KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai kebudayaan Indonesia.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Metode Penelitian
E. Ruang Lingkup
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kebudayaan
B. Perwujudan Kebudayaan
1. Perilaku
2. Bahasa
3. Materi
C. Sifat-sifat Kebudayaan
D. Sistem Kebudayaan
1. Kebudayaan material
1. Sistem pengetahuan
2. Nilai
3. Kepercayaan
4. Persepsi
5. Etos Kebudayaan
yaitu melalui penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara yang jauh
dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama
tanpa ada yang dikesampingkan. Adapun dimensi yang sering ada adalah
seperti agama, tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan, patung, seni ukir, dan
hasil cipta lainnya. Seorang pengamat memberikan argumennya tentang
tekanan. Dari sini bangsa Indonesia mampu menciptakan rasa dan karsa
yang naik dan turun. Pada awalnya, Indonesia sangat banyak mempunyai
peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah
melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa
cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak
“Batik” yang diklaim oleh Malaysia, setiap kejadian pasti ada hikmahnya,
Indonesia agar mau memakai batik guna menjaga kelestarian budaya batik
menyadarkan diri kita sendiri dan orang lain tentang bagaimana pentingnya
“suatu negara tidak akan menjadi negara yang besar jika tidak mengetahui
notabene telah berabad-abad ada dan tidak adanya saksi hidup pencipta
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
yang kemudian diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata latin colere, yaitu mengolah atau mengerjakan atau dapat pula diartikan
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan
banyaknya pulau tersebut Indonesia memiliki beragam budaya yang sangat
banyak sekali. Perkembangan budaya Indonesia telah dimulai sejak nenek
moyang kita terdahulu. Namun, beberapa tahun kebelakangan ini kebudayaan
di Indonesia berada dalam masa yang mengecewakan di mana banyak budaya
kita yang lepas dari genggaman kita.
Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan budaya Indonesia selalu
dalam kondisi yang naik dan turun. Pada awalnya, Indonesia sangat banyak
mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti
itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk Indonesia sendiri, tetapi
belakangan ini budaya Indonesia mengalami masa penurunan
terhadap sosialisasi budaya bangsa sehingga penduduk kini telah banyak yang
melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa
cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak
baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang
masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat
modern.
Hal ini yang menyebabkan kebudayaan bangsa Indonesia banyak yang
diambil oleh pihak lain, berikut merupakan data beberapa budaya Indonesia
yang diklaim oleh pihak lain: batik dari Jawa oleh Adidas, Naskah kuno dari
Riau oleh pemerintah Malaysia, Naskah kuno dari Sumatera barat oleh
pemerintah Malaysia, Naskah kuno dari Sulawesi selatan oleh pemerintah
Malaysia, Naskah kuno dari Sulawesi Tenggara oleh pemerintah Malaysia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan kebudayaan Indonesia?
2. Bagaimana kondisi kebudayaan Indonesia?
3. Mengapa kebudayaan Indonesia banyak diambil oleh pihak lain?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan Indonesia.
2. Mendeskripsikan kondisi kebudayaan Indonesia.
3. Mendeskripsikan penyebab kebudayaan Indonesia banyak diklaim oleh
pihak lain.
D. Metode Penelitian
1. Mengamati kondisi di lapangan.
2. Membaca buku pendukung.
3. Browsing di Internet.
E. Ruang Lingkup
Dalam karya tulis ini akan dijelaskan beberapa masalah mengenai
bagaimana perkembangan budaya Indonesia dan pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia Indonesia kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi
kebudayaan bangsa Indonesia ini banyak diklaim oleh pihak lain.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya sedangkan budaya adalah bentuk
jamak dari kata budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya
sebenarnya berasal dari bahasa sanskerta buddayah yaitu bentuk jamak dari
kata buddhi yang berarti budi atau akal, dalam bahasa inggris kata budaya
berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata
cultuur, dalam bahasa latin, berasal dari kata corela. Berikut pengertian budaya
atau kebudayaan dari beberapa ahli:
1. E.B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat,
dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
2. R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebai konfigurasi tingkah laku
yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsur
pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat
lainnya.
3. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa
kebudayaan adalah semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.
B. Perwujudan Kebudayaan
Sebagaimana telah disebutkan Koentjaraningrat wujud budaya kongkret
ini dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri dari:
1. Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku tertentu dalam
situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti
pola-pola perilaku (patterns of behavior) masyarakat. Pola-pola perilaku
adalah cara bertindak seluruh anggota suatu masyarakat yang mempunyai
norma-norma dan kebudayaan yang sama. Manusia mempunyai aturan main
tersendiri dalam hidupnya di masyarakat, karena itu menurut Rapl Linton
dalam mengatur hubungan antar manusia diperlukan design for living atau
garis-garis petunjuk dalam hidup sebagai bagian budaya, misalnya:
Apa yang baik dan buruk, benar dan salah, sesuai dan tidak sesuai
dengan keinginan (valuational element).
Bagaimana orang harus berlaku (priscriptive element).
Perlu tidaknya diadakan upacara ritual adat atau kepercayaan, (cognitive
element).
2. Bahasa
Ralph Linton menyebutkan bahwa salah satu penyebab paling penting
dalam melambangkan budaya sampai mencapai tarafnya seperti sekarang
ialah bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berpikir dan alat berkomunikasi.
Tanpa berpikir dan berkomunikasi kebudayaan sulit ada. Sebagaimana
diketahui sebuah pepatah mengatakan: bahasa menunjukkan bangsa, artinya
bahasalah yang mempopulerkan sebuah bangsa yang tentu saja termasuk di
dalamnya kebudayaan bangsa tersebut. Melalui bahasa kebudayaan suatu
bangsa dapat dibentuk, dibina, dikembangkan, serta dapat diwariskan pada
generasi mendatang.
3. Materi
Budaya materi merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
manusia dalam masyarakat. Bentuk materi ini berupa pakaian, alat-alat rumah
tangga, alat produksi, alat transportasi, alat komunikasi, dan sebagainya.
Klasifikasi unsur budaya dari yang kecil hingga yang besar adalah sebagai
berikut:
Items, unsur yang paling kecil dalam budaya.
Traits, merupakan gabungan beberapa unsur terkecil.
Kompleks budaya, gabungan beberapa dari items dan trait.
Aktivitas budaya, merupakan gabungan dari beberapa kompleks
budaya.
Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-unsur
budaya menyeluruh (cultural universal). Terjadinya unsur budaya tersebut
dapat melalui discovery, yaitu penemuan yang terjadi secara sengaja atau
kebetulan, yang sebelumnya tidak ada. Dan invention, yaitu penemuan atau
usaha yang sengaja untuk memperoleh hal-hal baru.
C. Sifat-sifat Kebudayaan
Kendati kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat itu tidak sama,
seperti di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda,
tetapi setiap kebudayaan memiliki ciri dan sifat yang sama. Sifat tersebut
bukan diartikan secara spesifik, melainkan bersifat universal. Di mana sifat-sifat
budaya itu memiliki ciri-ciri yang sama bagi setiap kebudayaan manusia tanpa
membedakan faktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki
yang berlaku bagi setiap budaya di mana pun juga. Sifat hakiki dari
kebudayaan tersebut, antara lain:
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi
tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang
bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku.
4. Budaya mencakup peraturan-peraturan yang berisi kewajiban-
kewajiban, tindakan-tindakan, yang diterima atau ditolak, tindakan-tindakan
yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Sifat hakiki tersebut menjadi ciri setiap budaya. Akan tetapi, apabila
seseorang atau sekelompok orang yang memahami sifat hakiki yang esensial,
terlebih dahulu ia harus memecahkan pertentangan-pertentangan yang ada di
dalamnya.
D. Sistem Kebudayaan
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu systeme yang berarti
seperangkat elemen-elemen (bagian-bagian) yang bekerja sama secara
teratur. Konsep sistem dapat ditujukan kepada: organisasi, kumpulan,
himpunan, organ tubuh dan seterusnya. Menurut Emile Durkheim masyarakat
merupakan suatu sistem, yaitu sistem sosial budaya adalah unsur-unsur sosial
budaya yang saling berkaitan dengan yang lain secara teratur, sehingga
tercipta tata kelakuan yang serasi bagi masyarakatnya. Sistem budaya
merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari
pikiran-pikiran, gagasan konsep, serta keyakinan dengan demikian sistem
kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa
Indonesia lebih lazim disebut sebagai adat istiadat.
Dalam adat istiadat terdapat juga sistem norma dan di situlah salah satu
fungsi sistem budaya adalah menata serta menetapkan tindakan-tindakan dan
tingkah laku manusia. Sistem kebudayaan suatu daerah akan menghasilkan
jenis-jenis kebudayaan yang beda. Jenis kebudayaan ini dapat dikelompokkan
ke dalam 2 kelompok, yaitu:
1. Kebudayaan material
Kebudayaan material antara lain hasil cipta, karsa, yang berwujud benda,
barang alat pengolahan alam, seperti gedung, pabrik, jalan, rumah, dan
sebagainya.
2. Kebudayaan non material
Merupakan hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan, adat istiadat, ilmu
pengetahuan dan sebagainya.
B. Saran
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang terbentuk
dari berbagai macam kebudayaan suku dan agama sehingga banyak
tantangan yang selalu merongrong keutuhan budaya itu tapi dengan
semangat kebinekaan sampai sekarang masih eksis dalam terpaan zaman.
Kewajiban kita sebagai anak bangsa untuk tetap mempertahankannya budaya
itu menuju bangsa yang abadi, luhur, makmur dan bermartabat.
DAFTAR PUSTAKA
Kessing, Roger, M., 1992, Antropologi Budaya suatu persepektif Kontemporer,
jilid 2, terj: Samuel Gunawan, Jakarta: Erlangga.
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
http://www.tuku4u.com/2015/05/karya-ilmu-sosial-budaya-dasar.html