Anda di halaman 1dari 5

KESENIAN REOG PONOROGO

Reog merupakan kesenian berupa topeng dan tarian yang berasal dari daerah Jawa timur
tepatnya di daerah Ponorogo. Itulah mengapa dalam penyebutannya, Reog sering kali diikuti
dengan kata Ponorogo.

Dalam pertunjukan Reog ada beberapa sosok yang ditampilkan salah duanya adalah
Gemblak dan Warok. Reog sangat identik dengan nilai-nilai kebudayaan yang mengandung
unsur mistik.Reog sendiri menampilkan topeng dengan bentuk kepala singa yang disebut
oleh masyarakat Jawa sebagai “singa barong”. Simbol singa yang sebagai raja hutan disini
menunjukkan simbol kertabhumi. Di bagian atasnya ditancapkan bulu merak yang
menyerupai kipas. Simbol bulu burung merak ini seolah melambangkan pengaruh yang
cukup kuat. Masyarakat Jawa sendiri sudah paham terkait arti simbol.

Adapun sosok lain yang ditampilkan yaitu kelompok penari Gemblak yang
menunggangi kuda-kudaan sebagai simbol kekuatan pasukan kerajaan Majapahit. Demikian
juga penari Warok yang simbol kekuatannya berbanding terbalik dengan penari Gemblak.
Penari Warok menggunakan topeng badut berwarna merah yang merupakan simbol Ki
Ageng Ratu. Sampai saat ini, masyarakat Jawa khususnya Pronorogo masih melestarikan
tradisi dan budaya yang diwariskan oleh para leluhur mereka. Mereka menganggap Reog
sebagai salah satu warisan budaya yang sangat kaya dan di perhitungkan.Pelaksanaan
upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak akan mudah dipahami oleh orang
asing tanpa adanya garis keturunan.

Indonesia sendiri sangat menghargai kesenian Reog. Terbukti ketika Malaysia


mengklaim Reog menjadi salah satu tarian budaya mereka. Indonesia merasa keberatan dan
tidak terima dengan klaim Malaysia tersebut.Padahal, jika dilihat kembali ke sejarah bahwa
dahulu ketika masa kerajaan Majapahit, daratan Malaysia masuk ke dalam nusantara
sehingga nilai budaya Indonesia dengan Malaysia hampir sama.
WAYANG

Indonesia merupakan negara yang kaya akan aneka ragam budaya. Diantara produk
kebudayaan yang menjadi kebanggaan adalah wayang. Wajang merupakan suatu
pertunjukkan yang dimainkan oleh dalang. Bentuk dan jenis wayang pun berbeda-beda
tergantung dengan daerahnya masing-masing. Jika kita bandingkan antara wayang
Jawa dan wayang Bali tentunya berbeda. Selain pulau Jawa wayang juga terkenal di
pulau lain seperti Sumatera dan daerah sekitarnya. Kita patut berbangga karena salah
satu organisasi terkenal di dunia UNESCO pada tanggal 7 November 2003 menobatkan
wayang sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. atau
mengakui bahwa pertunjukkan wayang merupakan produk kebudayaan yang berharga

Di indonesia ada berbagai versi wayang baik berdasarkan bentuk atau berdasarkan jalan
cerita. Berdasarkan bentuknya ada wayang golek, wayang orang (diperagakan oleh
manusia). wayang boneka, wayang kulit dan sebagainya. Sedangkan berdasarkan jalan
ceritanya ada 2 jenis yang terkenal. Yang pertama adalah jalan cerita Mahabharata atau
Ramayana. Latar belakang dibuatnya wayang ini yaitu ketika agama Hindu mulai masuk
ke Indonesia. Supaya masyarakat mau menerima, maka Para penyebar agama Hindu
pada saat itu berupaya menyesuaikannya dengan budaya setempat, lalu pertunjukkan
wayang dipilih untuk dijadikan media yang menjembatani antara agama Hindu dengan
sosial masyarakat setempat. Kemudian saat agama Islam masuk ke Indonesia,
pembuatan wayang dengan menggunakan kulit sapi. Pada saat itu Wayang adalah
wujud penyesuaian agama Islam dengan masyarakat.

Kemudian dengan adanya akulturasi maka wayang berkembang tidak sampai situ saja.
Ketika tahun 1960, muncul gerakan menyebarkan agama Katholik di Indonesia oleh para
misionaris katholik. Kemudian mereka mengembangkan jalan cerita yang disebut
dengan wayang Wahyu yang mana sumber jalan ceritanya diambil dari kitab agama
tersebut. Saat ini wayang merupakan hiburan masyarakat. Kadang-kadang acara rasanya
kurang lengkap jika tidak ada pertunjukkan wayang di dalamnya.

Wayang sendiri memiliki filosofi yang bermakna kebaikan dan mengajak dalam
kebaikan. Malah, di tiap bagian wayang, masing-masing mengandung makna dan arti.
Harapan yang terdapat dalam pertunjukkan wayang, supaya pesan dan moral kebaikan
bisa tertuju dan mengena pada masyarakat. Sebagai generasi muda tentunya kita harus
melestarikan kebudayaan ini untuk digunakan sebagai bahan ajar dan media khususnya
sekolah-sekolah.
BUDAYA NGABEN

Budaya menjadi suatu nilai yang ada pada tiap-tiap kelompok masyarakat. budaya inilah
yang membedakan antara kelompok satu dengan kelompok lain.

Salah satu budaya yang cukup unik dan menjadi daya tarik turis mancanegara di Bali
adalah ‘Ngaben’. Tradisi ini merupakan tradisi mengurus jenazah seseorang yang telah
meninggal dan dikremasi dengan adat istiadat setempat.

Akan tetapi tidak semua tourist diizinkan menyaksikan upacara sakral ini karena harus
mendapat izin dari keluarga yang meninggal.

Meski diadakan seolah-olah meriah dan penuh kegembiraan, namun tetap saja
merupakan acar berduka.

Perayaan yang meriah tersebut bertujuan agar keluarga tidak sedih dan diharapkan
arwah yang meninggal dapat hidup bahagia di nirwana sana.

Budaya ‘Ngaben’ ini merupakan tradisi mengurus jenazah terlama dan termahal karena
keluarga harus mengeluarkan biaya pemakaman yang cukup besar. Terlebih lagi
berbagai atribut upacara dan keagamaan yang harus di sediakan.

Meski demikian, tradisi ini tetap dilaksanakan dan masih menjadi suatu tradisi yang akan
tetap dipertahankan oleh umat Hindu di Bali.
PERUBAHAN BUDAYA
Budaya tidak selamanya identik dengan hal-hal yang tradisional,
misalnya pakaian, bahasa, kesenian, makanan khas, dan lainnya.

Tetapi seringkali saat kita mendengar kata “budaya”, maka yang terlintas
di pikiran kita adalah simbol budaya dari suatu daerah atau negara,
seperti pakaian, bahasa, makanan, bentuk bangunan, adat istiadat, tari-
tarian, musik, dan sebagainya.

Budaya tidak selamanya identik dengan hal-hal yang tradisional,


misalnya pakaian, bahasa, kesenian, makanan khas, dan lainnya.

Tetapi seringkali saat kita mendengar kata “budaya”, maka yang terlintas
di pikiran kita adalah simbol budaya dari suatu daerah atau negara,
seperti pakaian, bahasa, makanan, bentuk bangunan, adat istiadat, tari-
tarian, musik, dan sebagainya.

Tetapi perlu kita perhatikan bahwa budaya lama tetap akan menjadi
acuan untuk melahirkan budaya baru, sehingga kita bisa mengatakan
bahwa budaya baru adalah hasil modifikasi budaya lama.

Sehingga tidak selamanya perubahan budaya berarti buruk, walaupun


selalu disayangkan karena beberapa hal dari budaya lama yang punah
atau hilang.

Menjadi sebuah ironi bahwa di satu sisi hilangnya budaya lama sangat
disayangkan, tetapi di sisi lain manusia tidak sanggup untuk berada di
satu titik saja.
PENYEBAB LUNTURNYA BUDAYA INDONESIA

Budaya di Indonesia kian hari kian luntur karena kurangnya kesadaran


masyarakat, kurangnya pembelajaran budaya, dan kurangnya
komunikasi budaya. Hal tersebut terbilang turun drastis karena
kebanyakan dari kita memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai
perkembangan zaman.

Bahwa kita menganggap bahwa budaya asing lebih praktis dan keren.
Padahal hal itu tidak selamanya benar. Padahal banyak budaya luar yang
dianggap keren tetapi tidak sesuai dengan jati diri dan budaya bangsa
kita, Indonesia.

Hasilnya menyebabkan kebudayaan kita tidak lagu diurus dan perlahan-


lahan menghilangkan atau pun diklaim oleh Negara lain.

Untuk itu, kemampuan berkomunikasi sangatlah penting agar tidak


terjadi pemahaman yang salah tentang budaya yang dianut. Kurangnya
komunikasi juga bisa membuat pertikaian antar suku yang
mengakibatkan dampak pada persatuan dan kesatuan.

Tidak kalah penting, kita juga harus memperhatikan komunikasi antar


masyarakat dengan mengenalkan budaya satu sama lain dan ke generasi
penerus bangsa dengan tujuan agar budaya kita tetap hidup.

Pembelajaran budaya yang kurang, mengakibatkan budaya kita sedikit


demi sedikit menghilang. Jadi, lebih biak mempelajari budaya sejak usia
dini, untuk saja saat ini sudah ada mata pelajaran di sekolah yang
membahas soal budaya. Tetapi sayangnya, banyak yang tidak
menganggap penting mempelajari materi mengenai budaya.

Padahal lewat pelajaran budaya, kita bisa membangun budaya bangsa


dan bisa mempertahankan budaya lokal di era globalisasi ini. Karena
sebetulnya budaya Indonesia bisa terjaga dengan banyak cara, salah
satunya dengan melakukan pengajaran mengenai budaya kepada anak-
anak bangsa kita.

Anda mungkin juga menyukai