Anda di halaman 1dari 16

SOSIAL BUDAYA ARSITEKTUR

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD IQBAL AZHARI
3201307016
SEFTIAN ERLANDA
3201307057
IV C

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


2015

CONTOH KASUS KEBUDAYAAN DAERAH DI INDONESIA


Kebudayaan Jawa

Pada hakikatnya kebudayaan jawa yaitu keselarasan, keserasian, dan keseimbangan karena
pada dasarnya ketiga unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain. Ketiga unsur tersebut
akan selalu melekat sepanjang sejarah kehidupan manusia karena kebudayaan ini selalu
mengakar sejak dulu di kehidupan masyarakat jawa. Hal itu bisa terjadi karena ketiga unsur
tersebut bersifat fleksibel, yang artinya mudah menyatu dengan kehidupan manusia .
Contoh kebudayaan masyarakat jawa adalah masyarakat asli jawa, mempercayai adanya
kehidupan yang tak kasat mata, selain kehidupan manusia, hal ini terjadi karena kebudayaan
asli Jawa yang bersifat transendental lebih cenderung pada paham animisme dan dinamisme.
Masyarakat jawa mempercayai adanya suatu kekuatan ghaib, yang dapat membantu mereka.
Hal ini bisa di buktikan dari peninggalan-peninggalan nenek moyang masa lampau seperti,
dolmen tempat untuk memuja dan memberikan sesajen untuk para dewa-dewa. Walaupun
agama islam sudah mulai berkembang pada awal abad ke 13. Masyarakat asli Jawa,
mempercayai kehidupan-kehidupani yang berbau mistik. Dunia mistik yang sudah menjadi
ajaran selama ribuan tahun di pulau Jawa ini dikenal dengan nama kejawen. Kejawen
merupakan suatu konsep hidup yang melingkupi lahir batin material spiritual. Menurut
pandangan para ahli, definisi kejawen adalah suatu kepercayaan tentang pandangan hidup
yang diwariskan dari para leluhur.
Karena kebudayaan jawa memiliki sifat yang fleksibel, maka masyarakat jawa dengan mudah
merimanya. Dengan cara mengalihkan dari pandangan yang bersifat mistis berubah menjadi
spritual tasawuf.
Kejawen adalah sebuah kepercayaan yang terutama dianut oleh suku Jawa. Nama kejawen
bersifat umum, biasanya karena bahasa pengantar ibadahnya menggunakan bahasa Jawa.
Dalam konteks umum, kejawen bukanlah agama.
Penganut ajaran kejawen biasanya tidak menganggap ajarannya sebagai agama dalam
pengertian sebagai Agama monoteistik, seperti Islam atau Kristen, tetapi lebih melihatnya
sebagai seperangkat cara pandang dan nilai-nilai yang dibarengi dengan sejumlah laku.
Ajaran kejawen tidak terpaku pada aturan yang ketat dan menekankan pada konsep
keselaarasan dan keseimbangan lahir batin.
Dalam budaya Jawa pandangan hidup lazim disebut ilmu kejawen atau yang dalam
kesusastraan Jawa dikenal pula sebagai Ngelmu Kesampurnan. Wejangan tentang Ngelmu
Kesampurnan Jawa ini termasuk ilmu kkebatinan atau dalam filsafat Islam disebut dengan
tasawuf atau sufisme. Orang Jawa sendiri menyebutkan suluk atau mistik. Sebenarnya
kejawen bukan aliran agama, tetapi adat kepercayaan, karena di sana terdapat ajaran yang
berdasarkan kepercayaan terhadap Tuhan dari puncak-puncak teologi Islam, Hindu dan
Budha. Lebih tepat lagi mungkin disebut pandangan hidup atau filsafat hidup.
Perubahan besar pada kebudayaan jawa terjadi setelah masuknya agama Hindu-Budha yang

berasal dari India berabad-abad lamanya mempengaruhi tanah Jawa. Kebudayaan India
secara riil mempengaruhi dan mewarnai kebudayaan Jawa, seperti sistem kepercayaan,
kesenian, kesusastraan, astronomi, mitilogi dan pengetahuan umum, yang sudah berlangsung
ribuan tahun.
Kejayaaan Hindu-Budha mulai menyusut setelah kekuasaan kerajaan Majapahit berkhir dan
agama Islam yang berpaham tauhid menyebar dengan munculnya kerajaan islam pertama di
jawa, Kerajaan Demak. Para wali dan ulama mendominasi pembentukan karakter religiusitas
orang Jawa.
aktifitas : kegiatan/tindakan yang di lakukan masyarakat. contoh wujud kebudayaan dari
aktifitas pada masyarakat yogyakarta ialah siraman pusaka,labuhan,pemberian sesajen
padatempat yang di anggap terdapat sesepuh yang telah tiada, dan lainnya
hasil budaya : berupa suatu peninggalan,hasil karya/benda/fisik. contoh wujud kebudayaan
dari hasil budaya pada masyrakat yogyakarta ialah keraton,alun alun,batik,keris dan lainnya
ide/ gagasan : suatu pola pikir, contoh wujud kebudayaan dari gagasan pada masyarakat
yogyakarta ialah mempercayai adanya hal hal yang berbau mistis,seperti mempercayai benda
benda pusaka, makna motif batik dan lain lainnya

http://ryantofaathir.blogspot.com/2012/11/contoh-kasus-kebudayaan-daerahdi_21.html

KEBUDAYAAN DAERAH JAWA BARAT

Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bahasa dan budaya. Salah satunya kebudayaan
jawa barat ini. Jawa barat terkenal dengan budaya sunda, tarian jaipongnya yang sudah
terkenal dan wayang goleknya yang unik dan mengagumkan, dan yang tidak kalah
mengagumkan adalah angklung, merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang
menghasilkan suara khas yang tiada bandingannya dan hanya indonesialah yang memiliki
alat musik ini,semua ini adalah ciri khas jawa barat.
Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan
bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Kebudayaankebudayaan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut : SISTEM KEPERCAYAAN
Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak beragama
Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten Tetapi juga ada yang
beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha.Selatan. Praktek-praktek sinkretisme dan mistik
masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk
memelihara keseimbangan alam semesta.Keseimbangan magis dipertahankan dengan
upacara-upacara adat, sedangkan keseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan
saling memberi (gotong royong).Hal yang menarik dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon
pantun Lutung Kasarung, salah satu tokoh budaya mereka, yang percaya adanya Allah
yang Tunggal (GuriangTunggal) yang menitiskan sebagian kecil diriNya ke dalam dunia
untuk memelihara kehidupan manusia (titisan Allah ini disebut Dewata). Ini mungkin bisa
menjadi jembatan untuk mengkomunikasikan Kabar Baik kepada mereka.MATA
PENCAHARIAN
Dan ini macam-macam dan penjelasan kebudayaan jawa barat:
Tari merak
tarian ini bercerita tentang pesona merak jantan yang terkenal pesolek untuk menarik hati
sangbetina.Sang jantan akan menampilkan keindahan bulu ekornya yang panjang dan
berwarna-warni untuk menarik hati sang betina. Gerak gerik sang jantan yang tampak seperti
tarian yang gemulai untuk menampilkan pesona dirinya yang terbaik sehingga sang betina
terpesona dan melanjutkan ritual perkawinan mereka.Setiap gerakan penuh makna ceria dan
gembira, sehingga tarian ini kerap digunakan sebagai tarian persembahan bagi tamu atau
menyambut pengantin pria menuju pelaminan.Kostumnya yang berwarna warni dengan aksen
khas burung merak dan ciri khas yang paling dominan adalah sayapnya dipenuhi dengan
payet yang bisa dibentangkan oleh sang penari dengan satu gerakan yang anggun menambah
indah pesona tarian ini, serta mahkota yang berhiaskan kepala burung merak yang disebut
singer yg akan bergoyang setiap penari menggerakkan kepalanya.Dalam setiap acara tari
Merak paling sering ditampilkan terutama untuk menyambut tamu agung atau untuk
memperkenalkan budaya Indonesia terutama budaya Pasundan ke tingkat Internasional.

Tari jaipongan
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik,Jaipongan
adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atauTari Jaipong
sebetulnya merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakanmodifikasi atau
pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.TariJaipong ini dibawakan
dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Musik inimerupakan kumpulan beragam
alat musik seperti Kendang, Goong, Saron, Kacapi, dsb.Degung bisa diibaratkan Orkestra
dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari TariJaipong ini adalah musiknya yang
menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi
tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai
tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau
pesta pernikahan.Danmasih banyak tarian lainnya yg berasal dari tanah sunda/jawa barat.
Angklung
Sejak Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat
dari bambu khusus, yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar
tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas
kepentingan kesenian lokal atau tradisional. Namun karena bunyi-bunyian
yang ditimbulkannya sangat merdu dan juga memiliki kandungan lokal
dan internasional seperti bunyi yang bertangga nada duremi fa so la si du
dan daminatilada, maka angklung pun cepat berkembang, tidak saja
dipertunjukan lokal tapi juga dipertunjukan regional, nasional dan
internasional. Bahkan konon khabarnya pertunjukan angklung pernah
digelar dihadapan Para pemimpin Negara pada Konferensi Asia Afika di
Gedung Merdeka Bandung tahun 1955.Jumlah pemain angklung bisa
dimainkan oleh sampai 50 orang, bahkan sampai 100 orang dan dapat
dipadukan dengan alat musik lainnya seperti; piano, organ, gitar, drum,
dan lain-lain. Selain sebagai alat kesenian, angklung juga bisa digunakan
sebagai suvenir atau buah tangan setelah dihiasi berbagai asesoris
lainnya.
Wayang golek
Jepang boleh terkenal dengan Boneka Jepangnya, maka tanah Sunda terkenal dengan
kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang
terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang
disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara
manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap
dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan
atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya
semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang

dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan
tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana
atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah
India.Dalam Wayang Golek, ada tokoh yang sangat dinantikan pementasannya yaitu
kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot.Tokoh-tokoh ini
digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti
pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan
memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
SENI MUSIK DAN SUARA
Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degung
biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan
yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang
dinamakan Sinden.Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan
Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah
salah satu musik/lagu daerah Sunda :
Bubuy Bulan
Es Lilin
Manuk Dadali
Tokecang
Warung Pojo
KUDA RENGGONG
Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat
diKabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kuda
atau lebih di hias warna-warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut,Budak
sunat tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem
Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta selop.
Sisingaan
Sisingaan adalah suatu kesenian khas masyarakat Sunda (Jawa Barat) yang menampilkan 2-4
boneka singa yang diusung oleh para pemainnya sambil menari. Di atas boneka singa yang
diusung itu biasanya duduk seorang anak yang akan dikhitan atau seorang tokoh masyarakat.
Ada beberapa versi tentang asal-usul kesenian yang tumbuh dan berkembang di kalangan
masyarakat Jawa Barat ini. Versi pertama mengatakan bahwa sisingaan muncul sekitar tahun
70-an. Waktu itu di anjungan Jawa Barat di TMII ditampilkan kesenian gotong singa atau

sisingaan yang bentuknya masih sederhana. Dan, dari penampilan di anjungan Jawa Barat
itulah kemudian kesenian sisingaan menjadi dikenal oleh masyarakat hingga saat ini.
RENGKONG
Rengkong adalah salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat
Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orangyang pertama kali
memunculkan dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian ini sudah diambil
dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi sampai dengan menuainya.
UPACARA ADAT PERKAWINAN SUKU SUNDA
Adat Sunda merupakan salah satu pilihan calon mempelai yang ingin merayakan pesta
pernikahannya. Khususnya mempelai yang berasal dari Sunda. Adapun rangkaian acaranya
dapat dilihat berikut ini. Nendeun Omong, yaitu pembicaraan orang tua atau utusan pihak
pria yang berminat mempersunting seorang gadis.Lamaran. Dilaksanakan orang tua calon
pengantin beserta keluarga dekat. Disertai seseorang berusia lanjut sebagai pemimpin
upacara. Bawa lamareun atau sirih pinang komplit, uang, seperangkat pakaian wanita sebagai
pameungkeut (pengikat). Cincin tidak mutlak harus dibawa. Jika dibawa, bisanya berupa
cincing meneng, melambangkan kemantapan dan keabadian.Tunangan. Dilakukan patuker
beubeur tameuh, yaitu penyerahan ikat pinggang warna pelangi atau polos kepada si
gadis.Seserahan (3 7 hari sebelum pernikahan). Calon pengantin pria membawa
uang, pakaian, perabot rumah tangga, perabot dapur, makanan, dan lain-lain. Ngeuyeuk
seureuh (opsional, Jika ngeuyeuk seureuh tidak dilakukan, maka seserahan dilaksanakan
sesaat sebelum akad nikah.)Dipimpin pengeuyeuk.Pengeuyek mewejang kedua calon
pengantin agar meminta ijin dan doa restu kepada kedua orang tua serta memberikan nasehat
melalui lambang-lambang atau benda yang disediakan berupa parawanten, pangradinan dan
sebagainya.Diiringi lagu kidung oleh pangeuyeuk Disawer beras, agar hidup
sejahtera.dikeprak dengan sapu lidi disertai nasehat agar memupuk kasih sayang dan giat
bekerja.Membuka kain putih penutup pengeuyeuk. Melambangkan rumah tangga yang akan
dibina masih bersih dan belum ternoda.Membelah mayang jambe dan buah pinang (oleh
calon pengantin pria). Bermakna agar keduanya saling mengasihi dan dapat menyesuaikan
diri.Menumbukkan alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali (oleh calon pengantin
pria).Membuat lungkun. Dua lembar sirih bertangkai saling dihadapkan. Digulung menjadi
satu memanjang. Diikat dengan benang kanteh. Diikuti kedua orang tua dan para tamuyang
hadir. Maknanya, agar kelak rejeki yang diperoleh bila berlebihan dapat dibagikan kepada
saudara dan handai taulan.Berebut uang di bawah tikar sambil disawer. Melambangkan
berlomba mencari rejeki dan disayang keluarga.Upacara Prosesi Pernikahan Penjemputan
calon pengantin pria, oleh utusan dari pihak wanita

Ngabageakeun, ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga melati
kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita
untuk masuk menuju pelaminan.Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria
sudah berada di tempat nikah.Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar,
lalu didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang
berarti penyatuan dua insane yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai
akan menandatangani surat nikah.Sungkeman,Wejangan, oleh ayah pengantin wanita atau
keluarganya.Saweran, kedua pengantin didudukkan di kursi. Sambil penyaweran, pantun
sawer dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan orang tua pengantin wanita. Kedua
pengantin dipayungi payung besar diselingi taburan beras kuning atau kunyit ke atas
payung.Meuleum harupat, pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat
disiram kan kepengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin
pria. Nincak endog, pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas kakinya
dicuci dengan air bunga dan dilap dengan pengantin wanitanya.Buka pintu. Diawali
mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan
luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk menuju
pelaminan.
Jadi Suku Sunda merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Suku Sunda memiliki
kharakteristik yang unik yang membedakannya dengan masyarakat suku
lain.Kekharakteristikannya itu tercermin dari kebudayaan yang dimilikinya baik dari segi
agama, bahasa, kesenian, adat istiadat, mata pencaharian, dan lain sebagainya.Kebudayaan
yang dimiliki suku Sunda ini menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia yang perlu dan tetap harus dijaga kelestariannya.

https://intansaf.wordpress.com/2012/11/25/kebudayaan-daerah-jawa-barattugas-ibd/
KASUS KEBUDAYAAN JAWA TENGAH

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai banyak pulau dan memiliki
berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan
daerah. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaanya.
Bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama munculnya kebudayaan yang lebih
global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Atas dasar itulah segala bentuk
kebudayaan daerah akan sangat berpengaruhdan berperan penting terhadap budaya nasional,
begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan
sangat berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal.
Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat benilai karena selain memiliki ciri khas
dari suatu daerah juga mejadi symbol kepribadian suatu bangsa atau daerah. Karena
kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas yang dimiliki suatu daerah, sebagai
masyarakat asli keturununan jawa kita diharuskan menjaga, memelihara dan melestarikan
budaya kita sendiri karena kita tahu betapa pentingnya kebudayaan jawa di Indonesia karena
kebudayaan jawa tengah memiliki kekayaan budaya yang tak ternilai dan sangat bersejarah
sejak turun temurun.
Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak tepatnya di bagian
tengahPulau Jawa. Provinsi ini berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Barat di sebelah
barat terdapat Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa
Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Pengertian Jawa Tengah secara
geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah IstimewaYogyakarta. Jawa
Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula
suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti
suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula warga TionghoaIndonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini.

jawa tengah adalah propinsi dimana kebudaya jawa banyak berkembag disini karena di jawa
tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di
jawa tengah.
mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah yang sangat terkenal
dengan cirri khasnya setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka
mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar
biasanaya ada wayang kulit yang sudah diaaui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh
unesco ada juga tembang tembang (lagu lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat musik)
yang juga dikenal dengan campursari dan ada juga ketoprak yang merupakan pertunjukan
seni peran khas dari jawa.

Di jawa tengah masih terdapat kerajaan yang hingga sekarang masih berdiri tepatnya
berada dikota solo yang disebut dengan kasunanan solo budaya jawa tengah sungguh banyak
mulai dari wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi Jawa tengah
merupakan salah satu daerah paling produktif di bidang kebudayaannya, sebab sangat
banyak kebudayaan yang dihasilkan dari daerah ini. Contohnya dari kebudayaan taritariannyayang sangat terkenal nasional maupun international , jawa tengah memiliki Tarian
Serimpi, Tari bambangan Cakil, Tari srikandi, dll. Jawa tengah juga memiliki cirri khas
kebudayaan lainnya seperti rumah joglo yang memiliki desain atau gaya arsitek yang sangat
dinamis dengan lingkungannya, karena rumah joglo memiliki beberapa tiang-tiang
penyangga yang terbuat dari kayu jati. Rumah joglo juga memiliki keunikan tersendiri seperti
memiliki pendopo untuk menerima tamu atau hanya untuk kumpul keluarga. Disetiap sudutsudut dindingnya pun biasa dihiasi dengan ukiran-ukiran yang lebih menarik bila dilihat.
Kalau dari tariannya, tarian Bambang Cakil menceritakan sebuah ksatria yang berusaha
menjaga petapa dari serangan buta cakil dan akhirnya sang buta cakil meninggal ditanggan
ksatria itu, sedangkan tari serimpi biasanya di mainkan oleh 4 orang penari putrid yang
mencerminkan dari 4 elemen yang ada dibumi yaitu air, api, angina, dan tanah

Begitulah kayanya kebudayaan jawa yang tak ternilai karena memiliki banyak ciri khas atau
sejarah yang terdapat di pulau jawa sehingga kita harus menjaganya atau melestarikan
kebudayaan tersebut agar dapat diakui oleh nasional maupun international penyebaran
kebudayaan jawa sendiri sangat pesat di Indonesia karena hampir seluruh wilayah Indonesia
terdapat pulau jawa sehingga kebudayaan jawa sangat diakui dan terkenal di Indonesia dari
kebudayaan kebudayaan lainya.

http://afrijal-akbar.blogspot.com/2012/11/contoh-kasus-kebudayaan-jawatengah.html
KASUS TENTANG KEBUDAYAAN JAWA TIMUR

Suku bangsa

Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur
lebih heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku
Madura mendiami di Pulau Madura dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur),
terutama di daerah pesisir utara dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura
bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku
Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal.
Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan
Tengger dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Orang Samin tinggal di sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.
Selain penduduk asli, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang
Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti
dengan Arab; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga tinggal di
sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa
Timur, terutama di Surabaya dan sejumlah kawasan industri lainnya.

Bahasa
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikian Bahasa
Jawa dituturkan oleh sebagian besar Suku Jawa. Bahasa Jawa yang dituturkan di Jawa Timur
memiliki beberapa dialek/logat. Di daerah Mataraman (eks-Karesidenan Madiun dan Kediri),
Bahasa Jawa yang dituturkan hampir sama dengan Bahasa Jawa Tengahan (Bahasa Jawa
Solo-an). Di daerah pesisir utara bagian barat (Tuban dan Bojonegoro), dialek Bahasa Jawa
yang dituturkan mirip dengan yang dituturkan di daerah Blora-Rembang di Jawa Tengah.
Dialek Bahasa Jawa di bagian tengah dan timur dikenal dengan Bahasa Jawa Timuran, yang
dianggap bukan Bahasa Jawa baku. Ciri khas Bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, blakblakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga
bahasa ini terkesan kasar. Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik dan
bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Bahasa Jawa Dialek Surabaya dikenal
dengan Boso Suroboyoan. Dialek Bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan
Dialek Surabaya. Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman (Ngawi sampai Kediri),
bahasa dialek malang termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai
contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan maem atau dhahar,
dalam dialek Malangan diucapkan mangan. Salah satu ciri khas yang membedakan antara
bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa terbalik yang lazim
dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga disebut sebagai bahasa
walikan atau osob kiwalan. Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosa kata
(vocabulary) bahasa walikan Malangan telah mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata
benda, kata kerja, kata sifat. Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa,
Indonesia, sebagian kecil diserap dari bahasa Arab, Cina dan Inggris. Beberapa kata yang
diucapkan terbalik, misalnya mobil diucapkan libom, dan polisi diucapkan silup. Produksi
bahasa walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan munculnya supporter

kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia)yang sering disebut Aremania. Bahasa-bahasa


walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di kalangan supporter. Seperti retropus elite
atau supporter elit. Otruham untuk menyebut supporter dari wilayah Muharto. Saat ini Bahasa
Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah
dari tingkat SD hingga SLTA.
Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun di mana pun mereka
tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaitu enjaiya (bahasa kasar), engghi-enten (bahasa tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus).
Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa
standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian penduduk menuturkan
dalam dua bahasa: Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur
Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam
beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau Madura (mutually
unintellegible).
Suku Osing di Banyuwangi menuturkan Bahasa Osing. Bahasa Tengger, bahasa sehari-hari
yang digunakan oleh Suku Tengger, dianggap lebih dekat dengan Bahasa Jawa Kuna.
Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi lokal
kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya,
terutama berita dan talk show, misalnya JTV memiliki program berita menggunakan Boso
Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Jawa Tengahan.

Agama
Suku Jawa umumnya menganut agama Islam, sebagian menganut agama Kristen dan Katolik,
dan ada pula yang menganut Hindu dan Buddha. Sebagian orang Jawa juga masih memegang
teguh kepercayaan Kejawen. Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada
Suku Madura. Suku Osing umumnya beragama Islam dan Hindu. Sedangkan mayoritas Suku
Tengger menganut agama Hindu.
Orang Tionghoa umumnya menganut Konghucu, meski ada pula sebagian yang menganut
Buddha, Kristen, dan Katolik; bahkan Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang
Tionghoa dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.

Nama-Nama Hari. Bulan, dan Tahun dalam Kebudayaan jawa


Salah satu ciri khas dari kebudayaan jawa adalah adanya neptu pada hari, bulan maupun
tahun dalam kalender jawa. Apa itu neptu? Neptu adalah isi dari hari, bulan atau tahun itu
sendiri. Yang nantinya akan berperan dalam berbagai macam perhitungan tradisional jawa
untuk acara ataupun kegiatan lain. Maka pemahaman dasar tentang neptu sangat diperlukan.
Khususnya jika kita ingin melestarikan kebudayaan jawa.

Neptu untuk hari :

Minggu neptunya 5

Senin neptunya 4

Selasa neptunya 3

Rabu neptunya 7

Kamis neptunya 8

Jumat neptunya 6

Sabtu neptunya 9

Neptu untuk pasaran :

Kliwon neptunya 8

Legi neptunya 5

Pahing neptunya 9

Pon neptunya 7

Wage neptunya 4

Neptu untuk bulan :

Sura neptunya 7

Sapar neptunya 2

Mulud neptunya 3

Bakda mulud neptunya 5

Jumadil awal neptunya 6

Jumadil akhir neptunya 1

Rejeb neptunya 2

Ruwah neptunya 4

Puasa neptunya 5

Sawal neptunya 7

Dulkaidah neptunya 1

Besar neptunya 3

Neptu untuk tahun :

Alip neptunya 1

Ehe neptunya 5

Jim awal neptunya 3

Je neptunya 7

Dal neptunya 4

Be neptunya 2

Wawu neptunya 6

Jim akhir neptunya

Study Kasus Tentang Adat Istiadat Jawa Timur


Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan
lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nakoake (menanyakan apakah si gadis sudah
memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan
didahului dengan acara temu atau kepanggih. Masyarakat di pesisir barat: Tuban, Lamongan,
Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria,
berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, dimana pihak pria melamar
wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita. Dan untuk
menentukan hari baik pernikahan:
Menikah merupakan impian bagi setiap orang. Berbagai persiapan dilakukan untuk
menyambut hari yang spesial ini. Tentu bagi beberapa pasangan yang masih meyakini tradisi
lokal akan mencari hari yang baik untuk hari pernikahan. Namun tidak sedikit yang bingung
untuk cara mencari hari pernikahan.
Untuk mencari hari pernikahan syarat utama yang harus diperhatikan adalah mengetahui hari
dan pasaran. Dan juga jumlah neptu setelah tahu hari dan pasarannya. Jika anda belum tahu
untuk perhitungan neptu hari, bulan dan tahun, bisa dibaca di postingan saya tentang neptu
hari, bulan dan tahun jawa.

Jika sudah paham dan mengatahui hari serta jumlah neptu, maka sekarang kita mulai caracara menentukan hari pernikahan.
Sebenarnya caramenentukan hari pernikahan ini sangat sederhana, yaitu menggunakan rumus
; hari pernikahan menggunakan hari lahir mempelai laki-laki, sedangkan pasarannya
menggunakan pasaran mempelai perempuan.

Jadi misalkan ;

Hari dan pasaran lahir mempelai laki-laki ; senin pon


Hari dan pasaran lahir mempelai perempuan ; rabu pahing
Maka hari untuk pernikahan adalah hari lahir mempelai laki-laki yaitu senin. Dan untuk
pasarannya menggunakan pasaran mempelai perempuan yaitu pahing.

Jadi hari pernikahan jatuh pada hari senin pahing.


Namun tidak serta merta langsung ditentukan hari senin pahing, ada lagi aturan yang harus
dihindari setelah hari ditentukan.
Berdasarkan contoh diatas misalkan hari sudah ditentukan senin pahing, maka yang harus
dihindari adalah tanggal jawa saat jatuhnya hari yang sudah ditentukan.
Berikut adalah daftar tanggal yang harus dihindari ;
Suro ; 7, 17,27
Sapar ; 2, 12, 22
Mulud ; 3, 13, 23
Bakda mulud ; 5, 15, 25
Jumadil awal ; 6, 16, 26
Jumadil akhir ;1, 11, 21
Rejeb ; 2, 12, 22
Ruwah ; 4, 14, 24
Pasa ; 5, 15, 25
Sawal ; 7, 17, 27

Dulkaidah ; 1, 11, 21
Besar ; 3, 13, 23
Itu adalah tanggal yang harus dihindari, misalkan hari senin pahing sesuai contoh diatas pada
tanggal dan bulan tersebut diatas maka sebaiknya dihindari.
Lalu selain itu hendaknya jangan melakukan pernikahan pada bulan suro. Lalu juga jangan
melakukan pernikahan pada bulan dimana orang tua anda dulu melakukan pernikahan.
Misalkan orang tua anda dulu menikah pada bulan febuary, maka hindari juga bulan tersebut.
Perhitungan menentukan hari pernikahan ini berdasarkan kurup neptu, yang sering dilakukan
oleh orang Solo bagian utara. Tentu masih banyak cara-cara lain untuk menentukan hari
pernikahan.
Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim
donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.

https://ahmadnaffan.wordpress.com/2012/11/26/studi-kasus-tentang-kebudayaan-jawa-timur/

Anda mungkin juga menyukai