Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH UNSUR KEBUDAYAAN UNIVERSAL

“Keragaman budaya suku Nias di Sumatra Utara”

Muhammad Azmi Taqiyuddin


210208053
Kelas A

Dosen pengampu: Dra.Eusis Puspitasari.M.Si

Bab 1
Alasan Pengambilan Judul

Suku Nias merupakan suku yang terdapat di daerah Sumatera Utara di Indonesia yang terkenal
akan tradisi dan budaya yang menarik salah satunya yang sudah mendunia dan dikenal banyak
orang adalah tradisi lompat batu yang dilakukan oleh Suku Nias, di Provinsi Sumatera Utara.
Warga Nias menyebut Tradisi Lompat Batu, dalam bahasa setempat, dengan nama Fahombo.
Sebuah tradisi yang hanya dilakukan oleh laki-laki suku Nias.

Tradisi Lompat Batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu
setinggi 2 meter untuk menunjukkan bahwa mereka sudah pantas untuk dianggap dewasa secara
fisik. Selain ditampilkan sebagai acara adat, Tradisi Lompat Batu ini juga bisa menjadi
pertunjukan yang menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana.

Adalah Desa Bawomataluo, salah satu desa adat di Kabupaten Nias Selatan yang sangat kental
dengan Tradisi Lompat Batu. Bawomataluo, dalam bahasa Nias, berarti bukit matahari. Sesuai
dengan letaknya yang berada di atas bukit dengan ketinggian 324 meter di atas permukaan laut,
dibangun berabad-abad lalu.

Tak hanya tradisi lompat batu masi banyak budaya dari suku Nias yang bisa kita cermati dan
pahami juga bukan hanya pemahaman yang akan kita dapatkan tetapi pengetahuan kita tentang
keistimewaan budaya di Indonesia

BAB 2

Pembahasan

 Kajian Pustaka

Pengertian Budaya

Budaya berasal dari bahasa latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan. Sedangkan
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya dapat diartikan sebagai sebuah akal budi,
adat istiadat atau sebuah pemikiran. Secara umum, budaya dapat dipahami sebagai sebuah aturan
yang mengatur umat manusia agar dapat mengerti tentang bagaimana cara berbuat serta
menentukan sikap saat umat manusia berinteraksi dengan manusia lainya. Dalam
perkembanganya beberapa para ahli menemukan unsur-unsur kebudayaan menurut pemikiran
dan observasinya masing-masing.

Salah satunya adalah konsep budaya dari pemikiran Koentjaraningrat. Menurut beliau,
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar. Menurut Koentjaraningrat, unsur-
unsur budaya terdiri dari 7 unsur di antaranya adalah bahasa, sistem pengetahuan, sistem
kemasyarakatan atau organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian
hidup, sistem religi dan kesenian. Agar kamu lebih memahaminya maka cermatilah penjelasan
dari masing-masing unsur kebudayaan berikut ini.

1. Bahasa

Bahasa adalah salah satu alat yang kita gunakan dalam berkomunikasi. Bahasa meliputi bahasa
daerah maupun nasional. Bahasa Indonesia merupakan salah satu unsur budaya yang dimiliki
oleh Indonesia sebagai bangsa maupun negara.Bahasa dalam kehidupan manusia bisa digunakan
secara lisan maupun tertulis. Di Indonesia masyarakat yang memiliki ras yang sama belum tentu
memiliki bahasa yang sama juga.

2. Sistem pengetahuan

Sistem pengetahuan yang dimaksud oleh Koentjaraningrat adalah pengetahuan masyarakat


seputar alam sekitarnya, kondisi geografis, flora dan fauna, waktu, hingga sifat dan tingkah laku
manusia. Sistem pengetahuan ini dapat diperoleh dari pendidikan atau penyebaran informasi
dalam masyarakat luas.

3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial

Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial adalah kelompok-kelompok yang dibentuk


masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Sistem kemasyarakatan dan
organisasi sosial meliputi sistem kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, dan lain-lain. Sebuah
ikatan petani yang dibentuk di sebuah desa agraris termasuk contoh dari sistem kemasyarakatan
atau organisasi sosial. Sistem kemasyarakatan yang dimaksud adalah sekelompok manusia atau
masyarakat yang memiliki kesamaan satu sama lain dalam sistem kekerabatan.

4. Peralatan hidup dan teknologi

Peralatan hidup dan teknologi mencakup hal-hal yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk
mendukung aktivitasnya sehari-hari. Teknologi juga merupakan salah satu cara masyarakat
untuk mengelola atau mengumpulkan bahan-bahan yang belum jadi (mentah) untuk menjadi
bahan yang bisa dipakai dan bermanfaat dalam kehidupan mereka. Peralatan mencakup alat-alat
kerja, pakaian, tempat tinggal, senjata, hingga alat transportasi.

5. Sistem mata pencaharian hidup

Ini merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan.
Sistem ekonomi ini meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan,
perikanan, dan perdagangan. Sistem mata pencaharian dalam unsur kebudayaan ini juga
berkaitan dengan segala aktivitas yang dilakukan oleh umat manusia atau sekelompok manusia
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi atau segala upaya yang dilakukan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari.

6. Sistem religi
Sistem religi mencakup kepercayaan, agama, hingga ritual-ritual adat yang diyakini oleh
masyarakat. Dalam kata lain sistem religi juga diartikan sebagai sistem yang terpadu antara
praktek agama dan keyakinan seseorang yang berkaitan dengan hal-hal sakral atau suci yang
tidak dapat dijangkau oleh akal dan pikiran. Religi ini juga bisa berkaitan dengan nilai dan
norma, pandangan hidup, upacara pernikahan, kematian, dan budaya masyarakat lainya.

7. Kesenian

Kesenian mencakup hasil kesenian yang diciptakan oleh masyarakat, misalnya seni rupa, musik,
hingga tari-tarian. Kesenian juga merupakan salah satu hasil karya manusia atau kelompok yang
memiliki nilai keindahan atau estetika yang juga merupakan wujud dari ekspresi jiwa manusia
yang disajikan dalam bentuk seni.

 Sistem Kebudayaan suku Nias

1. Pelompatan Batu Kolosal Jangan lewatkan atraksi lompat baru khas Nias yang disebut oleh
masyarakat Nias sebagai “Fahombo” atau “Hombo Batu”. Tradisi yang diwariskan secara
turun-menurun. Setiap keluarga di Nias akan hadir pada event ini. Tradisi ini muncul sejak
adanya perang antardesa yang membentengi wilayahnya dengan batu atau bambu setinggi
dua meter. Sejak saat itu, lompat batu lahir dan dilakukan sebagai sebuah tradisi sebelum
berperang. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email
Pelompatan batu kolosal di festival Ya’ahowu kali ini dilakukan oleh 100 pelompat batu
yang akan masuk Museum Rekor Indonesia.
2. Ya’ahowu Nias Parade Pergelaran budaya suku di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, yang
dirangkai dalam sebuah Ajang Festival Pesta Yaahowu dimeriahkan dengan sejumlah atraksi
budaya dari sejumlah suku-suku yang ada di Indonesia di antaranya Suku Batak, Suku
Minang, Suku Aceh hingga etnis Tionghoa melalui atraksi Barongsainya, di Taman Ya?
ahowu, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utarayang dirangkai dalam sebuah Ajang Festival Pesta
Yaahowu dimeriahkan dengan sejumlah atraksi budaya dari sejumlah suku-suku yang ada di
Indonesia di antaranya Suku Batak, Suku Minang, Suku Aceh hingga etnis Tionghoa melalui
atraksi Barongsainya,) Kegiatan ini merupakan pawai budaya keliling kota. Para pengisi
acara dari kontingen tiap-tiap kabupaten atau kota di Kepulauan Nias akan menampilkan
busana daerah dari setiap daerah, kendaraan hias, dan marching band.

3. Sama halnya dengan kebudayaan suku aceh, suku nias juga memiliki beberapa kebudayaan
berupa seni tari. Tarian tarian yang lahir dari masyarakat pulau nias merupkan tarian yang
dulunya ditujukan untuk prosesi upacara atau kegitan adat tertentu. Beberapa tarian dari suku
nias memiliki unsur unsur keindahan seni tari yang cukup unik serta menarik. Berikut
beberapa jenis tarian yang cukup terkenal dari suku nias.

Tari maena, tarian dengan gerakan sederhana yang dilakukan untuk mengiringi salah
satu alat musik traditional dari nias yang bernama maena untuk perempuan dan folaya
untuk laki laki. Tarian ini dapat diikuti oleh banyak orang dan sering dilakukan dalam
kegiatan terbuka di pulau nias.

Tari Fataele, tari ini merupakan tarian traditional indonesia yang merupakan tari perang
dari suku nias. tari fataele ini tidak bisa dilepaskan dari tradisi lompat batu yang ada di
Pulau Nias dan sering dipertunjukan secara bersamaan untuk menyambut wisatawan
yang datang ke Pulau Nias. Kesenian ini merupakan kesenian yang berasal dari Nias
selatan sehingga hanya dapat disaksikan di Nias Selatan.
4. Rumah Adat

Sama halnya dengan kebudayaan suku bali dan suku suku lainnya di Indonesia, suku nias juga
memiliki rumah adat khas yang disebut sebagai Omahoda. Karena adanya perkembangan jaman
dan masuknya berbagai pengaruh dari luar Nias menjadikan jumlah rumah adat yang ada di Nias
sekarang sudah sedikit yang bisa di temui. Seperti contohnya yang terdapat disalah satu desa
adat Kampung Bawamataluo yang dulunya memiliki banyak rumah rumah adat nias namun
sekarang sudah banyak yang mengalami modifikasi dari bentuk aslinya.

Rumah ada nias ini memiliki bentuk khas dari tradisi nenek moyang yang selalu membuat rumah
untuk membantu melindungi dari berbagai ancaman lingkungan luar serta hewan buas. Rumah
adat nias ini memiliki bentuk tumah panggung dengan desing dan arsitek yang sangat luar biasa.
Setiap daerah di Nias memiliki bentuk rumah ada yang berbeda satu sama lainnya.

5. Pakaian Adat

Kebudayaan suku nias yang sampai saat ini masih dipertahankan lainnya adalah pakaian adat.
Pakaian adat nias berwarna emas atau kuning yang dipadukan dengan warna lain seperti merah,
hitam, dan putih. Filosofi warna kuning keemasan pada pakaian adat nias ini untuk
melambangkan kejayaan, kemakmuran, kekuasaan, dan kebesaran. Pakaian ada untuk wanita
disebut sebagai Oroba Si’oli  dan baru oholu untuk laki laki.

BAB 3

Kesimpulan

kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar

Dengan hal ini kita menyadari bahwa bayak budaya di Indonesia yang masi terjaga dan terawat
dan pastinya sangan berharga salah satunya budaya suku Nias yang sangat terkenal akan budaya
tradisi yang telah dikenali di seluruh penjuru dunia
Kesenian juga merupakan salah satu hasil karya manusia atau kelompok yang memiliki nilai
keindahan atau estetika yang juga merupakan wujud dari ekspresi jiwa manusia yang disajikan
dalam bentuk seni.

Hendak nya kita selaku Rakyat negara Indonesia memiliki kebangaan tersendiri di dalam diri
kita karena uniknya perbedaan ragam suku dan budaya di indonesia akan menajdikan kita begitu
mencintai dan akan menjaga negara besar ini

BAB 4

Daftar pustaka

https://www.zenius.net/prologmateri/sosiologi/a/813/unsurbudaya
https://kemensos.go.id/tradisi-lompat-batu-nias-kearifan-lokal-yang-mendunia
https://travel.kompas.com/read/2018/06/27/203200127/3-tradisi-adat-nan-unik-di-ya-ahowu-nias-
festival-2018
https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-nias

Anda mungkin juga menyukai