Anda di halaman 1dari 4

Hasil diskusi MK kewarganegaraan

- budaya indonesia yang menjadi identitas nasional


Bahasa
Bahasa adalah sarana komunikasi antar warga. Setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa
daerah yang menjadi ciri khas masing-masing. Bahkan dalam satu provinsi pun memiliki bahasa
daerah yang berbeda.
Contohnya adalah kota yang berada di wilayah Jawa Barat, tidak semuanya menggunakan
bahasa Sunda, ada yang menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Cirebon.
Tradisi
Tradisi erat kaitannya dengan kepercayaan suku tertentu yang tinggal di sebuah daerah. Ada
begitu banyak tradisi daerah di Indonesia yang menjadi budaya nasional dan patut dipertahankan.
Contoh beberapa tradisi antara lain ngaben atau tradisi pembakaran mayat yang kerap dilakukan
oleh masyarakat Bali. Selain itu, ada juga tradisi karapan sapi atau adu sapi khas Madura.
Peninggalan Sejarah
Peninggalan sejarah pada masa kerajaan telah diakui sebagai ciri khas Indonesia, salah satunya
adalah candi borobudur. Bahkan, sebuah kawasan situs manusia purba ditemukan di Indonesia
yakni Situs Purbakala Sangiran. Angklung salah satu kesenian budaya ciri khas Indonesia. Foto:
Pixabay
Kesenian
Kesenian Indonesia yang beragam tidak heran menjadi ciri khas bangsa yang harus dilestarikan.
Mulai dari tari-tarian hingga lagu daerah yang menarik untuk selalu dikulik nilai budayanya.
Ragam tarian dan lagu pun diciptakan memiliki tujuan tertentu seperti hiburan, penyambutan,
atau pengiring ritual.
Contoh tarian daerah di Indonesia yang telah mendunia adalah tari pendet, tari saman, tari kecak,
tari jaipong, tari topeng, dan sebagainya. Sedangkan untuk lagu daerah yaitu lagu Rasa Sayange,
Ampar-Ampar Pisang, Soleram, dan lain-lain.
Begitu pula dengan alat musik khas suatu daerah dan seni pertunjukkan yang menjadi ciri khas
Indonesia seperti alat musik Angklung dan pertunjukkan Wayang Kulit.
- faktor yang mendorong negara lain mengklaim budaya indonesia

Pengklaiman budaya kita oleh Malaysia


1. Karena adanya kesamaan antara suku dan ras masyarakat indonesia dengan malaysia

2. Faktor bisnis (terutama pengenalan visit malaysia kepada masyarakat dunia).

3. Faktor perkembangan masyarakat yang notabene pembentuk ras melayu


(jawa,minang,bugis,mandailing) yang awlnya berasal dari Indonesia lalu berimigrasi ke malaysia yang
sebelumnya membawa kebudayaan asli indonesia lalu mengenalkannya ke khalayak di seluruh kawasan
negara malaysia.
4. Faktor pameran kesenian indonesia di malaysia yang secara tidak sengaja juga ikut mengajarkan
kebudayaan indonesia secara terperinci kepada masyarakat malaysia yang tertarik kepada kebudayaan
negara Indonesia.

5. Keminiman budaya asli negara malaysia.

6. Kesamaan ciri khas kebudayaan indonesia dengan malaysia dari faktor kesamaan alat musik nada
sebuah lagu, serta adat budaya tersebut.

7. Kebudayaan tradisional yang notabene telah berabad - abad ada dan tidak adanya saksi hidup pencipta
kebudayaan tersebut (ex : lagu daerah memang tanpa pencipta).

8. Budayawan kita yang kurang mengerti akan kebudayaan sendiri , namun budayawan malaysia mengerti
dan paham akan seluk beluk kebudayaan negara indonesia (khususnya melayu).

9. Penyampaian budaya sendiri (minimal:khusus daerah jawa tengah mengerti akan budaya jawa tengah)
yang kurang tetapi penyampaian info di kancah internasional lebih luas dan terperinci.

10. Kesamaan ras yang mungkin mengakibatkan adanya ideologi bahwa indonesia dan malaysia itu satu di
mata orang - orang malaysia jadi kepemilikan budaya pun bisa di samakan (intinya antara indonesia dan
malaysia itu sama semua jadi klaim mengklaim itu tidak salah di mata malasyia ).

11. Faktor awal lahirnya negara indonesia dengan malaysia , malaysia beranggapan bahwa antara malaysia
dengan Indonesia itu lebih tua malaysia , jadi malaysia berhak mengklaim kebudayaan Indonesia karena
mereka beranggapan kebudayaan Indonesia ada karena kebudayaan malaysia jadi asal usul kebudayaan
Indonesia berawal dari malaysia.

Ø Faktor pengklaiman karena globalisasi.


Era globalisasi, tentu akan berpengaruh pada dinamika budaya di setiap negara. Khususnya di
Indonesia, hal ini bisa dirasakan dan sangat menonjol saat ini. Begitu bebas budaya yang masuk dari
berbagai arus kehidupan. Pribadi yang ramah-tamah juga sangat mendukung masuknya berbagai
budaya tersebut. Ditambah lagi generasi muda kita yang terkesan bosan dengan budaya yang mereka
anggap kuno. Namun, masuknya budaya dari luar justru kerap berimbas buruk bagi bangsa ini. Misalnya
budaya berpakaian, gaya hidup (life style), segi iptek, maupun adat-istiadat. Kesemua itu berdampak
sangat buruk dan dapat dengan mudah dapat menggeser budaya asli yang ada di Indonesia.

Kita sebenarnya belum siap menerima era globalisasi. Gaya hidup kita semakin menjurus ke arah
barat yang individual dan liberal. Budaya gotong-royong pun semakin memudar. Dari segi iptek,
sebagian besar juga berdampak buruk bagi kita. Yakni penyalahgunaan teknologi kerap kali terjadi.
Kemudian, belum ada filterisasi budaya yang masuk. Begitu mudah budaya masuk tanpa ada
penyaringan kesesuaian dengan budaya asli kita. Akibatnya kita seperti berjalan mengikuti
perkembangan zaman yang semakin modern. Tetapi sayangnya budaya luhur yang dulu melekat dalam
diri, perlahan semakin menghilang. Parahnya, budaya daerah yang ada justru kita abaikan.
Dampak yang paling buruk terjadi ialah hilangnya budaya-budaya yang menjadi ciri khas di beberapa
daerah. Bahkan terjadi pencurian atau sering kita dengar pengklaiman budaya nasional oleh negara lain.
Sungguh disayangkan hal itu bisa dialami bangsa Indonesia. Akhir-akhir ini negara tetangga kita
mengklaim begitu banyak budaya dari Indonesia. Bisa kita ambil contoh, batik, reog ponorogo, masakan
rendang dari Sumatra Barat, kuda lumping, lagu rasa sayange, alat musik angklung, gamelan dari Jawa
serta tari piring. Sampai yang terkini adalah tari pendet dari Bali, dan masih banyak lagi. Ini semakin
menunjukkan bahwa kita lemah dalam menjaga jati diri dan mudah kecolongan oleh negara lain.

Ø Kesadaran generasi muda yang kurang akan pentingnya budaya.


Untuk mempertahankan budaya memang sangat dibutuhkan kesadaran yang kuat. Tidak hanya
mengakui tetapi harus ikut serta dalam pelestarian budaya. Dari kesadaran itulah akan muncul upaya-
upaya menjaga, melindungi budaya asli daerah sehingga akan tetap utuh. Sehingga, tidak mungkin akan
diakui negara lain.

Ø Perpindahan penduduk menyebabkan budaya kita diakui oleh negara lain.


Saat ini banyak penduduk Indonesia yang bekerja di luar negeri. Bahkan banyak pula yang telah
menetap di sana menjadi warga negara tempat ia tinggal. Perpindahan tersebut tidak menutup
kemungkinan akan diikuti perpindahan budaya. Budaya-budaya dari Indonesia pasti ada yang diterapkan
di negara lain tempat mereka bekerja. Inilah yang menyebabkan keinginan negara lain untuk mengakui
budaya Indonesia. Karena mereka menganggap budaya itu sudah biasa mereka lihat di negaranya.

Ø Pemerintah kurang perhatian terhadap kekayaan budaya nasional.


Buktinya, salah satu kesenian dari Jawa Timur yaitu Reog Ponorogo sempat menjadi perdebatan
kepemilikan dengan pihak Malaysia. Padahal dari namanya saja sudah jelas bahwa itu milik Indonesia.
Sebenarnya hal itu bisa disiasati dengan mendaftarkan hak cipta budaya. Supaya dunia internasional
mengakui atas kememilikan budaya Indonesia. Kemudian, kurangnya sarana untuk menampilkan budaya
asli Indonesia kepada masyarakat luas. Ini bukan masalah yang kecil, melainkan masalah yang
menyangkut ciri khas bangsa kita. Harus segera diatasi, agar tidak ada lagi budaya kita yang diambil
pihak luar.

- apakah ada budaya indonesia yang telah di klaim oleh negara lain

1. Sasando dari NTT


Sasando adalah alat music yang cara memainkannya dipetik, terbuat dari bambu dan daun lontar
yang dikeringkan. Beberapa hari yang lalu muncul berita menganai Sri Lanka nekat
mendaftarkan alat musik sasando asal Pulau Rote tersebut ke World Intelectual Property
Organization atau WIPO di Jenewa Swiss.

2. Wayang Kulit dari Jawa Tengah


Wayang kulit merupakan budaya dari Jawa Tengah. Eksistensinya tak dapat diragukan lagi, siapa
yang tak kenal dengan wayang kulit. Banyak dalang-dalang hebat yang mencoba terus
melestarikannya. Namun Malaysia mengaggap bahwa wayang kulit adalah budaya mereka.
Untung saja klaim itu terbantahkan sejak 27 November 2003 dan UNESCO mengakui bahwa
wayang kulit merupakan sumber kekayaan warisan budaya asli Indonesia.

3. Batik dari Jawa Tengah


Batik tak pernah lepas dari kehidupan masyarakat kita. Batik biasa digunakan untuk acara formal
bahkan sampai acara kenegaraan. Namun, Malaysia mengakui batik sebagai sumber kekayaan
budaya milik mereka. Hingga akhirnya Indonesia melayangkan notes keberatan akan hal itu dan
sekaligus mendaftarkan batik ke UNESCO pada 3 September 2008. Hingga pada 2 Oktober 2009
batik baru dinyatakan sah sebagai salah satu warisan budaya milik Indonesia.

4. Angklung dari Jawa Barat


Angklung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu dan cara memainkannya dengan digoyang-
goyangkan sesuai nada. Lagi dan lagi Malaysia mengakui bahwa angklung adalah warisan budaya milik
mereka.

5. Rendang dari Sumatera Barat


Tak cukup dengan kebudayaan yang berupa alat musik, pakaian, dan kesenian. Malaysia juga
mengakui makanan khas Padang, Sumatera Barat yaitu Rendang.

Oleh karena itu kita harus menjaga semua budaya kita tanpa terkecuali, agar tidak punah bahkan
sampai diakui negara lain.

- budaya indonesia SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL


- PENYEBAB NEGARA LAIN MENGKLAIM BUDAYA INDONESIA
- BUDAYA INDONESIA YANG TELAH DIKLAIM NEGARA LAIN
- CARA MEMPERTAHANKAN BUDAYA INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai