaring dan diganti dengan media selama 3 bulan Sampel diambil dan dievaluasi
segar pada titik waktu yang telah ditentukan kandungan obat dan pelepasan in vitro pada
dianalisis secara spektrofotometri untuk interval waktu yang telah ditentukan. Sampel
menentukan kandungan obat pada 242 nm. dianalisis dan dibandingkan dengan formulasi
Setiap sampel dipelajari secara triplo untuk yang baru disiapkan. Semua sampel diambil
laju disolusi, dan nilai rata-rata pelepasan secara triplo (Shamsuddin et al, 2016).
obat kumulatif digunakan saat membuat kurva
pelepasan (Shamsuddin et al, 2016). SIMPULAN
8. Studi Stabilitas Dispersi padat adalah metode yang sangat
Studi stabilitas dilakukan sesuai pedoman berguna untuk meningkatkan kelarutan bahan
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 163

obat dalam tablet. Kelarutan obat yang baik Hot-melt extrusion process impact on polymer
akan meningkatkan efektivitas obat. Dengan choice of glyburide solid dispersions: The
review artikel ini dapat diketahui berbagai aspek effect of wettability and dissolution. Int. J.
yang berkaitan dengan peningkatan kelarutan Pharm. 559: 245–254.
bahan obat dengan metode dispersi padat dapat Alshehri, Sultan., Imam, Syed Sarim., Altamimi,
diketahui. Mohammad A., Hussain, Afzal., Shakeel,
Faiyaz., Elzayat, Ehab., Mohsin, Kazi.,
DAFTAR PUSTAKA Ibrahim, Mohamed., dan Alanazi, Fars. 2020.
Abu-Diak, O.A.; Jones, D.S.; Andrews, G.P. 2012. Enhanced Dissolution of Luteolin by Solid
Understanding the performance of melt- Dispersion Prepared by Different Methods:
extruded poly(ethylene oxide)–Bicalutamide Physicochemical Characterization and
solid dispersions: Characterisation of Antioxidant Activity. ACS Omega; 5(12):
microstructural properties using thermal, 6461-6471.
spectroscopic and drug release methods. J. Altamimi, M.A.; Neau, S.H. 2017. Investigation
Pharm. Sci. 101: 200–213. of the in vitro performance difference of drug-
Adeli, E. 2016. Preparation and evaluation soluplus®and drug-PEG 6000 dispersions
of azithromycin binary solid dispersions when prepared using spray drying or
using various polyethylene glycols for the lyophilization. Saudi Pharm. J. 25: 419–439.
improvement of the drug solubility and Alves, L.D.S.; de La Roca Soares, M.F.; de
dissolution rate. Brazilian J. Pharm. Sci. 52: Albuquerque, C.T.; da Silva, É.R.; Vieira,
1–13. A.C.C.; Fontes, D.A.F.; Figueirêdo, C.B.M.;
Adeli, E. 2016. The use of supercritical anti- Soares Sobrinho, J.L.; Rolim Neto, P.J. 2014.
solvent (SAS) technique for preparation of Solid dispersion of efavirenz in PVP K-30 by
irbesartan-Pluronic®F-127 nanoparticles conventional solvent and kneading methods.
to improve the drug dissolution. Powder Carbohydr. Polym. 104: 166–174.
Technol. 298: 65–72. Al-Zoubi, N.; Odah, F.; Obeidat, W.; Al-Jaberi,
Aggarwal, A.K.; Singh, S. 2011. Physicochemical A.; Partheniadis, I.; Nikolakakis, I. 2018.
characterization and dissolution study of solid Evaluation of spironolactone solid dispersions
dispersions of diacerein with polyethylene prepared by co-spray drying with soluplus
glycol 6000. Drug Dev. Ind. Pharm. 37: ®and polyvinylpyrrolidone and influence of
1181–1191. tableting on drug release. J. Pharm. Sci. 107:
Al-Hamidi, H.; Obeidat, W.M.; Nokhodchi, 2385–2398.
A. 2015. The dissolution enhancement of Bashiri-Shahroodi, Amir & Nassab, Parya &
piroxicam in its physical mixtures and solid Szabó-Révész, Piroska & Rajko, Robert.
dispersion formulations using gluconolactone 2008. Preparation of a Solid Dispersion by
and glucosamine hydrochloride as potential a Dropping Method to Improve the Rate of
carriers. Pharm. Dev. Technol. 20: 74–83. Dissolution of Meloxicam. Drug development
Alshafiee, M.; Aljammal, M.K.; Markl, D.; Ward, and industrial pharmacy. 34. 781-8.
A.; Walton, K.; Blunt, L.; Korde, S.; Pagire, Bhavesh B. Patel, Jayvadan K. Patel, Subhashis
S.K.; Kelly, A.L.; Paradkar, A.; et al. 2019. Chakraborty, Dali Shukla. 2015. Revealing
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 164

facts behind spray dried solid dispersion 14(3): 248–264.


technology used for solubility enhancement. Choi, J.-S.; Lee, S.-E.; Jang, W.S.; Byeon,
Saudi Pharmaceutical Journal; 23(4): 352- J.C.; Park, J.-S. 2018. Solid dispersion of
365. dutasteride using the solvent evaporation
Bikiaris DN. 2011. Solid dispersions, part I: method: Approaches to improve dissolution
recent evolutions and future opportunities in rate and oral bioavailability in rats. Mater.
manufacturing methods for dissolution rate Sci. Eng. C 90: 387–396.
enhancement of poorly water-soluble drugs. Choi, J.-S.; Lee, S.-E.; Jang, W.S.; Byeon, J.C.;
Expert Opin DrugDeliv; 8: 1501–19. Park, J.-S. 2017. Tadalafil solid dispersion
Bindhani, Sabitri & Mohapatra, Snehamayee. formulations based on PVP/VA S-630:
2018. Recent approaches of solid dispersion: Improving oral bioavailability in rats. Eur. J.
A new concept toward oral bioavailability. Pharm. Sci. 106: 152–158.
Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Chowdhury, N.; Vhora, I.; Patel, K.; Bagde, A.;
Research; 11(2): 72-78. Kutlehria, S.; Singh, M. 2018. Development
Bunaciu AA, Udriştioiu EG, Aboul-Enein HY. of hot melt extruded solid dispersion
2015. X-ray diffraction: instrumentation and of tamoxifen citrate and resveratrol for
applications. Crit Rev Anal Chem; 45(4): synergistic effects on breast cancer cells.
289-299. AAPS PharmSciTech. 19: 3287–3297.
Chamsai, B.; Limmatvapirat, S.; Sungthongjeen, Cuzzucoli Crucitti, V.; Migneco, L.M.; Piozzi,
S.; Sriamornsak, P. 2017. Enhancement A.; Taresco, V.; Garnett, M.; Argent, R.H.;
of solubility and oral bioavailability of Francolini, I. 2018. Intermolecular interaction
manidipine by formation of ternary solid and solid state characterization of abietic
dispersion with d-α-tocopherol polyethylene acid/chitosan solid dispersions possessing
glycol 1000 succinate and copovidone. Drug antimicrobial and antioxidant properties. Eur.
Dev. Ind. Pharm. 43: 2064–2075. J. Pharm. Biopharm. 125: 114–123.
Chamsai, Y.; Lu, F.; Hou, J.; Shen, Y.; Guo, S. 2013. Dabir, Priyanka D., Purkar, Poonam Y. 2018.
Incorporation of paclitaxel solid dispersions GELUCIRE: A NOVEL TOOL IN
with poloxamer188 or polyethylene glycol to FORMULATION OF POORLY SOLUBLE
tune drug release from poly(-caprolactone) DRUGS. World Journal of Pharmaceutical
films. Drug Dev. Ind. Pharm. 39: 1187–1196. Research. 7(11): 471-481.
Chaudary, R.S., Patel, C., Sevak, V., Chan, M. Dalvi, P., Gerange, A., & Ingale, P. 2015. SOLID
2017. Effect of Kollidon VAVR 64 particle DISPERSION: STRATEGY TO ENHANCE
size and morphology as directly compressible SOLUBILITY. Journal of Drug Delivery and
excipient on tablet compression properties. Therapeutics; 5(2): 20-28.
DRUG DEVELOPMENT AND INDUSTRIAL Daravath, B.; Tadikonda, R.R.; Vemula, S.K.
PHARMACY. 2015. Formulation and pharmacokinetics of
Chavan, R. B., Rathi, S., Jyothi, V., & Shastri, Gelucire solid dispersions of flurbiprofen.
N. R. 2019. Cellulose based polymers in Drug Dev. Ind. Pharm. 41: 1254–1262.
development of amorphous solid dispersions. Dharna A, Neelam S, Singh S, Aroraint S.
Asian journal of pharmaceutical sciences; 2017. Solid dispersions: A review on drug
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 165

delivery system and solubility enhancement. dispersions of the graft copolymer of ethylene
J Pharm Sci Res; 5(3):1-9. glycol and vinylalcohol. Pharm. Res. 28:
Dhumal, R.; Shimpi, S.; Paradkar, A. 2007. 673–682.
Development of spray-dried co-precipitate Ha, E. S., Kim, J. S., Baek, I. H., Yoo, J. W.,
of amorphous celecoxib containing storage Jung, Y., Moon, H. R., & Kim, M. S. 2015.
and compression stabilizers. Acta Pharm. 57: Development of megestrol acetate solid
287–300. dispersion nanoparticles for enhanced oral
Dixit, AK., Singh, RP., Singh S. 2012. Solid delivery by using a supercritical antisolvent
dispersion – A Strategy for improving the process. Drug design, development and
solubility of poorly soluble drugs. Int J Res therapy; 9: 4269–4277.
Pharm Biomed Sci; 3(2): 960-966. Haj-Ahmad, Rita, Chen, Y. T. and Elkordy, Amal.
Djuris, J.; Milovanovic, S.; Medarevic, D.; 2015. An overview for the effects of lactitol,
Dobricic, V.; Dapˇcevi´c, A.; Ibric, S. gelucire 44/14 and copovidone on lysozyme
2019. Selection of the suitable polymer for biological activity. European Journal of
supercritical fluid assisted preparation of Biomedical and Pharmaceutical Sciences
carvedilol solid dispersions. Int. J. Pharm. (EJBPS), 2(3): 1328-¬1339.
554: 190–200. Haser, A.; Cao, T.; Lubach, J.; Listro, T.;
Franco, P.; Reverchon, E.; De Marco, I. 2018. Acquarulo, L.; Zhang, F. 2017. Melt extrusion
PVP/ketoprofen coprecipitation using vs. spray drying: The effect of processing
supercritical antisolvent process. Powder methods on crystalline content of naproxen-
Technol. 340: 1–7. povidone formulations. Eur. J. Pharm. Sci.
Frizon, F.; de Oliveira Eloy, J.; Donaduzzi, 102: 115–125.
C.M.; Mitsui, M.L.; Marchetti, J.M. 2013. Herbrink, M.; Schellens, J.H.M.; Beijnen, J.H.;
Dissolution rate enhancement of loratadine in Nuijen, B. 2017. Improving the solubility
polyvinylpyrrolidone K-30 solid dispersions of nilotinib through novel spray-dried solid
by solvent methods. Powder Technol. 235: dispersions. Int. J. Pharm. 529: 294–302.
532–539. Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S.
Fule, R.; Amin, P. 2014. Development and 2016. Perancangan Alat Peraga Differential
evaluation of lafutidine solid dispersion via hot Thermal Analysis untuk Analisis Titik Leleh
melt extrusion: Investigating drug-polymer Material Indium, Timah dan Seng. Journal of
miscibility with advanced characterisation. Sainstek; 8(2): 113-127.
Asian J. Pharm. Sci., 9: 92–106. Hou, H.H.; Rajesh, A.; Pandya, K.M.; Lubach,
Gao, N.; Guo, M.; Fu, Q.; He, Z. Application of J.W.; Muliadi, A.; Yost, E.; Jia, W.; Nagapudi,
hot melt extrusion to enhance the dissolution K. 2019. Impact of method of preparation of
and oral bioavailability of oleanolic acid. amorphous solid dispersions on mechanical
Asian J. Pharm. Sci. 2017: 12, 66–72. properties: Comparison of coprecipitation
Guns, S.; Dereymaker, A.; Kayaert, P.; Mathot, and spray drying. J. Pharm. Sci. 108: 870–
V.; Martens, J.A.; Van den Mooter, G. 2011. 879.
Comparison between hot-melt extrusion Huang, B. B., Liu, D. X., Liu, K., & Wu, G. 2019.
and spray-drying for manufacturing solid Application of Solid Dispersion Technique
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 166

to Improve Solubility and Sustain Release Karolewicz, B.; Gajda, M.; Pluta, J.; Górniak,
of Emamectin Benzoate. Molecules (Basel, A. 2016. Dissolution study and thermal
Switzerland); 24(23): 4315. analysis of fenofibrate–Pluronic F127 solid
Jacobsen, A.-C.; Elvang, P.A.; Bauer-Brandl, dispersions. J. Therm. Anal. Calorim. 125:
A.; Brandl, M. 2019. A dynamic in vitro 751–757.
permeation study on solid mono- and diacyl- Kaushik, R., Budhwar, V., & Kaushik, D.
phospholipid dispersions of celecoxib. Eur. J. 2020. An Overview on Recent Patents and
Pharm. Sci. 127: 199–207. Technologies on Solid Dispersion. Recent
Jafari, E. 2013. Preparation, characterization and patents on drug delivery & formulation;
dissolution of solid dispersion of diclofenac 14(1): 63–74.
sodium using Eudragit E-100. J. Appl. Pharm. Khan, A., Iqbal, Z., Shah, Y., Ahmad, L.,
Sci. 3: 167–170. Ismail, Ullah, Z., dan Ullah, A. 2015.
Jammula Sruti, Chinam Niranjan Patra, Suryakanta Enhancement of dissolution rate of class II
Swain, Kanhu Charan Panigrahi, Allupati drugs (Hydrochlorothiazide); A Comparative
Premananda Patro, Sarwar Beg, Subas Study of The Two Novel Approaches; Solid
Chandra Dinda, Muddana Eswara Bhanoji Dispersion and Liqui-solid Techniques. Saudi
Rao. 2013. Improvement in the dissolution Pharmaceutical Journal; 23: 650-657.
rate and tableting properties of cefuroxime Kim, Ki & Lee, Jae-Young & Lee, Mee & Song,
axetil by melt-granulated dispersion and Chung Kil & Choi, Joonho & Kim, Dae-
surface adsorption. Acta Pharmaceutica Duk. 2011. Solid Dispersions as a Drug
Sinica B, 3(2): 113-122. Delivery System. Journal of Pharmaceutical
Jiménez de los Santos, C.J.; Pérez-Martínez, J.I.; Investigation. 41(3): 125-142.
Gómez-Pantoja, M.E.; Moyano, J.R. 2017. Kim, M. S., Kim, J. S., Park, H. J., Cho, W. K.,
Enhancement of albendazole dissolution Cha, K. H., & Hwang, S. J. 2011. Enhanced
properties using solid dispersions with bioavailability of sirolimus via preparation
Gelucire 50/13 and PEG 15000. J. Drug of solid dispersion nanoparticles using a
Deliv. Sci. Technol. 42: 261–272. supercritical antisolvent process. International
Kadir, Mohammad & Alam, Md & Rahman, Akib journal of nanomedicine; 6: 2997–3009.
& Jhanker, Yeakuty & Shams, Tahiatul & Kim, S.-J.; Lee, H.-K.; Na, Y.-G.; Bang, K.-H.;
Khan, Rajibul. 2012. Study of Binary and Lee, H.-J.; Wang, M.; Huh, H.-W.; Cho, C.-
Ternary Solid Dispersion of Spironolactone W. 2019. A novel composition of ticagrelor
Prepared By Co-Precipitation Method for the by solid dispersion technique for increasing
Enhancement of Oral Bioavailability. Journal solubility and intestinal permeability. Int. J.
of Applied Pharmaceutical Science. 2(10): Pharm. 555: 11–18.
117-122. Krishnamoorthy, V.; Suchandrasen; Prasad, V.P.R.
Kapoor B, Kaur R, Behl H, Kour S. 2012. Solid 2012. Physicochemical characterization and
Dispersion: An Evolutionary Approach for in vitro dissolution behavior of olanzapine-
Solubility Enhancement Of Poorly Water mannitol solid dispersions. Brazilian J.
Soluble Drugs. Int J Recent Adv Pharm Res; Pharm. Sci. 48, 243–255.
2(2): 1-16. Kumari, Beena & Bishnoi, Harish. 2019. Review
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 167

Article SOLID DISPERSION: ITS TYPES Mann, Amanda & Schenck, Luke & Koynov,
AND MECHANISM OF ENHANCEMENT Athanas & Rumondor, Alfred & Jin, Xiaoling
OF SOLUBILITY BY SOLID DISPERSION. & Marota, Melanie & Dalton, Chad. 2017.
J Pharm Res; 8(3): 65-71. Producing Amorphous Solid Dispersions via
Kurakula, M., & Rao, G. 2020. Pharmaceutical Co-Precipitation and Spray Drying: Impact
assessment of polyvinylpyrrolidone to Physicochemical and Biopharmaceutical
(PVP): As excipient from conventional to Properties. Journal of Pharmaceutical
controlled delivery systems with a spotlight Sciences. 107(2018): 183-191.
on COVID-19 inhibition. Journal of drug Marta F. Simões, Rui M.A. Pinto, Sérgio
delivery science and technology, 60, 102046. Simões. 2019, Hot-melt extrusion in the
Ladan Akbarpour Nikghalb, Gurinder Singh, pharmaceutical industry: toward filing a new
Gaurav Singh and Kimia Fazaeli Kahkeshan. drug application, Drug Discovery Today,
2012. Solid Dispersion: Methods and 24(9): 1749-1768.
Polymers to increase the solubility of poorly Mohammadi H, Hemanath Kumar V. 2019.
soluble drugs. J App Pharm Sci. 2 (10): 170- Formulation and Evaluation of Solid
175. Dispersion Incorporated Fast Disintegrating
LaFountaine, J.S., McGinity, J.W. & Williams, Tablets of Tenoxicam Using Design of
R.O. 2016. Challenges and Strategies in Experiment. Int. J. Pharm. Sci. Drug Res;
Thermal Processing of Amorphous Solid 11(1): 35-44.
Dispersions: A Review. AAPS PharmSciTech Moneghini, M.; Kikic, I.; Voinovich, D.;
17: 43–55. Perissutti, B.; Filipovi´c-Grˇci´c, J. 2001.
Lakshmi, Narasaiah.V & Kalyan, Reddy.B & Processing of carbamazepine–PEG 4000
Kotta, Kishore & Raj, Kumar.M & Srinivasa, solid dispersions with supercritical carbon
Rao.P & Venkateswara, Reddy.B. 2010. dioxide: Preparation, characterisation, and
Enhanced Dissolution Rate of Atorvastatin in vitro dissolution. Int. J. Pharm. 222, 129–
Calcium using Solid Dispersion with PEG 138.
6000 by Dropping Method. Journal of Mustapha, O.; Kim, K.S.; Shafique, S.; Kim, D.S.;
Pharmaceutical Sciences and Research. Jin, S.G.; Seo, Y.G.; Youn, Y.S.; Oh, K.T.;
2(10): 484-491. Yong, C.S.; Kim, J.O.; et al. 2017. Comparison
Liu, H., Du, K., Li, D., Du, Y., Xi, J., Xu, Y., of three different types of cilostazol-
Shen, Y., Jiang, T., & Webster, T. J. 2018. loaded solid dispersion: Physicochemical
A high bioavailability and sustained-release characterization and pharmacokinetics in
nano-delivery system for nintedanib based rats. Colloids Surfaces B Biointerfaces. 154:
on electrospray technology. International 89–95.
journal of nanomedicine; 13: 8379–8393. Nair, A.R., Lakshman, Y.D., Anand, V.S.K. et al.
Madgulkar A, Bandivadekar M, Shid T, Rao S. 2020. Overview of Extensively Employed
2016. Sugars as solid dispersion carrier to Polymeric Carriers in Solid Dispersion
improve solubility and dissolution of the Technology. AAPS PharmSciTech; 21: 309.
BCS class II drug: clotrimazole. Drug Dev Narendra Kr Goyal, Nitin Sharma, Vineet
Ind Pharm. 42(1): 28-38. Bhardwaj, PK Sharma. 2010. Pluronic F127
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 168

as Thermoreversible Polymer Gel Forming 2016. Preparation and characterization of


Agent for Delivery of Drugs. Research J. spray-dried valsartan-loaded Eudragit®E
Pharm. and Tech. 3(3):700-704. PO solid dispersion microparticles. Asian J.
Naseha, Anitha., Qureshi, Husna & Tirunagari, Pharm. Sci. 11: 744–750.
Mamatha. 2017. DEVELOPMENT OF Pradhan, R.; Tran, T.H.; Choi, J.Y.; Choi, I.S.;
NEVIRAPINE TABLETS BY DIRECT Choi, H.-G.; Yong, C.S.; Kim, J.O. 2015.
COMPRESSION METHOD USING SOLID Development of a rebamipide solid dispersion
DISPERSION TECHNIQUE. Journal of system with improved dissolution and oral
Pharmaceutical Research; 16(1): 72-79. bioavailability. Arch. Pharm. Res. 38: 522–
Ngo, A.N.; Thomas, D.; Murowchick, J.; Ayon, 533.
N.J.; Jaiswal, A.; Youan, B.-B.C. 2018. Prasad, R.; Radhakrishnan, P.; Singh, S.K.;
Engineering fast dissolving sodium acetate Verma, P.R.P. 2018. Furosemide -
mediated crystalline solid dispersion of soluplus®solid dispersion: Development and
docetaxel. Int. J. Pharm. 545: 329–341. characterization. Recent Pat. Drug Deliv.
Nguyen M.N.-U., Van Vo T., Tran P.H.-L., Tran Formul. 11: 211–220.
T.T.-D. 2017. Zein-based solid dispersion for Reena, Tyagi dan Vandanna, Dhillon. 2012.
potential application in targeted delivery. J. ENHANCEMENT OF SOLUBILITY AND
Pharm. Investig. 47:357–364. DISSOULTION RATE OF DOMPERIDONE
P S Argade, D D Magar, R B Saudagar. 2013. USING COGRINDING AND KNEADING
Solid Dispersion: Solubility Enhancement TECHNIQUE. Journal of Drug Delivery &
Technique for poorly water soluble Drugs; J. Therapeutics; 2(4): 152-158.
Adv. Pharm. Edu. & Res. 3(4): 427-439. Reginald-Opara JN, Attama A, Ofokansi K,
Patel, D. M., Patel, S. P., & Patel, C. N. 2014. Umeyor C, Kenechukwu F. 2015. Molecular
Formulation and evaluation of fast dissolving interaction between glimepiride and
tablet containing domperidone ternary Soluplus®-PEG 4000 hybrid based solid
solid dispersion. International journal of dispersions: Characterisation and anti-
pharmaceutical investigation; 4(4): 174–182. diabetic studies. Int J Pharm. 496(2): 741-50.
Paudel, A.; Van den Mooter, G. 2012. Influence RUBENDRA KURMI, DINESH KUMAR
of solvent composition on the miscibility and MISHRA, DINESH KUMAR JAIN. 2016.
physical stability of naproxen/PVP K 25 solid SOLID DISPERSION: A NOVEL MEANS
dispersions prepared by cosolvent spray- OF SOLUBILITY ENHANCEMENT.
drying. Pharm. Res. 29: 251–270. Journal of Critical Reviews; 3 (1): 1-8.
Pawar, J.N.; Shete, R.T.; Gangurde, A.B.; Sachan, Nikhil K., Bhattacharya, A., Pushkar,
Moravkar, K.K.; Javeer, S.D.; Jaiswar, D.R.; Seema., Mishra, A. 2009. Biopharmaceutical
Amin, P.D. 2016. Development of amorphous classification system: A strategic tool for oral
dispersions of artemether with hydrophilic drug delivery technology. Asian Journal of
polymers via spray drying: Physicochemical Pharmaceutics; 3(2): 76-81.
and in silico studies. Asian J. Pharm. Sci. 11: Saffoon, N., Jhanker, Y.M. dan Huda, N.H.
385–395. 2011. Dissolution Profile of Ibuprofen Solid
Pradhan, R.; Kim, S.Y.; Yong, C.S.; Kim, J.O. Dispersion Prepared with Cellulosic Polymers
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 169

and Sugar by Fusion Method. Stamford Sjahfirdi, L., Aldi, N., Maheshwari, H., dan
Journal of Pharmaceutical Sciences; 1:31- Astuti, P. 2015. APLIKASI FOURIER
37. TRANSFORM INFRARED (FTIR) DAN
Sathigari, S.K.; Radhakrishnan, V.K.; Davis, V.A.; PENGAMATAN PEMBENGKAKAN
Parsons, D.L.; Babu, R.J. 2012. Amorphous- GENITAL PADA SPESIES PRIMATA,
State characterization of efavirenz—Polymer LUTUNG JAWA (Trachypithecus auratus)
hot-melt extrusion systems for dissolution UNTUK MENDETEKSI MASA SUBUR,
enhancement. J. Pharm. Sci. 101: 3456–3464. Jurnal Kedokteran Hewan - Indonesian
Seo, Anette & Holm, Per & Kristensen, Henning Journal of Veterinary Sciences; 9(2): 156-
& Schaefer, Torben. 2003. The preparation 160.
of agglomerates containing solid dispersions Solanki, N.G.; Lam, K.; Tahsin, M.; Gumaste,
of diazepam by melt agglomeration in a S.G.; Shah, A.V.; Serajuddin, A.T.M. 2018.
high shear mixer. International journal of Effects of surfactants on itraconazole-
pharmaceutics. 259: 161-71. HPMCAS solid dispersion prepared by hot-
Shamsuddin, Fazil, M., Ansari, S. H., & Ali, melt extrusion I: Miscibility and drug release.
J. 2016. Development and evaluation of J. Pharm. Sci.
solid dispersion of spironolactone using Sonali, D.; Tejal, S.; Vaishali, T.; Tejal, G. 2010.
fusion method. International journal of Silymarin-solid dispersions: Characterization
pharmaceutical investigation; 6(1): 63–68. and influence of preparation methods on
Sharma, A., Jain, C., & Tanwar, Y.S. dissolution. Acta Pharm. 60: 427–443.
2013. PREPARATION AND Srinarong, Parinda & Waard, Hans & Frijlink,
CHARACTERIZATION OF SOLID Henderik & Hinrichs, Wouter. 2011.
DISPERSIONS OF CARVEDILOL WITH ChemInform Abstract: Improved Dissolution
POLOXAMER 188. Journal of The Chilean Behavior of Lipophilic Drugs by Solid
Chemical Society, 58: 1553-1557. Dispersions: The Production Process as
Shete, Amol & Yadav, Adhikrao & Muppavarapu, Starting Point for Formulation Considerations.
Srinivasa. 2012. Chitosan and chitosan Expert opinion on drug delivery. 8(9): 1121-
chlorhydrate based various approaches for 40.
enhancement of dissolution rate of carvedilol. Sun, Z.; Zhang, H.; He, H.; Zhang, X.; Wang,
DARU Journal of Pharmaceutical Sciences. Q.; Li, K.; He, Z. 2018. Cooperative effect
20:93. of polyvinylpyrrolidone and HPMC E5 on
Shuai, S.; Yue, S.; Huang, Q.; Wang, W.; Yang, dissolution and bioavailability of nimodipine
J.; Lan, K.; Ye, L. 2016. Preparation, solid dispersions and tablets. Asian J. Pharm.
characterization and in vitro/vivo evaluation Sci.
of tectorigenin solid dispersion with improved Suzuki, H.; Yakushiji, K.; Matsunaga, S.;
dissolution and bioavailability. Eur. J. Drug Yamauchi, Y.; Seto, Y.; Sato, H.; Onoue,
Metab. Pharmacokinet. 41: 413–422. S. 2018. Amorphous solid dispersion of
Singh, Sameer., Baghel, Raviraj Singh., dan meloxicam enhanced oral absorption in rats
Yadav, Lalit. 2011. A review on solid with impaired gastric motility. J. Pharm. Sci.
dispersion. IJPLS; 2(9): 1078-1095. 107: 446–452.
Farmaka
Volume 19 Nomor 2 170

Tabbakhian, M.; Hasanzadeh, F.; Tavakoli, WASTE HEAT BOILER AKIBAT SUHU
N.; Jamshidian, Z. 2014. Dissolution TINGGI BERDASARKAN PENGUJIAN:
enhancement of glibenclamide by solid MIKROGRAFI DAN KEKERASAN.
dispersion: Solvent evaporation versus a JURNAL TEKNIK MESIN; 1(4): 33-39.
supercritical fluid-based solvent -antisolvent Xu, H.; Liu, L.; Li, X.; Ma, J.; Liu, R.; Wang, S.
technique. Res. Pharm. Sci. 9, 337–350. 2018. Extended tacrolimus release via the
Tambe, A., Pandita, N. Enhanced solubility and combination of lipid-based solid dispersion
drug release profile of boswellic acid using a and HPMC hydrogel matrix tablets. Asian J.
poloxamer-based solid dispersion technique. Pharm. Sci.
Journal of Drug Delivery Science and Yin, L.-F.; Huang, S.-J.; Zhu, C.-L.; Zhang,
Technology. 44 S.-H.; Zhang, Q.; Chen, X.-J.; Liu, Q.-
Tran, P., Pyo, Y. C., Kim, D. H., Lee, S. E., Kim, W. 2012. In vitro and in vivo studies on a
J. K., & Park, J. S. 2019. Overview of the novel solid dispersion of repaglinide using
Manufacturing Methods of Solid Dispersion polyvinylpyrrolidone as the carrier. Drug
Technology for Improving the Solubility of Dev. Ind. Pharm. 38: 1371–1380.
Poorly Water-Soluble Drugs and Application Zhang, C.; Xu, T.; Zhang, D.; He, W.; Wang, S.;
to Anticancer Drugs. Pharmaceutics; 11(3): Jiang, T. 2018. Disulfiram thermosensitive in-
132. situ gel based on solid dispersion for cataract.
Vasconcelos T., Marques S., das Neves J., Asian J. Pharm. Sci. 13: 527–535.
Sarmento B. 2016. Amorphous solid Zhang, J.; Huang, Y.; Liu, D.; Gao, Y.; Qian, S.
dispersions: Rational selection of a 2013. Preparation of apigenin nanocrystals
manufacturing process. Adv. Drug Deliv. Rev. using supercritical antisolvent process for
100: 85–101. dissolution and bioavailability enhancement.
Vilhelmsen T, Eliasen H, Schaefer T. 2005. Eur. J. Pharm. Sci. 48: 740–747.
Effect of a melt agglomeration process on Zhang W, Zhang CN, He Y, Duan BY, Yang GY,
agglomerates containing solid dispersions. Ma WD, Zhang YH. 2017. Factors Affecting
Int J Pharm. 303(1-2): 132-42. the Dissolution of Indomethacin Solid
Vo, A. Q., Feng, X., Zhang, J., Zhang, F., & Dispersions. AAPS PharmSciTech. 18(8):
Repka, M. A. 2018. Dual mechanism of 3258-3273.
microenvironmental pH modulation and foam Zhao Y, Xie X, Zhao Y, Gao Y, Cai C, Zhang
melt extrusion to enhance performance of Q, Ding Z, Fan Z, Zhang H, Liu M, Han J.
HPMCAS based amorphous solid dispersion. 2019. Effect of plasticizers on manufacturing
International journal of pharmaceutics, ritonavir/copovidone solid dispersions
550(1-2): 216–228. via hot-melt extrusion: Preformulation,
Wijayanto, S., dan Bayuseno, A., 2013. ANALISIS physicochemical characterization, and
KEGAGALAN MATERIAL PIPA pharmacokinetics in rats. Eur J Pharm Sci.
FERRULE NICKEL ALLOY N06025 PADA 127:60-70.

Anda mungkin juga menyukai