Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

Disusun untuk memenuhi

tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Nama : Foniwati

Kelas : XI MIA 3

NIS : 5378

SMA NEGERI 1 JERUKLEGI


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN KEBUDAYAAN

PROVINSI JAWA TENGAH

2018

i
PENGESAHAN

Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas Bahasa Indonesia mengenai
“Perkembangan Kebudayaan di Indonesia” di SMA Negeri 1 Jeruklegi .

Makalah ini disetujui dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Tempat : SMA Negeri 1 Jeruklegi

Jeruklegi, Maret 2018

Mengetahui,

Guru Pembimbing

Emi Lusiana, S.Pd


NIP.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tugas Bahasa Indonesia ini yang berjudul
“Perkembangan Kebudayaan di Indonesia”.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya
sehingga dapat tersusun makalah ini, yaitu :

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Kedua orang tua yang telah membantu baik dari segi moril maupun materil.
3. Bapak Drs.Ign.Endro Nugroho selaku kepala SMA Negeri 1 Jeruklegi.
4. Ibu Emi Lusiana, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia.
5. Ibu Sribudi Hartati, S.Pd selaku wali kelas XI MIPA 3.
6. Serta teman-teman yang saling membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan, karena
itu saya menunggu kritik dan saran positif demi perbaikan makalah ini di masa yang akan
datang. Untuk ini saya ucapkan terima kasih.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

BAB l PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan Makalah
D. Maanfat Penulisan Makalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kebudayaan Indonesia


B. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
C.

BAB lll PENUTUP

1. Simpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang
kemudian diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. “Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan
kebudayaan yang majemuk dan sangat kaya ragamnya. Perbedaan yang terjadi dalam
kebudayaan Indonesia dikarekan proses pertumbuhan yang berbeda dan pengaruh dari
budaya lain yang ikut bercampur di dalamnya” (Kong Fu Tse, 1970). Di setiap budaya
tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Seiring dengan masuknya era
globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan budaya indonesia selalu dalam
kondisi yang naik dan turun. Pada awalnya, Indonesia sangat banyak mempunyai
peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus
dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia
mengalami masa penurunan terhadapa sosialisasi budaya bangsa sehingga penduduk
kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus
globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak
tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang
masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan kebudayaan di Indonesia?
2. Adakah pengaruh perkembangan kebudayaan di indonesia terhadap masyarakat
Indonesia?
3. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan di
Indonesia?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1
1. Dapat mengetahui proses perkembangan kebudayaan di Indonesia.
2. Dapat mengetahui dampak perkembangan kebudayaan Indonesia dengan
kehidupan masyarakat Indonesia.
3. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan di
Indonesia.

D. Manfaat Penulisan Makalah

1. Agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan kebudayaan di Indonesia.


2.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kebudayaan Indonesia


Berbicara tentang kebudayaan Indonesia yang ada dibayangan kita adalah
sebuah budaya yang sangat beraneka ragam. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan
negara kepulauan terbesar di dunia, hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki
kebudayaan yang beraneka ragam. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu
keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk
memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi
pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota
suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-
anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses
belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang
terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh
manusia). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu
pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan
anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang
berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak sama.
Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa merupakan keseluruhan hasil
cipta, karsa, dan karya manusia. Indonesia sendiri sebagai Negara kepulauan dikenal
dengan keberagaman budayanya, yang mana keanekaragaman itulah menunjukkan
betapa pentingnya aspek kebudayaan bagi suatu Negara. Karena jelas bahwa
kebudayaan adalah suatu identitas dan jati diri bagi suatu bangsa dan Negara. Proses
perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. penetrasi kebudayaan adalah
masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan
dapat terjadi dengan dua cara:
a. Penetrasi damai (penetration pasifique)
Penetrasi damai merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan dengan
jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke
Indonesia. Contoh lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan
kebudayaan Arab. Kebudayaan India masuk melalui proses yang damai yaitu
melalui penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara yang jauh sebelum
3
Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha
sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya
kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi,
Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga
membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli.
Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara
kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya
dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis
adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah
kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
b. Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak.
Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan
disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang
merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara lain
adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya
warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan
Indonesia. Secara garis besar kebudayaan Indonesia dapat kita klasifikasikan
dalam dua kelompok besar. Yaitu Kebudayaan Indonesia Klasik dan Kebudayaan
Indonesia Modern. Para ahli kebudayaan telah mengkaji dengan sangat cermat
akan kebudayaan klasik ini. Mereka memulai dengan pengkajian kebudayaan yang
telah ditelurkan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia. Sebagai layaknya seorang
pengkaji yang obyektif, mereka mengkaji dengan tanpa melihat dimensi-dimensi
yang ada dalam kerajaan tersebut. Mereka mempelajari semua dimensi tanpa ada
yang dikesampingkan. Adapun dimensi yang sering ada adalah seperti agama,
tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan, patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya.

B. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kebudayaan di Indonesia


1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri,
antara lain sebagai berikut.
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan perubahan dalam
struktur masyarakat seperti munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang
4
baru. Selain itu pertambahan jumlah penduduk juga mengakibatkan
bertambahnya kebutuhan-kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan. Selain
itu, berkurangnya penduduk yang diakibatkan oleh migrasi dan urbanisasi akan
mengakibatkan kekosongan dalam pembagian kerja dan jumlah angkatan kerja,
sehingga akan memengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.
b. Adanya penemuan baru (discovery)
Penemuan baru dalam masyarakat di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi mengakibatkan terjadinya perubahan sosial.
c. Pertentangan (konflik) masyarakat
Dalam interaksi sosial di masyarakat yang heterogen dan dinamis,
pertentangan-pertentangan (konflik) mungkin saja terjadi baik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Apalagi pada masyarakat yang berkembang dari masyarakat tradisional ke
masyarakat modern akan selalu terjadi pertentangan, misalnya golongan muda
yang ingin mengadopsi budaya asing, golongan tua yang tetap mempertahankan
tradisi lama. Konflik ini akan menimbulkan perubahan nilai-nilai, pola perilaku
dan interaksi yang baru di masyarakat tersebut.
d. Terjadinya pemberontakan (revolusi)
Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat dan mendasar yang
dilakukan oleh individu atau kelompok. Revolusi akan berpengaruh besar pada
struktur masyarakat dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Pengaruh tersebut
mulai dari lembaga negara sampai keluarga yaitu mengalami perubahan-
perubahan yang mendasar. Contohnya revolusi industri di Inggris, revolusi
Perancis, revolusi fisik tahun 1945 di Indonesia.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat, antara lain
berikut ini:
a. Lingkungan alam fisik
Salah satu faktor penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan
alam seperti terjadinya bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran
hutan, dan sebagainya. Di daerah yang terkena banjir menyebabkan masyarakat
yang berada di sekitar daerah tersebut terpaksa harus mencari tempat tinggal
baru, sehingga mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Hal
ini mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pada lembaga masyarakat.
b. Peperangan
5
Peperangan antara negara satu dengan negara yang lain kadang bisa
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan baik pada lembaga
kemasyarakatan maupun struktur masyarakatnya. Biasanya negara yang menang
memaksakan nilai-nilai, cara-cara, dan lembaga yang dianutnya kepada negara
yang kalah.
c. Pengaruh kebudayaan lain
Di era globalisasi ini tidak ada satupun negara yang mampu menutup
dirinya dari interaksi dengan bangsa lain. Interaksi yang dilakukan antara dua
negara mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh lain kadang
juga bisa menerima pengaruh dari masyarakat lain. Dengan demikian akan
timbul suatu nilai-nilai sosial budaya yang baru sebagai akibat asimilasi atau
akulturasi kedua budaya. Dalam kaitannya dengan pengaruh kebudayaan
masyarakat lain, dikenal istilah-istilah sebagai berikut:
1) Akulturasi (cultural contact)
Akulturasi adalah suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan
unsur-unsur kebudayaan asing, yang lambat laun unsur kebudayaan asing
tersebut melebur/menyatu ke dalam kebudayaan sendiri (asli), tetapi tidak
menghilangkan ciri kebudayaan lama.
Hal-hal yang biasa terjadi dalam akulturasi seperti berikut.
 Substansi, yaitu unsur kebudayaan yang ada sebelumnya diganti, dan
melibatkan perubahan struktural yang kecil sekali.
 Sinkretisme, yaitu unsur-unsur lama bercampur dengan yang baru dan
membentuk sistem yang baru.
 Adisi, yaitu unsur-unsur baru ditambahkan kepada unsur yang lama.
 Dekulturasi, yaitu hilangnya bagian substansial sebuah kebudayaan.
 Orijinasi, yaitu tumbuhnya unsur-unsur baru untuk memenuhi
kebutuhan situasi yang berubah.
 Rejection (penolakan), yaitu perubahan yang sangat cepat, sehingga
sejumlah besar orang tidak dapat menerimanya, menyebabkan
penolakan, pemberontakan, dan gerakan pembangkitan.
2) Difusi
Difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke
tempat lain, dari orang ke orang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat
lain. Manusia dapat menghimpun pengetahuan baru dari hasil penemuan-
penemuan.
6
Difusi dapat dibedakan ke dalam jenis berikut:
 Difusi intra-masyarakat
 Difusi antarmasyarakat
 Penetrasi, yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa,
sehingga kebudayaan lama kalah. Apabila kebudayaan baru seimbang
dengan kebudayaan lama, masing-masing kebudayaan hampir tidak
mengalami perubahan atau tidak saling memengaruhi. Hal yang
demikian disebut hubungan symbiotic.
 Invasi, yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam
kebudayaan setempat, dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing
terhadap bangsa lain.
 Asimilasi, yaitu proses penyesuaian (seseorang/kelompok orang asing)
terhadap kebudayaan setempat. Dengan asimilasi kedua kelompok baik
asli maupun pendatang lebur dalam satu kesatuan kebudayaan.
 Hibridisasi, yaitu perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh
perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat.
 Milenarisme, yaitu salah satu bentuk kebangkitan yang berusaha
mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama
menderita dalam kedudukan sosial yang rendah.
 Adaptasi, yaitu proses interaksi antara perubahan yang ditimbulkan oleh
organisme pada lingkungannya dan perubahan yang ditimbulkan oleh
lingkungan pada organisme (penyesuaian dua arah).
 Imitasi, yaitu proses peniruan kebudayaan lain tanpa mengubah
kebudayaan yang ditiru
C. Kondisi Budaya Indonesia Pada Era Globalisasi
Indonesia merupakan negara yang dapat dikatakan sebagai negara yang kaya
akan budayanya, dengan memiliki keragaman yang cukup bervariasi, dapat digunakan
sebagai penambah indahnya khasanah sebuah negara. Akan tetapi, mampukah
Indonesia pada zaman sekarang tetap mempertahankan integritas kebudayaannya.
Apabila diulang kembali berbagai peristiwa yang terjadi, banyak kebudayaan
Indonesia yang telah di caplok oleh Negara-negara lain. Hal ini dapat membuktikan
dengan jelas bahwa belum adanya kekuatan hukum yang kuat yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia tentang kebudayaannya. Sehingga akan menyebabkan kemudahan
bagi bangsa lain untuk mengambil dan mengakuinya.

7
Bukan hanya itu saja, kemajuan teknologi informasi pada masa sekarang ini
telah cepatnya merubah kebudayaan Indonesia menjadi kian merosot. Sehingga
menimbulkan berbagai opini yang tidak jelas, yang nantinya akan melahirkan sebuah
kebingungan di tengah-tengah berbagai perubahan yang berlangsung begitu rumitnya
dan membuat pusing bagi masyarakatnya sendiri. Dan yang lebih memprihatinkan
lagi, banyak kesenian dan bahasa Nusantara yang dianggap sebagai ekspresi dari
bangsa Indonesia akan terancam mati. Sejumlah warisan budaya yang ditinggalkan
oleh nenek moyang sendiri telah hilang entah kemana. Padahal warisan budaya
tersebut memiliki nilai tinggi dalam membantu keterpurukan bangsa Indonesia pada
jaman sekarang. Sungguh ironis memang apabila ditelaah lebih jauh lagi. Akan tetapi,
kita tidak hanya mengeluh dan menonton saja. Sebagai warga negara yang baik, mesti
mampu menerapkan dan memberikan contoh kepada anak cucu nantinya, agar
kebudayaan yang telah diwariskan secara turun temurun akan tetap ada dan senantiasa
menjadi salah satu harta berharga milik bangsa Indonesia yang tidak akan pernah
punah.

D. Dampak Perkembangan Kebudayaan di Indonesia


Ada beberapa dampak yang didapatkan dari perkembangan kebudayaan yang
ada di Indonesia, yaitu:
1. Dampak positif :
a. Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi.
b. Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
c. Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat
madani dalam skala global.
d. Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna
mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
e. Tidak berseberangan dengan desentralisasi.
f. Bukan penyebab krisis ekonomi.
2. Dampak Negatif :
a. Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada
masyarakat yang konsumtif komersial. Masyarakat akan minder apabila tidak
menggunakan pakaian yang bermerk (merk terkenal).
b. Terjadinya kesenjangan budaya.
Dengan munculnya dua kecenderungan yang kontradiktif. Kelompok
yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu yang sakral dan
8
penting (romantisme tradisi). Dan kelompok ke dua, yang melihat tradisi
sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah
untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture).
c. Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya
memperlemah posisi negara melainka juga akan mengakibatkan kompetisi
yang saling menghancurkan.
d. Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan
pengurangan biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan
drastis sedangkan jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.
e. Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat,
serta kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
f. Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-
nasionalis dan fundamentalis.. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan
sedikit pemenang dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan
maupun negara. Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-
negara adi kuasa maka proses globalisasi yang merugikan ini merupakan
atmosfer yang subur bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme,
nasionalisme dan fundamentalisme.
g. Malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing
yang berada di wilayah Indonesia.

9
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan penjelasan pada pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat
dipaparkan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Proses Perkembangan Kebudayaan di Indonesia melalui dua cara, yaitu:
a. Penetrasi Damai
Merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai.
Misalnya,masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia.
b. Penetrasi Kekerasan
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak.
Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan
disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang
merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara
lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya.
2. Ada beberapa dampak yang didapatkan dari perkembangan kebudayaan yang ada
di Indonesia, yaitu:
a. Dampak Positif
Salah satunya adalah Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu
Pengetahuan, dan ekonomi.
b. Dampak Negatif
Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada
masyarakat yang konsumtif komersial.

B. Saran
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang terbentuk dari
berbagai macam kebudayaan suku dan agama sehingga banyak tantangan yang selalu
merongrong keutuhan budaya itu tapi dengan semangat kebhinekaan sampai sekarang
masih eksis dalam terpaan zaman. Kewajiban kita sebagai anak bangsa untuk tetap
mempertahankannya budaya itu menuju bangsa yang abadi, luhur, makmur dan
bermartabat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Makalah Perkembangan Kebudayaan di Indonesia dan Eksistensinya dalam


Kehidupan Bangsa yang Pluralistik” dalam
http://www.anekamakalah.com/2013/06/perkembangan-kebudayaan-di-indonesia.html
diakses pada 12 Maret 2018

Anonim. “Makalah Tentang Budaya” dalam http://www.arsblog.id/2013/06/contoh-makalah-


tentang-budaya.html diakses pada 13 Maret 2018.

Camilla, Farah. 2015. “Perkembangan Kebudayaan Indonesia” dalam


http://farahcamilla.blogspot.co.id/2015/10/perkembangan-kebudayaan-indonesia.html
diakses pada 2 April 2018.

Immalinosky. 2015. “Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Budaya Indonesia” dalam


https://inoskyjr.wordpress.com/2015/11/17/faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-budaya-indonesia/ diakses pada 2 April 2018.

Nursyafitri, Evi. 2014. “Proses Perkembangan Kebudayaan” dalam


https://evinursyafitrisyamsul.blogspot.co.id/2015/03/makalah-proses-perkembangan-
kebudayaan.html diakses pada 13 Maret 2018.

11

Anda mungkin juga menyukai