Anda di halaman 1dari 4

1.

Tahapan pengenalan
Salah satu masalah utama dalam bidang pendidikan dan kebudayan adalah masalah
identitas kebangsaan. SMAN 1 Cariu diharapkan mampu mengenalkan beragam keunikan
potensi daerah di nusantara. Salah satu usahanya SMAN 1 Cariu mengadakan kegiatan proyek
P5 dengan tujuan mengenalkan kembali budaya nusantara.
Di era globalisasi sekarang ini budaya tradisional nusantara banyak yang tergerus
oleh budaya asing sehingga mengakibatkan generasi “Z” semakin meninggalkan warisan
nenek moyang. Rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di
generasi muda Indonesia saat ini. Minat mereka untuk mempelajarinya kurang. Mereka lebih
tertarik belajar kebudayaan asing. Budaya yang ada di lingkungan sekolah tidak lantas
menjadi khazanah pengetahuan budaya di antara peserta didik. Beberapa faktor penyebab
adalah kurangnya informasi keunikan potensi daerah yang dimiliki Bangsa Indonesia, kurang
menariknya pengemasan, penyajian, dan publikasi budaya tradisional nusantara.
Untuk memperbaiki kondisi ini, perlu dikembangkannya jiwa berkebhinnekaan
global, gotong royong, dan kreatif. Menyadari bahwa semua orang tanpa terkecuali dapat
berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, serta dapat memahami sudut pandang yang
berbeda-beda, secara aktif berpartisipasi untuk menyuarakan keragaman dan demokrasi, serta
menerima keragaman sebagai identitas Indonesia.
Hal ini merupakan topik yang relevan dimasa sekarang dimana perbedaan menjadi sesuatu
yang tidak selalu dengan leluasa dibicarakan dan dibahas, apalagi menjadi topik diskusi yang terbuka.
Dengan pengaturan kegiatan dan proses bertahap, harapannya sebuah kegiatan ini menjadi landasan
potensi daerah di nusantara dengan lebih baik lagi.
BAHAN BACAAN

Konsep Bhineka Tunggal Ika

Secara mendalam Bhineka Tunggal Ika memiliki makna keaneragaman suku, agama, ras,
kesenian, adat, bahasa di Indonesia, tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap dalam satu kesatuan,
serta menghargai setiap perbedaan latar belakang kebudayaan. Makna Bhineka Tunggal Ika dalam
Persatuan Indonesia sebagaimana dijelaskan bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai
macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang beraneka ragam namun
keseluruhannya merupakan satu persatuan.
Makna Bhineka Tunggal Ika yaitu meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka
ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka
ragam kepulauan wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu
bangsa dan negara Indonesia. Keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang
bertentangan namun justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru
memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.

https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/guruberbagi-real/production/cover/medium/350361-1617785684.jpeg

Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan
persatuan dan kesatuan Indonesia, dimana kita haruslah dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari yaitu hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang
suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Indonesia merupakan negara
kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat, bahasa,
aturan, kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya
kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dimana setiap orang akan hanya mementingkan dirinya sendiri atau
daerahnya sendiri tanpa peduli kepentingan bersama.
Sumber:https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/
artikel/pentingnya- semboyan-bhinneka-tunggal-ika-7
BUDAYA DAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
yang kompleks yang mencangkup pengetahuan, keyakinan, seni, hukum adat dan setiap kecakapan, dan
kebiasaan. Sedangkan budaya merupakan pola asumsi dasar sekelompok masyarakat atau cara hidup
orang banyak/pola kegiatan manusia yang secara sistematis diturunkan dari generasi ke generasi melalui
berbagai proses pembelajaran untuk menciptakan cara hidup tertentu yang paling cocok dengan
lingkungannya.
Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain- lain, yang semuanya ditujukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

https://www.lenterakecil.net/wp-content/uploads/2021/09/Budaya-Dan-Kebudayaan-699x445.jpg

Kebudayaan itu adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh budi manusia, kebudayaan adalah
khas manusia, bukan ciptaan binatang ataupun tanaman yang tidak mempunyai akal budi. Binatang
memang mempunyai tingkah laku tertentu menurut naluri pembawaannya yang berguna untuk
memelihara kelangsungan hidupnya, akan tetapi binatang tidak mempunyai kebudayaan. Manusia
(masyarakat) dan kebudayaan tidak bisa dipisahkan karena keduanya merupakan suatu jalinan yang
saling erat berkait. Kebudayaan tidak akan ada tanpa masyarakat (manusia) dan tidak ada satu kelompok
manusiapun, betapa terasing dan bersahaja hidup mereka yang tidak mempunyai kebudayaan. Semua
kelompok masyarakat (manusia) pasti memiliki kebudayaan karena manusia merupakan subyek
budaya. Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk
memahami kebudayaan manusia, kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari
sistem kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat pedesaan hingga sistem kebudayaan yang
kompleks seperti masyarakat perkotaan. Budaya akan lebih dipahami apabila sudah menjadi perbuatan
dan karya, tidak sekedar menjadi pemahaman tetapi manfaat yang lebih besar bagI manusia.

Sumber:Sumarto. “Budaya, Pemahaman dan Penerapannya”. Jurnal Literasiologi,


Volume 1, No. 2 Juli – Desember 2019
Beberapa artikel yang terkait dengan permasalahan dalam kebudayaan di Indonesia

Reyog Ponorogo

Reyog Ponorogo merupakan tarian tradisional dari Ponorogo, Jawa Timur. Di mana penari mengenakan
topeng singa yang dihiasi dengan bulu merak. Beratnya bisa mencapai puluhan kilogram. Tarian yang
identik dengan hal-hal magis ini juga pernah diklaim oleh Malaysia.

Tari Tor-Tor dan alat musik gordang

Tarian dan juga alat musik asal Indonesia yang juga pernah diklaim Malaysia ialah Tari Tor-Tor dan
gordang sambilan yang berasal dari tanah Batak, Sumatera Barat.

Sumber : https://beritajatim.com/ragam/ini-daftar-budaya-indonesia-yang-pernah-diklaim-negara-lain/

Tari Piring
Tari Piring juga pernah diklaim Malaysia. Tari ini merupakan salah satu seni tari tradisional
masyarakat Minangkabau yang berasal dari Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat.

Rendang
Rendang juga pernah diklaim Malaysia. Masyarakat Malaysia sempat mengklaim masakan daging
asal Sumatera Barat (Sumbar) yang dimasak menggunakan bumbu rempah dan santan kelapa
kental.

Kelezatan rendang bahkan diakui mancanegara dengan masuk daftar makanan paling lezat di dunia
versi CNN.

sumber : https://news.detik.com/berita/d-6019917/reog-hingga-rendang-ini-14-warisan-budaya-ri-mau-
diakui-malaysia/2

Bahan Diskusi
 Apa yang kamu ketahui tentang kebudayaan?
 Apa saja budaya nusantara yang kalian ketahui?
 Identifikasi atau analisis keanekaragaman budaya yang ada di indonesia?
 Salah satu wujud budaya nusantara adalah seni tari. Apa saja jenis tari nusantara
yang kalian ketahui?
 Selain seni tari, kekayaan budaya indonesia lainnya adalah pakaian adat, selain itu
juga makanan khas daerah. Pakaian adat dan makanan khas daerah mana saja yang
kamu ketahui?
 Apakah fungsi tari nusantara di masyarakat indonesia?
 Bagaimana upaya kalian dalam menjaga serta melestaikan kebudayaan yang ada di indonesia?
 Apa yang menjadi tantangan dalam upaya pelestarian kebudayaan yang ada di indonesia?

Anda mungkin juga menyukai