Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

INTERAKSI BUDAYA NUSANTARA


DI KANCAH DUNIA

Disusun Oleh:
Kelompok 2
- Wina Rahma Wati
- Kansa Sah Disastra
- Risa Meilani
- Divasa Indah Pratiwi
- Nurmala
- Muhamad Salman

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA MEDINA


KOTA BANDUNG
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang mewakili perasaan saya saat ini kecuali rasa syukur. Untuk itu, saya ucapkan
terima kasih kepada Tuhan atas rahmat-Nya, saya dapat menyusun proposal ini dengan baik.
Meski mendapatkan kendala, tapi saya bisa melaluinya sehingga laporan penelitian berjudul
"Karakteristik Masyarakat di Kampung Durian Runtuh" ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Saya ucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing yang tak lelah menerima ajakan diskusi. Kemudian kepada
para warga Kampung Jodipan yang bersedia saya wawancarai. tanpa kesediaan mereka, saya
tidak akan mendapatkan data yang lengkap untuk menyusun laporan ini.

Selain itu saya sangat berterima kasih kepada orang tua, sahabat, dan teman-teman. Mereka
telah memberikan dukungan serta doa sehingga saya memiliki kekuatan lebih untuk
mengumpulkan data dan melakukan analisis.

Laporan penelitian ini sangat berkesan untuk saya secara personal. Alasan saya memilih topik
ini karena melihat bahwa masyarakat Kampung Durian Runtuh mempunyai keistimewaan
yang tidak dimiliki oleh masyarakat lain yaitu nilai khas inilah yang ingin saya teliti. Sampai
pada akhirnya, tahun lalu saya memutuskan untuk melakukan penelitian.

Saya menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis, saya
berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi
lain, saya berharap pembaca menemukan pengetahuan baru dari laporan penelitian ini.
Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya bagus, saya berharap ada manfaat yang bisa diperoleh
oleh pembaca. Demikian sepatah dua patah kata dari saya. Terima kasih.

.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa sengketa yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Budaya adalah suatu hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk system agama dan politik, adat istiadat, Bahasa,
pakaian,perkakas, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis.

Indonesua merupakan salah satu Negara yang mempunyai banyak


keanekaragaman budaya yang sangat menarik dan unik. Dalam eara modernisasi
sekarang ini, tidak sedikit penduduk Indonesia yang meganut budaya asing dan
melupakan budaya sendiri. Perkembangan teknologi dan masuknya budaya barat ke
Indonesia, tanpa disadari secara perlahan telah menghancukan kebudayaan daerah.

Salah satu upaya dalam menanamkan kecintaan terhada budaya asli kita adalah
memberikan pelajaran budaya indoneisa melaui system berbasis multimedia yang
terkomputerisasi. Dengan multimedia pengenalan tentang kebudayaan Indonesia akan
lebih menarik, interaktif, dan praktis.

Dalam era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan teknologi informasi,


dunia menjadi semakin terhubung dan batas-batas antarnegara menjadi kabur.
Teknologi informasi yang maju memungkinkan kita untuk mengetahui peristiwa di
seluruh dunia dengan cepat. Hal ini mendorong pertukaran budaya yang luas, di mana
orang dari berbagai budaya saling berinteraksi dan berkomunikasi. Namun,
pertukaran budaya ini juga dapat menimbulkan konflik dan tantangan terhadap
identitas nasional.

Indonesia, sebagai bagian dari komunitas global, menghadapi dampak globalisasi


dan interaksi budaya. Sebagai bangsa yang kaya akan budaya dan tradisi, Indonesia
perlu mengatasi dilema adaptasi budaya luar dan pelestarian identitas nasional. Oleh
karena itu, dalam makalah ini, kami akan membahas dampak pertukaran budaya
dalam era globalisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
 Pengertian Interaksi Budaya
 Indonesia dalam Konteks Dunia
 Budaya Indonesia, Tradisi, Nasional, Global
 Pemahaman Lintas Budaya (Cross-Cultural Understanding)
 Cara agar budaya Indonesia dikenal dimanca negara
 Apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan nilai-nilai buadaya dalam
era globalisasi?
 Mengapa dalam upaya melestarikan buadaya perlu dengan memperkenalkan
ke luar negri?
 Bagaimana dampak globalilasi dan perkembangan teknologi informasi
terhadap pertukaran budaya antar negara di era modern?
 Bagaimana adaptasi Indonesia terhadap interaksi budaya
 Budaya Indonesia yang terkenal dimanca dunia
 Apa dampak negative dan positif dari adanya interaksi budaya nusantara di
kanca dunia?
 Pendapat kita tentang interaksi budaya

C. TUJUAN
1. Menganalisis dampak globalisasi dan perkembangan terhadap pertukaran
budaya didunia, terutama dalam kontekst inreraksi budaya nusantara
2. Memahami implikasi dan pertukaran budaya global terhadap identitas nasional
Indonesia dan bagaimana mengelola tantangan ini
3. Mejelaskan penting nya pemahaman iltan budaya dalam konteks komunikasi
lintas budaya ditengah interaksi global
4. Membahas peran Indonesia sebagai bagian dari komunikasi global dalam
menjaga identitas nasional sambil terlibat dalam pertukaran budaya
internsional
5. Merumuskan strategi adaptasi budaya yang tapat untuk Indonesia dalam
menghadapi tantangan globalisai, dengan melestarikan nilai-nlai yang baik
dari budaya lain
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi Budaya

Untuk dapat memahami apa itu interaksi sosial budaya, selain mengerti tentang
interaksi sosial Anda juga harus mengerti tentang interaksi budaya. Budaya
merupakan hasil dari akal dan ikhtisar manusia (Widyosiswoyo, 2004). Sedangkan
Koentjaraningrat (2005) mendefinisikan budaya sebagai seluruh total pikiran
manusia, karya manusia, dan hasil manusia yang tidak berasal dari nalurinya, dan
hanya bisa dihasilkan setelah manusia melakukan proses belajar.

Hal tersebut manandakan bahwa budaya menjadi salah satu tolak ukur adanya
sebuah peradaban yang maju. Melalui budaya yang ada, manusia mewarisi nilai-nilai
luhur yang diturunkan nenek moyangnya. Budaya merupakan sebuah kajian yang
bersifat kompleks, abstrak, dan luas.

Budaya disebut sebagai pola hidup yang menyeluruh. Unsur-unsur sosio-budaya


banyak tersebar dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat. Dari penjelasan tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa budaya adalah suatu sistem pengetahuan yang meliputi
ide dan pikiran manusia dan merupakan cermin yang lengkap dan sempurna dari
budaya (Alisyahbana, 1977).

Alasan mengenai mengapa banyak orang mengalami kesulitan ketika


berkomunikasi dengan orang dari latar belakang budaya yang lain dari dirinya adalah
karena budaya merupakan suatu perangkat rumit berupa nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut lantas membekali para anggotanya
dengan pedoman mengenai perilaku yang layak, dan menetapkan makna dan nilai
logisnya masing-masing. Dengan demikian, landasan budayalah yang menyediakan
kerangka koheren guna mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
B. Indonesia Dalam Konteks Dunia
Indonesia adalah sebuah negara bangsa yang dibentuk berdasarkan realitas
keberagaman, baik itu agama, etnik, ras, maupun golongan. Sejak awal, pembentukan
Indonesia telah dirintis oleh para pendiri bangsa untuk menjadi sebuah negara
yang plural, namun diikat oleh berbagai persamaan.

Konsep bhinneka tunggal ika, walau berbeda tetap satu jua, adalah yang dipandang
paling sesuai untuk berdirinya negara Indonesia merdeka. Dalam sejarah
perjuangan bangsa, umat Islam yang mayoritas, dengan berbesar hati merelakan
Piagam Jakarta digantikan dengan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

Indonesia bukan negara agama, tetapi negara yang umatnya wajib beragama.
Secara harfiah, Indonesia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu dari akar kata Indo
yang artinya Hindia dan nesos yang artinya pulau-pulau. Jadi Indonesia maksudnya
adalah pulau-pulau Hindia (jajahan Belanda).

Dalam sejarah ilmu pengetahuan sosial, pencipta awal istilah


Indonesia adalah James Richardson Logan tahun 1850, ketika ia menerbitkan
jurnal yang berjudul Journal of the India Archipelago and Eastern Asia, di Pulau
Pinang, Malaya. Jurnal ini terbit dari tahun 1847 sampai 1859. Selain beliau,
tercatat juga dalam sejarah, yang menggunakan istilah ini adalah seorang Inggris
yang bernama Sir William Edward Maxwell tahun 1897.

Ia adalah seorang pakar ilmu hukum, pegawai pamongpraja, dan sekali gus
sekretaris jendral Straits Settlements, kemudian menjabat sebagai Gubernur
Pantai Emas (Goudkust). Ia memakai istilah Indonesia dalam bukunya dengan
sebutan The Islands of Indonesia.
Selain itu, ilmuwan yang paling membuat populer istilah Indonesia di kalangan
ilmuwan dunia adalah Prof. Adolf Bastian, seorang pakar etnologi (antropologi) yang
ternama.

Dalambukunya yang bertajuk Indonesian Order die Inseln des Malayeschen


Archipels (1884-1849), ia menegaskan arti kepulauan ini. Dalam tulisan ini ia
menyatakan bahwa kepulauan Indonesia meliputi suatu daerah yang sangat luas--
termasuk di dalamnya Madagaskar di Barat, sampai Formosa di Timur.
Nusantara adalah pusatnya. Keseluruhan wilayah itu adalah sebagai satu kesatuan
wilayah budaya.

Pengertian istilah Indonesia ini juga digunakan oleh William Marsden (1754-
1836), seorang gewestelijk secretaris Bengkulen. Sementara itu, Gubernur Jenderal
Jawa di zaman pendudukan Inggris (1811-1816), Sir Stanford Raffles (1781-
1826) dalam bukunya yang bertajuk The History of Java, menyebut juga istilah
Indonesia, dengan pengertian yang sama.

Kesatuan kepulauan dan lautnya itu disebut dan dijelaskan pula oleh John
Crawfurd (1783-1868), seorang pembantu Raffles.
Pada awalnya, istilah Indonesia hanya digunakan sebagai istilah ilmu pengetahuan
saja. Namun, ketika pergerakan nasional muncul di sini, nama tersebut digunakan
secara resmi oleh para pemuda Indonesia untuk mengganti istilah Nederlandsch-
Indië. Organisasi yang pertama kali memakai istilah Indonesia adalah Perhimpunan
Indonesia, yaitu satu perkumpulan mahasiswa di Negeri Belanda.
Di zaman penjajahan Belanda, tokoh-tokoh nasional kita telah mencoba mengganti
istilah Nederlandsch-Indië dengan istilah Indonesia. Juga mencoba menukar istilah
Inboorling, Inlander dan Inheemsche, dengan Indonesiër. Namun pemerintah
Belanda tetap dengan pendiriannya, dengan alasan yuridis. Namun setelah
Undang-undang Dasar Belanda diubah, sejak 20 September 1940, istilah
Nederlandsch-Indië diubah menjadi Indonesië.

Selain istilah Indonesia, dikenal pula istilah sejenis yang juga merujuk kepada
pengertian Indonesia. Istilah itu adalah Nusantara. Istilah ini awal kali dikemukakan
oleh Patih Gadjah Mada, seorang panglima kerajaan Majapahit di abad ke-12,
ketika ia mengucapkan sumpah palapa. Istilah Nusantara ini mengandung makna
kawasan pulau-pualu yang terletak di antara dua samudera dan dua benua.
Berdasarkan sejarah, kawasan Nusantara pernah diperintah oleh dua kerajaan
besar, yaitu Kerajaan (Melayu) Sriwijaya, dan Kerajaan (Jawa) Majapahit.

Secara historis, masyarakat Indonesia mengalami sejarah yang hampir sama.


Dimulai dari masa animisme dan dinamisme sampai abad pertama Masehi.
Dilanjutkan masa Hindu dan Budha dari abad pertama sampai ketiga belas.
Selanjutnya Islam datang secara masif sejak abad ketiga belas, dan kontinuitasnya
terjadi sampai sekarang ini. Sementara pengaruh Eropa sudah masuk sejak
dasawarsa kedua abad keenam belas. Penjajahan Belanda selama tiga setengah
abad dan Jepang selama tiga setengah tahun, menciptakan polarisasi masyarakat
Nusantra membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kemudian
merdeka tahun 1945.

Dalam era kemerdekaan ini, bangsa Indonesia melalui masa Orde Lama, Orde
Baru, dan Era Reformasi, dengan penonjolan paradigmanya masing-masing.
Orde Lama dengan ideologinya, Orde Baru dengan ekonominya, dan Era
Refomasi dengan demokratisasinya.
Di tengah-tengah peadaban dunia, Indonesia diakui sebagai tokoh utama dalam
menyeimbangkan polarisasi politik. Ketika Era Perang Dingin antara Blok
Barat dengan lokomotifnya Amerika Serikat dan Blok Timur dengan
lokomotifnya Uni Sovyet, maka Indonesia dan beberapa negara berkembang
lainnya membuat kelompok negara-negara non-blok.

Dalam keadaan sedemikian Indonesia dan negara-negara nonblok tersebut adalah


netral dari peperangan ideologi. Indonesia menerima unsur-unsur kebudayaan dari
manapun untuk dijadikan sebagai pengaya kebudayaan tradisi dan nasional
Indonesia.

Dalam konteks pergaulan masyarakat dunia ini,berbagai kesenian Indonesia


menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diplomasi kebudayaan. Di berbagai
tempat di dunia, seperti di Amerika Serikat, Jepang, Belanda, masyarakatnya
mempelajari gamelan yang telah disediakan sarananya baik oleh kedutaan atau
masyarakat itu sendiri. Bahkan Debussy menemukan sebuah tangga nada Debussy
yang diinspirasi oleh tangga nada pelog dan slendro dari gamelan Indonesia.
Kini bangsa Indonesia dihadapkan dengan globalisasi, yaitu proses sosiobudaya
dalam tingkatan global, yang memandang manusia berada dalam satu kampung dunia
(global village).

Dalam keadaan sedemikian rupa, berbagai dampak positif maupun negatif akan
datang dan menggerus semua bangsa atau kelompok manusia di dunia. Dalam
rangka mengisi dan menghadapi proses globalisasi, serta untuk mengisi
kemerdekaan dan pembangunan, diperlukan penguatan jati diri bangsa Indonesia.
Masih banyak lagi sumbangan Indonesia dari sisi seni budaya untuk masyarakat
global. Sebut saja sebagai contoh artefak Candi Prambanan, Candi Borobudur, batik,
tari shaman, tari pendet, dan lain-lainnya yang menjadi warisan umat manusia se
dunia, melaui UNESCO.

C. Budaya Indonesia Tradisi, Nasional, dan Global


Indonesia terdiri dari masyarakat yang heterogen dan kompleks. Masyarakat
Indonesia yang terdiri dari aneka-ragam agama, bahasa, kebudayaan, kelompok
etnik, ras, dan lainnya tersebut, dalam ilmu-ilmu sosial lazim dikenali dengan
mayarakat multikultural. Multikultural dapat diartikan sebagai keragaman atau
perbedaan terhadap berbagai kebudayaan. Masyarakat multikultural dapat
dimaknakan sebagai sekelompok manusia yang hidup menetap di satu tempat,
namun memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri. Dari istilah multikultural
akhirnya muncul istilah derivatnya yaitu multikulturalisme. Istilah ini dapat
diartikan sebagai pandangan tentang realitas keanekaragaman budaya.
Multikulturalisme

Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kasatuan kasatuan hidup
manusia, baik secara tulisan ilmlah maupun dalam bahasa sehari-hari adalah
masyarakat. Padanannya dalam bahasa Inggris adalah society yang berasal dari kata
Latin socius, yang berarti "kawan.” Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata
Arab syaraka
yang berarti "ikut serta, berpartisipasi.” Dalam konteks disiplin antropologi:
masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat-istiadat tertentu yang bersifiat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa
identitas bersama (Koentjaraningrat (1990). Pengantar Ilnu Antropologi. Jakarta:
Rineka Cipta. hal. 146-147). dapat juga dipahamni sebagai pandangan dunia yang
kemudian diwujudkan dalam politics of recognition.

Kekuatan multikulturalisme ini, menurut penulis sangat relevan diterapkan dalam


proses globalisasi budaya oleh bangsa Indonesia. Budaya Indonesia dalam hal ini
didukung oleh tiga unsur utamanya yakni: tradisi, nasional, dan global.
Yang pertama, kekayaan seni budaya tradisional. Dari wilayah Sabang sampai
Merauke, dari Pulau Rote sampai Talaud, terdapat berbagai kesenian tradisi
yang hidup menyatu dengan kebudayaan masyarakatnya. Kesenian tradisi ini sangat
banyak jenis dan genrenya. Di Aceh ditemui genre seni: shaman, rapai Pasai, rapai
dabus, rapai lahee, rapai grimpheng, rapai pulot, alue tunjang, poh kipah, biola Aceh,
meurukon, dan sandiwara Aceh. Pada masa kini berkembang tari kreasi baru, yang
berbasis dari tari-tarian tradisional. Di antara contoh tari kreasi baru adalah Tari
Ranup Lampuan, Rampoe Aceh, Pemulia Jame, Tarek Pukat, Limong Sikarang,
Ramphak Dua, dan lainnya. Istilah seudati berasal dari kata yahadatin, yang
mengandung makna pernyataan atau penyerahan diri memasuki agama Islam
dengan mengucapkan dua kalimah syahadat. Tari Seudati dipertunjukkan oleh
delapan orang laki-laki dan dua orang aneuk syeh (syahie) yang bertugas mengiringi
tarian dengan syair dan lagu. Seluruh gerakan Tari Seudati berada di bawah pimpinan
seorang syeh seudati. Musik dalam Tari Seudati hanya berbentuk bunyi yang
ditimbulkan oleh hentakan kaki, kritipan tangan, serta tepukan dada para penari, yang
diselingi dengan syair lagu dari aneuk syeh. Ini baru sebahagian kecil kesenian
Aceh, masih banyak lagi yang lainnya.

Sumatera Utara yang terdiri dari delapan kelompok etnik setempat ditambah suku-
suku pendatang dari Nusantara dan etnik-etnik dunia, menjadikan kawasan ini
kaya akan seni budaya. Di antara seni budaya yang khas berasal dari Sumatera Utara
adalah tari tortor dalam kebudayaan Batak Toba, Simalungun, dan Mandailing-
Angkola. Repertoar tortor itu di antaranya adalah Tortor Somba-somba, Tortor
Nauli Bulung, Tortor Saoan, Tortor Hatasopisik, Tortor Naposo Bulung, dan
lainnya. Dalam budaya Karo dikenal pula landek, seni tari tradisional
Karo. Contohnya Tari Peseluken, Mulih-mulih, Piso Surit, Guro-giro Aron, dan
lainnya.

Seni musik tradisional dari kawasan ini di antaranya ensambel gondang


sabangunan Batak Toba, gondang hasapi, berbagai lagu (ende), gordang sambilan,
gordang tano, gondang aek, gonrang sipitu-pitu, gonrang dua, gendang telu
sedalanen, gendang lima sedalanen, sikambang, musik ronggeng
Melayu, musik Makyong, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Lagu-lagu Melayu Deli yang berasal dari Sumatera Utara juga memberikan identitas
yang khas Melayu Sumatera Utara. Lagu seperti Kuala Deli, Seri Langkat, Zapin Deli,
Zapin Serdang, menguatkan identitas kebudayaan Melayu Sumatera Utara. Dari
kawasan Mandailing ada musik jeir dan onang-onang. Begitu juga dari Nias ada
tarian hombo batu (melompati batu), maena, faluaya, maluaya, dan lain-lainnya.
Di Sumatera Barat, wilayah budaya Minangkabau terdapat ensambel musik
tradisional talempong, dengan berbagai derivatnya seperti talempong unggan,
talempong jao, talempong rea, talempong pacik, talempong pentatoni.

Identitas dan Krisis Budaya, Membangun Multikulturalisme Indonesia.”


(makalah). Multikulturalisme tepat diterapkan di Indonesia karena realitas
kebudayaan masyarakatnya yang sangat majemuk. Tentu saja hal ini berimbas
pada keberadaan kebudayaan yang sangat banyak dan beraneka ragam.
Dalam konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan
masyarakat yang berlandaskan bhinneka tunggal ika serta mewujudkan suatu
kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia.

Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai hambatan yang


menghalangi terbentuknya multikul-turalisme di masyarakat. Salah satu caranya
adalah dengan mempergelarkan kesenian masing-masing budaya (etnik).
Bagaimanapun salah satu unsur kebudayaan, yaitu seni, dapat merekatkan konsep
dan perilaku yang berbasis pada multikulturalisme. Muhammad Takari, “Interaksi
Budaya Lokal dan Nasional Indonesia dengan Dunia dalam Konteks Globalisasi.”
hal. 10 tari gamat, tari piring, tari galombang, randai, dikie, salawaik talam, zapin,
dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua ini memperlihatkan betapa kayanya seni
budaya di kawasan ini. Selanjutnya di Jawa ada pula tradisi wayang kulit purwa.
Pertunjukan wayang dengan kemahiran sang dalang, dapat menyajikan berbagai
macam pengetahuan, filsafat hidup berupa nilai-nilai budaya dan berbagai unsur
budaya seni yang terpadu dalam seni pendalangan. Pertunjukan wayang yang di
dalamnya terdapat perpaduan antara seni suara, seni musik (gamelan), dan seni rupa,
merupakan bentuk kesenian sangat disukai masyarakat Jawa. Menurut penelitian para
ahli, wayang kulit diciptakan oleh Sunan Kalijaga (salah seorang dari wali songo)
pada abad 15 dan 16 di daerah Pesisir Utara Jawa yang dipakai untuk
menyebarkan agama Islam.

Cerita pewayangan ini bersumber pada epos Ramayana dan Mahabrata yang
diadopsi dari India. Kemudian cerita pertunjukan wayang dalam perkem-bangan
selanjutnya juga menampilkan cerita-cerita di luar patokan yang ada, sehingga
merupakan bentuk variasi untuk menghilangkan kebosanan para penontonnya.
Cerita-cerita tersebut pada akhimya juga kembali lagi pada inti atau sumber cerita.
Semula pertunjukan kesenian wayang hanya wayang kulit, kemudian berkembang
menjadi pertunjukan wayang golek, wayang beber, wayang orang (wong), dan
sebagainya. Selain itu ada pula reyog Ponorogo yang berasal dari kawasan
Ponorogo Jawa Timur. Ditambah lagi dengan teater ludruk. Begitu pula dengan
tari-tarian seperti Bedhaya Ketawang, Srimpi, Tari Tayub atau Ronggeng, dan
lain-;lainnya. Ensambel gamelan yang sebahagian besar merupakan alat musik
yang terbuat dari logam perunggu dengan tangga nada pelog dan slendronya
menjadi ciri khas tradisi karawitan atau musik Jawa.

Di Kalimantan dijumpai tarian jepen, yaitu tarian zapin yang berasal dari Timur
Tengah dan menjadi ciri khas kawasan Kalimantan. Lagu Paris Berantai menjadi ciri
khas daerah ini pula, khususnya di wilayah Selatan Kalimantan. Tari-tarian dan
musik sapeh dari budaya masyarakat Dayak dengan suku-sukunya seperti Modang,
Kenyah, Muruts, Kadazan, Iban, Melanau, dan lainnya memberikan siasana dan
nuansa tersendiri kesenian-kesenian di Pulau Kalimantan. Sulawesi pula
menyumbangkan berbagai kesenian tradisinya seperti ensambel gendangnya,
dengan berbagai tarian dan musik. Ada genre musik kecapi, musik gendang tradisi
Bugis, suling culalabai, suling buluh. Ada pula Tari Pelangi, Tari Paduppa Bosara,
Tari Pattenung, Tari Pajoge, Tari Anak Masari, dan lain-lainnya. Kesemua ini
memberikan identitas khas kepada seni budaya di kawasan Sulawesi. Begitu juga di
wilayah-wilayah lain di seluruh Indonesia.

Keberadaan seni tradisi di seluruh kepulauan di Indonesia ini, merupakan


perwujudan alamiah, bahwa secara realitas Indonesia adalah multikultur, tidak
monokultur. Seni budaya yang ada ini menjadi modal dasar dalam membina konsep
multikulturalisme ala Indonesia, tepatnya bhinneka tunggal ika. Ide multikultu-
ralisme yang perlu dikembangkan di Indonesia adalah untuk kepentingan integrasi
nasional, bukan untuk menjadi daerah-daerah merdeka, dan dibumbui oleh benih-
benih disintegrasi, yang diakibatkan oleh ketidakadilan. Budaya tradisi ini juga
menjadi dasar utama dalam membentuk budaya nasional Indonesia. Yang kedua,
seni budaya nasional. Sebagai sebuah negara bangsa, Indonesia telah meletakkan
dasar konstitusionalnya mengenai kebudayaan nasional, seperti yang termasuk dalam
pasal 32 Undang-undang Dasar 1945. Bahkan lambang negara Indonesia,
Garuda Pancasila merentangkan tulisan Bhinneka Tunggal Ika (yang artinya biar
berbeda-beda tetapi tetap satu).
D. Pemahaman Lintas Budaya (Cross-Cultural Understanding)
Konflik dapat dicegah dengan munculnya kesadaran bahwa setiap orang harus
mampu dan mau memahami budaya orang lain yang berbeda dengannya. Cara
berkomunikasi sendiri sangat dipengaruhi oleh budaya masing- masing. Oleh
karenanya, dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya,
dibutuhkan pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding).
Sebagai bagian dari komunitas global, Indonesia tentu saja tidak dapat
menghindarkan diri dan menutup/mengisolasi diri dari bangsa dan negara lain.
Perjumpaan dan interaksi dengan bangsa-bangsa lain merupakan suatu keniscayaan
bagi bangsa mana pun, termasuk Indonesia.

Adanya globalisasi meniscayakan hilir mudiknya budaya lain dari satu negara ke
negara lain sehingga berpotensi mempengaruhi budaya negara setempat. Tidak ada
satu pun bangsa yang hidup tanpa pengaruh dari luar.

E. Cara Agar Budaya Indonesia Dikenal Dimanca Negara


Sebelum kita melestarikan budaya bangsa, tentu perlu mengenal terhadap budaya
itu sendiri. Apabila sudah mengenal budaya sendiri dengan baik, masyarakat akan
lebih mencintai serta menghargai budaya bangsa.
Untuk mengenal budaya lebih baik dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
berkunjung ke komunitas budaya, mencari tahu budaya, hingga berpartisipasi dalam
budaya.
Ada banyak cara untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah dunia, hal
yang paling mudah untuk menunjukan kearifan budaya local pada dunia lewat media
sosial, seperti tiktok, Instagram, juga sosial media yang banyak digemari setaip
kalangan. Juga bisa dengan cara kolabprasi budaya. Kolaborasi budaya bisa menjadi
cara mempromisikan budaya bangsa Indonesia.
Dalam hal ni, kolaborasi budaya dapat dilakukan dengan menggelar acara
kesenian yang melibatkan kebudayaan dari berbagai negara. Menggelar acara penting
dilokasi budaya. Juga bisa menggelar acara penting kenengaraan diwilayah kebuayaan
juga bisa menjadi sarana promise yang dilakukan. Acara ini dapat dilakukan baik
dilokasi dalam negeri maupun luar negeri
Berikut beberapa contoh nya :

1. Memperkenalkan budaya kepada orang lain.


Apabila sudah mempelajari budaya bangsa, selaku masyarakat bangsa Indonesia
dapat mengenalkan kepada orang lain tentang budaya sendiri. Dengan dilakukan hal
seperti itu, budaya bangsa dapat dikenal dengan jangkauan yang lebih luas daripada
sebelumnya.

2. Memperkenalkan budaya kepada negara lain


Memperkenalkan budaya bangsa terhadap negara lain juga menjadi salah satu
upaya menjaga kelestarian suatu budaya. Tujuannya, negara lain dapat mengetahui
dan menghargai budaya Tanah Air.
3. Tidak terpengaruh pada budaya asing.
Era teknologi yang semakin modern saat ini, budaya asing semakin mudah untuk
memasuki Tanah Air. Dalam hal ini, sebagai masyarakat tentu saja harus bijaksana
dalam menyikapi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Ini karena suatu hal yang
tidak selaras dengan budaya sendiri, sebaiknya harus diwaspadai.
Masyarakat harus selalu menghargai dan melestarikan suatu kebudayaan pada
bangsa sendiri. Dengan demikian, budaya kita tidak luntur dan dapat diwariskan
untuk generasi mendatang. (Z-2)

F. Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Mempertahankan Nilai Budaya di Era


Globalisasi
Yang perlu kita laukan dalam mempertahankan nilai-nilai budaya dalam era
globalisasi, tetap memepelajari atau menekui budaya yang kita miliki, seperti
mengikuti seni tari jaipong, atau menggunakan baju batik. Memperkenalkan budaya
kita kepada dunia secara sederhana dan mudah melalui media sosial.

1. Dengan memperkenalkan tari-tarian yang dimiliki oleh Indonesia


Dengan cara memperkenalkan tari-tarian yang dimiliki oleh Indonesia. Ada
banyak sekali tari-tarian yang dimiliki oleh Indonesia ini seperti Tari Saman, Tari
Gambyong, dan lain sebagainya. Di setiap daerahnya memiliki masing-masing tarian
yang sangat unik, bahkan ada beberapa tarian yang menggunakan senjata-senjata
tradisional, hal inilah yang juga bisa membantu Anda untuk memperkenalkan budaya
yang ada di Indonesia. Mungkin salah satu caranya yaitu Anda bisa membuat rumah
kreasi dengan tari-tarian dari seluruh Indonesia.

2. Dengan memperkenalkan music dan nyanyian yang dimiliki oleh Indonesia.


Memperkenalkan music dan nyanyi-nyanyian tradisional yang dimiliki oleh
Indonesia. Ada banyak music-musik tradisional bahkan alat musiknya yang sangat
unik seperti angklung, gendang, gamelan, dan lainnya. Caranya juga sama, Anda bisa
memperkenalkan beberapa music maupun nyanyian yang dimiliki oleh Indonesia
yaitu dengan membuat rumah kreasi maupun mini panggung yang bisa Anda
manfaatkan untuk memperkenalkan apa sajakah alat music, music, dan juga nyanyian-
nyanyian yang dimiliki oleh Indonesia.

3. Dengan memperkenalkan makanan yang dimiliki oleh Indonesia.


Memperkenalkan makanan yang dimiliki oleh Indonesia. Di setiap daerah di
Indonesia juga memiliki makanan-makanan khasnya seperti gudeg, soto banjar, mie
aceh, dan lain sebagainya. Bahkan Indonesia juga cukup terkenal dengan jajanan-
jajanan pasar seperti kue cucur, klepon, lupis, dan lain sebagainya. Hal inilah yang
bisa Anda lakukan untuk memperkenalkan Indonesia di mata dunia dengan cara
memperkenalkan makanan apa sajakah yang dimiliki oleh Indonesia ini.

4. Dengan selalu menggunakan batik khas Indonesia.


Tips yang keempat yaitu selalu menggunakan batik-batik Indonesia. Hal inilah
yang mungkin banyak orang berat untuk melakukannya. Banyak orang Indonesia
yang menganggap batik tidak bisa digunakan untuk mendatangi ke beberapa acara-
acara tertentu, padahal sudah banyak desainer-desainer di Indonesia yang merancang
busana yang bisa Anda gunakan untuk mendatangi ke beberapa acara baik formal
maupun bebas. Masih banyak orang Indonesia yang juga menggunakan baju-baju
produk luar negri sehingga membuat batik di Indonesia semakin punah. Maka dari itu
sebaiknya tetap gunakanlah batik, agar banyak wisatawan asing yang berkunjung ke
Indonesia ini mengetahui bahwa masyarakat Indonesia sangat mencintai untuk
menggunakan batik yang merupakan produk dalam negri.

5. Memperbanyak wisata-wisata yang ada di Indonesia.


Tips yang kelima yaitu dengan memperbanyak objek wisata yang ada di
Indonesia. Indonesia memang memiliki cukup banyak wisata-wisata yang menarik
untuk dikunjungi bahkan dari Sabang hingga Merauke pun Indonesia miliki. Ada
salah satu pulau yang paling banyak diminati oleh banyaknya wisatawan yang
berkunjung ke Indonesia, pulau tersebut adalah Pulau Bali. Pulau ini merupakan pulau
yang sangat sering didatangi oleh wisatawan baik lokal maupun wisatawan
mancanegara, banyak wisatawan yang beralasan mengunjungi tempat ini karena di
Pulau Bali ini memiliki banyak keindahan alam seperti pantai-pantainya, wisata Pura,
wisata bawah lautnya, dan sebagainya.Inilah yang membuat Indonesia tidak terkenal
di mata dunia, karena mungkin yang masyarakat ketahui hanyalah Pulau Bali yang
memiliki keindahan wisata alam terbaik di Indonesia, padahal ada banyak sekali
wisata yang tak kalah menarik untuk dikunjungi selain yang ada di Pulau Bali.
Misalkan Pulau Batam, Pulau Lombok, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, dan lain
sebagainya.

6. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.


Tips yang keenam yaitu memperkenalkan bahasa Indonesia di mata dunia. Jika
bahasa Inggris saja bisa menjadi bahasa Internasional di seluruh dunia lalu mengapa
bahasa Indonesia tidak bisa? Lalu bagaimanakah caranya? Caranya memang tidak
mudah, mungkin Anda perlu membiasakan bahwa wisatawan asing yang berkunjung
ke Indonesia maka harus memahami bahasa Indonesia. Walaupun ini mungkin terlihat
sangat susah namun jika dilakukan secara perlahan maka hasilnya pun akan
maksimal. Tentu mau kan bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional yang
diketahui oleh seluruh dunia.

7. Keramahtamahan warga Indonesia terhadap wisatawan asing.


Tips yang ketujuh yaitu sikap ramah tamah yang dimiliki oleh warga Indonesia.
Memang sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, banyak juga
wisatawan yang menggunakan tour guide selama mereka berada di Indonesia. Hal
inilah yang bisa Anda lakukan sebagai cara untuk memperkenalkan budaya yang
dimiliki oleh Indonesia. Dengan sikap ramah tamah, sabar, dan selalu bersikap sopan
maka banyak wisatawan yang akan menganggap bahwa orang Indonesia sangatlah
ramah, baik, dan juga sopan.

8. Menggunakan media sosial.


Tips yang kedelapan yaitu mempromosikan budaya Indonesia yang kita miliki
dengan menggunakan media sosial. Cara yang terakhir ini memang akan dapat
membantu cukup banyak karena banyak orang yang menggunakan sosial media bukan
saja di Indonesia namun juga di seluruh dunia, maka dari itu promosi budaya dengan
media sosial memang cara yang tepat.
Itulah beberapa contoh dan cara yang bisa Anda lakukan untuk mempromosikan
budaya-budaya yang sudah dimiliki oleh Indonesia di mata dunia. Jika Anda bisa
membuat Indonesia tidak dipandang sebelah mata, maka bantu lah untuk terus
memamerkan budaya yang kita miliki ke seluruh dunia.

G. Mangapa Dalam Upaya Melestarikan Budaya Perlu Dengan


Memperkenalkan ke Luar Negeri
Agar negara lain mengenal dan menghargai bufaya tanah air dan tau bahwa dudaya
indoensia sangat luar biasa, patut untuk dihargai dan dikenal oleh negara lain. Juga
tujuan lainnya adalah agar orang luar negri yang tertarik pada budaya kita dapat ikut
memperlajari dan banyak makin dikenal, lalu budaya kita menjadi lestari.

H. Dampak globalilasi dan perkembangan teknologi informasi terhadap


pertukaran budaya antar negara di era modern
Globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi membuat
dunia seakan tidak berjarak (borderless). Globalisasi membuat batas teritorial negara
seolah tidak ada lagi. Globalisasi membuat negara-negara di dunia menjadi semacam
global village (desa buana), di mana satu negara dengan negara lain saling terhubung
dan saling berinteraksi.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat maju, suatu peristiwa
atau kejadian di suatu negara dapat diketahui secara cepat di belahan bumi lain.
Perkembangan teknologi informasi dan juga transportasi meniscayakan seseorang
atau sekelompok orang berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dari
berbagai belahan dunia. Hal ini membawa konsekuensi adanya pertukaran budaya di
kancah global (internasional)

I. Adaptasi Indonesia Terhadap Interaksi Budaya


Sebagai bangsa yang besar, kita harus memiliki kelenturan budaya, sehingga
mampu mengadaptasi budaya-budaya luar yang baik dan sesuai dengan jati diri
bangsa. Berbagai budaya luar yang baik dan sesuai dengan jati diri bangsa dapat
memperkaya nilai-nilai dan kearifan lokal bangsa Indonesia.

Ketidakmampuan beradaptasi dengan budaya luar akan menjadikan Indonesia


terperosok ke dalam kekerdilan identitas. Sebaliknya, terlalu terobsesi dengan budaya
luar dan mengabaikan tradisi dan nilai-nilai lokal akan menjadikan Indonesia
kehilangan identitas nasionalnya.

Jika demikian yang terjadi, maka bangsa Indonesia tidak akan pernah mampu
berdikari secara kultural dan menjadi diri sendiri. Sebagai bangsa yang besar, kita
harus mampu bergaul secara global dengan bangsa dan negara lain tanpa kehilangan
identitas keindonesiaan kita. Berpikir global bertindak lokal (think globally act
locally) merupakan adagium dan sikap moderat yang tepat bagi bangsa Indonesia
dalam menghadapi globalisasi.
Melestarikan apa yang baik dan mengadopsi hal-hal yang lebih baik dari bangsa
lain, merupakan sikap cerdas dan bijaksana. Sebaliknya, menolak atau meniru secara
membabi buta apa saja dari luar, bukanlah sikap bijak. Tidak semua yang berasal dari
luar itu baik dan juga tidak semua yang berasal dari luar itu buruk.

J. Budaya Indonesia Yang Terkenal Dimanca Dunia


1.Bambu Angklung
Hanya dengan cara digoyangkan, alat musik berasal dari Jawa Barat ini
mendapat pengakuan dari UNESCO. Bahkan mendapat penghargaan dan dinobatkan
sebagai bagian dari World Heritage. Tak heran, popularitas angklung kian meningkat.
Kini, angklung sering digelar dan terkenal di Saung Angklung Ujo.

2. Seni Wayang
Warisan budaya wayang, ternyata sudah dimasukkan dalam UNESCO sejak
tahun 2003. Banyak para wisatawan yang tertarik mencoba dan mempelajari seni
wayang ini. Bentuk promosi yang dilakukan pemerintah Indonesia ke Negeri
Kangguru pun mendapat sambutan dan apresiasi hangat dari mereka.

3. Batik
Keindahan sebuah kain yang digoreskan beragam motif ini merupakan
salah satu kebanggaan Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Warisan
Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi atau yang dikenal
dengan Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity yang
dikeluarkan oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Sejak saat itu, 2 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah dianggap sebagai
busana nasional. Hingga saat ini, banyak yang menggunakan kain batik
sebagai busana modern, bahkan dikenakan oleh tokoh-tokoh populer dunia.

4. Gamelan
Alat musik ansambel yang menghasilkan nada yang indah ini, ternyata populer di
luar Nusantara. Sayangnya, minat kalangan muda-mudi Indonesia berkurang dengan
alat musik ini. Sebagai contoh, di New Zealand School of Music, gamelan ini
dijadikan kurikulum tetap. Selain itu, di salah satu ruang pameran museum musik,
Amerika Serikat juga memajang satu set gamelan.

5. Tari Saman
Tari Saman adalah warisan budaya Indonesia dalam bidang seni tari
yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat Gayo, Aceh. Dalam sejarahnya,
tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan atau
dakwah. Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun,
kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Tari Saman juga sudah
menampilkan pagelaran tingkat nasional dalam acara opening ceremony
Asian Games 2018 dimana Indonesia menjadi tuan rumahnya.

6. Reog Ponorogo
Reog Ponorogo adalah pertunjukan seni yang berasal dari Jawa Timur, tepatnya
di Kota Ponorogo. Gerbang Kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak,
sosok dalam pertujukan reog. Reog adalah salah satu kebudayaan di Indonesia yang
masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik. Dalam seni pertunjukan reog
biasanya tidak mengikuti skenario yang telah disusun dan terkadang ada interaksi
antara pemain reog dan penonton.
Pemain Reog Ponorogo memakai topeng yang cukup besar, beratnya bisa
mencapai 50 kilogram dan topeng tersebut disangga hanya menggunakan gigi.
Mungkin hal ini terdengar tidak nyata, namun hal ini bisa terjadi karena latihan fisik
serta latihan secara spiritual.

7. Lagu Sayang-sayange
Lagu Sayang-sayange termasuk warisan budaya yang tidak hanya terkenal di
nusantara, tapi juga di negara tetangga. Lagu ini termasuk lagu yang dinyanyikan
oleh anak-anak dan memiliki lirik yang pendek. Lagu ini menggambarkan keceriaan
dan mampu mencairkan suasana, sehingga sering dinyanyikan untuk acara-acara
berbasis kebudayaan.

8. Pencak Silat
Pencak Silat merupakan warisan budaya Indonesia di bidang seni bela
diri. Tradisi Pencak Silat berkembang ke seluruh wilayah Indonesia dengan
masing-masing keunikan gerakan dan musik yang mengiringinya. Awal mula
Pencak Silat dapat menarik perhatian dunia karena beberapa aktor laga
Indonesia yang mulai menunjukkan kemampuannya melalui kancah
internasional.

9. Tari Kecak
Tari Kecak tercipta dari perpaduan seni, budaya, dan kisah mistik. Tari Kecak
adalah salah satu tarian yang paling populer bagi wisatawan yang berkunjung ke
Bali. Keunikan Tari Kecak ialah hanya dengan melantunkan suara “cak,cak,cak”
secara tegas dan berulang-ulang hingga memiliki irama, dan dengan gerakan tangan
para penari yang kompak, lama kelamaan kamu akan merasa terhipnotis. Pada saat
tarian sedang berlangsung, kamu akan disuguhkan pertunjukan teater singkat tentang
cerita Rama dan Shinta.

10. Kris
Keris adalah senjata tajam golongan belati dengan banyak fungsi budaya yang
dikenal di kawasan Indonesia bagian barat dan tengah. Bentuknya yang khas dan
mudah dibedakan dari senjata lainnya karena tidak simetris dari bagian pangkal ke
bagian ujungnya. Pada masa lalu, keris berfungsi sebagai senjata dalam duel
sekaligus pelengkap sesaji dalam upacara adat. Dalam budaya Jawa, keris sering
dikaitkan dengan hal mistik dan memiliki kekuatan tersendiri.
11. Tari Pendet
Selain Tari Kecak, Bali juga memiliki Tari Pendet. Tari Pendet merupakan
tarian tertua di Pulau Dewata, diperkirakan telah ada sejak tahun 1950. Selain
berfungsi sebagai tarian ucapan selamat datang, juga merupakan tarian untuk ritual
keagamaan. Tarian ini dibawakan oleh putri dan sang penari juga membawa
mangkuk perak yang berisikan bunga. Kebudayaan asli Indonesia ini pertama kali
dipentaskan ke dunia saat ajang Asean Games tahun 1960 yang dibuka oleh Presiden
Soekarno.

K. Dampak Negative Dan Positif Dari Adanya Interaksi Budaya Nusantara


Dikanca Dunia

Dampak positif :
Kehadiran globalisasi memberikan dampak positif dalam perkembangan budaya
lokal. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi berkembang dan dapat mendorong
masyarakat untuk berpikir lebih maju.

Pengaruh positif lainnya adalah berkembangnya ekonomi pariwisata dan


meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, globalisasi memberikan
pengaruh positif dalam etos kerja dan kemandirian. Masyarakat memiliki niat untuk
bekerja keras, mandiri, disiplin, sportif, dan lain-lain..Kemajuan teknologi menjelajah
dengan bebas ke seluruh belahan dunia dan membawa prasasti kebudayaannya.
Globalisasi, modernisasi dan arus migrasi penduduk dari berbagai belahan dunia
masuk ke negara lain tak dapat dihindari lagi. Budaya barat bisa tumbuh subur di
dunia Timur, dan budaya di Timur pun berpeluang berkembang mekar di taman-
taman budaya belahan dunia Barat.

Menguatnya perasaan nasionalisme dan solidaritas universal sebagai satu keluarga


masyarakat dunia internasional.
Budaya yang satu bisa belajar dari kelebihan dan aspek positif dari keunikan budaya
yang lain. Bisa juga muncul perasaan bangga atas warisan budaya dunia yang begitu
indah, kaya dan beraneka ragam untuk manusia. Budaya yang satu bisa belajar dari
budaya lain dan mengambil manfaat-praktis darinya untuk perkembangan dan
kebaikan diri. Saling belajar seperti ini bisa mencakup budaya abstrak-idealistis,
budaya sistem sosial maupun budaya material-fisik yang dapat diterapkan secara
pragmatis-idelogis untuk kemajuan dan kebaikan bersama menuju peradaban yang
lebih tinggi

Dampak negatif :
Dampak yang diberikan dari globalisasi juga menimbulkan pengaruh negatif.
Pengaruh negatif yang utama adalah lunturnya nilai budaya lokal. Dampak negatif
lainnya adalah masyarakat menjadi orang yang bersifat individualis dalam
bermasyarakat sehingga rasa solidaritas menjadi berkurang.

Sifat individualis menyebabkan masyarakat lebih mengutamakan kepentingan


individu daripada kepentingan bersama. Selain sifat individualis, kesenjangan sosial
juga terjadi bagi masyarakat yang tidak dapat mengimbangi globalisasi dan akan
tertinggal.
L. Pendapat kita tentang interaksi budaya
Zaman sekarang ini terlihat jelas dikalangan remaja atau dewasa kurangnya rasa
kecintaan terhadap budaya sendiri. Kebanyakan para remaja kita lebih sering mengikuti
trend atau budaya luar baik itu dari segi pakaian, makanan, bahkan pergaulan.

Kita ketahui bahwa negara kita ini, terdiri dari berbagai macam jenis ras, suku
bangsa, bahkan budaya. Di Indonesia budaya melayu lebih cenderung karena kita
ketahui sendiri bahasa Indonesia itu berasal dari bahasa melayu.

Perkembangan budaya lokal di Indonesia juga mempengaruhi generasi muda, di


setiap daerah Indonesia dalam menjaga, melestarikan, dan menanamkan nilai-nilai
budaya lokal yang sudah ada sejak dulu sebelum Indonesia merdeka. Tetapi di zaman
modern sekarang ini budaya lokal agak terlupakan oleh generasi-generasi muda
karena perkembangan zaman dan pengaruh nya budaya asing yang masuk di Negara
Indonesia.

Budaya juga termasuk hal yang tidak bisa di pisahkan dari diri manusia sejak
manusia lahir di muka bumi. Bahwa budaya itu sendiri di pelajari dan di rasakan
memang ada di diri masyarakat Indonesia ketika masyarakat yang berbeda budaya
bertemu dan berkomunikasi dan adanya perbedaan antara bahasa logat bicara tapi
masyarakatnya saling menghormati satu sama lain, itu lah yang membuktikan budaya
lokal Indonesia memang terbukti ada dan di pelajari oleh masyarakat Indonesia.

Kebudayaan merupakan karya manusia yang mencakup di antaranya filsafat,


kesenian, kesustraan, agama, penafsiran dan penilaian mengenai lingkungan. Nah,
kita sebagai penerus bangsa, seharusnya kita menjadi pendorong bagi Negara kita
melalui beberapa kreativitas yang ada. Kita harus memperkenalkan budaya kita
terlebih dahulu kepada pemilik budaya itu sendiri. Kita harus meningkatkan rasa
kecintaan masyarakat kita terhadap budaya kita sendiri, memperkuat rasa
nasionalisme terhadap budaya sendiri dan mendorong rasa kebanggaan terhadap
budaya sendiri.Setelah kita berhasil meningkatkan rasa kecintaan terhadap buadaya
kita, selajutnya itu akan lebih mudah lagi bagi kita untuk memperkenalkan budaya
kita ke kancah dunia.
BAB III
PENUTUP

A. Saran
Dalam menghadapi interaksi budaya global, terutama dalam konteks Nusantara, berikut
beberapa saran yang dapat diambil:

1. Meningkatkan pemahaman lintas budaya di kalangan masyarakat, pendidikan lintas


budaya harus diintegrasikan dalam kurikulum untuk mempromosikan saling
pengertian dan mengurangi prasangka budaya.
2. Mendukung inisiatif yang mempromosikan pertukaran budaya yang positif antara
Indonesia dan negara-negara lain, seperti festival budaya atau pertukaran pelajar.
3. Mengembangkan kebijakan budaya yang mendukung pelestarian identitas nasional
sambil tetap terbuka terhadap pengaruh dan kontribusi budaya luar.
4. Mendorong kolaborasi budaya dan kerjasama global yang berfokus pada penciptaan
dunia yang lebih aman, adil, dan berkelanjutan.

B. Kesimpulan
Dalam era globalisasi yang didorong oleh perkembangan teknologi informasi,
pertukaran budaya antar negara menjadi semakin mudah dan meluas. Globalisasi telah
mengubah dunia menjadi "desa global" di mana negara-negara terhubung erat dan
berinteraksi satu sama lain. Namun, pertukaran budaya ini juga menghadirkan tantangan
dalam menjaga identitas nasional dan menghindari konflik budaya.

Pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding) memiliki peran penting dalam


mencegah konflik budaya. Kesadaran untuk memahami dan menghormati budaya orang lain
dapat mengurangi risiko konflik dan memfasilitasi komunikasi yang harmonis antara
berbagai budaya.

Indonesia, sebagai bagian dari komunitas global, perlu mengambil langkah bijak dalam
menghadapi globalisasi. Adaptasi budaya yang cerdas dapat memperkaya identitas nasional,
sementara tetap mempertahankan nilai-nilai dan tradisi lokal. Mengambil yang baik dari
budaya luar dan mengintegrasikannya dengan kearifan lokal merupakan strategi yang bijak
dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai